Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN MATERI Silih bergantinya malam dan siang, besar

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BP pengaruhnya atas hidup kita dan segala yang
MENGANALISIS QS. AL-IMRON AYAT 190- bernyawa.Kadang-kadang malam terasa panjang dan
191 TENTANG BEFIKIR KRITS sebaliknya.Musim pun silih berganti.Musim dingin,
panas, gugur, dan semi.Demikian juga hujan dan
Satuan Pendidikan : SMAN 1 Babakan Madang panas.Semua ini menjadi tanda-tanda kebesaran dan
Kelas / Semester : XII.IPS/ Ganji keagungan Allah bagi orang yang berpikir.Bahwa
Kompetensi Dasar : Menganalisis Qs. Al-Imron tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya.Pasti
Ayat 190-191 Tentang Befikir ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.
Krits
Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah
saw berkata: "Wahai 'Aisyah apakah engkau
mengizinkankanda pada malam ini untuk beribadah
kepada Allah SWT sepenuhnya?". Jawab Aisyah ra: "
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan wahai Rasulullah, Sesungguhnya saya menyenangi
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat apa yang kanda senangi, menyukai apa yang kanda
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190) sukai.Dinda izinkan kanda melakukannya.”Kemudian
nabi mengambil qirbah (tempat air yang terbuat dari
kulit domba) yang terletak didalam rumah, lalu
berwudlu.Selanjutnya beliau mengerjakan shalat.Di
waktu salat beliau menangis sampai-sampai air
matanya membasahi kainnya, karena merenungkan
ayat Alquran yang dibacanya.Setelah salat beliau
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
duduk memuji-muji Allah dan kembali menangis
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
tersedu-sedu.Kemudian beliau mengangkat kedua
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
belah tangannya berdoa dan menangis lagi dan air
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami,
matanya membasahi tanah.Kemudian datanglah Bilal
Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
untuk azan subuh dan melihat Nabi saw menangis ia
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
bertanya: "Wahai Rasulullah! Mengapakah
neraka.” (191)
Rasulullah menangis, padahal Allah telah
mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu
 Uraian dan Tafsir ayat
maupun yang akan datang". Nabi menjawab:
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa
"Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas
sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta
dan layak bersyukur kepada Allah SWT? Dan
keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga
bagaimana saya tidak menangis?Pada malam ini
dalam silih bergantinya siang dan malam secara
Allah SWT telah menurunkan ayat
teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan
kepadaku.Selanjutnya beliau berkata: "Alangkah rugi
langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara
dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan
berpikir kita karena pengaruh panas matahari,
tidak memikir dan merenungkan kandungan artinya".
dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada
Pada ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang
dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti
mendalam pemahamannya dan berpikir tajam (Ulul
yang menunjukkan keesaan Allah, kesempurnaan
Albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang yang
pengetahuan dan kekuasaan-Nya.
mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah,
Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq
hidayah, dan menggambarkan keagungan Allah.Ia
tersusun dengan sangat tertib.Bukan hanya semata
selalu mengingat Allah (berdzikir) di setiap waktu
dijadikan, tetapi setiap saat nampak hidup.Semua
dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau
bergerak menurut aturan.
berbaring. Jadi dijelaskan dalam ayat ini bahwa ulul Pada ujung ayat ini ( “Maha suci Engkau ! maka
albab yaitu orang-orang baik lelaki maupun peliharalah kiranya kami dari azab neraka” )kita
perempuan yang terus menerus mengingat Allah memohon ampun kepada Tuhan dan memohon agar
dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan dihindarkan dari siksa neraka dengan upaya dan
kondisi. kekuatan-Mu serta mudahkanlah kami dalam
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa melakukan amal yang diridhai Engkau juga
objek dzikir adalah Allah, sedangkan objek pikir lindungilah kami dari azab-Mu yang pedih
adalah makhluk-makhluk Allah berupa fenomena
alam.Ini berarti pengenalan kepada Allah lebih  Isi Kandungan
banyak didasarkan kepada kalbu, Sedang pengenalan Pada QS. Ali-Imran ayat 190-191 di dalamnya
alam raya oleh penggunaan akal, yakni berpikir. Akal memiliki kandungan hukum yaitu Allah mewajibkan
memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk kepada umatnya untuk menuntu ilmu dan
memikirkan fenomena alam, tetapi ia memiliki memerintahkan untuk mempergunakan pikiran kita
keterbatasan dalam memikirkan Dzat Allah, karena untuk merenungkan alam, langit dan bumi (yakni
itu dapat dipahami sabda Rasulullah SAW yang memahami ketetapan-ketetapan yang menunjukkan
diriwayatkan oleh Abu Nu’aim melalui Ibn ‘Abbas, kepada kebesaran Al-Khaliq, pengetahuan) serta
‫اخا‬ ‫والتتفكروافى‬ ‫اخلق‬ ‫تفكرافى‬ pergantian siang dan malam. Yang demkian ini
‫لق‬ menjadi tanda-tanda bagi orang yang berpikir, bahwa
“Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang semua ini tidaklah terjadi dengan sendirinya.
mengenai makhluk Allah jangan sekali-kali kamu Kemudian dari hasil berpikir tersebut, manusia
memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hendaknya merenungkan dan menganalisa semua
hakikat Penciptanya, karena bagaimanapun juga yang ada di alam semesta ini, sehingga akan tercipta
kamu tidak akan sampai dan tidak akan dapat ilmu pengetahuan
mencapai hakikat Zat Nya.”
Orang-orang yang berdzikir lagi berfikir  Aspek Tarbawi
mengatakan: "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Dari ayat di atas dapat diambil aspek tarbawinya
menciptakan makhluk ini semua, yaitu langit dan yaitu sebagai berikut :
bumi serta segala isinya dengan sia-sia, tidak 1. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap
mempunyai hikmah yang mendalam dan tujuan yang muslim.
tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia 2. Akal manusia hendaknya digunakan untuk
dan di akhirat, sebagaimana disebar luaskan oleh memikirkan, menganalisa, dan menafsirkan
sementara orang-orang yang ingin melihat dan segala ciptaan Allah.
menyaksikan akidah dan tauhid kaum muslimin 3. Dalam belajar tidak diperbolehkan memikirkan
runtuh dan hancur. Maha Suci Engkau Ya Allah dari Dzat Allah, karena manusia mempunyai
segala sangkaan yang bukan bukan yang ditujukan keterbatasan dalam hal tersebut dan
kepada Engkau. Karenanya, maka peliharalah kami dikhawatirkan akan terjerumus dalam berpikir
dari siksa api neraka yang telah disediakan bagi yang tidak sesuai.
orang-rang yang tidak beriman.Ucapan ini adalah 4. Jika seseorang memiliki renungan, ia memiliki
lanjutan perasaan sesudah dzikir dan pikir, yaitu pelajaran dalam segala perkara.
tawakkal dan ridha, berserah dan mengakui 5. Hendaknya manusia mempercayai bahwa semua
kelemahan diri.Sebab itu bertambah tinggi ilmu penciptaan Alah tidak ada yang sia-sia.
seseorang, seyogyanya bertambah pula dia mengingat
Allah.Sebagai tanda pengakuan atas kelemahan diri
itu, dihadapan kebesaran Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai