Anda di halaman 1dari 2

Handout Sejarah Wajib Kelas 10 Bab 1

Memahami Sejarah dan Penelitian Sejarah


A. Memahami Sejarah

1. Pengertian Sejarah

Kata sejarah diserap dari bahasa Arab “syajaratun” yang berarti pohon. Penggunaan kata”pohon”
menunjukkan sejarah itu memiliki permulaan (akar) serta terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang
sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.
Syajaratun kemudian berkembang dalam bahasa Melayu “syajarah” yang berarti gambaran silsilah atau
keturunan.
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting yang terjadi
dalam kehidupan manusia di masa lalu.

2. Hakikat Sejarah
Hakikat sejarah dibatasi oleh dua pengertian yaitu,
a. Sejarah objektif, peristiwa atau kejadian masa lampau apa adanya.
b. Sejarah subjektif, hasil rekonstruksi (penafsiran) sejarawan atas peristiwa masa lampau.

B. Cara berfikir Kronologis dalam Mempelajari Sejarah

Cara berfikir kronologis adalah cara berfikir secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Secara etimologi
kronologi berasal dari Yunani, yaitu chronoss (waktu) dan logos (uraian atau ilmu).
Kronologi adalah ilmu tentang waktu yang menjadi ilmu bantu sejarah dalam menyusun peristiwa atau
kejadian sesuai aturan waktu terjadinya. Cara berfikir kronologis adalah berpikir secara runtut, teratur, dan
berkesinambungan.
Konsep krolologi akan memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau pembelajaran
sejarah dari tinjauan aspek tertentu. Tujuannya agar kita dapat dengan mudah menarik manfaat dan makna dari
hubungan antar peristiwa yang terjadi.
Berfikir kronologis juga bertujuan untuk membantu kita memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat serta
membantu kita agar dengan mudah dapat menghubungkan atau membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di
suatu tempat yang berbeda.

C. Cara berfikir Diakronik dalam Mempelajari Sejarah

Secara etimologis diakronik berasal dari kata Yunani, yaitu dia (melintasi) dan chronoss (waktu). Jadi diakronik
berarti suatu yang melintasi, melalui, dan melampaui dalam batasan waktu. Jadi jika dikaitkan dengan sejarah,
sesuatu yang dapat melintasi, melalui, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
Cara berfikir diakoronik akan mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam mengamati sebuah gejala atau
fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu.
Berhubungan dengan pembatasan waktu, sejarah juga mengenal periodisasi yang berarti pengklasifikasian
peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu.
Dalam sejarah juga dikenal dengan kronik yaitu, catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Catatan
tersebut berasal dari para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa lalu.
D. Cara berfikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah

Sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn (dengan) dan chronoss (waktu). Dalam KBBI, sinkronik diartikan
sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pad suatu masa. Kajian sejarah secara
sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan
lebih mendalam.
Sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan untuk meneliti gejala-gejala yang meluas dari
sebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas. Cara berfikir sinkronik mengajarkan kepada kita agar lebih
teliti dalam mengamati gejala atau fenomena yang terjadi, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu.
Sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjasi pada masa tertentu
2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter
3. Bersifat horizontal
4. Tidak ada konsep perbandingan
5. Cakupan kajian lebih sempit dari diakronik
6. Kajian sistematis
7. Sifat kajian mendalam

E. Konsep Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah

Perubahan adalah peristiwa atau kejadian yang membuat perbedaan. Perubahan dapat terjadi secara cepat
dan lambat. Perubahan secara cepat contohnya pengeboman kota Hirosima dan Nagasaki dan perubahan secara
lambat contohnya penerapan politik etis di Hindia Belanda mendorong kebangkitan Nasional Indonesia pada awal
abad XX.
Keberlanjutan adalah keadaan yang telah berlangsung lama. Contohnya, Wangsa syailendra selama 250 tahun.
Keberlanjutan berlangsung secara garis lurus sampai terjadi perubahan sehingga berlangsung secara zig-zag.
Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan cara membandingkan dua atau lebih peristiwa atau
keadaan pada masa lalu. Selain iti, perbandingan dapat juga dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa lalu
dan peristiwa masa kini.

Anda mungkin juga menyukai