Anda di halaman 1dari 4

3.

2 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

3.2.1 Definisi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan


masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

3.2.2 Fungsi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) :

 Perencanaan berdasarkan analisis masalah dan kebutuhan masyarakat


 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
 Melaksanakan kie dan pemberdayaan masyarakat
 Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
bekerjasama dengan sektor terkait
 Pembinaan teknis pada jaringan pelayanan dan UKBM
 Peningkatan kompetensi sdm puskesmas
 Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
 Pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan cakupan pelayanan
 Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini.

3.2.3 Cakupan program

Ruang lingkup pelayanan UKM di bagi menjadi 2 yaitu meliputi :

1. UKM ESENSIAL

1) KIA-KB (Kesehatan Ibu dan Anak- Keluarga Berencana)


 Data K1 diambil dari BPJS, RS dan pelacakan oleh kader Kekasihku.
K1 tercapai target.
 Cakupan K4 tercapai pada akhir tahun 2018
 Semua bumil resti di laporkan dan terpantau oleh Nakes.
Cakupan bumil resti tercapai.
 Bulin nakes diakhir tahun tercapai target
 Tercapainya cakupan bayi resti
 Tidak ada masalah karena semua persalinan di fasilitas kesehatan
 Laporan kematian sudah dilakukan , diharapkan tidak ada lagi kematian
 Diharapkan tidak ada kematian cakupan kunjungan kb akseptor kb iud inplan
mmop dan mop belum tercapai target
 Kunjungna bayi tercapi sesuai terget yg diharapkan
 SDIDTK balita tercapai dengan melibatkan kader balita posyandu dengan
inovasi BADUTA (kader bawa balita)
 Semua siswa hadir pada saat pelaksanaaan pemeriksaan
 Diharapkan banyak banyak nya kelompok kelas ibu hamil di setiap kelurahan
 Diharapkan kekasih ku dapat berjalan aktif,tidak ada keluhan ibu hamil
 Semua target KIA dapat tercapai
 Semua BPM mempunyai STR
 Semua BIDAN POSKESKEL selalu berperan aktif dalam semua program
puskesmas (kegiatan KIA)

2) Gizi
 Tidak ditemukan balita gizi buruk
 Pencapaian balita yang ditimbang tercapai 72,5% dari target 82,06%
 Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
 Cakupan balita mendapat vitamin tercapai 98,57% dari target 99,22%
 Cakupan pemberian tablet FE pada bumil tercapai 86% dari target 88,52%
 Bumil KEK mendapatkan makanan tambahan tercapai 6,7% dari target 93%
 Balita kurus mendapatkan makanan tambahan tercapai 0,98% dari target 50%
 Remaja putri mendaoatkan tablet FE tercapai 25,9% dari target 25%
 Semua bufas medapatkan VIT A
 Semua bayi lahir mendapat IMD
 Semua BPS melaporkan bayi BBLR
 Pencapaian balita membawa KMS 72,5% dari target 100%
 Balita di timbang naik tercapai 66% dri target 84%
 Pencapaian balita tidak naik 0,7% dari target 2,06%
 Cakupan 2,4% dari target 1,2%
 Balita BGM tercapai 0,2% dari target 0,6%
 Masih ditemukan bumil aanemia sebanyak 1,12% dari target 29,9%
 Target keluarga KADARZI tercapai100% dari target 100%

3) Promkes
 Setiap tahun dilakukan kampanye gemar
 Murid mengetahui tentang HIV AIDS
 Untuk th 2019 dilakukan px apakah sudah ada perubahan atau tidak
 Di akhir tahun dilihat jumlah kasus TB dan DBD di th 2017 dibanding th 2018
 Setiap sekolah ada anggota SBH dan dilakukan pembinaan oleh petugas dan
dinas kesehatan
 Dilakukan pembinaan untuk sekolah yang belum KTR dan penyuluhan
tentang bahaya rokok untuk diri dan sekitar untuk 12 sekolah yang sudah
KTR diwajibkan membuat larangan merokok dan dan SK KTR

4) Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2)


 Semua wanita PUS di RT terjaring IVA dan Sadanis
5) Kesling
 Pencapaian inspeksi dan abatisasi (PJB) di sekolah tercapai 100%
 Kunjungna kninik sanitasi
 Pembinaaan depot air minum isi ulang tercapai 20 dari 23 DAMIU ( 86%)
sebanyak 5x dari target 6x
 Pembinaan TTU tercapai 27 TTU (100%) dan 4 kali pembinaan
 Pembinaan TPM tercapai 27 TPM (100%) dan 4 x pembinaan
 PE tercapai 48 (100%)
 Sosialisasi gerakan !R!J tercapai 100%
 Pembinaan 1R1J tercapai 10 x ( 83%) dari target 12 x( 100%)
 PSN serentak sudah dilakukan di 2 kelurahan dan telah mencapai target 2 kali
satahun sesuai target tahun 2018
 Pemeriksaan jintik berkala sudah mencapai target dari 2 kelurahan 100%
 Pembinaan poskeskel sudah mencapain 2x tercapai 100%
 100% sudah dilaksanakan di kelurahan sukarame
 100% telah dilaksanakan dan sudah ODF
 Sudah dilaksanakan dan sudah ODF

6) Lansia
 Adanya peningkatan kunjungan lansia pada saat posyandu lansia
 Diharapkan semua lansia resti terutama hypertensi dan DM minum obat
secara teratur dan kontrol tensi terutama pada saat posyandu lansia

7) Remaja
 Diharapkan semua siswa memiliki keinginan kuat untuk menjadi konselor
sebaya dan setiap sekolah tercapai 10% untuk menjadi konselor sebaya

8) UKS
Diharapkan setelah diadakan dokter kecil di sekolah derajad kesehatan
perorangan dan lingkugannya lebih baik

2. UKM PENGEMBANG

1) .Kesehatan mata
 Jadwal bergerak sesuai dengan program
 Masyarakat senang dengan adanya penjaringan mata
 Penderita HT, DM rajin kontrol ke pkm

2) Kesehatan jiwa dan napza


 Target tercapai

3) Olahraga
 Target pencapaian belum mencapai 80% -
 Sulit memantau pasien untuk pemeriksaan lab
 Reagent px lab terbatas
4) Pelayanan kesehatan kerja
 Semua pegawai terbiasa menggunakan APD dan mempunyai jaminan
kesehatan

3.2.4 Penentuan Prioritas Masalah


Dari identifikasi masalah kesehatan tahun 2018, maka dapat dipilih 2 prioritas :
1) Gizi kurang pada bumil dan balita
2) Kasus penyakit menular

3.2.5 Penyebab Masalah


Dari identifikasi masalah didapat penyebab masalah sebagai berikut :
1. Gizi kurang pada bumil dan balita
1) Bumil KEK mendapatkan makanan tambahan hanya tercapai 6,7% dari target
93%
2) Balita kurus mendapatkan makanan tambahan hanya tercapai 0,98% dari target
50%
2. Kasus penyakit menular
1) Pemeriksaan TB kontak ditemukan 96 kasus
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular

3.2.6 Alternatif Pemecahan Masalah


1. Gizi kurang pada bumil dan balita
 Menigkatkan kepatuhan petugas terhadap protap gizi buruk dengan supervise
 Meningkatkan pemanfaatan peta gizi buruk
 Meningkatkan kerjasama lintas sektoral
 Memperbaiki mutu pencatatan dan pelaporan
2. Kasus penyakit menular
 Meningkatkan penyuluhan penyakit menular
 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penjaringan dan penanggulangan
terhadap penyakit menular.

Anda mungkin juga menyukai