Anda di halaman 1dari 7

Nilai Akibat Jika Akibat Jika

Elektrolit Fungsi
Normal Kekurangan Berlebihan
Natrium 135-145 Mengatur Kekurangan Peningkatan Na
(Na) mg/dl keseimbangan mengonsumsi terjadi pada pasien
cairan tubuh, natrium bisa diare, gangguan
mengatur fungsi berakibat jantung krohis,
dan kerja otot melemahnya tubuh, dehidrasi, asupan Na
jantung, menurunnya dari makanan
mendukung tekanan darah, tinggi,gagal hepatik
metabolisme menurunnya daya (kegagalan fungsi
tubuh, ingat, serta hati), dan penggunaan
Membantu gangguan obat antibiotika, obat
keseimbangan penglihatan. batuk, obat golongan
aliran cairan laksansia (obat
dalam tubuh, Penurunan Na pencahar).
pengangkutan zat terjadi pada diare,
gizi lain melalui muntah, cedera
membran sel, jaringan, bilas
membantu sel-sel lambung, diet
untuk rendah garam,
metabolisme zat gagal ginjal, luka
gizi, merangsang bakar, penggunaan
kerja saraf obat diuretik (obat
untuk darah tinggi
yang fungsinya
mengeluarkan air
dalam tubuh)

Kalium (K) 3,5-5 8. Mengatur tekanan1. Otot Sering Kram, 1. Hiperkalemia


meq/L darah, Menjaga Cepat Lelah dan ciri-ciri Detak
kesehatan ginja, Merasa Lemah, jantung tak
Menjaga Jantung Berdebar beraturan,
keseimbangan Kencang, Lambatnya
cairan, Tekanan Darah denyut nadi,
Meningkatkan Tinggi, Diare, Sesak nafas,
Kesehatan tulang, Diabetes Ketoasido Tubuh lemah,
Meningkatkan sis, Penyakit Ginjal Mudah lelah,
fungsi otak, Kronis, Mual yang
Meningkatkan Hipokalemia juga disertai
fungsi Sistem (hipokalemmia) dengan
saraf, terjadi jika muntah.
2. Gangguan
Meningkatkan masukan kalium
pada ginjal
metabolisme dari makanan
3. Gangguan
tubuh, rendah,
pada jantung
Mengurangi pengeluaran lewat
Risiko Gangguan urin meningkat,
Otot, Membantu diare, muntah,
Sistem Saraf dehidrasi, luka
Lebih Optimal, pembedahan
Menaikkan Gula
Darah,
Menyeimbangkan
Kadar Air

Kalsium (8.5 – Transmisi impuls Rakitis,  Tubuh mudah


(Ca) 10.5 syaraf dan Hipokalsemia, mengalami kelelahan,
mg/dl pembekuan darah, Osteoporosis, Tubuh terasa lemah,
(4.5 – katalisator Osteomalacia, Mual, muntah,
5.8 kontraksi otot dan Darah Tinggi Gangguan sembelit,
mEq/L) kekuatan Timbulnya rasa sakit
) kontraksi otot di perut, Peningkatan
frekuensi sering
buang air kecil,
Peningkatan rasa haus

Klorida 95-105 Berfungsi Terjadi pada 1. Merusak


(Cl) mEq/L mempertahankan penderita muntah, jaringan pada
tekanan osmotik bilas lambung, tubuh
darah diare, diet rendah 2. Bakteri akan
garam, infeksi akut, mati
luka bakar, terlalu 3. Menyebabkan
banyak keringat, maag
gagal jantung 4. Nyeri di ulu
kronis, luka bakar, hati
terlalu banyak 5. Sakit kepala
keringat, 6. Luka pada
penggunaan obat lambung
thiazid, diuretik, 7. Merusak mata
dan lain-lain.
Fosfat 2,5 – 4,5 Berfungsi sebagai3. Anorexia, 4. Penyakit Tulang,
mEq/L keseimbangan Kerusakan Tulang, Gangguan pada
asam dan basa Hipofosfatemia Ginjal, Kejang,
Interferensi Mineral,
Hiperkalemia,
Gangguan Pencernaan
Magnesium (1.5 – Berfungsi pada 10. Badan Mudah 4. Ketidakteraturan
(Mg) 2.5 aktivitas enzim, Lelah, Keluhan Detak Jantung,
mEq/L) metabolisme PMS, Gangguan
karbohidrat dan Osteroporosis, Pernapasan,
protein Menyebabkan Tekanan Darah
Gelisah, Gangguan Rendah, Kebingungan
Pendengaran, dan Mudah Lemas
Terjadinya Kram
Otot, Aritmia, 3.
Pembentukan Batu
Ginjal, Darah 2.
Tinggi, Depresi
KONSEP ASAM BASA ( PH DARAH )

A. PENGERTIAN
pH adalah derajat keasaman yang dapat menyatakan tingkat
keasamanmaupun tingkat kebasaan dalam suatu larutan. Sedangkan
darah adalah suatu cairan yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup tingkat
tinggi(kecuali tumbuhan) yang fungsinya untuk mengangkut oksigen dan zat-
zat yang diperlukan oleh jaringan tubuh, mengangkut zat-zat kimia hasil
metabolisme" dan dapat berfungsi sebagai pertahanan dari bakteri atau virus
yang patogen. pH dalam darah manusia adalah derajat keasaman dalam darah
manusia. Kisaran pH darah manusia adalah 7,35 – 7,45. Sehingga rata-rata
pH darah manusia adalah 7,4. Jika pH darah lebih dari 7,8 atau kurang dari
7,0, maka dapat menyebabkan organ-organ rusak. Rentang pH yang dapat
ditolerir oleh tubuh adalah sekitar 6,8 sampai 8,0, rentang tersebut adalah
‘survival range’ tapi keadannya berat dan sangat membahayakan.

B. FAKTOR PENYUSUN ASAM BASA DAN NILAI NORMALNYA


Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya
penyangga karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat.
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H2CO3)
dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3-). Reaksi kesetimbangannya
adalah:

HCO3- (aq) + H+ (aq) ⇄ H2CO3 (aq)

Perbandingan molaritas HCO3- terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk


mempertahankan pH darah 7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3 yang relatif
jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme
yang diterima darah lebih banyak bersifat asam. Penyangga karbonat
sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton
dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang
disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan
produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat mengakibatkan
penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan diare.
Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat
menderita alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang
sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat,
sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal
CO2 dapat larut dalam air menghasilkan H2CO3. Hal ini mengakibatkan
pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat
mengakibatkan hiperventilasi (bernafas terlalu berlebihan, kadang-
kadang karena cemas dan histeris).

b. Penyangga Hemoglobin
Oksigen merupakan zat utama yang diperlukan oleh sel tubuh yang
didapatkan melalui pernapasan. Pada darah, terdapat hemoglobin yang
dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh.
Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:

HHb + O2 (g) ⇄ HbO2- + H+

Produk buangan dari tubuh adalah CO2- yang di dalam tubuh bisa
membentuk senyawa H2CO3 yang nantinya akan terurai menjadi H+ dan
HCO3-. Penambahan H+ dalam tubuh akan mempengaruhi pH, tetapi
hemoglobin yang telah melepaskan O2 dapat mengikat H+ dan
membentuk asam hemoglobin (HHb+). Sehingga ion H+ yang dilepaskan
pada peruraian H2CO3 merupakan asam yang diproduksi oleh CO2 yang
terlarut dalam air saat metabolisme.

c. Penyangga Fosfat
Penyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel (cairan
intrasel) . Penyangga fosfat digunakan untuk mempertahankan pH
darah. Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4.
Penyangga ini adalah campuran dari asam lemah H2PO4- dan basa
konjugasinya, yaitu HPO42-. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan
banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion
HPO42-.

HPO42- (aq) + H+ (aq) ⇄ H2PO4-(aq)

Dan jika proses metabolism sel menghasilkan senyawa yang bersifat


basa, maka ion OH- akan bereaksi dengan H2PO4-.

H2PO4- (aq) + OH- (aq) ⇄ HPO42- (aq) + H2O (aq)

Sehingga perbandingan [H2PO4- ] / [HPO42-] selalu tetap dan akibatnya


pH larutan tetap.Penyangga ini juga ada di luar sel, tetapi jumlahnya
sedikit. Selain itu, penyangga fosfat juga berperan sebagai penyangga
urin.

C. AKIBAT JIKA NILAI PH TINGGI


Alkalosis adalah suatu kondisi dimana kadar pH dalam tubuh meningkat
menjadi lebih dari 7,45 yang biasanya dipicu karena penurunan konsentrasi
ion hidrogen. Sedikit saja nilai pH tubuh mengalami kenaikan dari batas
idealnya, sifat darah cenderung lebih basa. Hal ini akan mengganggu
keseimbangan mineral kalium dalam tubuh dan kalsium darah. Kondisi
peningkatan kadar basa dikenal dengan istilah alkalosis. Gejala yang timbul
akibat alkalosis dapat bervariasi. Dalam jangka pendek, cairan tubuh yang
terlalu basa dapat menyebabkan mual, kram dan nyeri otot, otot kedutan,
tangan tremor, pingsan, serta sensasi mati rasa di sekitar wajah, tangan dan
kaki. Jika tidak diatasi atau dibiarkan bertambah parah, alkalosis dapat
menyebabkan pusing, detak jantung tidak teratur (aritmia), kesulitan
bernapas, merasa kebingungan, kesulitan memproses informasi (stupor),
bahkan koma.
Penyebab alkalosis pun juga bervariasi. Umumnya peningkatan kadar
basa tubuh disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan, misalnya demam,
hiperventilasi, kekurangan oksigen, penyakit paru dan liver, diare, muntah-
muntah atau berkeringat terlalu banyak, penyakit ginjal, hingga gangguan
kelenjar adrenal. Alkalosis juga bisa timbul sebagai efek samping obat-obatan
tertentu, misalnya obat pencahar, keracunan salisilat, obat diuretik,
hingga efek samping dari konsumsi alkohol berlebihan.

D. AKIBAT JIKA NILAI PH RENDAH


Asidosis (acidosis) adalah suatu kondisi di mana pH tubuh berada lebih
rendah dari normal sehingga darah menjadi asam. Hal ini terjadi karena
konsentrasi ion hidronium meningkat dalam darah. Bila pH darah turun di
bawah 7,35, maka gejala asidosis umumnya sudah mulai dirasakan.
Jika cairan tu buh terlalu asam akibat penyimpanan dan produksi asam terlalu
banyak, atau tidak memiliki cukup cairan dengan kadar basa untuk
menyeimbangkan asam tersebut, Anda akan memasuki fase asidosis. Gejala
umumnya yakni:
 Mual dan muntah
 Kebingungan
 Sakit kepala
 Sulit bernapas (napas pendek dan cepat)
 Sangat mudah lelah
 Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata berubah menguning)
 Peningkatan denyut jantung
 Nafsu makan berkurang
 Napas berbau khas asam buah-buahan, menandakan
terjadinya ketoasidosis
 Mudah mengantuk.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami asidosis,


di antaranya:

 Konsumsi tinggi lemak dan terlalu sedikit konsumsi karbohidrat


 Mengalami penyakit gagal ginjal.
 Mengalami obesitas
 Mengalami dehidrasi
 Mengalami keracunan senyawa alkohol methanol dan aspirin
 Mengalami diabetes.

Sebagian besar kasus asidosis tidak berbahaya. Namun dalam beberapa


kasus tertentu, kondisi ini dapat membahayakan nyawa. Terlebih jika tubuh
sudah memasuki fase ketoasidosis.

E. RUMUS PERHITUNGAN PH DARAH

Normal 7,35 -7,45 (rata-rata 7,4)

Berdasarkan : Rumus Henderson Hesselbach

Ph = 6,1 + log HCO3-/H2CO3

CO2 + H2O H2CO3 HCO3- + H-

Normal HCO3- / H2CO3 = 20

KELOMPOK 3

NAMA KELOMPOK :

1. MASHANIF ALI S (108117056)


2. GYYANA WINDYA A (108117048)
3. FATONAH FI SABILLA (108117078)
4. RIZKY FACHRIAN R (108117074)
5. DIAZ FEBRIANTY (108117061)

Anda mungkin juga menyukai