Anda di halaman 1dari 2

PERLINDUNGAN PRIVASI PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 1/2

Ditetapkan,
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Perlindungan Privasi Pasien adalah petunjuk atau tuntutan batasan/privasi


pasien yang boleh atau tidak boleh diketahui oleh orang lain selama pasien
mengalami perawatan di Rumah Sakit, privasi mencakup privasi pada
waktu wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur/tindakan, pengobatan,
dan transpotasi.

TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melindungi dan menghargai


hak pasien agar privasi pasien tetap dihormati oleh staff Rumah Sakit.
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah staff rumah sakit dapat
mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien selama
pelayanan dan pengobatan.

KEBIJAKAN Kebijakan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Pasien RS Bina Bakti Husada

PROSEDUR Langkah-langkah:
1. Sesuai dengan general consent yang sudah ditandatangani maka
petugas Rumah Sakit wajib memenuhi keinginan pasien bila pasien
minta dirahasiakan keberadaannya di Rumah Sakit.
2. Tempat pengkajian harus tertutup dan diskusi mengenai hasil
pengkajian hanya dilakukan antar tenaga kesehatan yang berwenang
atas informasi tersebut.
3. Pada saat pengkajian, pasien tidak perlu membuka pakaian lebih dari
yang diperlukan untuk proses pemeriksaan.
4. Diagnosa/kondisi pasien hanya dapat disampaikan kepada orang lain
atas persetujuan pasien (dalam hal ini pasien kompeten).
5. Diagnosa/ kondisi pasien hanya dapat disampaikan kepada keluarga
terdekat, dalam hal pasien tidak kompeten (tidak sadar, pasien anak,
demensia).
6. Rekam medis tidak boleh diketahui orang lain kecuali untuk keperluan
pengadilan.
7. Bagi pasien yang di rawat di kelas II/III (1 kamar berisi lebih dari 1
orang) maka selama melakukan tindakan, gorden/ tirai selalu dalam
kondisi tertutup.
PERLINDUNGAN PRIVASI PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2/2
PROSEDUR 8. Pada saat Case Review/audit medik maka nama pasien ditulis dalam
bentuk inisial (misal: Ali Imron menjadi AI) dan alamat pasien hanya
ditulis nama kotanya saja.
9. Tenaga medis/ perawat, bidan dan lainnya, tidak mendiskusikan
pasien di tempat umum (Lift, Cafetaria, warung dan lain-lain).
10. Pada saat dokter melakukan pemeriksaan pasien yang sangat privasi,
untuk pasien yang berlawanan jenis, perlu didampingi perawat.
11. Akses ke rekam medis pasien hanya untuk tenaga kesehatan yang
berwenang (dokter, perawat dan tenaga medis lain yang merawat
pasien tersebut).
12. Penyimpanan rekam medis pasien dihindarkan dari jangkauan umum.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rekam Medis


2. IRNA (Instalasi Rawat Inap)
3. ICU (Intensive Care Unit)
4. Unit Hemodialisa
5. Instalasi Laboratorium
6. Instalasi Radiologi

Anda mungkin juga menyukai