( RPP )
A. Kompetensi Inti :
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kajian matematika.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis barisan dan deret aritmetika
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika
Page 1
D. Tujuan Pembelajaran
3.5.4.1 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat Menerapkan deret aritmatika dengan
rasa ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama.
3.5.4.2 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat Menerapkan Induksi Matematika
dengan rasa ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama.
3.5.5.1 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat Menganalisis deret aritmatika
dengan rasa ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama.
4.5.3.1 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat melakukan penyelesaian masalah
kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika dengan rasa
ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama
E. Materi Pembelajaran
Induksi Matematika
1. Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
2. Kontradiksi
3. Induksi Matematis
FAKTA
1. Masalah yang berkaitan dengan induksi matematika
KONSEP
1. Kontradiksi
2. Induksi matematis
PRINSIP
1. Barisan
2. Ketidaksamaan
3. Keterbagian
PROSEDUR
1. metode pembuktian induksi
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
G. Media
1. Media : Laptop dan LCD / Infocus
2. Alat : Lembar Penilaian
Page 2
H. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Page 3
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
Page 4
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung
→ Mendengar
Pemberian materi Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Page 5
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
Page 6
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
Page 7
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Metode pembuktian langsung dan tidak langsung dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
Page 8
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Metode pembuktian langsung
dan tidak langsung kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
I. Sumber Belajar :
a. Buku penunjang kurikulum 2013.
b. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik
c. Internet
d. Buku/ sumber lain yang relevan.
Tes tertulis
Pembahasan:
Basis Induksi:
Diberikan
Ambil , diperoleh
Page 9
Asumsikan pernyataan di atas bernilai benar. Akan ditunjukkan bahwa juga benar.
Sekarang, perhatikan bahwa
Dalam hal ini, akan ditunjukkan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan sebagai
berikut.
2. Buktikan bahwa
Pembahasan:
Basis Induksi:
Misalkan
Ambil , diperoleh
Dalam hal ini, akan ditunjukkan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan.
Page 10
Dari sini, disimpulkan bahwa kebenaran mengimplikasikan
kebenaran sehingga berdasarkan Prinsip Induksi Matematis,
pernyataan benar untuk .
b. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja / Praktik
Lembar Pengamatan Penilaian Keterampilan
Page 11
15
16
17
18
19
20
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Page 12
Page 13
Lampiran-Lampiran
Materi :
Induksi Matematika
Pada gambar (a) di atas kita melihat sebaris 4 domino pertama yang ditata rapi
dengan jarak antara masing-masing domino yang berdekatan kurang dari tinggi
Page 14
domino. Sehingga, jika kita mendorong domino nomor k ke kanan, maka domino
tersebut akan merebahkan domino nomor (k + 1). Proses ini ditunjukkan oleh gambar
(b). Kita tentu akan berpikir bahwa apabila proses ini berlanjut, maka domino nomor
(k + 1) tersebut juga akan merebahkan domino di sebelah kanannya, yaitu domino
nomor (k + 2), dan seterusnya. Bagian (c) menggambarkan bahwa dorongan terhadap
domino pertama merupakan analogi dari bilangan 1 menjadi anggota himpunan S. Hal
ini merupakan langkah dasar dari proses efek domino. Selanjutnya,
jika k anggota S akan menyebabkan (k + 1) anggota S, akan memberikan langkah
induktif dan melanjutkan proses perebahan domino. Sehingga, pada akhirnya kita
akan melihat bahwa semua domino akan rebah. Atau dengan kata lain, domino yang
memiliki nomor urut semua bilangan asli akan rebah. Hal ini merupakan analogi
dari S = N. Bagaimana dengan bukti formal dari prinsip induksi matematika?
Bukti Andaikan S ≠ N. Maka himpunan N – S bukan merupakan himpunan kosong,
sehingga berdasarkan prinsip terurut rapi, himpunan tersebut memiliki anggota
terkecil m. Karena 1 anggota S (berdasarkan hipotesis 1), maka m > 1. Tetapi hal ini
akan mengakibatkan bahwa m – 1 juga merupakan bilangan asli. Karena m – 1
< m dan madalah anggota terkecil dari N – S, maka m – 1 anggota S.
Sekarang kita akan menggunakan hipotesis 2 bahwa k = m – 1 merupakan anggota S,
maka k + 1 = (m – 1) + 1 = m juga anggota S. Akan tetapi pernyataan ini akan
kontradiksi bahwa m bukan anggota S. Sehingga N – S adalah himpunan kosong atau
dengan kata lain N = S.
Selain diformulasikan seperti di atas, Prinsip Induksi Matematika juga dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Untuk setiap n anggota N, misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan tentang n.
Apabila:
1. P(1) benar.
2. Untuk setiap k anggota N, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk setiap n anggota N.
Hubungan Prinsip Induksi Matematika tersebut dengan sebelumnya adalah dengan
memisalkan S = {n anggota N | P(n) adalah benar}. Sehingga kondisi 1 dan 2 pada
Prinsip Induksi Matematika di awal secara berturut-turut berkorespondensi dengan
kondisi 1 dan 2 pada Prinsip Induksi Matematika terakhir. Selain itu,
kesimpulan S = N juga berkorespondensi dengan kesimpulan P(n) benar untuk
setiap n anggota N.
Asumsi bahwa “jika P(k) benar” dinamakan hipotesis induksi. Untuk membangun
hipostesis 2, kita tidak perlu menghiraukan kebenaran dari P(k), tetapi yang perlu
kita hiraukan adalah validitas dari “jika P(k), maka P(k + 1)”. Misalkan, jika kita akan
menguji pernyataan P(n): “n = n + 5”, maka secara logis kondisi (2) adalah benar,
dengan menambahkan 1 pada kedua sisi P(k) untuk mendapatkan P(k + 1). Akan
tetapi, karena pernyataan P(1): “1 = 6” adalah salah, kita tidak dapat menggunakan
Induksi Matematika untuk menyimpulkan bahwa n = n + 5 untuk setiap n anggota N.
Page 15
Pada beberapa kasus, kadang P(n) bernilai salah untuk beberapa bilangan asli
tertentu tetapi bernilai benar untuk n ≥ n0. Prinsip Induksi Matematika dapat
dimodifikasi untuk mengatasi kasus seperti itu.
Prinsip Induksi Matematika (versi kedua)
Misalkan n0 anggota N dan misalkan P(n) merupakan pernyataan untuk setiap
bilangan asli n ≥ n0. Apabila:
(1) Pernyataan P(n0) benar;
(2) Untuk setiap k ≥ n0, jika P(k) benar mengakibatkan P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk semua n ≥ n0.
Berikut ini adalah beberapa contoh yang menunjukkan bagaimana Induksi
Matematika dapat digunakan untuk membuktikan pernyataan tentang bilangan asli.
Contoh : Jumlah n Bilangan Asli Pertama
Buktikan untuk setiap n anggota N, jumlah dari n bilangan asli pertama diberikan
oleh rumus,
Bukti Kita akan mencoba membuktikan pernyataan di atas dengan Prinsip Induksi
Matematika yang dibahas di awal. Misalkan S adalah himpunan yang
memuat n anggota Nsedemikian sehingga rumus di atas bernilai benar. Kita harus
menguji apakah kondisi (1) dan (2) pada Prinsip Induksi Matematika terpenuhi.
Jika n = 1, maka 1 = 1/2 ∙ 1 ∙ (1 + 1) sehingga 1 anggota S, dan (1) terpenuhi.
Selanjutnya, andaikan k anggota S maka kita akan menunjukkan k + 1 juga akan
menjadi anggota S. Jika k angota S, maka
Page 16