Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Karang Baru


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Program : Teknik
Materi Pokok : Barisan dan Deret Aritmatika
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti :
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kajian matematika.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis barisan dan deret aritmetika
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.4 Menerapkan induksi matematika
3.5.5 Menganalisis deret aritmetika
4.5.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika

Page 1
D. Tujuan Pembelajaran
3.5.4.1 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat Menerapkan deret aritmatika dengan
rasa ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama.
3.5.4.2 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat Menerapkan Induksi Matematika
dengan rasa ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama.
3.5.5.1 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat Menganalisis deret aritmatika
dengan rasa ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama.
4.5.3.1 Melalui pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran diskusi dan
menggali informasi peserta didik dapat melakukan penyelesaian masalah
kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika dengan rasa
ingin tahu dan percaya diri serta dapat bekerjasama

E. Materi Pembelajaran
Induksi Matematika
1. Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
2. Kontradiksi
3. Induksi Matematis

FAKTA
1. Masalah yang berkaitan dengan induksi matematika

KONSEP
1. Kontradiksi
2. Induksi matematis

PRINSIP
1. Barisan
2. Ketidaksamaan
3. Keterbagian

PROSEDUR
1. metode pembuktian induksi
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

G. Media
1. Media : Laptop dan LCD / Infocus
2. Alat : Lembar Penilaian

Page 2
H. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Page 3
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Metode pembuktian langsung dan tidak
rangsangan) langsung dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Metode pembuktian langsung dan tidak
langsung
● Pemberian contoh-contoh materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb

Page 4
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung
→ Mendengar
Pemberian materi Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,


mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks

Page 5
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Metode pembuktian langsung dan
tidak langsung
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya


sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

Page 6
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

→ Mengolah informasi dari materi Metode pembuktian langsung dan


tidak langsung yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

Page 7
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Metode pembuktian langsung dan tidak langsung dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Metode pembuktian langsung


dan tidak langsung yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Metode pembuktian langsung dan tidak langsung
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Metode
pembuktian langsung dan tidak langsung yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Metode pembuktian
langsung dan tidak langsung yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Metode pembuktian langsung dan tidak langsung

Page 8
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Metode pembuktian langsung
dan tidak langsung kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

I. Sumber Belajar :
a. Buku penunjang kurikulum 2013.
b. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik
c. Internet
d. Buku/ sumber lain yang relevan.

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Pengetahuan : Tugas Individu, Bentuk Uraian
Penilaian Pengetahuan

Tes tertulis

Kerjakan permasalahan dibawah !

1. Buktikan dengan induksi matematika bahwa

bernilai benar untuk setiap bilangan asli.

Pembahasan:

Basis Induksi:
Diberikan

Ambil , diperoleh

Persamaan di atas bernilai benar, sehingga untuk , pernyataan yang akan


dibuktikan di atas BENAR. Basis induksi selesai.
Langkah Induksi:
Misalkan

Page 9
Asumsikan pernyataan di atas bernilai benar. Akan ditunjukkan bahwa juga benar.
Sekarang, perhatikan bahwa

Dalam hal ini, akan ditunjukkan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan sebagai
berikut.

Dari sini, disimpulkan bahwa kebenaran mengimplikasikan kebenaran sehingga


berdasarkan Prinsip Induksi Matematis, pernyataan benar untuk .

2. Buktikan bahwa

untuk bilangan asli.

Pembahasan:

Basis Induksi:
Misalkan

Ambil , diperoleh

Persamaan di atas bernilai benar, sehingga untuk , pernyataan yang


akan dibuktikan di atas BENAR. Basis induksi selesai.
Langkah Induksi:
Mis

Asumsikan pernyataan di atas bernilai benar. Akan ditunjukkan bahwa


juga benar.
Sekarang, perhatikan bahwa

Dalam hal ini, akan ditunjukkan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan.

Page 10
Dari sini, disimpulkan bahwa kebenaran mengimplikasikan
kebenaran sehingga berdasarkan Prinsip Induksi Matematis,
pernyataan benar untuk .
b. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja / Praktik
Lembar Pengamatan Penilaian Keterampilan

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : Pada saat kegiatan pembelajaran

 Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang


relevan yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerangkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika.
2. Terampil menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika.
3. Sangat terampil apabila bisa mengaplikasikan barisan dan deret aritmatika pada masalah
yang ada secara nyata.

 Keterangan: KT : Kurang Terampil


T : Terampil
ST : Sangat terampil
Ketrampilan
Menerangkan konsep/prinsip
No Nama Siswa dan strategi pemecahan
masalah
KT T ST
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Page 11
15
16
17
18
19
20

2. Instrumen Penilaian Hasil Belajar :


a. LKPD
b. Latihan
c. Instrumen Penilaian

3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui, Karang Baru, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Yunaldi Suhadi Habibi, S.Pd


NIP. 19630616 198803 1 006 NIP. 19910313 201503 1 007

Page 12
Page 13
Lampiran-Lampiran
Materi :

Induksi Matematika

Induksi matematika (mathematical induction) adalah metode pembuktian yang


sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang
diberikan dalam bentuk bilangan asli. Akan tetapi sebelum membahas mengenai
induksi matematika, kita akan membahas suatu prinsip yang digunakan untuk
membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip terurut rapi (well-ordering principle)
dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang
memiliki anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan sebagai berikut.

Setelah mengingat mengenai himpunan bilangan asli, sekarang perhatikan prinsip


terurut rapi dari bilangan asli berikut.
Prinsip Terurut Rapi Bilangan Asli Setiap himpunan bagian yang tidak kosong dari N
memiliki anggota terkecil. Secara lebih formal, prinsip tersebut menyatakan bahwa
untuk setiap himpunan tidak kosong V yang merupakan himpunan bagian dari N,
maka ada v0 anggota V sedemikian sehingga v0 ≤ v untuk setiap v anggota V.
Berdasarkan prinsip terurut rapi di atas, kita akan menurunkan prinsip induksi
matematika yang dinyatakan dalam bentuk himpunan bagian N.
Prinsip Induksi Matematika
Misalkan S adalah himpunan bagian N yang memiliki 2 sifat:
(1) S memiliki anggota bilangan 1; dan
(2) Untuk setiap k anggota N, jika k anggota S, maka k + 1 anggota S.
Maka diperoleh S = N.
Sebelum membuktikan prinsip induksi matematika di atas secara formal, kita akan
mencoba memahaminya dengan menggunakan efek domino seperti berikut.

Pada gambar (a) di atas kita melihat sebaris 4 domino pertama yang ditata rapi
dengan jarak antara masing-masing domino yang berdekatan kurang dari tinggi

Page 14
domino. Sehingga, jika kita mendorong domino nomor k ke kanan, maka domino
tersebut akan merebahkan domino nomor (k + 1). Proses ini ditunjukkan oleh gambar
(b). Kita tentu akan berpikir bahwa apabila proses ini berlanjut, maka domino nomor
(k + 1) tersebut juga akan merebahkan domino di sebelah kanannya, yaitu domino
nomor (k + 2), dan seterusnya. Bagian (c) menggambarkan bahwa dorongan terhadap
domino pertama merupakan analogi dari bilangan 1 menjadi anggota himpunan S. Hal
ini merupakan langkah dasar dari proses efek domino. Selanjutnya,
jika k anggota S akan menyebabkan (k + 1) anggota S, akan memberikan langkah
induktif dan melanjutkan proses perebahan domino. Sehingga, pada akhirnya kita
akan melihat bahwa semua domino akan rebah. Atau dengan kata lain, domino yang
memiliki nomor urut semua bilangan asli akan rebah. Hal ini merupakan analogi
dari S = N. Bagaimana dengan bukti formal dari prinsip induksi matematika?
Bukti Andaikan S ≠ N. Maka himpunan N – S bukan merupakan himpunan kosong,
sehingga berdasarkan prinsip terurut rapi, himpunan tersebut memiliki anggota
terkecil m. Karena 1 anggota S (berdasarkan hipotesis 1), maka m > 1. Tetapi hal ini
akan mengakibatkan bahwa m – 1 juga merupakan bilangan asli. Karena m – 1
< m dan madalah anggota terkecil dari N – S, maka m – 1 anggota S.
Sekarang kita akan menggunakan hipotesis 2 bahwa k = m – 1 merupakan anggota S,
maka k + 1 = (m – 1) + 1 = m juga anggota S. Akan tetapi pernyataan ini akan
kontradiksi bahwa m bukan anggota S. Sehingga N – S adalah himpunan kosong atau
dengan kata lain N = S.
Selain diformulasikan seperti di atas, Prinsip Induksi Matematika juga dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Untuk setiap n anggota N, misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan tentang n.
Apabila:
1. P(1) benar.
2. Untuk setiap k anggota N, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk setiap n anggota N.
Hubungan Prinsip Induksi Matematika tersebut dengan sebelumnya adalah dengan
memisalkan S = {n anggota N | P(n) adalah benar}. Sehingga kondisi 1 dan 2 pada
Prinsip Induksi Matematika di awal secara berturut-turut berkorespondensi dengan
kondisi 1 dan 2 pada Prinsip Induksi Matematika terakhir. Selain itu,
kesimpulan S = N juga berkorespondensi dengan kesimpulan P(n) benar untuk
setiap n anggota N.
Asumsi bahwa “jika P(k) benar” dinamakan hipotesis induksi. Untuk membangun
hipostesis 2, kita tidak perlu menghiraukan kebenaran dari P(k), tetapi yang perlu
kita hiraukan adalah validitas dari “jika P(k), maka P(k + 1)”. Misalkan, jika kita akan
menguji pernyataan P(n): “n = n + 5”, maka secara logis kondisi (2) adalah benar,
dengan menambahkan 1 pada kedua sisi P(k) untuk mendapatkan P(k + 1). Akan
tetapi, karena pernyataan P(1): “1 = 6” adalah salah, kita tidak dapat menggunakan
Induksi Matematika untuk menyimpulkan bahwa n = n + 5 untuk setiap n anggota N.

Page 15
Pada beberapa kasus, kadang P(n) bernilai salah untuk beberapa bilangan asli
tertentu tetapi bernilai benar untuk n ≥ n0. Prinsip Induksi Matematika dapat
dimodifikasi untuk mengatasi kasus seperti itu.
Prinsip Induksi Matematika (versi kedua)
Misalkan n0 anggota N dan misalkan P(n) merupakan pernyataan untuk setiap
bilangan asli n ≥ n0. Apabila:
(1) Pernyataan P(n0) benar;
(2) Untuk setiap k ≥ n0, jika P(k) benar mengakibatkan P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk semua n ≥ n0.
Berikut ini adalah beberapa contoh yang menunjukkan bagaimana Induksi
Matematika dapat digunakan untuk membuktikan pernyataan tentang bilangan asli.
Contoh : Jumlah n Bilangan Asli Pertama
Buktikan untuk setiap n anggota N, jumlah dari n bilangan asli pertama diberikan
oleh rumus,

Bukti Kita akan mencoba membuktikan pernyataan di atas dengan Prinsip Induksi
Matematika yang dibahas di awal. Misalkan S adalah himpunan yang
memuat n anggota Nsedemikian sehingga rumus di atas bernilai benar. Kita harus
menguji apakah kondisi (1) dan (2) pada Prinsip Induksi Matematika terpenuhi.
Jika n = 1, maka 1 = 1/2 ∙ 1 ∙ (1 + 1) sehingga 1 anggota S, dan (1) terpenuhi.
Selanjutnya, andaikan k anggota S maka kita akan menunjukkan k + 1 juga akan
menjadi anggota S. Jika k angota S, maka

Jika kita menambahkan k + 1 pada persamaan di atas, maka akan diperoleh

Karena persamaan di atas merupakan pernyataan untuk n = k + 1, maka kita


menyimpulkan bahwa k + 1 anggota S. Sehingga, kondisi (2) terpenuhi. Sebagai
hasilnya, menurut Prinsi Induksi Matematika kita memperoleh bahwa S = N, atau
dengan kata lain persamaan tersebut berlaku untuk semua bilangan asli.

Page 16

Anda mungkin juga menyukai