Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

KOMITE KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG


SURAT KEPUTUSAN
No ........../......./....../....../2015

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
KOMITE KEPERAWATAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite
Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang, maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian & Pelayanan Pelayanan Komite
Keperawatan yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar Pelayanan Komite keperawatan di Ruma
Sakit Daerah Kota Semarang dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang sebagai
landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite keperawatan
dirumah sakit umum daerah kota semarang;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang.

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang
Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin
Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
h. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di
Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2001.
n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan
Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.
p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2005.
r. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi
Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2006.
s. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS,
Departemen Kesehatan 1991.
t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit
Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan
1991.
u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS,
Departemen Kesehatan – IDAI 2004.
v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada
Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C,
dan D, Departemen Kesehatan 2006.
w. Keputusan Wal i k o t a S e m a r a n g Nomor 3 Tahun 2008
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.

MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas


Pengorganisasian Dan Pelayanan diRumah Sakit
Daerah Kota Semarang.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KOTA SEMARANG TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
UMUM
DAERAH KOTA SEMARANG.

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite


Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan pelayanan Komite


Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang harus
dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali. Apabila
diperlukan, akan dilakukan perubahan sesuai perkembangan
yang ada.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian


Dan Pelayanan Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit Daerah Kota
Semarang.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang

Pada tanggal : Agustus 2015

Direktur RSUD Kota Semarang

dr. SUSI HERAWATI, M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN

Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal sebagai wadah perwujudan kesejahteraan umum seperti

termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, adalah meliputi kesehatan

badan, rohani, sosial dan bukan hanya keadaaan bebas dari penyakit,

cacat dan kelemahan. Usaha peningkatan derajat kesehatan mencakup

peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (curatif),

dan pemulihan (rehabilitatif). Usaha peningkatan derajat kesehatan

tersebut membutuhkan kerjasama seluruh komponen dirumah sakit

termasuk komite keperawatan.

Komite keperawatan sebagai wadah organisasi perawat dan bidan di

instansi rumah sakit mempunyai peran strategis untuk suksesnya upaya

pemerintah dalam peningkatan derajat kesehatan manusia indonesia.

Komite keperawatan bertanggung jawab dalam hal pengembangan mutu,

kredensialing dan pembinaan etik profesi bagi perawat dan bidan sebagai

pemberi asuhan kepada pasien. Oleh karenanya perlu adanya

pengorganisasian yang baik agar pelayanan yang diberikan perawat dan

bidan merupakan pelayanan standar dan berkualitas serta dapat

dipertanggungjawabkan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD KOTA SEMARANG.

Pemilik Pemkot Semarang

Berdiri Tahun 1990

Luas lahan 9,2 Ha

Kelas B (terakreditasi)

Tempat tidur 394

Akreditasi penuh 16 pelayanan

Sertifikasi ISO 9001 - 2008

Tahun Status

1990 Berdirinya RSUD Kota Semarang

SK Menkes No. 1182/Mennkes/SK/XI/1994


1994
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas D

SK Menkes No. 536/Menkes/SK/VI/1996


1996
menjadi Rumah sakit Kelas C

SK Menkes No. 194/Menkes/SK/II/2003 menjadi


2003
Rumah sakit Kelas B

2006 Perda No. 3 Tahun 2006 pembentukan SOTK RS

SK Walikota semarang N0. 445/0174/2007 tgl 18


2007
juni 2007 RSUD menjadi BLU

SK Walikota Semarang No 3/2008 tentang SOTK


2008
RSUD Kota Semarang.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSUD KOTA SEMARANG

A. ViSI
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang menjadi rumah sakit

kepercayaan publik di Jawa Tengah.

B. Misi

1.Meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna sesuai kebutuhan pasien

dan keluarga secara profesional


2.Meningkatkan pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia yang

berkualitas dan berkompeten


3.Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan

mutakhir terkini.

C. Motto

Melayani Dengan Ikhlas

D. Maklumat Pelayanan
Direksi beserta staf RSUD Kota Semarang menyatakan sanggup

menyelenggarakan pelayanan dengan penuh rasa tanggung jawab yang

berorientasi pelayanan prima sesuai dengan standar pelayanan publik.

E. Nilai-nilai prinsip dasar


1. Kebersamaan.
a. Menyadari bahwa semua pekerjaan tidak dapat diselesaikan sendiri

sehingga perlu kerja Tim.


b. Melalui kebersamaan dalam pelayanan dengan mengutamakan

kepuasan pelanggan.
c. Mengutamakan kepentingan Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Semarang dari pada kepentingan golongan, kelompok/pribadi.


d. Kebersamaan dalam suka dan duka.
2. Profesionalisme
a. Bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
b. Bersedia menghadapi pekerjaan yang penuh tantangan
c. Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri (kemandirian).
d. Selalu berusaha memberikan kemampuan (ilmu, ketrampilan dan

sikap/attitude) terbaiknya untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Semarang.
e. Memegang teguh rahasia jabatan.
3. Kejujuran
a. Senantiasa menjunjung tinggi kejujuran.
b. Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data dan

fakta dengan cara bertanggung jawab.


c. Transparan dan akuntabilitas dalam menjalankan sistem.
4. Keterbukaan
a. Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat secara

bertanggung jawab.
b. Saling menghargai.
5. Disiplin
a. Selalu menegakkan disiplin terhadap diri sendiri dan lingkungan kerja
b. Memiliki kesungguhan kerja dalam melaksanakan tugas
c. Wajib mematuhi peraturan yang berlaku.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA SEMARANG


BAB V

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN

Direktur RSUD Semarang

Ketua Komite Wadir Umum Wadir Pelayanan Ketua Komite


Dan Keuangan

Ketua Komite Keperawatan

Sub Komite Kredensial


Sub Komite Mutu
Sub Komite Etik dan Disiplin

BAB VI
URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN

A. Unit Struktural
1. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSUD Kota Semarang
2. Wakil Direktur

Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas

dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing-masing, yaitu :


a. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang

pelayanan medis dan keperawatan.


b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur

dalam bidang umum dan keuangan.


B. Unit Non Struktural
1. Komite
adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesidib

entukuntuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur

dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.

Komite yang ada di RSUD Kota Semarang adalah sebagai berikut;

a. Komite Etik Rumah Sakit.


b. Komite Medik
c. Komite Keperawatan
d. Komite PPI
e. Komite Mutu dan Keamanan pasien
2. Ketua Komite Keperawatan.

Instalasi terkait : IGD, ICU, IRNA,IRJA,IKO

a. Fungsi & Tanggung Jawab :


1) Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan
atau target pelayanan yang ingin dicapai Rumah Sakit.
2) Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung
jawab wewenang dan hubungan kerja yang jelas
3) Mensupervisi dan mengkoordinasi bagian-bagian pelayanan.

b. Uraian Tugas :
1) Tugas Umum
a) Merencanakan :
 Program dan anggaran komite keperawatan
 Pembinaan, Penilaian, Pengembangan baik tata laksana
kerja tugas-tugas dari karyawan
 Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan keperawatan
b) Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggun

jawab, kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi


karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing.
c) Melakukan pengawasan/pengontrolan mencakup tugas :
 Meneliti, menganalisis pekerjaan yang sedang dan
sudah dilaksanakan.
 Menilai hasil pekerjaan
 Mengoreksi, merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan
akhir
 Pelayanan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

2) Tugas Khusus
Merencanakan atau melaksanakan pelatihan dalam lingkup
keperawatan dan kebidanan.

Nama Jabatan Bawahan Langsung :


a. Sekretaris Komite Keperawatan
b. Sub Komite Mutu
c. Sub Komite Kredensial
d. Sub Komite Etik
3) Kualifikasi Jabatan

INSTALASI
NO JABATAN ORGANISASI DALAM HAL

1. Pengkoordinasian dan
1 Direktur
RSUD Kota pengawasan kegiatan
2. Penyusunan rencana kerja 1 tahunan
Semarang 3. Pengarahan dan pengaturan tugas
4. Memimpin rapat

Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pendidikan Kerja Pelatihan

Ketua Komite D4 Keperawatan 5 Tahun


Keperawatan

3. Sekretaris Komite Keperawatan.

Unit terkait : IGD, ICU, IRNA, IRJA, IKO

a. Fungsi & Tanggung Jawab :


1. Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan
dan target pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit
2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung

jawab serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas

b. Uraian Tugas :
1. Mencatat, menyimpan & melaporkan setiap kegiatan komite
keperawatan
2. Mengelola kantor komite keperawatan
c. Kualifikasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN ORGANISASI DALAM HAL

1 Direktur RSUD Kota 1. Pelaporan


2. Pengarahan
Semarang
2 Ketua Komite RSUD Kota 1. Pelaporan
2. Pengarahan
Keperawatan Semarang
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pendidikan Kerja Pelatihan

Sekretaris Komite S1 Keperawatan


Keperawatan 5 Tahun

4. Sub Komite Mutu.

Unit terkait : IGD, IRNA, IRJA, IKO

a. Uraian Tugas :
1. Memantau pelaksanaan SPO
2. Melakukan audit keperawatan
3. Mengembangkan diklat
b. Kualifikasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN ORGANISASI DALAM HAL

1 Direktur RSUD Kota 1. Pelaporan


2. Pengarahan
Semarang

2 Ketua Komite RSUD Kota 1. Pelaporan


Keperawatan Semarang 2. Pengarahan

Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pendidikan Kerja Pelatihan

Sub Komite Mutu S1 Keperawatan 5 Tahun

5. Sub Komite Kredensial

Unit terkait : IGD, ICU, IRNA, IRJA, IKO

a. Uraian Tugas :
1. Melakukan kredensial
2. Mengatur wewenang profesi
3. Menyusun program orientasi
b. Kualifikasi Jabatan

INSTALASI
NO JABATAN ORGANISASI DALAM HAL
1 Direktur RSUD Kota 1. Pelaporan
2. Pengarahan
Semarang

2 Ketua Komite RSUD Kota 1. Pelaporan


Keperawatan Semarang 2. Pengarahan

Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pendidikan Kerja Pelatihan

Sub Komite S1 Keperawatan 5 Tahun


Krdensial

6. Sub Komite Etik Profesi

Unit terkait : IGD, ICU, IRNA, IRJA, IKO

a. Uraian Tugas :
1. Menyusun Pedoman etik & sosialisasinya
2. Mengelola mekanisme masalah etik
3. Pemulihan nama baik
4. Mekanisme ijin penelitian
b. Kualifikasi Jabatan

INSTALASI
NO JABATAN DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur RSUD Kota 1. Pelaporan
2. Pengarahan
Semarang
2 Ketua Komite RSUD Kota 1. Pelaporan
Keperawatan Semarang 2. Pengarahan

Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
Sub Komite Etik S1 Keperawatan 5 Tahun

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

BENTUK KOORDINASI DENGAN KOMITE


INSTALASI KEPERAWATAN
INSTALASI 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan
Keperawatan terkini yang diterapkan disemua
RAWAT
ruang perawatan.
INAP 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

3. Melakukan pendataan semua perawat rawat inap

tentang standar kompetensi yang harus dicapai


INSTALASI 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan
Keperawatan terkini yang diterapkan di ICU.
CARE UNIT
2. Melakukan pendataan semua perawat ICU
tentang standar kompetensi yang harus dimiliki
oleh etiap petugas ICU.
3. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

INSTALASI 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan


Keperawatan terkini yang diterapkan di rawat jalan
RAWAT
2. Melakukan pendataan semua perawat rawat jalan
JALAN
tentang standar kompetensi yang harus dimiliki

oleh setiap petugas Instalasi rawat jalan.

3. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

INSTALASI 1. Berkoordinasi dalam

GAWAT penerapan asuhan


Keperawatan terkini yang diterapkan di IGD
DARURAT 2. Melakukan pendataan semua pera
wat IGD
Tentang standar kompetensi yang harus dimiliki
petugas IGD
INSTALASI 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan
Keperawatan terkini yang diterapkan di IKO
KAMAR
2. Melakukan pendataan semua perawat IKO
OPERASI Tentang standar kompetensi yang harus dimiliki

petugas IKO

2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Komite Keperawatan yang


profesional, perlu kiranya melakukan kegiatan untuk menyediakan, dan
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM yang bertujuan

untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam

mencapai sasarannya.

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Komite Keperawatan adalah sbb:

Jenis Masa
No Jabatan Pelatihan Jumlah
Pendidikan Kerja
Komite 1
1 Ketua D4 Keperawatan 5>
keperawatan
Komite
2 Sekretaris SI Kep, Ns 5> 1
keperawatan
Ka Sub Komite 3
3 SI Kep, Ns 5>
Komite keperawatan
15
4 Anggota SI Kep, Ns/DIII 5> -

VII.2

BAB IX

PROGRAM ORIENTASI KOMITE KEPERAWATAN

Program orientasi yang diselenggarakan bagi perawat dan bidan baru


di Rumah Sakit Daerah Kota Semarang adalah sebagai berikut :

TABEL 9.1.
Program Orientasi Bagian Komite Keperawatan

Hari Penanggung
Materi Waktu Metoda
Ke Jawab
I Perkenalan Semua 07.30 – Praktik Ka Komite
Keperawatan
Pengurus dan staf 08.30

komite keperawtan
Penjelasan Struktur 08.30 – Ceramah, Ka Komite
Keperawatan
Organisasi 10.00 Diskusi

Penjelasan uraian tugas 10.00 – Ceramah, Ka Komite


Keperawatan
Komite keperawatan 12.00 Diskusi

II Penjelasan uraian 07.30 – Ceramah, Sekretaris


komite
tugas Sekretaris 08.30 Diskusi
keperawtan
Penjelasan uraian tugas 08.30 – Ceramah, Sekretaris
komite
Sub Komite Kredensial 09.30 Diskusi
keperawtan
Penjelasan uraian tugas 09.30 – Ceramah, Sekretaris
komite
Sub Komite Mutu 11.30 Diskusi
keperawtan
keperawatan
Penjelasan uraian tugas 11.30 – Ceramah, Sekretaris
komite
Sub Komite Etik Profesi 12.30 Diskusi
keperawtan

III Penjelasan ruang komite 08.00 Observasi Sekretaris


Komite
dan perlengkapannya -09.00
keperawatan

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Rapat berkala di bagian Komite Keperawatan RSUD Kota
Semarang terdiri dari :
a. Rapat Kerja
b. Rapat Rutin
c. Rapat Insidentil
A. Rapat kerja

Rapat Kerja diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap 1 tahunaa

Jam : 08.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Pertemuan Komite Keperawatan

Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu,

Sub komite Kredensial, Sub komite Etik

Materi :

1. Menyusun program kerja komite keperawatan


2. Menyusun jadwal pelaksanaan program
3. Menyusun proyeksi rencana kerja/program dan anggarannya

Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/

rekomendasi/usulan kepada pimpinan

B. Rapat Rutin

Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap minggu Ke I & III setiap bulan

Jam : 08.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Pertemuan Komite Keperawatan

Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu,

Sub komite Kredensial, Sub komite Etik

Materi :

1. Evaluasi kinerja setiap bagian/sub komite komite keperawatan

2. Evaluasi terhadap pelaksanaan program pelayanan keperawatan

3. Perencanaan dan upaya peningkatan mutu kinerja SDM

4. Rekomendasi dan usulan peningkatan mutu dan kinerja pelayanan

Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,


laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan
C. Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap ada masalah yang perlu dibahas lebih lanjut/butuh

solusi segera.

Jam : Sesuai undangan

Tempat : Sesuai undangan

Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu,

Sub komite Kredensial, Sub komite Etik

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,

laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.


BAB XI
PELAPORAN

Laporan dapat dibedakan menjadi laporan kerja, laporan rutin dan laporan

insidental.

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk

melaporkan segala bentuk kegiatan komite keperawatan yang terkait

dengan pelaksanaan tugas.


B. Jenis Pelaporan
1. Laporan kerja
Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja tahunan komite

keperawatan.
Laporan kerja terdiri atas :
a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan

program kerja komite keperawatan selama 1 tahun


b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
2. Laporan Rutin
Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja setiap bulan

pengurus komite keperawatan.


Laporan kerja terdiri atas :
a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan

program kerja komite keperawatan selama 1 tahun


b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
3. Laporan Insidental
Adalah laporan setiap kali ada masalah/ kasus tertentu yang

membutuhkan solusi segera.


Laporan Insidental dibuat segera setelah masalah yang terjadi sudah

diselesaiakan sesuai SPO nya.

Ditetapkan di Semarang

Pada tanggl 1 Agustus 2015


Direktur

Dr. Susi Herawati, M.Kes.

Anda mungkin juga menyukai