Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme (organisme hidup yang ukurannya terlalu kecil untuk dapat
dilihat dengan mata biasa) atau mikroba. Oleh karena itu obyek kajiannya
biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, Archaea dan Virus
(Amini, 2017).
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme
hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memung-
kinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di
dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan
karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam
tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat
tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi
dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan
peran sebagai bukti keberadaannya. Begitu banyak dan dominannya peranan
mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
mikrobiologi. Dengan semakin majunya teknologi mikroskop, semakin
mendukung perkembangan mikrobiologi, sehingga pembahasan tentang ilmu ini
semakin luas dan mendalam.
Pembagian ini bertujuan untuk mengakomodir perkembangan
mikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan serta mungkin dampak dari
mikroorganime di dalam kehidupan. Mikrobiologi dalam kehidupan telah
diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, salah satunya dalam bidang
kesehatan penggunaan mikroorganisme dapat mengetahui lebih dalam tentang
penyakit infeksi, penyebarannya serta cara pengobatannya dengan berbagai cara
seperti pemberian antibiotika.

1
Parasit merupakan salah satu mikroorganisme yang dipelajari dalam
mikrobiologi. Dalam kehidupam, parasit dapat mempengaruhi kesehatan manusia
termasuk kesehatan ibu dan anak. Untuk mengetahui jenis-jenis mikroorganisme
penyebab penyakit dan menentukan cara pengobatannya, perlu dilakukan cara
atau teknik pemeriksaan mikrobiologi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas tentang parasite yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak serta jenis-
jenis pemeriksaan mikrobiologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis parasit yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak?
2. Apa saja teknik-teknik pemeriksaan mikrobiologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis parasit yang mempengaruhi kesehatan ibu dan
anak
2. Untuk mengetahui teknik-teknik pemeriksaan mikrobiologi.

2
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Parasit yang Mempengaruhi Kesehatan Ibu dan Anak

Parasit adalah organisme yang membutuhkan makhluk hidup lain sebagai

sumber makanan sehingga dapat merugikan kehidupan bahkan dapat

menimbulkan kematian induk semang (hospes) tempatnya menumpang hidup.

Jadi infeksi parasit adalah proses invasi dan multiplikasi suatu parasit ke dalam

tubuh sehingga menimbulkan infeksi. (Natadisastra, 2009)

Adapun parasit yang memengaruhi kesehatan ibu dan anak

1. Toksoplasma

Toksoplasmosis merupakan infeksi protozoa yang disebabkan oleh

Toxoplasma gondii dengan hospes definitif kucing dan hospes perantara manusia.

Manusia dapat terinfeksi parasit ini bila memakan daging yang kurang matang

atau sayuran mentah yang mengandung ookista atau pada anakanak yang suka

bermain di tanah, serta ibu yang gemar berkebun dimana tangannya tertempel

ookista yang berasal dari tanah.

Perkembangan parasit dalam usus kucing menghasilkan ookista yang

dikeluarkan bersama tinja. Ookista menjadi matang dan infektif dalam waktu 3-5

hari di tanah. Ookista yang matang dapat hidup setahun di dalam tanah yang

lembab dan panas, yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Ookista

yang matang bila tertelan tikus, burung, babi, kambing, atau manusia yang

merupakan hospes perantara, dapat menyebabkan terjadinya infeksi.

Toksoplasmosis dikelompokkan menjadi toksoplasmosis akuisita (dapatan) dan

3
toksoplasmosis kongenital yang sebagian besar gejalanya asimtomatik. Keduanya

bersifat akut kemudian menjadi kronik atau laten. Gejala yang nampak sering

tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit lainnnya. Pada ibu hamil yang

terinfeksi di awal kehamilan, transmisi ke fetus umumnya jarang, tetapi bila

terjadi infeksi, umumnya penyakit yang didapat akan lebih berat.

Pada toksoplasmosis yang terjadi di bulan-bulan terakhir kehamilan,

parasit tersebut umumnya akan ditularkan ke fetus tetapi infeksi sering subklinis

pada saat lahir. Pada ibu hamil yang mengalami infeksi primer, mula-mula akan

terjadi parasitemia, kemudian darah ibu yang masuk ke dalam plasenta akan

menginfeksi plasenta (plasentitis). Infeksi parasit dapat ditularkan ke janin secara

vertikal. Takizoit yang terlepas akan berproliferasi dan menghasilkan fokus-fokus

nekrotik yang menyebabkan nekrosis plasenta dan jaringan sekitarnya, sehingga

membahayakan janin dimana dapat terjadi ekspulsi kehamilan atau aborsi.

2. Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari

genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles dengan

gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia, pembesaran

limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa

organ misalnya otak, hati dan ginjal. (Supratman, 2012)

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi salah satunya ibu

hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat

menurunkan produktivitas kerja.

4
Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit

Plasmodium dan disebarkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan 219 juta

penduduk dunia terinfeksi malaria dan sebanyak 661.000 diantaranya meninggal

setiap tahun.

Malaria pada kehamilan dapat menimbulkan berbagai keadaan patologi

pada ibu hamil seperti demam, anemia, hipoglikemia, odema paru akut, gagal

ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada janin menyebabkan abortus,

persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian janin. Kelainan yang

ditimbulkan ini sangat tergantung pada status imunitas, jumlah paritas dan umur

ibu hamil. Di daerah endemisitas tinggi, dimana penduduknya sudah mempunyai

imunitas terhadap malaria, jarang terjadi malaria berat dan kematian. Klinis yang

ditimbulkan dan derajat parasitemia juga akan lebih berat pada ibu hamil

primigravida dan berumur muda. (Rusjdi,2012)

3. Infeksi Soil Transmitted Helmints

Soil Transmitted Helminths (STH) adalah suatu kelompok parasit nematoda yang

menyebabkan infeksi pada manusia melalui kontak dengan telur parasit atau larva

yang berkembang di dalam tanah yang hangat dan lembab pada negara-negara

tropis dan subtropis di dunia.

STH yang paling sering ditemui meliputi Ascaris lumbricoides (cacing

gelang atau roundworm), Trichuris trichiura (cacing cambuk atau

whipworm), Necator americanus, dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang

atau hookworm)

Infeksi STH pada manusia dapat menyebabkan gangguan pada jaringan

dan organ tubuh, di mana parasit tersebut hidup dan mengambil nutrisi dari dalam

5
tubuh manusia. Pada keadaan kronis, infeksi STH mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan fisik dan intelektual anak-anak. Selain itu,

infeksi STH juga diperkirakan berdampak negatif terhadap kemampuan kognitif,

mempengaruhi prestasi belajar di sekolah, di mana akan mempengaruhi

produktivitas ekonomi masa depan. (Natadisastra, 2009)

4. Kutu

Kutu merupakan parasit yang sangat mengganggu dan mengancam

kesehatan manusia dari luar badan. Kutu sangat cepat menular dari orang yang

terhadap penjamu mereka. Infestasi kutu paling sering ditemukan pada anak-

anak prasekolah, SD dan anggotanya rumah tangga dan pengasuh anak.

(Ganeshan dan Damayanti, 2017)

B. Teknik- Teknik Pemeriksaan Mikrobiologi

1. Media dan Cara Pembuatan Media

Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat

hara serta lingkunga pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu

bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran

nutrisi atau zatzat makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat

juga digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan

perhitungan jumlah mikroba (Lay, 1994; Jutono dkk). Syarat media yang baik

untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan kehidupannya harus sesuai

dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu : susunan makanannya

(media harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran

zat/metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas),

6
tekanan osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi

ada juga yang alkali, temperatur harus sesuai dan steril. Media harus mengandung

semuan kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu: sumber energi contoh:

gula), sumber nitrogen, juga ion inorganik essensial dan nkebutuhan yang khusus,

seperti vitamin (Jawetz dkk, 1996). Berdasarkan komposisi kimianya, media dapat

dibedakan menjadi media sintetik yaitu media yang susunan kimianya diketahui

dengan pasti, medium ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan

makanan mikroba. Media non sintetik (kompleks) yaitu media yang susunan

kimianya tidak dapat diketahui dengan pasti, media ini digunakan untuk

menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba. Berdasarkan konsistensinya

media dapat dibedakan menjadi : media cair, media padat, dan media padat yang

dapat dicairkan (Lay, 1994; Jutono dkk, 1980; Jawetz dkk, 1996).

2. Teknik-Teknik Kultur Mikroba

Untuk mencegah tercemarnya biakan murni, perlu diadakan teknik aseptik

pada waktu memindahkan mikroba. Dalam percobaan-percobaan ini akan

dipelajari cara-cara memindahkan biakan murni dengan cara aseptik. Transfer

mikroorganisme adalah teknik dasar berikutnya dalam praktikum mikrobiologi.

Sama halnya dengan kegiatan membuat dan menuang medium, kegiatan transfer

mikroorganisme juga memerlukan teknik aseptik sehingga kontaminasi mikroba

yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. Selain itu, ketelitian dan kecepatan

kerja juga harus diperhatikan dalam melakukan transfer mikroorganisme. Bekerja

lamban akan memakan waktu sehingga mengakibatkan bahan yang akan diamati

atau diperiksa terlalu lama berhubungan dengan udara sehingga memperbesar

7
kemungkinan terjadinya kontaminasi. Bekerja terlalu cepat juga akan

memperbesar peluang kurangnya bekerja secara aseptik (Gandjar dkk. 1992).

3. Teknik-Teknik Isolasi dan Penanaman Mikroba

Untuk menanam suatu mikroba perlu diperhatikan faktorfaktor nutrisi

serta kebutuhan akan oksigen (gas, O2 atau udara). Cara menumbuhkan mikroba

yang anaerob sangat berbeda dengan yang aerob. Mengisolasi suatu mikroba ialah

memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya

sebagai biakan murni dalam medium buatan. Untuk isolasi harus diketahui cara-

cara menanam dan menumbuhkan mikroba pada medium biakan serta syarat-

syarat lain untuk pertumbuhannya (Jutono dkk, 1980). Mikroba jarang terdapat di

alam dalam keadaan murni. Kebanyakan merupakan campuran bermacam-macam

spesies mikroba. Macam-macam cara mengisolasi dan menanam mikrobia adalah

: 1). Spread plate method (cara tebar/sebar), 2). Streak platemethod (cara gores),

3). Pour plate method (cara tabur).

a. Spread Plate Method (Cara Tebar/Sebar)

Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara

menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar

yang telah memadat. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur

mikroba. Karena konsentrasi sel-sel mikroba pada umumnya tidak diketahui,

maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap, sehingga sekurang-kurangnya

ada satu dari pengenceran itu yang mengandung koloni terpisah (30-300 koloni).

Koloni mikrobia yang terpisah memungkinkan koloni tersebut dapat dihitung.

8
b. Pour Plate Method (Cara Tabur)

Cara ini dasarnya ialah menginokulasi medium agar yang sedang mencair

pada temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan

menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat koloni-

koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel bakteri,

sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980)

c. Streak PlateMethod (Cara Gores)

Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada

cawan agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni.

Cara ini dasarnya ialah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba

pada permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi

maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin

berasal dari 1 sel mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk,

1980). Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.

Bakteri yang memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang menyebar

terutama bila digunakan lempengan yang basah. Untuk mencegah hal itu harus

digunakan lempengan agar yang benar-benar kering permukaannya (Lay, 1994)

4. Pembuatan Pulasan Bakteri

Bakteri atau mikroba lainnya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya tanpa

pewarnaan/pengecatan atau dengan pewarnaan/pengecatan. Pengamatan tanpa

pengecatan lebih sukar dan tidak dapat dipakai untuk melihat bagian-bagian sel

dengan teliti karena sel bakteri atau mikroba lainnya transparan atau semi

transparan. Dengan pengecatan, dapat dilihat struktur sel mikroba lebih

seksama.Fungsi pengecatan adalah a).memberi warna pada sel atau bagian-

9
bagiannya sehingga member kontras dan tampak lebih jelas, b). dapat untuk

menunjukkan bagian-bagian struktur sel, c). membedakan mikroba satu dengan

yang lain,dan d). menentukan pH dan potensial oksidasi reduksi ekstraseluler dan

intraseluler (Jutono dkk., 1980). Pengecatan bakteri umumnya menggunakan lebih

dari satu tingkat pengecatan. Hasil pengecatan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti : fiksasi, substrat, dekolorisator dan sebagainya. Dalam pembuatan pulasan

bakteri yang siap diwarnai, perlu dilakukan fiksasi terlebih dahulu yang bertujuan

antara lain : a). Mencegah mengkerutnya globula globula protein sel, b). merubah

afnitas cat, c). mencegah terjadinya otolisis sel, d). dapat membunuh mikroba

secara cepat dengan tidak menyebabkan perubahan-perubahan bentuk atau

strukturnya, e). melekatkan bakteri di atas gelas benda dan f). membuat sel-sel

lebih kuat/keras. Cara fiksasi yang paling banyak digunakan dalam pengecatan

bakteri adalah dengan membuat lapisan suspensi/pulasan bakteri di atas gelas

benda, kemudian dikeringanginkan dan dilalukan beberapa kali di atas nyala

lampu spiritus (Jutono dkk., 1980).

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Jenis-jenis parasit yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak yaitu

toksoplasma, malaria, infeksi soil transmitted helmints, dan kutu.

2. Teknik pemeriksaan mikrobiologi terdiri dari pembuatan media sesuai dengan

jenis mikroorgannisme, pembuatan kultur, penanaman mikroba yang terdiri

dari Spread plate method (cara tebar/sebar), Streak platemethod (cara gores)

dan Pour plate method (cara tabur). Selain itu, langkah terakhir yaitu

pembuatan pulasan mikroorganisme dengan pengecatan atau pewarnaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, R dan D. Natadisastra. 2009. Parasitolgi Kedokteran ditinjau dari organ


tubuh yang diserang. EGC. Jakarta

Amini, Galila. 2017. Mirobiologi Kebidanan. Jakarta : Universitas


Muhammadiyah Jakarta

Ganesan, H., Damayanti, P.A.A. 2017. Faktor resiko terjadi infestasi kutu pada
anak-anak di panti asuhan. Intisari Sains Medis 8(3): 171-175.

Jawetz, and Melnick, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Jakarta

Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun S., Suhadi D., 1980, Pedoman


Praktikum Mikrobiologi Umum, Departemen Mikrobiologi, Fakultas
Pertanian UGM, Yogyakarta

Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT Raja Grafindo Persada,


Jakarta

Rusjdi, Selfi Renita 2012. Malaria Pada Masa Kehamilan. Majalah Kedokteran
Andalas No.2. Vol.36. Juli-Desember 2012

Supratman, Erna 2012. Toksoplasmosis Dalam Kehamilan. Jurnal Biomedik,


Volume 4, Nomor 1, Maret 2012, Hal. 13-19

12

Anda mungkin juga menyukai