Anda di halaman 1dari 29

PRA RANCANGAN PABRIK CARBOXYMETHYL

CELLULOSE (CMC) KAPASITAS


16.500 TON/TAHUN

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2014

Mery Marthen 10204120008


I. Pengertian Carboxymethyl Cellulose (CMC)

 Carboxymethyl Cellulose (CMC) adalah turunan selulosa dengan


kelompok karboxymethyl (-CH2-COOH) terikat dengan beberapa gugus
hidroksil dari monomer glukopirasa yang membentuk tulang punggung
selulosa. CMC digunakan sebagai garam natrium, natrium
karboxymethyl cellulose dan merupakan bahan pengemulsi yang
efektif.
 CMC mampu meningkatkan kualitas produk pangan emulsi karena
mempunyai sifat sebagai pengikat, penstabil, penahan air, serta
pengental dalam produk pangan emulsi.
2. Sifat Umum Carboxymethyl Cellulose (CMC)

 CMC dapat larut dalam air dan mampu memperpanjang umur simpan
produk pangan emulsi. Kemampuan atau sifat-sifat yang dimiliki oleh
karboksimetil selulosa (CMC) tersebut sangat dibutuhkan oleh produk-
produk dalam bentuk emulsi.

 Carboxymethyl Cellulose adalah suatu produk yang


berwarna putih kekuning-kuningan berfase cair, berserat
atau bubuk, tidak berbau dan berasa. CMC Larut dalam
air panas dan dingin untuk menghasilkan solusi kental pada
1 sampai 6 persen konsentrasi.
3. Maksud dan Tujuan Pra Rancangan Pabrik
Carboxymetyl Cellulose

Maksud Tujuan

Memenuhi kebutuhan konsumen


akan produk Carboxymethyl
Menghasilkan produk
Cellulose yang makin tinggi.
Carboxymethyl Cellulose
Memacu pertumbuhan pabrik kimia
untuk memenuhi kebutuhan
yang menggunakan bahan baku
Carboxymethyl Cellulose Carboxymetyl Cellulose di
dalam negeri. Indonesia.

Membuka lapangan kerja.


4. Kegunaan Produk Carboxymetyl Cellulose

 Industri cat  Industri Tekstil


mencegah pembentukan bagian tebal membungkus dan merenggangkan
(kemampuan membentuk lapisan) benang.
sehingga cat-cat kuat terhadap  Industri Kertas
penyepuhan.
meningkatkan hasil resin, tepung, cat dan
dapat memperbaiki kualitas kertas.
 Industri Sabun dan Detergen  Keramik, tanah liat, bahan bangunan
mendispersi partikel-partikel kotoran yang memadatkan, mengikat air, mencegah
di usir dari bahan tenunan di dalam disintegrasi dan mampu meningkatkan
cairan pencucian. zat warna.
 Industri Farmasi dan Kosmetik
 Industri Perekat menghancurkan, mengikat dan zat
menjamin kecepatan penghancuran penebal tablet.
bebas gumpalan, setting periode yang
lama dan daya rekat yang baik.
5. Proses Pembuatan CMC

 persiapan umpan dengan bahan baku utama


berupa selulosa murni yang telah bebas dari
1. Tahap pengotor-pengotor, lignin, silan serta sisa-sisa
Penyia tanaman berupa biji, kulit, ranting maupun
pan
Umpan daun.

 penyiapan NaOH sebagai agen pembentuk


selulosa alkali dan natrium monokloroasetat
sebagai agen eterifikasi selulosa alkali.
5. Proses Pembuatan CMC

 alkalisasi yaitu pereaksian antara selulosa


dengan NaOH, yang dilanjutkan dengan
2. Tahap reaksi karboksimetilasi antara alkaliselulosa
Pereaksi
an
dengan garam natrium monokloroasetat.

 C5H7O4CH2OH + NaOH → C5H7O4CH2ONa + H2O


5. Proses Pembuatan CMC

 Karboksimetilasi dengan Natrium


monokloroasetat, dimasukkan ke dalam
2. Tahap tangki setelah NaOH dan Sellulosa
Pereaksi
an
bercampur sempurna. Campuran ini
selanjutnya diaduk selama 90 menit.

 C5H7O4CH2ONa + ClCH2COONa →
C5H7O4CH2OCH2COONa + NaCl
5. Proses Pembuatan CMC

 Hasil campuran dipanaskan sampai


3. Tahap temperatur 65oC selama 6 jam. Produk yang
Pemana dihasilkan berupa natrium-karboksimetil
san
selulosa dalam bentuk slurry.

 Tujuan tahap ini adalah untuk mematangkan


hasil reaksi campuran sehingga
mempermudah perlakuan menuju tahap
selanjutnya.
5. Proses Pembuatan CMC

 Tahap pengeringan bertujuan untuk


mengurangi kadar air dari karboksimetil
selulosa. Produk tersebut dikeringkan dengan
4. Tahap
Pengerin menggunakan udara kering bertemperatur
gan 700C. Produk yang dihasilkan berupa
karboksimetil selulosa dengan kandungan air
maksimum 5% berat.
6. Alat Utama

1. Tangki
Penampun
gan NaOH
 Fungsi : untuk menampung NaOH & Chloroacetic
Acid sebelum masuk ke reactor
 Tipe : silinder tegak dengan tutup atas berbentuk
tronsperical dishead dan tutup bawah datar

2. Pompa
NaOH
 Fungsi : Memompa NaOH chloroacetic acid dari
tangki penampungan masuk kedalam reaktor.
 Type : Centrifugal pump.
6. Alat Utama

3. Reaktor  Fungsi : tempat berlangsungnya reaksi oksidasi


antara cellulose dan chloroacetic acid dengan
menggunakan katalis NaOH.
 Tipe : Reaktor Batch
4. Tangki
pencuci

 Fungsi : menghilangkan kadar NaCl dalam produk


keluaran reaktor.
5. Rotary
Dryer  Fungsi : Mengeringkan produk yang keluar dari
tangki penampungan sementara
6. Alat Utama

6. Ball Mill

 Fungsi : menggiling produk yang telah


dikeringkan

7. Silo
Produk
 Fungsi : Mengepak produk carboxymethyl
cellulose.
 Type : Silinder tegak dengan tutup dished
head dan tutup bawah berbentuk kronis.
7. SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

 Kebutuhan Air
 Kebutuhan pada pabrik ini direncanakan memakai air sungai yang
terlebih dahulu diproses agar bersih dan layak untuk dipergunakan
yang meliputi:

Kebutuhan air proses


Air proses terdiri dari :
Air pendingin = 72000,0753 kg/jam kg/jam
Air umpan boiler = 1257005,9431 kg/jam
Air Sanitasi ( Ms ), Air sanitasi meliputi air untuk kebutuhan kantor,
kebutuhan air sanitasi direncanakan sebesar 2240,00 kg/jam.
7. SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

 Pengolahan Air
 Proses pengolahan air dimulai dari air sungai sebagai sumber.

Air yang dipompa ke bak penampungan awal untuk mengendapkan partikel-


partikel berat kemudian dipompa ke tangki pengendapan dan tangki
pencampur,
Ditambahkan tawas (Al2SO4)3 dan kapur (CaO) untuk mengendapkan
partikel/kotoran yang ada, kemudian dipompa ke sand filter menuju ke bak
penampungan air bersih,
Dari bak penampungan air bersih ini didistribusikan untuk memenuhi keperluan
pabrik.
Kebutuhan air sanitasi dipompa dari bak penampungan air bersih ke bak
desinfektan dengan menambahkan kaporit 3 ppm dan klorin untuk membunuh
kuman. Selanjutnya dari bak ini dipompa untuk kebutuhan sanitasi.
7. SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

 Produksi Steam
 Penyediaan steam untuk Pabrik Carboxymethyl Cellulose dihasilkan dari boiler. Air
umpan boiler terlebih dahulu diolah untuk memenuhi syarat sebagai air ketel.
 Penyediaan Listrik
 Kebutuhan listrik pada pabrik ini direncanakan 150,0721 Kw dengan pengaturan
sebagai berikut:
Untuk keperluan penggerak motor (proses)
Untuk keperluan penerangan
Untuk keperluan kontrol
Untuk keperluan bengkel dan lain-lain
 Untuk menjamin kelancaran produksi disediakan generator listrik sebagai aliran
listrik dari PLN jika mengalami gangguan. Disediakan 1 buah generator dengan
kapasitas 250 Kw/jam.
7. SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

 Pengolahan Limbah
 Proses pembuatan Carboxymethyl Cellulose ini
menghasilkan limbah akan dialirkan menuju ke
WWTP (Waste Water Treatment Process) untuk
limbah cair. Sedangkan untuk lmbah padat akan
ditampung dan bila memungkinkan akan
dipergunakan kembali atau dijual untuk
keperluan industri lain.
8. INSTRUMENTASI & KESELAMATAN KERJA

 Start up
 Kondisi start up yang diperlukan, yaitu :
Tersedianya bahan baku yang cukup.
Semua utility (steam dan air) yang diperlukan siap digunakan dan dalam jumlah yang
cukup.
Adanya bahan bakar.
Sistem pemadam kebakaran dan sistem emergency dalam kondisi siap digunakan.
Semua control valve dalam posisi tertutup.

 shut down
 Kondisi untuk menghentikan operasi pabrik, yaitu
Turunkan secara perlahan – lahan setiap level ( massa, tekanan dan
temperature). Pada temperatur perlahan – lahan diturunkan hingga
30o C dan untuk tekanan diturunkan sampai 1 atm. Sedangkan untuk
massa, laju alirnya langsung dihentikan. Kemudian matikan semua
peralatan proses pada pabrik CMC.
8. INSTRUMENTASI & KESELAMATAN KERJA

 Kegiatan dalam pabrik tidak terlepas dengan penggunaan teknologi maju yang dapat
berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
 Dari pihak pekerja sendiri wajib menggunakan alat pelindung dan mematuhi aturan yang
sebenarnya.
 Pencegahan kecelakaan kerja merupakan tanggung jawab para manajemen yang wajib
memelihara kondisi kerja yang selamat sesuai dengan ketentuan pabrik. Di pihak lain, para
kepala urusan wajib senantiasa mencegah jangan sampai terjadi kecelakaan.

 Beberapa perbuatan yang mengusahakan keselamatan, antara lain:


Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman dan penuntun yang diberikan.
Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan kepada atasan.
Setiap peraturan dan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja harus dipatuhii secermat mungkin.
Semua karyawan harus bersedia saling mengisi atau mengingatkan akan perbuatan yang
dapat menimbulkan bahaya.
Peralatan dan per lengkapan keselamatan dan kesehatan kerja dipakaii (digunakan)
bila perlu.
9. LOKASI & TATA LETAK

Dasar-dasar pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah :

1. Bahan Baku, Lokasi Pabrik Carboxymethyl Cellulose dipilih dekat dengan


bahan baku

2. Daerah Pemasaran, Lokasi pabrik dipilih dekat dengan daerah pemasaran

3. Tenaga Listrik dan Bahan Bakar , Mengenai pengadaan terhadap tenaga


listrik di daerah lokasi pabrik serta kemungkinan memperolehnya dari PLN.

4. Tenaga Kerja, melalui peninjauan seperti Mudah tidaknya mendapatkan


tenaga kerja yang terampil dan ahli disekitar daerah itu.

5. Undang-undang dan Peraturan, ketentuan mengenai daerah & jalan


umum bagi industri didaerah tersebut.

6. Karakteristik Lokasi yang dipilih, misalnya usunan tanahnya, daya dukung


terhadap pondasi bangunan pabrik, kondisi jalan serta pengaruh air
9. LOKASI & TATA LETAK

Dasar-dasar pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah :

7. Faktor Lingkungan dan Sekeliling, Adat istiadat, kebudayaan didaerah


lokasi
8. Pengontrolan terhadap Bahaya Banjir dan Kebakaran, Apakah pabrik
berada diluar jangkauan bahaya kebakaran.
9. Transportasi, Jalan raya yang dapat dilalui oleh truk dengan jalan atau
jarak terdekat.

10. Waste Disposal, bila buangan pabrik berbahaya bagi kesehatan dan
kehidupan disekitar lokasi pabrik

11. Sumber Air, bagi industri kimia, air adalah kebutuhan proses dan operasi

12. Iklim dan alam sekitar, hal-hal yang dapat diperhatikan adalah
bagaimana keadaan alamnya, karena alam yang menyulitkan konstruksi
akan mempertinggi ongkos konstruksi.
9. LOKASI & TATA LETAK

Keterangan :
19 11 20 21 17

16 1. Pos Jaga 12. Daerah Proses


18
2. Kantor 13. Gudang Produk
15 3. Gedung Serbaguna 14. Ruang Kontrol
8
10
4. Tempat Ibadah 15. Pembangkit Listrik
12
5
5. Toilet 16. Gudang Peralatan
7 6
6. Koperasi 17. Bengkel
2 5 14
13 7. Poliklinik 18. Lapangan Olahraga
4 3
8. Kantin 19. Mess Karyawan
9 9. Tempat Parkir 20. Area Perluasan
1 1
10. Laboratorium 21. Limbah
11. Gudang Bahan Baku
Gambar 9.1. Lay Out Pabrik
10. BENTUK ORGANISASI MANAJEMEN

Dalam pabrik selulosa asetat ini,


karyawan yang dibutuhkan sebanyak 150 orang,
Karyawan Shift
 Shift I : jam 08.00 – 16.00
 Shift II : jam 16.00 – 24.00
 Shift III : jam 24.00 – 08.00
karyawan non shift
 Senin – Kamis : Pukul 08.00 – 12.00
 Pukul 13.00 – 16.00
 Jumat : Pukul 08.00 – 11.30
 Pukul 13.30 – 16.00
 Sabtu : Pukul 08.00 – 12.00
 Pukul 13.00 – 15.00
 Minggu dan hari libur resmi lainnya
10. BENTUK ORGANISASI MANAJEMEN

Sistem Penggajian Karyawan Jumlah Gaji Karyawan

 Karyawan Tetap : menerima gaji bulanan  Total gaji untuk 150


yang besarnya tergantung dari karyawan adalah
kedudukan, keahlian, pendidikan, dan Rp.603.000.000
masa kerja.
 Karyawan harian : menerima upah harian
 Total gaji per tahun
yang dibayar pada akhir pekan.
= 12 x Rp 603.000.000
 Karyawan borongan : menerima upah = Rp 7.236.000.000
borongan untuk suatu pekerjaan, misalnya
bongkar muat, shut down, dan lain-lain.
11. ANALISA EKONOMI

Penentuan Indeks Harga Penentuan Harga Peralatan

 Pabrik Carboximethil Cellulose ini  Penentuan harga peralatan pada


direncanakan akan dibangun pada tahun tahun 2015 dihitung berdasarkan
2015. Indeks harga pada tahun 2015 Indeks Marshall and Swiff
adalah :  Cx = Ck x ( Lx/Lk )
No. Tahun ( Y ) Indeks Harga ( Y ) Keterangan (Peters, hal 236)
1 1999 1068,3  Dimana :
2 2000 1089,0 Tabel 6.2 Peters  Cx = Harga peralatan pada tahun
3 2001 1093,9 yang dibeli
4 2002 1102,5
 Ck = Harga peralatan pada tahun
yang diketahui
 dengan metode regenerasi linier, maka  Lx = Indeks harga pada tahun dibeli
maka diperoleh indeks harga (X) 2015
 Lk = Indeks harga pada tahun diketahui
untuk pabrik sebesar = 1337,8565
11. ANALISA EKONOMI

Penentuan Harga Peralatan & Utilitas Harga Penjualan Produk

 Total Harga Peralatan Proses pada tahun  Produksi Pertahun


2002 = $ 566046,442 = 16.500.000 kg/tahun
 Harga jual per kg
 Total harga peralatan Utilitas pada tahun = Rp 18.000.-
2002 = $ 427544
 Harga penjualan per tahun
= Total harga peralatan proses + Total harga = Rp.297.000.000.000
peralatan utilitas
= $ 566046,442 + $ 427544
 Total Production Costs ( TPC )
= $ 993590
 TPC = Manufacturing Costs +
 Cx = Ck x ( Lx/Lk) General Expanses
= $ 993590 x 1337,8565/1102,5 = Rp. 162.884.704.854,48
= $ 1.205.697,42 Rp. 13.893.251.355,55
11. ANALISA EKONOMI

Perhitungan Cash Flow Pengembalian Pinjaman

 Laba Kotor = Hasil Jual – TPC  Direncanakan waktu pengembalian


= Rp. 134.115.295.145,52 pinjaman adalah 8 tahun
= (Total Pinjaman)/(8 tahun)
= Rp. 2.868.854.248,66
 Pajak Pendapatan,34 % x Laba kotor
= 34 % x Rp 134.115.295.145,52  Cash Flow= Laba Bersih + Depresiasi
= Rp. 45.599.200.349,48 = Rp. 127.021.401.003,38

 Laba Bersih = Laba Kotor – Pajak  Net Cash Flow = Cash Flow –
= Rp. 121.109.822.551,59 Pengembalian Pinjaman
= Rp. 124.152.546.754,71
12. KESIMPULAN

Perancangan pabrik Carboxymethyl Cellulose ini direncanakan berkapasitas


16.500 ton/tahun. Tenaga kerja 150 orang yang terbagi dalam 2 kategori yaitu
karyawan shift dan non shift.
Dari analisa ekonomi untuk pendirian pabrik Carboxymethyl selulosa dibutuhkan
investasi sebesar Rp. 76.502.779.964,29.-, Pay Out Time (POT) 1 tahun, Internal
Rate of Return 84,4499 %, Rate On Investment (ROI) setelah pajak sebesar 1,5830
% dan Break Event Point (BEP) sebesar 20,835142 %.
Berdasarkan pertimbangan ekonomis evaluasi ekonomi diatas, maka pabrik
Carboxymethyl Cellulose dengan kapasitas 16.500 ton/tahun layak untuk
dipertimbangkan ketahap perancangan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai