Anda di halaman 1dari 8

Gejala Demam Berdarah (DBD),

Penyebab Penyakit DBD, Pertolongan


Pertama, dan Pengobatannya
Edited by Fitriya Fitriya • 26 Februari 2019

Masyarakat Indonesia secara luas sudah cukup tahu yang namanya penyakit demam berdarah.
Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) atau penyakit yang disebabkan oleh
gigitan nyamuk. Penyakit ini dikenal dengan gejalanya yang sangat khas, yaitu suhu tubuh tinggi
atau panas sekaligus nyeri sendi, sakit kepala, otot, tulang, dan sakit area belakang mata.

Meski demikian, penyebutan demam berdarah dalam terminologi medis tidak lah tepat, atau bisa
dikatakan salah kaprah. Sebab sebenarnya DB (demam berdarah) itu adalah kondisi yang
menjadi komplikasi dari deman dengue(dengue fever) yang memburuk.
DB sendiri dalam istilah medis disebut sebagai dengue hermorrhagic fever. Tetapi karena sudah
familier (terdengar akrab) maka pembahasan penyakit yang satu ini akan tetap dengan
penyebutan istilah DBD untuk merujuk pada penyakit yang sama.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!

Penyebab Demam Berdarah: Kenapa Seseorang


bisa Terkena DBD?
Kenali jenis nyamuk penyebar virus demam berdarah

Virus dengue ini menyerang seseorang melalui perantara nyamuk Aedes eegypti dan Aedes
albopictus (bahasa latin). Ciri-ciri nyamuk yang menyebarkan virus dengue ini adalah berwarna
hitam dengan belang-belang putih di tubuhnya.
Kedua jenis serangga ini banyak ditemui berkembang biak di wilayah iklim tropis, termasuk
Indonesia dan negara-negara Afrika. Tiap tahun diketahui banyak penderita demam berdarah.
Indonesia sendiri jadi salah satu yang tertinggi dengan jumlah kasus mencapai 112.511 penderita
DBD pada tahun 2013, dan sebanyak 871 orang meninggal akibat penyakit DBD ini.

Di tahun selanjutnya, terdapat 71.688 kasus DBD terjadi dengan jumlah orang yang meninggal
sebanyak 641 penderita demam berdarah. Kendati telah mengalami penurunan dari segi jumlah
kasus yang terjadi, namun angka ini masih tetap menempatkan Indonesia sebagai negara dengan
kasus DBD tertinggi kedua setelah Brasil.

Kedua nyamuk DBD atau penyebar virus demam berdarah ini justru berkembang biak di
genangan air yang jernih di sekitar pemukiman padat penduduk. Nyamuk ini biasanya
menghisap darah di waktu pagi dan sore hari.

Baca Juga: Penyakit-Penyakit Dengan Biaya Pengobatan Termahal


Kenali dan Ketahui Gejala Demam Berdarah

Kenali gejala dan tanda terserang demam berdarah

Penyakit DBD ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gejala
demam berdarah pada anak maupun orang dewasa sejatinya mudah dikenali. Secara umum
gejala DBD bisa dikenali baik secara fisik maupun bukan, diantaranya:

1. Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
2. Nafsu makan kurang bahkan hilang selera
3. Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
4. Mual hingga muntah
5. Wajah berwarna kemerahan
6. Tenggorokan sakit
7. Kepala pusing
8. Kelenjar getah bening bengkak
Bagaimana gejala DBD pada anak? Selain mengalami gejala demam berdarah di atas,
biasanya anak yang menderita penyakit DBD selalu disertai dengan munculnya bintik-bintik
merah di kulit.
Untuk beberapa kasus gejala DBD, terkadang hidung dan gusi penderita juga mengalami
pendarahan dengan intensitas ringan. Masa inkubasi penderita penyakit akibat nyamuk DBD ini
dalam rentang waktu antara 4 hingga 10 hari sejak gejala awal mulai terindikasi.

Pada saat masa inkubasi inilah biasanya terjadi kesulitan untuk membedakan mana yang
sebenarnya demam berdarah atau hanya sekedar sakit flu biasa.

Tingkat Parah Penyakit DBD yang Perlu


Diketahui

Jika terlambat menangani serangan DBD bisa berakibat fatal


Setelah mendapatkan hasil tes darah pasien dari laboratorium, dokter selanjutnya akan membagi
tingkat parah penyakit demam berdarah yang diderita, terbagi menjadi beberapa kriteria antara
lain:

1. Stadium Pertama
Terjadi infeksi virus dengan derajat pendarahan yang tampak hanya melalui indikator positif
pada saat uji tourniquetyaitu alat untuk mengerutkan dan menekan guna mengontrol aliran darah.
2. Stadium Lanjutan
Ditandai dengan pendarahan tiba-tiba seperti bintik merah dan mimisan. Selanjutnya bisa
memasuki DBD tingkat ke-2, di mana penderita mengalami syok (menarik diri) yang ditandai
dengan kondisi suhu badan dingin di bagian tangan dan kaki, lalu nadi cepat tapi lemah,
kesadaran menurun dengan tekanan nadi yang masih terukur.

3. Stadium Akut
Dalam istilah kedokteran, ini disebut sebagai DSS (Dengue Shock Syndrome), yang disertai
tanda seperti kesadaran menurun bahkan koma. Selanjutnya ditandai dengan nadi sangat llemah
bahkan nyaris tidak teraba, hingga tekanan nadi tidak bisa diukur.

Sangat dianjurkan untuk melakukan perawatan sedini mungkin sebelum memasuki stadium
pertama. Dengan mengetahui dan melakukan perawatan sejak awal, penyakit DBD ini akan
mudah disembuhkan.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Asuransi Kesehatan


Pertolongan Pertama dan Pengobatan Bila
Terserang DBD
Banyak minum air putih untuk mengembalikan cairan dalam tubuh

Bila terjangkit penyakit DBD ini, langkah pertama apa yang perlu dilakukan untuk
mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut?
Cara terbaik tentu pergi ke dokter apabila menemukan gejal-gejala seperti di atas.
Guna memperkuat diagnosa, dokter biasanya akan mengarahkan pasien untuk melakukan tes
darah. Dari contoh (sample) darah pasien ini akan mudah ditemukan jenis penyakitnya. Seorang
pasien dinyatakan terserang DBD apabila hasil pemeriksaan tes darah tergolong daalam kriteria
sebagai berikut:
 Terjadi pengentalan darah atau disebut hemokonsentrasi. Ini terjadi karena perembesan plasma,
dengan nilai Hct (Hematokrit) berkisar antara 20% dari saat normal
 Trombosit di bawah 150.000/milimeter kubik, dengan angka normal berkisar 150.000-
450.000/milimeter kubik. Kondisi ini dikenal dengan istilah trombositopenia
Di fase awal penyakit DBD ini menyerang, banyak literatur menyebutkan bahwa demam ini
memang bisa sembuh dengan teknik perawatan di rumah. Ini adalah masa ketika masih belum
memasuki tahapan stadium pertama atau berubah dari demam dengue menjadi dengue dan DSS.
Di fase awal atau ringan bisa melakukan perawatan sendiri, seperti:
 Istirahat yang cukup
 Konsumsi parasetamol dan acetaminophen sesuai dosisnya untuk meredakan demam dan nyeri
 Hindari aktivitas yang berat hingga kondisi benar-benar pulih
 Konsumsi banyak air mineral untuk mencegah dehidrasi, karena suhu tubuh tinggi dan muntah
 Umumnya dokter melarang konsumsi obatan-obatan seperti ibuprofen, naproxen sodium,
juga aspirin karena bisa memicu pendarahan di dalam.
Cara Pencegahan Demam Berdarah

Ilustrasi pembasmian nyamuk dengan cara pengasapan atau fogging

Untuk mencegah terjangkitnya penyakit demam berdarah, maka perlu memperhatikan dan
melakukan beberapa hal sebagai berikut:

 Budayakan hidup bersih, bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar


 Menggunakan losion anti nyamuk, dengan kandungan N-diethylmetatoluamide yang secara
umum terbukti efektif, tetapi penggunaan losion tdak dianjurkan untuk anak di bawah usia 2
tahun
 Pasang kawat anti nyamuk di bagian ventilasi rumah
 Bersihkan tempat bersarang nyamuk, dengan menutup penampungan air yang berpotensi
menjadi sarang jentik nyamuk. Taburkan serbuk abate agar jentik nyamuk mati
 Membasmi nyamuk dengan Fogging (pengasapan). Sebagai langkah sterilisasi lingkungan dan
menekan populasi nyamuk, maka fogging cukup efektif menekan jentik nyamuk untuk tumbuh
dan berkembang biak.
Cegah Penyakit DBD dengan Menjaga
Lingkungan Tetap Bersih
Meski termasuk penyakit yang bisa berisiko fatal, penyakit demam berdarah bisa disembuhkan
dengan pengobatan di rumah secara intensif. Asalkan menjalankan saran pengobatan dengan
benar, maka kondisi bisa segera pulih seperti sedia kala.

Biasanya, penderita akan mulai menunjukan tanda-tanda membaik pada hari ke 3-5. Namun
dengan demikian, bukan berarti penderita bisa bebas untuk segera kembali melakukan aktivitas.
Sebab pada fase ini, bila demam kembali terjadi maka sebenarnya bisa saja penyakit memasuki
stadium lanjutan.

Apabila tidak ditangani segera, maka ini akan menjadi fase kritis yang membawa dampak fatal.
Karenanya, tetap sangat disarankan bagi penderita untuk tetap menemui dokter bahkan setelah
memasuki hari ke 5 demam sudah mulai menunjukan tanda membaik. Waktu pemulihan total
biasanya hingga 2 minggu.

Namun yang terpenting adalah mencegah penyakit DBD ini sedini mungkin dengan cara
menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Bila terserang penyakit demam berdarah ini, sesegara
mungkin melakukan tindakan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai