Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN PADA TN.

K
DI RUANG IGD RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
PEMBERIAN OBAT INHALASI DENGAN NEBULIZER

Hari : Senin
Tanggal : 22 Juli 2019
Jam : 11.00

A. Keluhan utama
Px mengatakan sesak nafas
B. Diagnosa medis
Dyspnea
C. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS : px mengatakan sesak nafas
DO :
Hasil Pemeriksaan Fisik Paru-Paru:
Inspeksi Frekuensi napas klien 26 kali/ menit; reguler; dyspnea,
pengembangan dinding dada tidak maksimal.
Palpasi Ekspansi paru kanan dan kiri sama
Perkusi Terdengar sonor
Auskultasi Terdengar wheezing
- Px terpasang O2 3 liter

E. Dasar Pemikiran
Secara umum pengertian Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan sehingga terjadi gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat
reversibel, akan ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea
dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.
Hasil akhir dari semua itu adalah penyempitan rongga saluran napas. Akibatnya
menjadi sesak napas, batuk keras bila paru mulai berusaha untuk membersihkan diri, keluar
dahak yang kental bersama batuk, terdengar suara napas yang berbunyi yang timbul apabila
udara dipaksakan melalui saluran napas yang sempit. Suara napas tersebut dapat sampai
terdengar keras terutama saat mengeluarkan napas.
Serangan asma bronkial ini dapat berlangsung dari beberapa jam sampai berhari-hari
dengan gejala klinik yang bervariasi dari yang ringan (merasa berat di dada, batuk-batuk)
dan masih dapat bekerja ringan yang akhirnya dapat hilang sendiri tanpa diobati.
Gejala yang berat dapat berupa napas sangat sesak, otot-otot daerah dada berkontraksi
sehingga sela-sela iganya menjadi cekung, berkeringat banyak seperti orang yang bekerja
keras, kesulitan berbicara karena tenaga hanya untuk berusaha bernapas, posisi duduk lebih
melegakan napas dari pada tidur meskipun dengan bantal yang tinggi, bila hal ini
berlangsung lama maka akan timbul komplikasi yang serius. Dalam hal ini yang paling
ditakutkan adalah bila proses pertukaran gas O2 dan CO2 pada alveolus terganggu suplainya
untuk organ tubuh yang vital (tertutama otak) yang sangat sensitif untuk hal ini, akibatnya
adalah: muka menjadi pucat, telapak tangan dan kaki menjadi dingin, bibir dan jari kuku
kebiruan, gelisah dan kesadaran menurun sehingga perlu penanganan cepat terkait airways
pasien dengan asma salah satunya dengan membebaskan jalan nafas dengan pemberian obat
bronkodilator yang diberikan secara inhalasi.

F. Prinsip-prinsip tindakan
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
Persiapan alat
 Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier
 Masker Nebulizer
 Obat yang akan diberikan
Persiapan pasien :
 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Langkah- langkah :
 Memberi posisi yang nyaman pada klien
 Mengontrol flowmeter dan humidifier
 Mencuci tangan
 Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen k/p dengan selang
penghubung
 Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik
 Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung masker
nebulizer
 Memasang masker sesuai wajah klien
 Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medik
 Mengevaluasi respon klien (pola napas)

G. Analisa tindakan keperawatan


Pada penderita asma, udara akan memasuki paru-paru melalui saluran udara utama
(bronchus) lalu masuk ke saluran udara yang lebih kecil (bronchiolus), lalu ke alveoli.
Kesulitan bernafas meliputi nafas pendek, batuk dan wheezing, yang secara normal sebagai
hasil penyempitan lumen bronchiolus sehingga ruang untuk dilewati udara semakin sempit.
Bronkodilator adalah obat-obat yang digunakan untuk mengatasi kesulitan bernafas
yang disebabkan oleh asma, bronchitis, bronchiolitis, pneumonia dan emfisema.
Bronkodilator mendilatasi bronchus dan bronchiolus yang meningkatkan aliran udara.
Bronkodilator dapat berupa zat endogen atau berupa obat-obatan yang digunakan untuk
mengatasi kesulitan bernafas.
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang ultrasonik. Tujuan pemberian Nebulizer untuk mengurangi sesak pada penderita
asma, untuk mengencerkan dahak, bronkospasme berkurang/ menghilang. nebulizer dan
penguapan merupakan suatu cara pemberian obat melalui inhalasi / pernafasan. Fungsinya
sama dengan seperti dengan pemberian obat lainnya namun mempunyai daya effectivitas
lebih tinggi dibandingkan melalui mulut / oral sehingga bersihan jalan nafas pada penderita
asma akan menjadi efektif dan paten.

H. Bahaya dilakukan tindakan


Penggunaanobat bronkodilator sangat efektif diberikan pada klien sesak nafas.
Tapi pemberian obat secara parenteral atau oral akan menimbulkan efek samping
seperti gangguan gastro intestinal.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. melakukan fisioterapi dada
2. posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
J. Hasil yang di dapat dan maknanya
S: px mengatakan sesak nafas berkurang
O: RR 24x/menit, dahak keluar tapi hanya sedikit
A: tujuan tercapai sebagian : sesak nafas berkurang , RR normal, dahak keluar tp
sedikit
P : lanjutkan intervensi : nebulizer, pemberian O2.
K. Evaluasi diri
Antara tindakan dan SOP tidak ada kesenjangan perawat melakukan tindakan
pemberian nebulizer sesuai dengan SOP.

L. DAFTAR PUSTAKA

Suyoko E.M.D 2012 Konsep baru penatalaksanaan asma bronkial pada anak.
Jakarta sub bagian alergi imunologi bagian ilmu kesehatan
fakultas ilmu kesehatan indonesia

Tori rihiantoro, 2014 pengaruh pemberian bronkodilator inhalasi dengan


pengenceran dan tanpa pengenceran NaCL 0,9% terhadap
fungsi paru pada pasien asma

Anda mungkin juga menyukai