Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH

PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAROS


KOTA SUKABUMI

Erna Safariyah1, Ady Waluya2, Rizky Septiany3


Ernasafariyah24@gmail.com, addi_waluya@rocketmail.com, rizkyseptiany@gmail.com

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit degenerative dengan angka kematian cukup tinggi di
Indonesia, yaitu ke -3 setelah stroke dan TB Paru. Salah satu upaya untuk menjaga supaya
tidak terjadi hipertensi salah satunya dengan terapi non farmakologis yaitu Senam Aerobic
Low Impact. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senam aerobic low impact terhadap
penurunan tekanan darah.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg. Senam aerobic low impact merupakan senam yang gerakkannya
ringan, dapat membantu memperbaiki profil lemak darah, menurunkan kolesterol total, Low
Density Lipoprotein, trigliserida, menaikan High Density Lipoprotein, memperbaiki sistem
hemostatis dan tekanan darah.
Jenis penelitian adalah quasy experiment dengan pre dan post test design. Populasinya seluruh
peserta prolanis dengan hipertensi di Puskesmas Baros dengan sampel 17 responden,
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata tekanan darah responden sebelum dilakukan senam
aerobic low impact adalah sistol 140 dan diastol 90. Sedangkan rata-rata tekanan darah
responden sesudah dilakukan senam aerobic low impact adalah sistol 130 dan diastol 80.
Terdapat pengaruh senam aerobic low impact terhadap penurunan tekanan darah dengan p
value 0,000.
Terdapat pengaruh senam aerobic low impact terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi. Disarankan bagi tempat penelitian diharapkan melaksanakan senam
prolanis sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Kata Kunci : Hipertensi, Senam Aerobic Low Impact , Tekanan Darah


Kepustakaan : 29 Referensi (2008-2017)

PENDAHULUAN 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta


pengidap hipertensi, 333 juta berada di
Hipertensi merupakan penyakit negara maju dan 639 sisanya berada di
degenerative yang sering terjadi dan negara berkembang, termasuk Indonesia
ditemukan pada pelayanan kesehatan (Yonata, 2016).
primer dengan prevalensi yang cukup Di Indonesia, hipertensi merupakan
tinggi, sebesar 25,8% (Riskesdas 2013). penyebab kematian nomor 3 setelah stroke
Pengendalian hipertensi terhadap angka dan tuberkulosis, yakni 6,7% dari populasi
kejadian juga belum adekuat meskipun kematian pada semua umur. Hasil
obat-obatan yang efektif banyak tersedia Riskesdas Badan Penelitian dan
(Kementrian Kesehatan RI, 2013). Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Menurut data WHO, di seluruh dunia tahun 2009 menunjukkan prevalensi
sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di hipertensi secara nasional mencapai 31,7%
seluruh dunia mengidap hipertensi, angka (Departemen Kesehatan Republik
ini kemungkinan akan meningkat menjadi Indonesia, 2010). Masalah hipertensi di
71
Indonesia cenderung meningkat, hasil menggunakan strategi pelayanan preventif,
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) promotif dan kuratif. Srategi pelayanan
tahun 2015 meningkat menjadi 37% dan preventif dapat dilakukan dengan
diperkirakan meningkat lagi menjadi 42% perubahan gaya hidup misalnya berhenti
pada tahun 2025 (Rahajeng, 2009). merokok, aktif berolahraga, menurunkan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi asupan garam, membatasi konsumsi
adalah suatu peningkatan dimana tekanan alkohol. Pelayanan promotif dilakukan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau dengan pendidikan kesehatan tentang
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg hipertensi dan pelayanan kuratif dengan
pada dua kali pengukuran dengan selang terapi obat antihipertensi. Strategi
waktu lima menit dalam keadaan cukup pelayanan tersebut dapat diterapkan pada
istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2015). salah satu program pemerintah yaitu Senam
Peningkatan tekanan darah yang Prolanis. Senam Prolanis (Program
berlangsung dalam jangka waktu lama Pengelohan Penyakit Kronis) adalah salah
(persisten) dapat menimbulkan kerusakan satu program pemerintah yang dijalankan
pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit oleh Badan Penyelengaraan Jaminan Sosial
jantung koroner) dan otak (menyebabkan (BPJS). Prolanis adalah suatu sistem
stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan pelayanan kesehatan dan pendekatan
mendapat pengobatan yang memadai. proaktif yang dilaksanakan secara
Penyakit hipertensi juga dapat terintegrasi yang melibatkan peserta,
menyebabkan berbagai komplikasi dimana fasilitas kesehatan dan BPJS (Badan
hipertensi mencetuskan timbulnya plak Penyelenggaraan Jaminan Sosial)
aterosklerotik di arteri serebral dan arteriol, Kesehatan dalam rangka pemeliharaan
yang dapat menyebabkan oklusi arteri, kesehatan bagi peserta yang menyandang
cedera iskemik dan stroke sebagai penyakit kronis untuk mencapai kualitas
komplikasi jangka panjang (Yonata, 2016). hidup yang optimal dengan biaya pelayanan
Hipertensi berdasarkan penyebabnya kesehatan yang efektif dan efisien
dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar (Lumempouw, 2016).
yaitu Hipertensi primer dan Hipertensi Senam prolanis merupakan bentuk
sekunder (Tantochris, 2014). Hipertensi latihan jasmani aerobik. Senam aerobik
primer merupakan peningkatan tekanan dapat meningkatkan jumlah darah yang
darah tanpa diketahui penyebabnya, namun dipompa setiap menitnya oleh jantung
beberapa faktor yang berkontribusi khususnya dari ventrikel kiri. Melalui
meliputi: peningkatan aktifitas peningkatan jumlah darah yang dipompa
Symphathetic Nervous System (SNS), akan mengakibatkan jumlah oksigen yang
produksi sodium-retaining hormones beredar ke seluruh tubuh juga meningkat.
berlebihan dan vasokontriksi, peningkatan Jantung akan memompa darah bila ada
masukan natrium, berat badan berlebihan, darah vena yang kembali ke jantung.
diabetes mellitus, dan konsumsi alkohol Selama beraktivitas senam aerobik, terjadi
berlebihan (Lewis, Dirksen, Heitkemper, & kontraksi otot, difusi oksigen
Bucher, 2014). Ignatavicius, Workman, & karbonmonoksida di paru dan konstriksi
Winkelman (2016) menyatakan bahwa vena, hal tersebut mengakibatkan
penyebab hipentensi sekunder meliputi peningkatan jumlah darah vena yang
penyakit ginjal, aldosteronisme primer, kembali ke jantung .Melakukan senam
pheochromocytoma, penyakit Chucing’s, aerobik akan memberikan keuntungan bagi
koartasio aorta (penyempitan pada aorta), tubuh terutama jantung dan paru. Otot
tumor otak, ensefalitis, kehamilan, dan obat jantung bertambah kuat, sehingga jantung
(estrogen misalnya, kontrasepti oral; dapat memompa darah lebih maksimal.
glukokortikoid, mineralokortikoid, Curah jantung meningkat sehingga dapat
simpatomimetik). berdenyut lebih lambat. Disamping itu
Penatalaksanaan hipertensi yaitu peningkatan suplai darah ke jantung
dengan pengendalian tekanan darah semakin sempurna dengan berkembangnya
72
pembuluh darah yang baru sehingga sebanyak 22 orang. Sampel dalam
jantung mendapatkan lebih banyak zat penelitian ini adalah sebagian peserta
makanan dan oksigen serta tidak mudah senam prolanis aerobic low impact
lelah. penderita hipertensi di Wilayah Kerja
Senam prolanis merupakan salah satu Puskesmas Baros sebanyak 17 responden.
upaya yang dapat mempengaruhi Ukuran sampel menggunakan rumus Drop
penurunan angka tekanan darah pada out.
penderita hipertensi. Tujuan diadakannya Instrumen yang digunakan dalam
senam prolanis pada penderita hipertensi penelitian ini adalah berupa observasi
adalah tercapainya pola hidup sehat bagi partisipatif dimana observer secara aktif
peserta Pengelolaan Penyakit Hipertensi mengikuti aktivitas yang dilakukan oleh
(PPHT) sehingga kualitas status kesehatan responden, kemudian pada saat melakukan
meningkat. senam prolanis, observer mengobservasi
Berdasarkan hasil penelitian gerakan senam secara langsung Lembar
Lumempouw (2016) dengan judul observasi ini mengacu kepada standar
Pengaruh Senam Prolanis Terhadap operasional prosedur, dan untuk tekanan
Penyandang Hipertensi pada kelompok darah dengan menggunakan alat untuk
latihan 2 kali/minggu terhadap 25 pasien mengukur tekanan darah (tensimeter
hipertensi, didapatkan perbedaan tekanan aneroid yang sudah dikalibrasi). Hasil dari
darah sebelum dan sesudah dilakukan pengukuran tekanan darah tersebut
Senam Prolanis. Penelitian lain Lestari dimasukkan ke dalam lembar observasi
(2016) dengan judul Pengaruh Senam pengukuran tekanan darah yang digunakan
Prolanis Terhadap Penurunan Tekanan untuk mencatat hasil pengukuran tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi darah penderita Hipertensi sebelum dan
menunjukan bahwa ada pengaruh yang sesudah dilakukan intervensi senam
signifikan pada tekanan darah sistolik prolanis aerobic low impact. Setelah
maupun diastolik setelah diberikan Senam melalui pengolahan data yang meliputi
Prolanis pada penderita hipertensi. Editing, Coding, Data Entry, dan Cleaning
Selanjutnya data dianalisis secara univariat
METODE PENELITIAN dilakukan terhadap tiap variabel, sementara
analisis bivariate dilakukan dengan uji
Pada penelitian ini menggunakan jenis
wilcoxon.
penelitian quasy experiment dengan pre and
post without control. Quasy experiment pre HASIL DAN PEMBAHASAN
and post test ini dilakukan dengan cara
memberikan pre test atau pengamatan awal Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
terlebih dahulu berupa pengukuran tekanan Responden (n=20)
darah sebelum diberikan intervensi, setelah Karakteristik F %
itu diberikan intervensi berupa senam responden
Usia
aerobic low impact dengan frekuensi 4 x
 (45-50 th) 10 58,8
dalam 2 minggu. Kemudian dilakukan post
 >55 th 7 41,2
test atau pengamatan akhir berupa
pengukuran tekanan darah. Efektifitas Jenis Kelamin
perlakuan dinilai dengan cara  Perempuan 17 100.0
membandingkan nilai post test dengan pre
test (Dharma, 2011). Adapun design quasy Sumber informasi
experiment yang diambil adalah one group kesehatan 17 100.0
method pretest dan posttest design.  Puskesmas
Populasi dalam penelitian ini adalah Tingkat
seluruh peserta senam prolanis aerobic low Pendidikan 6 35,3%
impact penderita hipertensi di Wilayah - SD 9 52,9%
Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi - SMP 2 11,8%
- SMA
73
Pekerjaan Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
- Bekerja 6 35,3% bahwa tekanan darah sistolik sebelum
- Tidak 11 64,7% dilakukan Senam Prolanis yaitu
Bekerja mempunyai nilai minimum 130, maksimum
Lama 160, median 140,00, dan standar deviasi
Menderita 7 41,2 8,703, sedangkan tekanan darah diastolik
Hipertensi 10 58,8
sebelum dilakukan Senam Prolanis yaitu
- > 2 Tahun mempunyai nilai minimum 80, maksimum
- < 2 Tahun 100, median 90,00, dan standar deviasi
6,183.
Pada tabel 1 didapatkan sebagian
besar responden termasuk dalam kategori Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tekanan
usia dewasa akhir sebanyak 58,8 % dengan Darah Sebelum Dilakukan Senam
jenis kelamin perempuan 100 %. semua Aerobic Low Impact
responden memperoleh informasi tentang
kesehatan adalah dari Pihak Puskesmas . Variabel N Median Sd Min Max
Tingkat pendidikan sebagian besar Tekanan
responden adalah SMP yaitu 52, 9 %, Darah
Sistol 17 130,00 6,860 120 140
sebagian besar tidak bekerja sebesar 64,7 % Diastol 17 80,00 4,851 70 90
dan sebanyak 58,8 % menderita hipertensi
dalam jangka kurang dari 2 tahun. Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahwa tekanan darah sistolik sesudah
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tekanan dilakukan Senam Aerobic Low Impact
Darah Sebelum Dilakukan Senam
yaitu mempunyai nilai minimum 120,
Aerobic Low Impact maksimum 140, median 130,00, dan
standar deviasi 6,860, sedangkan tekanan
Variabel N Median Sd Min Max
Tekanan darah diastolik sesudah dilakukan Senam
Darah Prolanis mempunyai nilai minimum 70,
Sistol 17 140.00 8,703 130 160 maksimum 90, median 80,00, dan standar
Diastol 17 90.00 6,183 80 100 deviasi 4,851.

Tabel 4 Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Pada Penderita Hipertensi Primer Terhadap
Penurunan Tekanan Darah
Wilcoxon Test
Standar
Tekanan darah Median P value N
Deviasi
Sistolik Pre-test 140,00 8,703
Z = -3,787
Sistolik Post-test 130,00 6,183 17
P = 0.000
Selisih 10,00 -
Diastolik 90,00
6,860
Pre-test Z = -2,972
17
Diastolik Post-test 80,00 4,851 P = 0.003
Selisih 10,00 -

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil terdapat pengaruh Senam Prolanis Aerobik


uji wilcoxon yang didapatkan nilai p-value Low Impact Terhadap Penurunan Tekanan
sistolik sebesar 0,000 dan diastolik 0,003 Darah Pada responden. Analisa data yang
maka p < 0,05, sehingga dapat dinyatakan telah dilakukan menghasilkan nilai median
74
yang meningkat dari sebelumnya, dengan waktu lima menit dalam keadaan cukup
selisih sebesar 10,00 sehingga dapat istirahat atau tenang (Kemenkes, 2014).
diartikan bahwa tekanan darah penderita Berdasarkan hasil penelitian tekanan
hipertensi menurun dan dinyatakan bahwa darah sistolik setelah dilakukan senam
Senam Prolanis Aerobic Low Impact dapat prolanis yaitu mempunyai nilai minimum
menurunkan tekanan darah penderita 120 mmHg, nilai maksimun 140 mmHg,
hipertensi. nilai median 130,00 mmHg, dan nilai
standar deviasi 6,860. Sedangkan tekanan
PEMBAHASAN darah diastolik mempunyai nilai minimum
70 mmHg, nilai maksimum 90 mmHg, nilai
Berdasarkan karakteristik responden median 80,00 mmHg dan nilai standar
peneliti menemukan bahwa yang deviasi 4,851. Hal ini menunjukan bahwa
mengalami hipertensi berada pada rentang terdapat perubahan tekanan darah setelah
usia 41 sampai dengan 55 tahun. Pada dilakukan senam prolanis aerobic low
umumnya tekanan darah akan meningkat impact.
dengan bertambahnya umur terutama Sunanto (2009) yang menyatakan
setelah 40 tahun. Pada usia tersebut terjadi bahwa senam aerobik bertujuan untuk
beberapa perubahan fisiologis sehingga meningkatkan kemampuan jantung dan
resiko terkena hipertensi menjadi lebih paru-paru. Senam aerobik low impact
besar, dimana arteri akan kehilangan merupakan senam yang gerakannya ringan,
elastisitas dan kelenturannya. Penelitian bisa dilakukan mulai dari usia anak-anak,
juga menunjukkan sebagian besar dewasa bahkan lansia. Gerakannya ini
responden berjenis kelamin perempuan. berupa gerakan-gerakan kaki, seperti jalan
Menurut Anggraini (2009) menyatakan di tempat, jalan maju mundur tepuk tangan,
bahwa perempuan akan mengalami serta dikombinasikan dengan gerakan-
peningkatan resiko tekanan darah tinggi gerakan tangan dan bahu, sehingga
setelah menopause yaitu usia diatas 45 olahraga jenis ini cocok digunakan untuk
tahun. orang yang menderita penyakit jantung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa maupun hipertensi.
tekanan darah sistolik sebelum dilakukan Menurut Rismayanti (2009) salah satu
senam prolanis aerobic low impact yaitu faktor yang mempengaruhi hipertensi yaitu
mempunyai nilai minimum 130, nilai kurangnya berolahraga, latihan olahraga ini
maksimum 160, nilai median 140,00, dan dapat menyebabkan dilatasi pembuluh-
nilai standar deviasi 8,703. Sedangkan pembuluh darah sehingga tekanan darah
tekanan darah diastolik mempunyai nilai akan menurun. Orang yang melakukan
minimum 80 mmHg, nilai maksimum 100, latihan 2 kali dalam seminggu akan
median 90,00, dan nilai standar deviasi mengalami peningkatan daya tahan
6,183. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kardiorespirasi dan latihan olahraga secara
tekanan darah responden sebelum teratur bisa menurunkan resiko penyakit
dilakukan senam prolanis termasuk tekanan jantung, karena olahraga aerobik
darah tinggi, seperti dijelaskan oleh The bermanfaat untuk meningkatkan dan
Seventh Report of The Joint National mempertahankan kesehatan daya tahan
Commiitte on preventation, dection jantung, paru, peredaran darah, otot-otot,
evaluation, and Treatment of High Blood dan sendi-sendi, serta senam aerobic low
Pressure (JNC 7) bahwa tekanan darah impact mempunyai pengaruh besar
tinggi > 140 mmHg masuk kedalam terhadap tubuh, khususnya terhadap daya
tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi tahan paru dan jantung.
(hipertensi) adalah peningkatan tekanan Latihan fisik sangat berpengaruh bagi
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan penderita hipertensi untuk meningkatkan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg imunitas dalam tubuh setelah latihan
pada dua kali pengukuran dengan selang teratur, meregulasi kadar glukosa darah,
mencegah kegemukan, meningkatkan
75
sensitivitas reseptor insulin, menormalkan artinya terdapat pengaruh senam
tekanan darah serta meningkatkan PROLANIS terhadap penurunan tekanan
kemampuan kerja. Senam aerobik dapat darah pada penderita penyakit hipertensidi
membantu memperbaiki profil lemak darah, Desa Perhentian Luas Wilayah Kerja UPTD
menurunkan kolesterol total, Low Density Kesehatan Perhentian Luas.
Lipoprotein (LDL), trigliserida dan Senam aerobik low impact dapat
menaikan High Density Lipoprotein (HDL) meningkatkan jumlah darah yang dipompa
serta memperbaiki sistem hemostatis dan setiap menitnya oleh jantung khususnya
tekanan darah (Rismayanti, 2009). dari ventrikel kiri. Melalui peningkatan
Hal ini didukung oleh penelitian jumlah darah yang dipompa akan
Lumempouw (2016) yang menyatakan mengakibatkan jumlah oksigen yang
bahwa senam prolanis aerobic low impact beredar ke seluruh tubuh juga meningkat.
dapat menurunkan tekanan darah sistolik Jumlah darah yang dipompa jantung
rata-rata 10,00 mmHg dan tekanan diastolik bergantung kepada jumlah darah vena yang
6,00 mmHg setelah dilakukan senam kembali ke jantung. Jantung akan
prolanis aerobic low impact. Responden memompa darah bila ada darah vena yang
menyatakan bahwa responden merasa lebih kembali ke jantung. Selama beraktivitas
nyaman, lebih relaks, dan tubuh terasa lebih senam aerobik low impact, terjadi kontraksi
ringan. otot, difusi oksigen karbonmonoksida di
Berdasarkan tabel 4, didapatkan p- paru dan konstriksi vena, hal tersebut
value tekanan darah sistolik yaitu 0,000 mengakibatkan peningkatan jumlah darah
berarti < 0,005, sedangkan tekanan darah vena yang kembali ke jantung .Melakukan
diastolik mempunyai p-value 0,003 berarti senam aerobik low impact akan
p-value < 0,005 maka H0 ditolak, hal ini memberikan keuntungan bagi tubuh
menunjukan bahwa terdapat pengaruh terutama jantung dan paru. Otot jantung
Senam Prolanis Aerobic Low Impact bertambah kuat, sehingga jantung dapat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada memompa darah lebih maksimal. Curah
Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja jantung meningkat sehingga dapat
Puskesmas Baros Kota Sukabumi. berdenyut lebih lambat. Disamping itu
Penelitian ini didukung oleh penelitian peningkatan suplai darah ke jantung
yang dilakukan Lumempouw (2016) yang semakin sempurna dengan berkembangnya
menyatakan bahwa senam prolanis aerobic pembuluh darah yang baru sehingga
low impact dapat menurunkan tekanan jantung mendapatkan lebih banyak zat
darah sistolik rata-rata 10,00 mmHg dan makanan dan oksigen serta tidak mudah
tekanan diastolik 6,00 mmHg, terdapat lelah.
perbedaan bermakna antara tekanan darah Hasil penelitian ini serupa dengan
diastolik awal dan akhir pada latihan 2 penelitian Rismayanthi yang mendapatkan
kali/minggu (p = 0,002 <α = 0,001). perbedaan bermakna tekanan darah
Penelitian lain Lestari (2016) dengan diastolik pada penderita hipertensi stadium
judul Pengaruh Senam Prolanis Terhadap sedang sebelum dan sesudah melakukan
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita senam aerobik. Rerata yang diperoleh
Hipertensi di Desa Perhentian Luas tekanan darah diastolik sebelum perlakuan
Wilayah Kerja UPTD Kesehatan sebesar 103,733 dan rerata tekanan darah
Perhentian Luas yang menyatakan bahwa diastolik sesudah perlakuan sebesar 99,300.
terdapat pengaruh yang signifikan pada Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa
tekanan darah sistolik maupun diastolik terjadi penurunan bermakna dari tekanan
sebelum dan sesudah diberikan senam darah sesudah perlakuan senam aerobik low
PROLANIS pada penderita hipertensi di impact pada penderita hipertensi stadium
Desa Perhentian Luas dengan nilai p-value sedang.
tekanan darah sistolik sebesar 0,000 dan
tekanan darah diastolik sebesar 0,001. Hal
ini berarti H0 ditolak dan H1 dapat diterima,
76
KESIMPULAN DAN SARAN Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota
Sukabumi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Mengingat senam prolanis aerobic low
disimpulkan bahwa Sebelum dilakukannya impact pada penderita hipertensi telah
Senam Prolanis Aerobic Low Impact, rata- terbukti dapat menurunkan tekanan darah
rata tekanan darah sistolik responden penderita hipertensi di Wilayah Kerja
sebesar 140 mmHg dan rata-rata tekanan Puskesmas Baros Kota Sukabumi maka
darah diastolik sebesar 90 mmHg. Setelah diharapkan senam prolanis aerobic low
dilakukannya Senam Prolanis Aerobic Low impact ini dapat terselenggarakan sebagai
Impact rata-rata tekanan darah sistoliknya bentuk pelayanan terbaik kepada penderita
sebesar 130 mmHg dan rata-rata tekanan hipertensi. Bagi Peneliti selanjutnya dapat
darah diastoliknya sebesar 80 mmHg, melakukan penelitian dengan jumlah
terdapat penurunan tekanan darah. Terdapat sampel yang lebih banyak dengan
pengaruh Senam Prolanis Aerobic Low kelompok kontrol serta dapat
Impact yang bermakna terhadap penurunan meminimalisir hasil penelitian.
tekanan darah penderita hipertensi di

DAFTAR PUSTAKA
Adib, M . (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke.
Dianloka Pustaka. Yogyakarta.
Anggara, Febby Haendra Dwi, Prayitno, Nanang. (2012). Faktor-faktor Yang Berhubungan
Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 5(1), 21-25.
Anissa Putri Pertiwi. (2013). Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Lansia Hipertensi Di Posyandu Lansia Rambutan I Desan Donokerto Turi
Sleman Yogyakarta. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah.
Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
BPJS Kesehatan. PROLANIS.www.bpjs-kesehatan.go.id. Diperoleh tanggal 03 Maret 2016.
BPJS Kesehatan, P. D. (2014). Panduan Klinis PROLANIS hipertensi BPJS Kesehatan. Jakarta:
BPJS Kesehatan.
Deiby O. Lumempouw (2016). Pengaruh senam Prolanis terhadap penyandang hipertensi.
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016.
Departemen Kesehatan RI. (2013). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Desy Puspita Anggraini (2015). Pengaruh Senam Aerobik terhadap Tekanan Darah Ibu-ibu
Penderita Hipertensi Di Desa Kwarasan Nogotirto Sleman Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah.
Diansuantari (2015). Analisis Dertajat Kesehatan Masyarakat Provisi Bali . Naskah Publikasi.
Bali: Universitas Udayana.
Faridah, V . N. (2012). Pengaruh keperawatan spiritual emotional freedom technique (SEFT)
terhadap tekanan darah penderita hipertensi usia 45-59 tahun di RSUD DR. Soegiri
Lamongan. Jurnal STIKES Muhammadiyah Lamongan, 2 (12), Agustus 2012.
Garnadi, Y., 2012. Hidup Nyaman Dengan Hipertensi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
77
Gulam Arsyad (2017). Pengaruh Prolanis Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
Di Puskesmas Banjardawa Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Jurnal Universitas
Muhamadiyah Semarang.

Idris, Fachmi. (2014). Panduan Praktik Prolanis. Jakarta BPJS Kesehatan.


Kartikasari, AN. (2012). Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat di Desa Kabongan Kidul,
Kabupaten Rembang. Jurnal Semarang FK-Undip
Kementrian Kesehatan RI. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia (2016).
www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 31 Desember 2016.
Kementrian Kesehatan RI. Masalah Hipertensi di Indonesia. www.depkes.go.id. Diakses pada
tanggal 6 Mei 2012.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Pedoman Pengendalian Hipertensi. Jakarta: Kemenkes RI
2015.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Edisi 3. Jakarta: EGC.
Pusat Datan dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (Infodatin). (2014). P:1-6.
Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Jakarta:
Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, Jakarta; 2009.
Riskesdas. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Diunduh 1 November 2016, dari
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI:
www.depkes.go.id.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Susanto, (2008). Latihan senam Aerobik untuk kesehatan. Edisi 1. Ghalia Indonesia Printing.
Jakarta.
Uryani, (2016). Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Upaya Pencegahan
Hipertensi di Balai Pengobatan Umum Puskesmas Andalas Padang. Naskah Publikasi.
Padang: Universitas Andalas.
Widaswara, Herlin., Ery Purwanti., Bambang Utoyo. (2012). Pengaruh terapi lintah terhadap
tekanan darah pada penderita hipertensi di klinik terapi lintah medis purba Kawedusan
Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Volume 8 (3). Diakses tanggal 28
Februari 2015.
World Health Organization (WHO). (2012). Raised Blood Pressure. Organisasi kesehatan
dunia.
Yonata, A., Satria, A. 2016. Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke. Majority
Vol. 5 No. 3.

78
79

Anda mungkin juga menyukai