Farmakologi 2019
Farmakologi 2019
OBAT – MAKANAN
KONSEP
FARMAKOLOGI
Farmakokinetika Obat
Farmakodinamika Obat
Pendahuluan
Definisi, Penggolongan
UU kesehatan No 36/2009
– Zat aktif
– Senyawa yang menimbulkan perubahan fisiologi dan atau
biokimia dalam tubuh.Eksipien / Zat tambahan
– Sediaan farmasi
– obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika
– Nama generik
– Nama dagang
– Dosis:
– merupakan jumlah dari sesuatu zat yang dapat
memengaruhi suatu organisme secara biologis.
– Regimen Dosis:
– cara, jumlah, dan frekuensi pemberian obat yang
mempengaruhi onset on time dan duration of action.
Persyaratan Obat Ideal
adakah obat yang ideal?
Biaya murah
Quality Availability
Stabil secara kimia
Nama generik yang
simpel
tumbuhan
Bioteknologi Hewan
OBAT
Mikroba Manusia
Beberapa Pertanyaan
tentang Obat
In general terms,
pharmacology is the science of drug
action on biological systems
PENGGOLONGAN
OBAT
Penggolongan Obat
berdasarkan UU
Obat Bebas
Jamu
Obat Bebas Terbatas
Obat Herbal
Obat Keras
Terstandar
Obat Psikotropika
Fitofarmaka
Obat Narkotika
Obat Bebas
– Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras : obat itu sendiri
dalam substansi dan semua sediaan yang mengandung obat itu, terkecuali
apabila di belakang nama obat disebutkan ketentuan lain, atau ada
pengecualian Daftar Obat Bebas Terbatas.
Psikotropika
Obat Bahan
Obat Sintetis
Alam
Obat Bebas
Jamu
Obat Bebas Terbatas
Obat Herbal
Obat Keras
Terstandar
Obat Psikotropika
Fitofarmaka
Obat Narkotika
Jamu
(Empirical based herbal medicine)
Fase farmaseutika
Pelepasan zat aktif dari sediaan
Fase Farmakokinetik
Nasib obat dalam tubuh
Fase Farmakodinamik
Kerja obat pada organ atau reseptor
Definisi
– Farmakokinetik
– Is what the body does to the drug
– Menguraikan apa yang terjadi pada obat dalam tubuh manusia
– Bahasan : proses ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme,
Eliminasi)
• Farmakodinamik
• Is what the drug does to the body
• Membahas efek obat dalam / terhadap organisme
• Bahasan : tempat kerja obat, mekanisme kerja, intensitas efek
(potensi), efektivitas, dan jenis efek
Aplikasi
Fase
Farmasetika
Pelepasan
Fase
Farmakokinetika Absorpsi Metabolisme
Deposit Distribusi
Eliminasi
Tempat kerja
Fase
Farmakodinamik
Efek
Farmakologi
–A BSORPSI
–D ISTRIBUSI
–M ETABOLISME
–E LIMINASI
Absorpsi
– Sifat obat
– Pasokan darah ke jaringan
– Ikatan protein plasma
– Afinitas pada organ tertentu
– Usia geriatri dan pediatri
– Status gizi dan nutrisi
– Kondisi patologi
Metabolisme /
Biotransformasi
– Darah
– Paru-paru
– Ginjal
– Usus
– Jaringan lain
–Hati utama !!
Reaksi dalam
Biotransformasi
Fase I
– Mengubah molekul obat menjadi bentuk lain
– Oksidasi, reduksi, hidrolisis
Fase II
– Penggabungan molekul obat atau hasil metabolit
fase I dengan senyawa pengkonjugasi endogen
tubuh (glukoronat, asam sulfat, asam asetat, asam
amino, dll)
Bioinaktivasi & Bioaktivasi
PRODRUG
• Senyawa yang secara biologis tidak aktif tetapi dalam
organisme dapat dimetabolisme menjadi bentuk aktif
• Dilakukan dengan tujuan tertentu
Faktor yang Mempengaruhi
Biotransformasi
– Usia
– Pediatri sistem enzim belum sempurna
– Geriatri sistem enzim sudah mengalami penurunan
– Status nutrisi
– Protein menurun enzim menurun
– Kondisi patologis
– Ras / genetik
– Asetilator cepat / lambat
– Keberadaan obat lain
– Induktor enzim
– Inhibitor enzim
Ekskresi / Eliminasi
– Sifat fisikokimia
– BM
– pKa
– Kelarutan
– Tekanan uap
– pH urin
– Aliran darah
– Usia
– Kondisi patologi
Farmakokinetika dan
pengaturan dosis
Kurva Kadar Obat dalam
Darah
Parameter Farmakokinetik
Spesifik Non
Spesifik
Obat Bekerja Spesifik
– Kerja Obat:
– Mengubah kecepatan kegiatan faal tubuh atau
memodulasi fungsi yang sudah ada
– Agonis
– Suatu obat memiliki afinitas pada reseptor dan aktivitas
intrinsik
– Antagonis
– Suatu obat memiliki afinitas pada reseptor tapi tidak
memiliki aktivitas intrinsik
– Terdiri dari :
– Antagonis kompetitif
– Non kompetitif
– Fungsional
– Fisiologis
– Kimia
Dosis dan Respon
– Ada 3 tahap :
Dosis respon
• dosis minimal • efek maksimal,
untuk • jumlah efek diatas itu tidak
memberikan tergantung ada perubahan
efek peningkatan efek
dosis
Dosis
Dosis awal
maksimal
ED50 dan LD50
– Alergi
– Gangguan kulit
– Gastrointestinal (mual, muntah, diare)
– Sistem saraf (pusing, vertigo)
– Kardiovaskular (takikardia, hipotensi)
– Respirasi (sesak napas)
Toksisitas pada kondisi
khusus