Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Gradien Vol.1 No.

1 Januari 2005 : 10-15

Rancang-bangun alat penentuan kecepatan bunyi di udara berbasis


instrumentasi

Ashar Muda Lubis dan Lizalidiawati


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia

Diterima 1 Oktober 2004; direvisi 1 Januari 2005; disetujui 20 Januari 2005

Abstrak -Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kecepatan bunyi diudara. Dengan desain alat yang
telah dibuat didapatkan hubungan panjang gelombang bunyi linear terhadap perioda gelombang dengan
persamaan : λ = 340,22T + 0,0004 dengan koefisien korelasi sebesar 0,99. Ini menunjukkan hubungan yang kuat
antara kedua variable tersebut. Kecepatan bunyi diudara pda suhu ruang diperoleh sebesar 340,33 ± 1,9185 m/s
untuk 12 kali variasi frekuensi sumber bunyi yang diberikan (1- 12 kHz). Hasil ini menunjukkan ketelitian yang
tinggi dengan tingkat error 0,56%.

Kata kunci : Panjang gelombang; Bunyi; Perioda; Kecepatan

1. Pendahuluan Adapun tujuan yang akan diperoleh dalam penelitian


ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam
Ilmu yang mempelajari tentang gelombang termasuk mamahami tentang gelombang khususnya
juga didalammnya tentang bunyi menjadi bagian gelombang bunyi yang tidak dapat diamati dengan
terpenting dalam mata kuliah Fisika dibeberapa mata sehingga dengan menggunakan bantuan
jurusan ditingkat universitas, khususnya jurusan- intrumentasi yang sedernaha gelombang tersebut
jurusan eksakta di Universitas Bengkulu. Dalam dapat diamati di layar osiloskop, akibatnya akan
perkuliahan mahasiswa masih mengalami kesulitan mudah dimengerti mahasiswa. Tujuan yang lain
untuk memehami ilmu tentang gelombang ini, adalah untuk menambah peralatan di Laboratorium
khususnya tentang gelombang bunyi, gelombang tali, Intrumentasi Universitas Bengkulu yang pada saat ini
gelombang air (gelombang laut) dan gelombang sangat susah untuk menambahnya karena kekurang
elektomagnetik. Untuk membantu pemahaman biaya, sehingga dengan hal ini masalah tersebut
mahasiswa materi-materi tentang gelombang sedikt dapat teratasi.
khususnya gelombang bunyi yang tidak dapat dilihat
dengan mata, maka perlu dirancang sebuah alat yang Gelombang bunyi adalah gelombang mekanis
dapat memvisualisasisikan gelombang bunyi longitudinal. Gelombang bunyi tersebut dapat
sehingga menjadi lebih nyata dan lebih mudah untuk dijalarkan di dalam benda padat, benda cair, dan gas
dimengerti. Laboratorium Universitas Bengkulu yang [2]. Partikel-partikel bahan yang mentransmisikan
relatif baru pada saat ini masih sedikit sekali sebuah gelombang seperti itu berosilasi di dalam arah
peralatan-peralatan yang mempelajari tentang penjalaran gelombang itu sendiri. Ada suatu
gelombang, akustik dan bunyi. Karena keterbatasan jangkauan frekuensi yang besar di dalam mana dapat
inilah perlu dirancang suatu alat yang relatif dihasilkan gelombang mekanis longitudinal, dan
sederhana dan diharapkan mendapatkan hasil yang gelombang bunyi adalah dibatasi oleh jangkauan
cukup seksama. frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak
manusia kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini
adalah dari kira-kira 20 siklus/detik (atau 20 Hz)

Korespondensi penulis.
e-mail: asharmudalubis@yahoo.com
Ashar Muda L. / Jurnal Gradien Vol.1 No.1 Januari 2005 : 10-15 11

sampai kira-kira 20.000 Hz dan dinamakan harmonik yang mungkin, maka tali tersebut akan
jangkauan suara yang dapat didengar (audible range). bergetar dengan frekuensi harmonik khas tersebut,
Sebuah gelombang mekanis longitudinal yang bila dilepaskan. Akan tetapi, kondisi-kondisi
frekuensinya berada di bawah jangkauan yang permulaan biasanya berasal dari penumbukan atau
kedengaran tersebut dinamakan sebuah gelombang pelengkungan tali, dan di dalam kasus-kasus seperti
infrasonik (infrasonic wave), dan gelombang yang itu bukan hanya frekuensi fundamental tetapi banyak
frekuensinya berada di atas jangkauan yang nada atas yang ada di dalam getaran yang dihasilkan
kedengaran dinamakan gelombang ultrasonik tersebut. Kita mempunyai sebuah superposisi dari
(ultrasonic wave). beberapa ragam alami dari osilasi. Pergeseran yang
sesungguhnya adalah jumlah dari beberapa harmonik
Gelombang infrasonik yang menarik untuk dipelajari dengan berbagai amplitude. Denyut-denyut yang
biasanya adalah gelombang infrasonik yang dikirimkan melalui udara ke telinga dan otak akan
dihasilkan oleh sumber-sumber besar, dan menghasilkan suatu efek netto yang merupakan ciri
gelombang gempa bumi adalah suatu contohnya. dari alat ber-tali yang khas. Kualitas bunyi dari
Frekuensi tinggi yang diasosiasikan dengan sebuah nada khas (frekuensi fundamental) yang
gelombang ultrasonik dapat dihasilkan oleh getaran dimainkan oleh sebuah alat ditentukan oleh
elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksi oleh banyaknya nada atas yang nadir, dan intensitas-
resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik intensitasnya yang bersangkutan. Gambar 1
yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kita mungkin memperlihatkan spektrum bunyi dan bentuk-bentuk
menghasilkan frekuensi bersangkutan di dalam udara gelombang yang bersangkutan untuk biola dan piano.
adalah kira-kira 5 X 10-5 cm, sama seperti panjang
gelombang dari gelombang cahaya tampak [5]. Sebuah pipa orgel adalah sebuah contoh sederhana
dari bunyi yang berasal dari sebuah kolom udara
Gelombang terdengar berasal mula di dalam tali-tali yang bergetar. Jika kedua ujung sebuah pipa adalah
yang bergetar (biola, pita suara manusia), kolom terbuka dan aliran udara diarahkan melawan sebuah
udara yang bergetar (orgel, klarinet), dan pelat dan tepi, maka gelombang longitudinal dapat dihasilkan
selaput yang bergetar (gam bang, pengeras suara, di dalam tabung tersebut. Kolom udara kemudian
tambur). Suara elemen yang bergetar ke depan dan akan beresonansi pada frekuensi getaran alaminya,
merenggangkan udara sewaktu bergerak ke belakang. yang diberikan oleh
Udara tersebut mentransmisikan gangguan-gangguan n
ini keluar dari sumber sebagai sebuah gelombang. vn = v n = 1, 2, 3, .... (1)
2l
Sewaktu memasuki telinga, maka gelombang-gelom-
bang ini menghasilkan sensasi bunyi. Bentuk
Frekuensi fundamental di dalam kedua kasus tersebut
gelombang yang kira-kira periodik atau terdiri dari
adalah 440 siklus/detik [1]. Di dalam setiap diagram
sejumlah kecil komponen yang kira-kira periodik
kita hanya memperlihatkan empat siklus gelombang.
akan menimbulkan suatu sensasi yang
Spektrum bunyi tersebut mempeilihatkan amplitudo
menyenangkan (jika intensitasnya tidak terlalu
relatip dari berbagai komponen harmonik dari
tinggi), seperti, misalnya, bunyi musik. Bunyi yang
gelombang tersebut. Perhatikan kehadiran harmonik
mempunyai bentuk gelombang yang tak periodik
lebih tinggi yang nyaring (khususnya yang kelima) di
akan terdengar sebagai derau (noise). Derau dapat
dalam spektrum biola.
dinyatakan sebagai superposisi gelombang-
gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen
Tongkat yang bergetar, plat yang bergetar, dan
adalah sangat besar.
selaput teregang yang bergetar juga menimbulkan
gelombang bunyi. Tinjaulah sebuah selaput fleksibel
Jika tali sebuah tali mula-mula didistorsi sehingga
yang teregang, seperti sebuah kepala tambur. Jika
bentuknya adalah sama seperti salah satu dari
kepala tambur tersebut dipukul, maka sebuah denyut
12 Ashar Muda L. / Jurnal Gradien Vol.1 No.1 Januari 2005 : 10-15

berdimensi dua berjalan keluar dari titik pukulan dan Pada umumnya, kita mendapatkan bahwa semua
direfleksikan berulang-ulang di batas selaput. Jika benda elastis akan bergetar secara bebas dengan
suatu titik selaput dipaksakan bergetar secara suatu kumpulan frekuensi tertentu untuk suatu
periodik, maka deret kontinu dari gelombang akan kumpulan syarat batas atau syarat akhir yang
berjalan keluar sepanjang selaput tersebut. Sama diberikan. Frekuensi-frekuensi ini dinamakan
seperti di dalam kasus tali yang berdimensi satu, frekuensi wajar, frekuensi karakteristik, atau
maka di sinipun dapat dihasilkan gelombang tegak di frekuensi eigen dari sistem tersebut. Pada umumnya,
dalam selaput berdimensi dua tersebut. Masing- frekuensi-frekuensi eigen tidak membentuk sebuah
masing gelombang berdiri ini mempunyai frekuensi deret harmonik, walaupun beberapa di antaranya
tertentu yang alami kepada (atau yang merupakan dapat dihubungkan sebagai perban-dingan bilangan-
ciri dari) selaput tersebut [4]. Sekali lagi frekuensi bilangan bulat, Di dalam semua kasus ini kita
terendah dinamakan frekuensi fundamental dan yang mempunyai ge-lombang tegak, dan daerah-daerah
lainnya dinamakan nada atas. Umumnya, sejumlah tertentu dari benda-benda tersebut tetap diam
nada atas hadir bersama-sama dengan frekuensi sepanjang waktu. Titik-titik simpul ini adalah kurva-
fundamental bila selaput tersebut bergetar. Getaran- kurva di dalam benda-benda yang berdimensi dua
getaran ini dapat mengeksitasikan gelombang bunyi dan permukaan-permukaan di dalam benda-benda
yang frekuensinya sama. yang berdimensi tiga.

2. Metode Penelitian

Penelitian meliputi dua kegiatan yaitu pembuatan


alat dan penentuan kecepatan bunyi diudara pada
temperatur tertentu (suhu ruang) dengan alat yang
akan dibuat.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Persiapan Bahan dan Peralatan
b. Pembuatan alat menggunakan pipa pyrex
transparan yang dilengkapi skala panjang.
c. Menyusun peralatan seperti sketsa gambar
Gambar 1. Bentuk gelombang danspektrum buni untuk dua penelitian
alat bertali yaitu biola dan piano

Gambar 2. Skema alat/bagan penelitian


Ashar Muda L. / Jurnal Gradien Vol.1 No.1 Januari 2005 : 10-15 13

l3 + k = 5λ/4 (4)
l3 = Panjang kolom udara dari loudspeker, saat mana
terjadi nada atas kedua, terjadi apabila kelihatan
Amaks ke-3 setelah posisi l1. Resonansi ke-n terjadi
pada saat posisi l ke-n pula.
Dengan mengeliminasi k pada persamaan 2, 3 dan 4
maka diperoleh :
l2 – l1 = 0,5λ (5)
l3 – l2 = 0,5λ (6)
ln – ln-1 = 0,5λ (7)
Dengan didapatkannya nilai λ untuk masing-masing l
Gambar 3. Alat penelitian yang dirancang ke-n maka didapatkan kecepatan gelombang bunyi
dengan menggunakan rumusan [3] :
Data diambil adalah data data tentang ln yang v= f λ (8)
pengembilan datanya bergantung pada keras atau dimana :
lemahnya frekuensi bunyi yang didengarkan dengan v = kecepatan gelombang bunyi diudara
memamfatkan bunyi didalam tabung Kund supaya f = frekuensi audio sinyal generator
terjadi resonansi, kemudian ditentukan panjang λ = panjang gelombang bunyi yang
gelombangnya berdasarkan persamaan 5, 6 dan 7. didapatkan dari osiloskop

Jika gelombang bunyi yang berasal dari Audio Sinyal


Generator melaui loudspeker dilewatkan di tabung Tabel 1. Hasil Pengamatan
udara, maka terjadilah rambatan longitudinal Frekuensi
Panjang Kecepatan
gelombang bunyi didalam tabung tersebut, Dengan Sumber
No Gelombang Gelombang
menggeser-geser batang AB, maka dilayar osiloskop Bunyi
(cm) (m/s)
(kHz)
(CRO) akan kelihatan pola gelombang bunyi. Pada
1 1 34,000 340,000
saat kelihatan amplitudo maksimum berarti energi
gelombang bunyinya maksimum dan pada saat 2 2 17,025 340,500
itulah terjadi bunyi yang keras (kuat), ditempat 3 3 11,621 341,786
tabung itu (posisi kompresor pada saat itu) terdapat 4 4 8,467 338,667
titik simpul (S). Kemudian pada saat amplitudonya
5 5 6,791 339,565
minimum, maka terjadi bunyi yang lemah, diposisi
itu terdapat titik perut (P). 6 6 5,762 343,388
7 7 4,847 339,281
Resonansi I terjadi bila : 8 8 4,275 342,000
l1 + k = λ/4 . (2) 9 9 3,803 342,225
l1 = Panjang kolom udara dari loudspeker, saat mana
10 10 3,398 339,783
terjadi nada dasar, ini dilihat pada osiloskop pada
saat batang AB geser menjauhi loudspeker 11 11 3,056 336,135
didapatkan Amplitudo maksimum (Amak). Posisi 12 12 2,839 340,714
kompresor disebut l1 Resonansi II terjadi bila : Kecepatan bunyi rata-rata 340,337
l2 + k = 3λ/4 (3)
l2 = Panjang kolom udara dari loudspeker, saat mana
3. Hasil Dan Pembahasan
terjadi nada atas pertama, terjadi apabila kelihatan
Amaks ke-2 setelah posisi l1
Data penelitian diambil setelah alat yang rancang
Resonansi III terjadi bila :
dapat berfungsi dengan baik. Gambar alat yang
14 Ashar Muda L. / Jurnal Gradien Vol.1 No.1 Januari 2005 : 10-15

dibuat dapat dilihat pada Lampiran 1. Alat yang menarik dan mendorong alat penangkap bunyi dalam
dibuat mudah untuk melakukan pengambilan data tabung Kund. Adapun data rata-rata yang diamabil
karena penentuan panjang gelombang dapat lihat untuk masing-masing frekuensi adalah :
pada tabung Kund dan telah ditandai dengan mistar Dari data-data diatas didapatkan standar deviasi
sehingga panjang gelombang bunyi pada frekuensi untuk kecepatan bunyi sebesar 1,9185 atau sekitar
tertentu dapat dengan segera diketahui. Pada 0,56 %. Dari data yang diperoleh jelas terlihat
penelitian ini lakukan variasi frekuensi bunyi dari semakinfrekuensi sumber gelombang bunyi maka
frekuensi 1k sanapai dengan 12kHz, untuk masing- semakin mengecil panjang gelombang bunyi yang
masing frekuensi dilakukan beberapa pengambilan dihasilkan dalam tabung Kund. Hubungan seper
data untuk mengambil panjang gelombang dari frekuensi (atau perioda) dengan panjang gelombang
frekuensi tersebut. Selain itu diambil data pada saat bunyi dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

0.400
Panjang gelombang/(m)

0.350 X = 340,22T + 0,0004


0.300 2
R = 0,99
0.250
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012
Perioda/(s)

Gambar 4 : Hubungan panjang gelombang terhadap perioda gelombang bunyi.

Pada grafik kelihatan dengan jelas bahwa hubungan 340,22 m/s jika diamati dari grafik) dengan deviasi
antara panjang gelombang bunyi berbading lurus standar 0,56%, dengan demikian penelitian ini dapat
dengan seper frekuensi atau berbanding lurus dikatakan cukup valid, karena menurut Romer suatu
dengan perioda gelombang bunyi dengan persamaaan penelitian/pengkuran dikatakan bagus apabila
: λ = 340,22T + 0,0004 meter persamaan ini identik ketidakpastian pengukurannya (deviasi standar)
dengan persmaan penjalaran gelombang λ = vT kurang dari 2%. Adapun faktor-faktor ralat yang
atau v = λf, dimana v = kecepatan bunyi diudara, λ mempengaruhi terhadap hasil penelitian ini antara
= panjang gelombang bunyi dan f atau (1/T) = lain: karena keterbatasan kemampuan pengukuran
frekuensi bunyi. Hubungan antara λ dan T atau (1/f) yang dimiliki oleh alat-alat yang digunakan,
pada grafik diatas terlihat linear dengan tingkat pendekatan numeris yang sangat sederhana dan
signifikansi sebesar 99,98%. Disamping itu terlihat perambatan ralat anatar ralat-ralat sistematis dan ralat
ada deviasi panjang gelombang sebesar 0,0004 matematis.
meter, hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor
anatara lain : tingkat ketelitian alat yang dipakai 4. Kesimpulan
terutama untuk mengukur besaran panjang dalam
tabung Kund Cuma mencapai ketelitian 1/20 mm, Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
sehingga hal ini dapat dimengerti dikarenakan disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
keselahan dalam peneraan beasar panjang, akan a. Kecepatan bunyi yang didapatkan sebesar
tetapi penelitian ini cukup baik karena alat yang 340,33 ± 1,9185 m/s
disajikan dapat membuktikan kecepatan bunyi rata-
rata udara pada suhu ruang yaitu 340,33 m/s (sekitar
Ashar Muda L. / Jurnal Gradien Vol.1 No.1 Januari 2005 : 10-15 15

b. Alat yang dibuat cukup sederhana tetapi dapat Daftar Pustaka


menghasilkan data yang cukup seksama dengan
tingkat error sebesar 0,56%. [1] Douglas C. Giancoli, 1991, Physics Principles with
Applications, Prentice-Hall International, INC, USA.
c. Dari alat yang dibuat dapat membuktikan
[2] Halliday., 1985, Fundamental Physics, John Willey
hubungan panjang gelombang bunyi terhadap
& Son., New York.
frekunesi bunyi melalui visualiasi dilayar [3] Sear. Zemansky, 1985, Fisika Dasar , Panas dan
osiloskop, dan dapat dibuktikan melalui bunyi, Bina Cipta Bandung.
pengolahan data seperti diperlihatkan Gambar 4. [4] Sutrisno, 1983, Fisika Dasar (Mekanika ), Penerbit
ITB, Bandung.
Ucapan Terima Kasih [5] Victor L. Streeter, Benjamin E.W., 1990, Fluid
Mechanics, University of Michigan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima
kasih kepada Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Bengkulu yang telah mendanai penelitian ini melalui
Riset Grant UNIB DUE-Like Program Studi Fisika.

Anda mungkin juga menyukai