Anda di halaman 1dari 4

KERUSAKAN VAKSIN PADA SUHU DI BAWAH 0oC

Hep B, DPT-Hep B -0,5 oC Maks ½ Jam


DPT, TT, & DT -5 oC s/d -10 oC Maks 1,5 s/d 2 jam

(Thermo Stability of Vaccines, WHO, 1998)

STABILITAS VAKSIN DILUAR RANTAI DINGIN

Kategori +37 oC +25 oC +5 oC


Polio 2 Hari - 225 Hari
DPT 14 Hari 90 Hari  3 Tahun
Hep B & TT 30 Hari 193 Hari  4 Tahun
Campak & BCG 7 Hari 45 Hari  2 Tahun

Hal-Hal yang perlu diperhatikan:


1. Pengaruh Suhu: Dapat menurunkan potensi dan efikasi vaksin, jika disimpan pada
suhu yang tidak sesuai.
2. Pengaruh Sinar Matahari: Usahakan agar vaksin tidak terkena sinar Matahari
langsung, khususnya untuk vaksin BCG.
3. Pengaruh Kelembaban: Apabila kemasannya sudah baik, maka pengaruh kelembaban
sangat kecil, misalnya menggunakan botol atau ampul yang tertutup kedap.

PENYIMPANAN VAKSIN
1. Cold Room: suhu 2 oC s/d 8 oC untuk vaksin BCG, Campak, DPT, TT, dan lain-
lain.Suhu -20 oC untuk vaksin Polio
2. Pemantauan Suhu secara berkala
3. Pengaturan Stok (Inventory Control)
4. Diterapkan aturan system First In First Out (FIFO System), Expire Date, dan VVM
System
5. Sebagai control pengeluaran digunakan formulir Batch Delivery Record
6. Pengeluaran barang berdasarkan permintaan pengiriman dan Kapasitas gudang
penerima.

PEMBEKUAN SAAT PENYIMPANAN

1. Kesalahan Pada Perawatan

 Thermostat pada lemari es yang tidak berfungsi dengan benar


 Thermometer pengukur suhu pada lemari es tidak valid

2. Ketidaktahuan Petugas (Human Error)


 Paradigma petugas bahwa lebih dingin akan lebih baik
 Sering merubah posisi thermostat
 Petugas Baru:

- Ketidaktahuan sifat vaksin


- Ketidaktahuan tata cara penyimpanan vaksin
- Ketidaktahuan packaging vaksin

3. Penyimpanan vaksin yang padat sehingga tidak mempunyai ruang sirkulasi.

PEMBEKUAN SAAT PENGEPAKAN PADA VAKSIN DTP, TT, DT, dan


HB
Terjadi karena tidak mengikuti petunjuk, bahwa Cold Pack harus dikeluarkan dulu dari
freezer dan tunggu selama 30 menit sampai 1 jam baru kemudian masuk ke dalam box
vaksin.

Yang terjadi di lapangan:


• Dengan alasan karena waktu mendesak, tidak sempat melakukan aturan yang dianjurkan
sehingga cold pack dari freezer langsung masuk ke dalam box vaksin.
• Sehingga aturan penggunaaan Cold Pack untuk Freeze Sensitive Vaccine di rubah
menjadi Cool Pack.

MENCEGAH PEMBEKUAN VAKSIN

1. Lemari Es dengan Buka Atas

 Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B, DTP-HB jauh
dari evaporator.
 Beri jarak 1- 2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara
 Letakkan termometer dan Freeze-Tag di antara kotak vaksin yang peka pembekuan.

2. Lemari Es Rumah Tangga (Tidak direkomendasikan)

 Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B, DTP-HB) jauh
dari evaporator.
 Jangan letakkan vaksin di pintu.
 Beri jarak 1-2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara.
 Letakkan termometer dan freeze tag diantara kotak vaksin yang peka pembekuan.
 Selalu letakkan botol berisi air (cool pack) di bagian bawah lemari es.

PEMELIHARAAN LEMARI ES/FREEZER


Perawatan Harian

1. Periksa dan catat suhu lemari 3 x sehari pagi, siang, dan sore.
2. Periksa kondisi Freeze-Tag.
3. Hindarkan seringnya buka tutup pada lemari es.
4. Bila suhu sudah stabil antara 2-8 oC pada lemari es atau -15 s/d -25 oC pada freezer.
Posisi termostat jangan diubah-ubah dan agar diberi selotip.

Perawatan Mingguan

1. Periksa kestabilan bunga es pada dinding bagian dalam lemari es.


2. Bersihkan bagian luar lemari es untuk menghindari karat.
3. Periksa steker listrik pada stop kontak, jangan sampai kendor.

Perawatan Bulanan

1. Bersihkan bagian dalam lemari es.


2. Bersihkan kerapatan karet pintu.
3. Bersihkan engsel pintu, bila perlu diberi pelumas.
4. Bersihkan karet pintu, bila perlu beri bedak.

PENCAIRAN BUNGA ES
 Dilakukan apabila ketebalan bunga es mencapai 0,5 cm.
 Pindahkan vaksin ke dalam kotak vaksin atau lemari es lain.
 Cabut stop kontak lemari es/freezer (jangan mematikan lemari es/freezer dengan
memutar termostat).
 Selama pencairan bunga es, pintu lemari es/freezer harus tetap terbuka.
 Biarkan posisi tersebut sampai bunga es mencair semuanya.
 Pencairan dapat dipercepat dengan menyiram air hangat ke dalam lemari es. Jangan
menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk mencongkel bunga es. Setelah
cair, bersihkan embun/uap air yang menempel pada dinding bagian dalam lemari es.

PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM


• Jangan membuka pintu lemari es/freezer.
• Periksa termometer, pastikan suhu masih diantara 2 oC s/d 8 oC untuk lemari Es (chiller)
atau -15o s/d -25 oC untuk freezer.
• Hidupkan generator.
• Apabila suhu lemari es/chiller mendekati +8 oC masukkan coolpack secukupnya.
• Apabila suhu freezer mendekati -15 oC masukkan cold pack secukupnya.
• Tindakan ini hanya berlaku 2 x 24 jam.
• Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke tempat lain yang
bisa menyimpan vaksin.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN


VAKSIN
1. Vaksin tidak boleh dikeluarkan dari refrigerator/freezer kecuali untuk pemakaian atau
pengiriman.
2. Pintu refrigerator jangan terlalu sering dibuka (WHO menganjurkan maksimum 4 x sehari).
3. Vaksin harus disimpan di refrigerator /freezer segera setelah diterima.
4. Setiap personil/staf yang bertanggung jawab terhadap penanganan vaksin harus mengetahui
cara penyimpanan yang benar.
5. Refrigerator/freezer hanya dipergunakan untuk penyimpanan vaksin saja.
6. Proses defrost harus dilakukan jika terjadi penumpukan es lebih dari 1 cm, dan selama
proses pendefrosan vaksin harus disimpan pada vaccine carrier box dan dimonitor
suhunya.
7. Harus ditunjuk seorang personil dan cadangan untuk bertanggung jawab terhadap
penanganan vaksin.
8. Setiap penyimpanan vaksin harus mempunyai alat pengukur suhu yang disertifikasi dan
dikalibrasi.
9. Seluruh pengukur suhu tersebut harus tersambung pada sistem alarm.
10. Suhu harus dicatat 3x sehari untuk memastikan suhu yang sesuai dengan persyaratan dan
setiap personil yang menangani vaksin harus mengetahui batas rendah & tinggi suhu
yang diisyaratkan.
11. Setiap personil tersebut harus mendapatkan training tentang pentingnya penanganan &
transportasi vaksin yang baik.
12. Penyimpanan vaksin harus memungkinkan aliran sirkulasi udara yang baik untuk setiap
produk.
13. Diluent harus disimpan pada suhu kamar.
14. Seluruh vaksin jerap harus disimpan di tempat yang terhindar dari suhu beku dan kontak
langsung dengan es.

Anda mungkin juga menyukai