Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK KOMUNIKASI ILMIAH

ILHAM ZAINAL
093 2015 0103
C1

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakansebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pemahaman mahasiswa tentang“Teknis Menulis Dan Komunikasi Ilmiah“ dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Teknik Komunikasi
Ilmiah Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat terbatas. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pangkep , 5 Agustus 2019

Penulis

kata pengantar
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 maksud ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........ .................................................................... 3
2.1 Kalimat Efektif . .................................................................... 3
2.2 Kalimat Aktif dan Pasif ............................................................ 5
2.3 Komunikasi Verbal Dan Nonverbal ...……………………... 6
2.4 Teknik Komunikasi Efektif ...................................................... 7
2.5 Teknik presentase Efektf ......................................................... 8
2.6 Bahasa Baku dan Tidak Baku .................................................. 9
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Isi i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan
simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam
lingkungan mereka.
Walaupun komunikasi telah dipelajari sejak zaman purbakala, perhatian
terhadap komunikasi baru muncul pada awal abad ke-20. Barnett Pearce (1989)
menyebutkan, munculnya peran komunikasi sebagai penemuan revolusioner
(revolutionary discovery) yang disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi,
seperti radio, televisi, telepon, handphone, satelit, dan jaringan computer.
Dalam konteks dunia kerja, arus komunikasi antara atasan, bawahan, dan
sesama rekan sekerja (peer) bahkan dengan pihak lain yang terkait dalam
kegiatan suatu pekerjaan akan sangat berdampak pada kinerja semua unsur yang
ada di lingkungan dunia kerja tersebut. Oleh karena itu, siapapun yang memasuki
dunia kerja harus menyadari dan memahami pentingnya efektifitas komunikasi
dalam menjalin hubungan yang sehat di lingkungan tempatnya beraktifitas.
Oleh karena itu penulis membuat karya ilmiah ini yang bertujuan untuk mengetahui cara
berkomunikasi yang efejtif serta mampu melakukan presentasi dengan baik dengan
menggunakan kalimat dan bahasa yang sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan
1.2 Maksud
Maksud dari pembuatan makala ini adalah untuk mengetahui cara berkomunikasi
yang baik serta mengetahui tata cara penulisa yang baik dalam membuat karya
tulis ilmiah
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui kalimat Efektif
2. Mampu menjelaskan kalimat Aktif dan Pasuf
3. Mampu mengetahui cara presentase yang benar dengan menggunakan bahasa
baku

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kalimat Efektif


Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang
ada pada pikiran pembicara atau penulis Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil
menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan
maksud sipembicara atau penulis
kalimat yang akan disusun juga berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku
disebut juga ialah kalimat efektif, seperti contoh unsur-unsur penting yang harus
dimiliki setiap kata ; jika kita memperhatikan pengejaan yang akan disempurnakan;
serta bagaimana cara memilih kata yang tepat dalam kalimat tersebut.oleh karena itu,
Kalimat yang harus memenuhi kaidah-kaidah tersebut dengan jelas akan mudah
dipahami oleh pembaca. Terdapat juga pendapat dari pengertian kalimat efektif,
yakni: Kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan maupun dirasakan oleh si
pembaca itu dapat diterima atau dipahami oleh pendengar sama benarnya dengan apa
yang dipikirkan maupun dirasakan oleh si penulis. Selain itu juga terdapat beberapa
pengertian lain: contoh-contoh tersebut dalam komunikasi. Efek yang akan
dimaksudkan di sini adalah kejelasan informasi. Kalimat efektif tidak akan
menggunakan kata-kata bertele-tele,akan tetapi juga tidak kekurangan kata
A. Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku
3. Menggunakan diksi yang tepat
4. Menggunakankesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang
logisdansistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekaanan ide pokok
7. Menggunakan variasi struktur kalimat
B. Penggunaan Kalimat Efektif
1. Digunakanpadatulisanilmiahsepertimakalah,skripsi,tesis,disertasi,laporanpen
elitian

2
2. Kalimat efektif wartawan yang digunakan berbeda dengan kalimat efektif
yang digunakan sastrawan

2.2 Kalimat Aktif dan Pasif

'Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri
penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat itu berupa kata kerja yang
berawalan me(N)- dan ber-. Namun demikian, tidak sedikit kalimat aktif yang
predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tersebut, misalnya yang terjadi pada kata
makan dan minum.
Kalimat aktif merupakan kalimat yang mana subjeknya dengan aktif
melakukan sesuatu dalam bentuk predikat kepada objeknya. Kemudian, kalimat
pasif merupakan kalimat yang mana subjeknya diberikan suatu tindakan dalam
bentuk predikat oleh objeknya. Sehingga antara kalimat aktif dan kalimat pasif
bertolak belakang, tetapi pada umumnya kalimat aktif bisa dipastikan dan begitu
sebaliknya, kalimat pasif bisa diaktifkan
A. Ciri-Ciri Klimat Aktif
1. Subjek di kalimat aktif adalah pelaku suatu tindakan. Misalnya, Doni
membeli kue (Doni= Subjek, membeli=tindakan); Abi mengambil celana
(Abi= Subjek, mengambil= Tindakan); Ibu menjual makanan (Ibu=
Subjek, menjual= Tindakan)
2. Seringkali predikat pada kalimat aktif mempunyai imbuhan Me- atau Ber-
. Contohnya Ibu memasak air; Dina bermain robot.
3. Pola kalimat Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK atau SPO) atau
terdapat pula kalimat yang tidak memerlukan objek yang berpola Subjek-
Predikat-Keterangan (SPK). Contohnya: Nina membaca buku di perpus.
(Nina= Subjek, Membaca= Predikat, Buku= Objek)
B. Ciri-Ciri Kalimat Pasif
1. Objek di kalimat pasif adalah subjek di kalimat aktif. Contoh: Sepeda
dimainkan Andi; Gelas diambil doni
2. Seringkali unsur predikat di kalimat pasif memiliki imbuhan di-, ter-, di-
kan, atau ter-kan. Contohnya: Buku dibaca oleh Tono; Kue dibeli oleh
mama; Bunga tersirami oleh Sari

3
3. Biasa ditandai kata “oleh”, tetapi apabila kata tersebut dihilangkan, tidak
akan terjadi perubahan arti oleh kalimat pasif. Contohnya: Air
ditumpahkan Dewi; Sapu diambil Nadia; Handphone terbawa Riko.
2.3 Komunikasi Verbal Dan Non Verbal
Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan
simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam
lingkungan mereka.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik itu
secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal paling banyak dipakai dalam
hubungan antar manusia, untuk mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran,
gagasan, fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar
A. Unsur dalam Komunikasi Verbal
1. Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang
yang mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan.
2. Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan
adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik.
B. Jenis Komunikasi Verbal
1. Berbicara adalah komunikasi verbal vocal, sedangkan menulis adalah
komunikasi verbal non vocal. Presentasi dalam rapat adalah contoh dari
komunikasi verbal vocal
2. Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda. Mendengar
mengandung arti hanya mengambil getaran bunyi, sedangkan
mendengarkan adalah mengambil makna dari apa yang didengar
C. Karakteristik komunikasi verbal
1. Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-kata yang
digunakan sedikit, maka terjadinya kerancuan juga masin sedikit.
2. Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh seseorang akan
meningkatkan keberhasilan komunikasi. Komunikasi tidak akan berhasil
jika pengirim pesan tidak mampu menterjemahkan kata dan uacapan

4
3. Makna konotatif adalah pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam
suatu kata, sedangkan arti denotative adalah memberikan pengertian yang
sama terhadap kata yang digunakan
4. Seorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada
suara yang dikirimkan
Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan-
pesan nonverbal sangat berpengaruh terhadap komunikasi. Pesan atau simbol-simbol
nonverbal sangat sulit untuk ditafsirkan dari pada simbol verbal. Bahasa verbal
sealur dengan bahasa nonverbal, contoh ketika kita mengatakan “ya” pasti kepala
Sebuah studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan
bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa
verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan
bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan
perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal

2.4 Teknik Komunikasi Efektif


Sebelum mendefinisikan komunikasi yang efektif, barangkali kita perlu
merujuk dahulu kepada kata "efektif" itu sendiri. Secara etimologis kata efektif
sering diartikan sebagai mencapai sasaran yang diinginkan (producing desired
result), berdampak menyenangkan (having a pleasing effect), bersifat aktual, dan
nyata (actual and real). Dengan demikian, komunikasi yang efektif dapat diartikan
sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai dengan pesan yang
dikirim oleh sender atau komunikator, kemudian receiver atau komunikan
memberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, komunikasi
efektif itu terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan
komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua
pelaku komunikasi tersebut (komunikator dan komunikan)
A. Aspek – Aspek Komunikasi yang efektif
Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi
yang efektif
1. Kejelasan bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita mendengar ucapan-ucapan seperti
ini: "Masalahnya ininya belum dianukan". Apa ini dan di apakan? Akan lebih

5
mudah dipahami maknanya bila, misalnya, kata ini diganti buku dan kata anu
diganti bagi. Jadi kalimat itu berbunyi: Masalahnya, bukunya belum
dibagikan.
2. Ketepatan bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat
alias tepat. Bahasa yang digunakan harus sesuai dan informasi yang
disampaikan harus benar. Benar ini artinya sesuai dengan apa yang
sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja informasi yang ingin kita
sampaikan belum tentu kebenarannya, tetapi apa yang kita sampaikan benar-
benar apa yang memang kita ketahui. Inilah yang dimaksud akurasi di sini.
3. Konteks bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
keadaan dan lingkungan di mana komunikasi itu terjadi. Bisa saja kita
menggunakan bahasa dan informasi yang jelas dan tepat tetapi karena
konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita peroleh tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Contohnya, sepulang kerja seorang suami berkata kepada
istrinya: "Dindaku, tolong kanda berikan segelas air nan jernih, kanda haus
sekali." Dari segi kejelasan dan keakuratan bahasa dan informasi tidak ada
masalah. Tetapi konteksnya tidak tepat, sehingga mungkin sang istri tidak
segera mengambil air melainkan bertanya tentang keadaan sang suami.
4. keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin
komunikasi yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita
cenderung mengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulusebelum
kita menyampaikan maksud kita untuk meminjam uang. Mungkin begitu juga
pada saat kita pertama kali menyampaikan perasaan jatuh cinta pada
seseorang
5. aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tatakrama
atau etika. Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin
terkesan rada kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin suatu hal yang
biasa.
B. Strategi Membangun Komunikasi Yang Efektif
1. Kita harus sangat sadar dengan siapa kita bicara, apakah dengan orang tua,
anakanak, laki-laki atau perempuan, status sosialnya seperti apa pangkat,
jabatan dan semacamnya petani, pengusaha, guru, kyai, dan lain-lain. Dengan

6
mengetahui audience kita, kita harus cerdik dalam memilih kata-kata yang
digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah fikiran kita
2. Ketahui tujuan. Tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita
menyampaikan informasi, tentu komunikasi kita bersifat pengumuman.
Tetapi bila kita bermaksud membeli atau menjual barang komunikasi kita
akan bersifat nogosiasi. Lain pula cara kita berkomunikasi apabila tujuan kita
untuk menghibur, membujuk, atau sekedar basa-basi. Misalnya kita bertanya
: “Anda mau pergi kemana?” Apakah pertanyaan ini dimaksudkan untuk
benarbenar mengetahui agenda orang yang ditanya ataukah kita bertanya
sekedar basa-basi? Jadi, kejelasan tujuan dalam berkomunikasi harus
diketahui sebelum kita berkomunikasi.
2.5 Teknik Presentase Efektif
Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah
seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan
masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau
gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama. Kehadiran
peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi secara lebih aktif dan
lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan. Orang yang menyampaikan
presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri
presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan
Cara menyapaikan presentase yang baik dan efektif yaitu dengan memperhatikan :
1. Pembuatan slide presentasi, Pilih tema desain yang relevan, Hindari sajian teks
panjang alur yang teratur,.
2. Penyampaian presentasi Persiapkan Diri
a. Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi.
Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
b. Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan
seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
3. Persiapkan Materi dan Bahan
a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)

7
b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
c. Siapkan contoh pendukung
d. Susun materi dengan terstruktur

Cara Penyampaian
a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
b. Intonasi dan bahasa tubuh
c. Interaksi
d. Bahasa yang mudah
e. Selipkan selingan atau humor

2.6 Bahasa Baku dan Tidak Baku


Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa yang telah di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah
benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari
bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya
sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun
dalam pengungkapan kata-kata. Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata
bisa disebut dengan kata tidak baku jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditimbulkan oleh
salah penulisan saja, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang salah
dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu
muncul dalam percakapan kita sehari-hari.
Kata baku biasanya sering digunakan ketika:
a. Membuat karya ilmiah.
b. Membuat surat lamaran pekerjaan.
c. Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
d. Membuat laporan.
e. Membuat nota dinas.
f. Saat berpidato dan rapat dinas.
g. Saat musyawarah atau diskusi.
h. Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.

8
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman
atau kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan
saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Adapun faktor-faktor yang
dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku, yang diantaranya sebagai berikut
ini:
a. Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang
dia maksud.
b. Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan
suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
c. Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang
terbiasa menggunakan kata yang tidak baku.
d. Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata
tidak baku.

9
BAB III
KESIMPULAN

1. Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan


kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis
2. 'Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan.
Ciri penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat itu berupa kata
kerja yang berawalan me(N)- dan ber-.
3. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik itu
secara lisan maupun tulisan. Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat
yang bukan kata-kata. Pesan-pesan nonverbal sangat berpengaruh terhadap
komunikasi
4. komunikasi efektif itu terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara
komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon
sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut (komunikator dan
komunikan)
5. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu
diperhitungkan yaitu pembuatan slide dan penyampaian slide
6. Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa yang telah di tentukan. Kata tidak baku adalah kata yang
digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan

10
DAFTAR PUSTAKA

Soehoet, A.M.H. Drs. (2002), Pengantar Ilmu Komunikasi. Yayasan Kampus


Tercinta-IISIP.
Soehoet, A.M.H. Drs. (2002), Teori Komunikasi 1 dan 2. Yayasan Kampus Tercinta-
IISIP. Wursanto, Ig. Drs. (1994), Etika Komunikasi Kantor. Jogjakarta. Kanisius.
Morrisan dan Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia,
2009

11

Anda mungkin juga menyukai