4 Syarat Memilih Pemimpin Dalam Islam di dunia dan di akhirat.
Karena orang paling mulia di
sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. Rasul juga أ َ ْش َهدُ أَ ْن, َب ْال ُمؤْ ِم ِنيْن َ ْال َح ْمدُ هللِ الَّذِي يُنِي ُْر ِب ْال ُهدَى د ُُر ْو mengatakan, amalan yang paling banyak memasukan manusia ke surga adalah taqwa pada- ث ُ س ْولُهُ ْال َم ْبعُ ْو ُ ع ْبدُهُ َو َر َ الَّ إِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوأ َ ْش َهدُ أَ َّن ُم َح َّمدًا Nya. َ علَى س ِيِّ ِدنَا َ ار ْك ِ َس ِلِّ ْم َوب َ اللَّ ُه َّم. ََر ْح َمةً ِل ْل َعالَ ِميْن َ ص ِِّل َو Jemaah jumat rohimakumullah ,ُ أَ َّما بَ ْعد. َص َحابِ ِه أَ ْج َم ِعيْنْ َ علَى آ ِل ِه َوأ َ ُم َح َّم ٍد َو Beberapa minggu kedepan tepatnya tanggal 17 april 2019 Insya Allah masyarakat Indonesia akan صني نَ ْفسِى َوإِ َيا ُك ْم ِبالت َّ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد ِ اض ُر ْونَ أ ُ ْوِ اال َح ْ فَ َياأَيُّ َه melaksanakan apa yang disebut dengan pesta ان ِ ط َّ ع ْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال َ ش ْي ُ َ أ: قَا َل هللاُ تعالى. َفَازَ ْال ُمتَّقُ ْون demokrasi yakni memilih anggota dewan sebagai ص ِل ْحْ ُ ي.س ِد ْيدًا َ ًيَاأَيُّ َها الَّ ِذيْنَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوال wakil wakil kita yang duduk di Dewan Perwakilan rakyat di semua tingkatan baik pusat sampai ke ُ لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِطعِ هللاَ َو َر ُس ْولَه daerah, dan pemilihan kali ini di gabungkan atau َ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا ع ِظ ْي ًما bersamaan dengan pemilihan presiden dan wakil Hadirin sidang jum’at rohimakumullah presiden RI. Pada kesempatan yang mulia ini, melalui Sebagai warga negara yang baik, kita haruslah mimbar khotbah yang penuh berkah ini, saya ingin berpartisipasi dalam memberikan hak suaranya untuk mengajak hadirin sekalian, terutama pribadi saya memilih pemimpin. Pemimpin itulah yang akan untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah Swt. Dan memimpin negara ini dalam jangka waktu yang telah selalu meningkatkan ketaqwaan itu dengan ditentukan. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam menambah ketaatan kita dalam menjalankan memilih pemimpin. Jangan sampai pilihan kita itu perintah-perintahNya dan menjauhi larangan- menjadi penyesalan di kemudian hari. laranganNya, Taqwa merupakan perintah dan wasiat Allah kepada Jemaah jumat rohimakumullah seluruh hamba-Nya. Taqwa juga merupakan bekal Dalam agama Islam, semua persoalan yang terbaik bahkan satu-satunya bekal ketika seorang menyangkut kehidupan ummat manusia telah ada hamba menghadap kepada Allah Ta’ala. Taqwa yang aturannya yang sangat jelas dan detail. Sebagai akan mengantarkan seorang hamba pada kemuliaan contoh adalah aturan (syariat) tentang bagaimana tata cara bersuci (istinja’) dari najis saat buang air Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: besar/kecil dan bersuci dari hadats (kentut, mandi "Apabila ada tiga orang yang keluar dalam suatu junub). Demikian juga tata krama (‘adab) saat perjalanan, maka hendaknya mereka menunjuk salah bersin, makan, minum, tidur, buang air dan seorang dari mereka sebagai pemimpin!"] seterusnya. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah) Untuk hal yang sangat individual saja, islam Hadirin jemaah jum’at rohimakumullah mengaturnya apalagi dalam hal Kepemimpinan, Dalam Alquran Allah SWT mengungkapkan Kepemimpinan adalah salah satu aspek yang sedikitnya empat syarat seseorang layak dipilih dianggap sangat penting dalam Islam selain itu efek sebagai pemimpin. kepemimpinan ini sangat luar biasa dampaknya bagi Pertama, beriman kepada Allah (Mukmin) dan kehidupan masyarakat (ummat) yang akan beragama Islam (Muslim) yang baik. Seorang dipimpinnya. Muslim, sebagaimana disebutkan dalam surat Yusuf Hadits Nabi berikut ini sebagai salah satu bukti ayat 55 memiliki sifat “hafizhun” dan “alimun”. begitu seriusnya Islam memandang persoalan kepemimpinan ini. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam ع ِلي ٌم ٌ ض ۖ إِنِِّى َح ِفي َ ظ َ ٱج َع ْل ِنى ِ علَ ٰى خَزَ آئِ ِن ْٱْل َ ْر ْ قَا َل bersabda: ي ٍ َحدَّثَنَا َحاتِ ُم ب ُْن ِّ ي ب ُْن بَ ْح ِر ب ِْن بَ ِ ِّر ُّ َحدَّثَنَا َع ِل Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang ِإ ْس َم ِعي َل َحدَّثَنَا ُم َح َّمدُ ب ُْن َع ْج ََلنَ َع ْن نَا ِف ٍع َع ْن أ َ ِبي yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". صلَّى ِ َّ سو َل َ َّللا ِّ س ِعي ٍد ْال ُخ ْد ِر ُ ي ِ أ َ َّن َر َ سلَ َمةَ َع ْن أ َ ِبي َ didalam ayat tersebut ada kata Hafizhun artinya seorang yang pandai menjaga. Yakni, َ سلَّ َم قَا َل ِإذَا خ ََر َج ث َ ََلثَةٌ فِي سفَ ٍر َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َوَّ seorang yang punya integritas, kepribadian yang فَ ْليُ َؤ ِ ِّم ُروا أ َ َحدَ ُه ْم kuat, amanah, jujur dan berakhlak mulia sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Bahr yang dipimpinnya. bin Barri], Telah menceritakan kepada kami [Hatim kemudian di ayat tersebut ada kata Alimun bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami yakni seorang pemimpin yang mempunyai sifat [Muhammad bin 'Ajlan], dari [Nafi'], dari [Abu Alimun yaitu memiliki pengetahuan dan kemampuan Salamah], dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwa untuk selalu berusaha sekuat tenaga untuk sudah menjamin rezekinya, dan sesungguhnya rezeki menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya yang halal lebih banyak daripada rezeki yang haram. alamnya terbatas. Sebaliknya, pemimpin yang Keempat, pemimpin adalah seseorang yang khianat apalagi tidak punya kemampuan dalam suka berjamaah. Pengertian berjamaah dalam arti memimpin, hanya akan sibuk memperkaya diri luas ialah suka bergaul dengan masyarakat, sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan berusaha mengetahui keadaan rakyat dengan membiarkan rakyatnya tak berdaya.Rasulullah SAW sebaik-baiknya dan mengupayakan solusi atas mengingatkan, persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat. “Sifat amanah akan menarik keberkahan, Sifat suka berjamaah atau memperhatikan sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran.” masyarakat minimal ditunjukkan dalam shalat fardhu Sifat amanah tidak ditentukan oleh kecerdasan atau berjamaah. Rasulullah setiap selesai shalat fardhu kepintaran semata. Tetapi sifat amanah merupakan berjamaah lalu duduk menghadap kepada cerminan ketakwaan kepada Allah SWT. jamaah.apabila ada jemaah yang tidak bertujuan untuk Kedua, syarat seseorang layak dipilih sebagai mengetahui kondisi jamaah, termasuk memperhatikan pemimpin menurut Alquran ialah rajin menegakkan apakah jumlah jamaah tersebut lengkap atau tidak. Kalau shalat. Sebab, shalat adalah barometer karakter dan ada yang tidak hadir shalat berjamaah, ditanya apa akhlak manusia. Pemimpin yang baik dan layak penyebabnya. Kalau ternyata orang tersebut sakit, dipilih adalah pemimpin yang menegakkan shalat. Rasulullah bersama para sahabatnya lalu menjenguk orang Karna dengan Shalat dapat melahirkan sifat yang sakit tersebut. bertanggungjawab.Kesadarankeimanan/tauhid/trans “Semangat berjamaah atau memperhatikan endental dibangun melalui shalat. masyarakatnya inilah yang harus dimiliki oleh Ketiga, syarat seseorang layak dipilih sebagai seorang pemimpin. Semangat berjamaah inilah dan pemimpin menurut Alquran seorang pemimpin harus tiga syarat lainnya yang diuraikan di atas, yang harus gemar menunaikan zakat dan sedekah. Zakat itu dijadikan kriteria bagi masyarakat dalam memilih bukan membersihkan harta yang kotor, melainkan seorang pemimpin. membersihkan harta dari hak orang lain. Dengan Sidang jum’at rohimakumullah, demikianlah demikian seorang pemimpin yang rajin berzakat dan khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, berinfak, tidak akan korupsi. Dia yakin bahwa Allah semoga dapat menjadi referensi bagi kita semua dalam memilih pemimpin kita bangsa Indonesia. ِۡۙ ن َ ِۙلفى ِۙاۡلۡنسَاَ ن ۡ ِِۙۙاَّ ۡر َص العَ ۡ و ُسۡر ِِۙۙ خ صوا ِبال َح ِّ ِ ق ت َوتَ َوا َ ص ِلحٰ ِ ا َِّال الَّذِينَ ٰا َمنُوا َو َ ع ِملُوا ال ّٰ بر ص ِصوا بِال َّ َوتَ َوا َ آن ْالعَ ِظي ِْم ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر ِ ,بَ َ ت َوال ِذِّ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم ,ونَفَعَنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا ِ َ َ ْ س ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم .أقُ ْو ُل َوتَقَبَّ َل ِم ِنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تَِلَ َوتَهُ إِنَّهُ ُه َو ال َّ قَ ْو ِل ْي َهذَا َوا ْستَ ْغ ِف ُر هللاَ ْالعَ ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوهُِ ،إنَّهُ الر ِح ْي ُمُه َو ْالغَفُ ْو ُر َّ