Anda di halaman 1dari 9

StandarNasionalIndonesia

sNl sNl 03-0691-1996


rcs. 91.100.30

':,;1,'
if*
-
t . " ,

Nasional- DSN
DewanStandardisasi
sNr 03 - 069r - 1996

Pendahuluan

A. Dasar

Sesuaidenganketentuanyang ada bahwa standaryang dibuat, dalam waktu 2


tahun perlu ditinjau kembali.
Pengesahan standarlama dilakukantahun 1983 dengannomor SNI. 03-0691-
1989,Bata betonuntuk lantai

B. Latar belakang

Dari data-datahasil uji yang dilakukan di laboratoriumpengujian Balai Besar


Keramik diperoleh data-datadimana banyak bahan bangunankhususnya bata
betonuntuk lantai yang lebih dikenaldengansebutanPavingBlock kwalitasnya
masih rendahdan kurang memenuhisyarat-syaratstandarnya.
Para-produsenmasih banyakyang kurangmemperhatikanstandarnya.Mereka
sebenarnyabisa memproduksi paving block denganmutu yang baik, namun
hargaakan lebih mahal sehinggapemasarannya akanmenjadi sulit.
Begitu pula sikap para konsumenyang kebanyakantidak ikut memperhatikan
faktor mutunya maka lambat laun kwalitas bahan bangunan paving block
tersebut akan lebih rendah lagi. Dengantidak dipenuhinya standar yang telah
ada maka banyak menimbulkankerugiandi dalam pemakaiannyaterutama segi
kekuatannya.Apalagi di dalamstandarpaving block yang ada, tidak ada kriteria
penggunaanuntuk masing-masingmutu yang ada sehinggaprodusen cendemng
untuk memproduksi paving block dengan mutu apa adanya dengan maksud
supayaharganyalebih murah.Dari hal di atasdapatdisimpulkanbahwa :
Pertama, para produsen atau penjual jasa masih .banyak yang belum mau
memperhatikanmutunya dan hanya terdorong oleh pemikiran mencari untung
belaka.
Kedua, mungkin juga standar yang ada dirasakanterlalu tinggi persyaratannya
sehinggakalau tak merekaproduk sesuaidenganstandar yang ada maka harga
barangtersebutakanmahalsehinggatidak laku.
Untuk mengatasimasalahdi atas maka pemerintahwajib turun tangan.Standar
yang ada perlu ditinjau kembali dan perlu ada pengaturan,pembinaan serta
pengawasannyamantapterhadapproduk-produkpaving block.

Daftar acuan

l. SNI 03-0691-1989, Batabetonuntuk lantai


2. Data-datahasil pengujiandi Balai besarkeramik untuk paving block.
Daftar isi

Halaman

ll
sNI 03 - 0691- 1996

Bata beton (paving block)

l. Ruang lingkup

Standarini meliputi definisi, klasifikasi,syarat mutu, cam pengambilancontoh,


carauji, syaratlulus uji dan syaratpenandaanbatabeton.

2. Definisi

Bata beton (paving block) adalahsuatu komposisi bahanbangunanyang dibuat


dari campuransemenportland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,air dan
agregatdenganatau tanpabahantambahanlainnya yang tidak mengurangimutu
bata beton itu.
Bata beton dapat berwarna seperti warna aslinya atau diberi zat warna pada
komposisinya dan digunakan untuk halaman baik di dalam maupun di luar
bangunan

3. Klasifikasi

Bata beton mutu A digunakanuntukjalan


Bata beton mutu B digunakanuntuk peralatanparkir
Bata beton mutu C digunakanuntuk pejalankaki
Bata beton mutu D digunakanuntuk tamandan penggunaanlain

4. Syarat mutu

4.1 Sifat tampak


Bata beton harus mempunyai permukaanyang rata, tidak terdapat retak-retak
dan cacat,bagian sudut dan rusuknya tidak mudah dirapihkan dengankekuatan
jari tangan.

4.2 Ukuran
Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 mm dengan
+8o .
toleransi

4.3 Sifat fisika


Bata beton harusmempunyaisifat-sifatfisika sepertipadaTabel 1.

I dari 6
sNI 03 - 0691- 1996

Tabel I
Sifat-sifatfisika

Mutu Kuat tekan (MPa) Ketahananaus (mm/menit) Penyerapanair


rata-ratamaks.
Rata-rata mln. Rata-rata maks %
a
A 40 35 0,090 0,103 J

B 20 17,0 0,130 0,149 6


C 15 12,5 0 , 16 0 0,184 8
D 10 8,5 0,219 0,251 10

4.4 Ketahanan terhadap natrium sulfat


Bata beton apabiladiuji dengancarasepertipadabuti 6.6 tidak boleh cacat,dan
o/o.
kehilanganberat yangdiperkenankanmaksimum1

5. Cara pengambilancontoh

5.1 Pengambilancontoh
Contoh harus terdiri dari satuanyang utuh. Pengambilanharus dilakukan oleh
pembeli atau badan yang diberi kuasa olehnya. Contoh harus mencerminkan
jumlah seluruh satuandari kelompok dan diambil secaraacak.Contoh diambil
dari beberapatempatdi dalamkelompoknyadan di dalam semuakeadaan.

5.2 Jumlah contoh


I;ntuk partai sampai dengan500.000 buah bata beton, dari setiap kelompok
20 buah.Untuk partai lebih dari
50.000buah diambil contoh rata-ratasebanyak
500.00 buah, dari setiap kelompok 100.000buah diambil contoh sebanyak5
buah.

6. Cara uji

6.1 Sifat tampak


Semuahal tersebutpadabutir 4.1 diperiksadengarpengamatanyang teliti. Bata
disusun di atas permukaan yang rata sebagaimanapada pemasanganyang
sebenarnya.

2 dari 6
sNr 03 - 0691- 1996

6.2 [Jkuran
Digunakan peralatan kaliper atau sejenisnya dengan ketelitian 0,1 mm.
Pengukurantebal dilakukanterhadap3 tempat yang berbedadan diambil nilai
rata-rata.
Pengujiandilakukanterhadap10 buahcontohuji.

6.3 Kuat tekan

6.3.1 Ambil 10 buah contoh uji masing-masing


dipotong berbentukkubus dan
rusuk-rusuknyadisesuaikandenganukurancontohuji.

6.3.2 Contohuji yang telah siap, ditekanhirgguhancurdenganmesin penekan


yang dapat diatur kecepatannya.Kecepatanpenekanan,dari mulai pemberian
beban sampai contoh uji hancur,diatur dalam waktu I sampai 2 menit. Arah
penekananpada contoh uji disesuaikandenganarah tekanan beban di dalam
pemakaiannya.

6.3.3 Kuat tekandihitung denganrumus sebagaiberikut :


P
Kuat tekan-
L

Keterangan:
P : bebantekan,N
L : luas bidangtekanmm2
Kuat tekan rata-ratadari contoh bata beton dihitung dari jumlah kuat tekan
dibagijumlah contohuji.

6.4 Ketahanan aus

6.4.1 Ambil lima buah contoh uji dipotong berbentukbuju sangkardengan


ukuran 50 mm x 50 mm dan tebal 20 m (untuk pengujianketahananaus).

6.4.2 Sisadari pemotongandibuatbendauji persegidenganukurankurang lebih


20 mm (untuk penentuanberatjenis).

6.4.3 Mesin ausyang dipergunakan,cara-caramengaus dan mencariberatjenis


dikerjakansesuaidenganSNI. 03-0028-1987,Carauji ubin semen.

3 dari6
sNr 03- 069r- 1996

6.5 Penyerapanair

6.5.1 Lima buahbendauji dalam keadaanutuh direndamdalan dir hinggajenuh


(24 jam), ditimbang beratnyadalamkeadaanbasah.

6.5.2 Kemudiandikeringkandalamdapurpengeringselamkurang lebih 24 jarrt,


oC sampai beratnya pada dua kali penimbangan
pada suhu kurang lebih 105
berselisihtidak lebih dart0,2 0/openimbanganyang terdahulu.

6.5.3 Penyerapanair dihitungsebagaiberikut :


A=B
Penyerapanair = x 1007o
B

Keterangan:
A : berat bata beton basah
B : berat batabetonkering

6.6 Retahanan terhadap natrium sulfat

6.6.1 Peralatan

6.6.1.l Larutanjenuh garamnatriumsulfatyangjernih denganbj antara 1,15 I -


| , 1 74 .

6.6.1.2 Bejanatempatmerendamcontohdalamlarutannatriu sulfat.

6.6.2 Prosedur

6.6.2.1 Dua buah bendauji utuh (bekas pengujianukuran) dibersihkandari


kotoran-kotoran yang melekat, kemudian dikeringkan dalam dapur pengering
pada suhu ( 105+ 2) "C hinggaberattetap,lalu didinginkandalameksikator.

6.6.2.2 Setelahdingin ditimbangsampaiketelitian0,1 gram,kemudiandirendam


dalam larutan'jenuhgaranatrium sulfat selama16 sampaidengan18jam, setelah
itu diangkat dan didiamkan dulu agarcairanyang berlebihanmeniris.

6.6.2.3 Selanjutnyamasukkanbenda uji kedalamdapur pengeringpada suhu


105+ 2 "C selamakuranglebih 2 jan, kemudiandinginkansampaisuhukamar.

6.6.2.4 Ulangi perendamandan pengeringanini sampai5 kali berturut-turut.

6.6.2.5 Padapengeringanyang terakhir, bendauji dicuci sampaitidak ada lagi


sisa-sisagaramsulfatyang tertinggal.

4 dari 6
sNI 03 - 0691- 1996

6.6.2.6 Untuk mengetahuibahwa tidak ada lagi garamsulfat yang tertinggal,


larutanpencucinyadapatdiuji denganlarutanBaCl2

6.6.2.7 Untuk mempercepatpencuciandapat dilakukanpencuciandenganair


panasbersuhukuranglebih 40 - 50 "C .

6.6.2.8 Setelahpencuciansampaibersih,benda uji dikeringkandalam dapur


pengering sampai bera tetap (t 2 - 4 jam), didinginkan dalam eksikator
kemudianditimbanglagi sampaiketelitian0,1gram

6.6.2.9 Disamping itu diamati keadaanbenda uji apaka setelah perendaman


dalam larutan garam sulfa terjadi/nampakadanya retakan, gugusanatas cacat-
cacat lainnya.

6.6.2.10 Laporkankeadaansetelahperendaman
itu dengakata-kata:
baik/tidak cacat, bila tidak nampak adanya retak-retak atau perubahan
lainnya.
cacathetak-retak,bila nampak adanyaretak retak (meskipun kecil), rapuh,
dan gugusdan lain-lain.
6.6.2.11 Apabila selisih penimbangansebelum perendaman dan setelah
perendamantidak lebih besardari I o/odanbendauji tidak cacatnyatakan benda-
bendauji tadi baik. Bila selisihpenimbangandari diantara3 bendauji tadi lebih
besardari I o/osedangbendaujinya baik (tidak cacat)nyatakanbahwa bendauji
secarakeseluruhanmenjadicacat.

7. Syarat lulus uji

7.l Kelompokdinyatakanlulus uji, apabilacontohyang diambil dari kelompok


tersebutmemenuhiketentuanbutir 4

7.2 Apabila sebagiansyarat tidak dipenuhi, dapat Aitat<utca


u.ji ulang dengan
contoh uji sebanyakdua kali jumla contoh semuladan diambil dari kelompok
yang sama.

7.3 Apabila pada hasil uji ulang semuasyarat dipenuh kelompok dinyatakan
lulus uji. Relompok dinyatakatidak lulus uji kalau salahsatu syarat mutu tida
dipenuhipadauji ulang.

5 dari 6
sNI 03 - 0691- 1996

8. Syarat penandaan

Klasifikasi dan kode pabrik harusterterapadasetiapbatabeton.

ffi

Gambar
Contoh bentuk bata beton
Keterangan:
P: Panjang
T: Tebal
L: Lebar

6 dari 6

f
j

Anda mungkin juga menyukai