Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
izin dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini. Tujuan
penulisan laporan hasil praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan pada
materi Sel. Laporan hasil praktikum ini dibuat sebagai referensi sekaligus menjadi salah satu
penilaian dari guru, diharapkan laporan hasil praktikum ini dapat memberikan sekaligus
menambah pengetahuan pembaca.
Laporan hasil praktikum ini berisi hasil pengamatan sel yang paling mudah dan sering
ditemui oleh manusia. Yang kami harapkan pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang
berhubungan dengan struktur, bentuk dan ciri-ciri yang dimiliki oleh sel yang kami amati.
Kami menyadari bahwa laporan hasil praktikum ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan hasil eksperimen ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam laporan hasil praktikum ini dari awal sampai akhir.

Seririt, 2 Agustus 2018

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Landasan Teori.........................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................................2

2.1 Judul.........................................................................................................................2

2.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

2.3 Tujuan.......................................................................................................................2

2.4 Alat dan Bahan.........................................................................................................2

2.5 Cara Kerja.................................................................................................................2

2.6 Data Hasil Pengamatan.............................................................................................3

BAB III : PENUTUP.................................................................................................................5

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................5

ii
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori


Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan
kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.
Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari
hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal.
Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil
dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia
menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann
melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia
melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua
penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.
3. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek
dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi
nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu
terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk
mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama
protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.

Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel
antara lain:
a) Sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b) Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c) Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d) Sel merupakan unit hereditas.

1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Judul
Judul : Pengamatan Struktur Sel Bawang Merah dan Sel Epitel Rongga Mulut

2.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dibahas antara lain :
1. Bagaimana bentuk sel yang dimiliki bawang merah dan sel epitel rongga mulut?
2. bagaimana struktur sel yang dimiliki bawang merah dan sel epitel rongga mulut?
3. Bagaimana ciri-ciri sel yang dimiliki bawang merah dan sel epitel rongga mulut?

2.3 Tujuan
Tujuan dari eksperimen ini adalah mengetahui bentuk, struktur, dan ciri-ciri sel yang dimiliki
bawang merah dan sel sel epitel rongga mulut.

2.4 Alat dan Bahan


Dalam percobaan kali ini, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
1. Mikroskop,
2. Kaca preparat atau kaca objek,
3. Kaca penutup,
4. Korek api,
5. Air putih,
6. Cairan pewarna methylen blue,
7. Umbi bawang merah,
8. Pipet tetes,
9. Cutter, dan
10. Tissue

2.5 Cara Kerja


 Sel Hewan (sel epitel rongga mulut)
1. Mengorekkan ujung batang korek api pada bagian dalam mulut.
2. Meletakkan hasil korekan tersebut di atas kaca objek, kemudian meneteskannya
dengan cairan pewarna methylen blue.
3. Menutupi preparat dengan kaca penutup, mengusahakannya agar tidak terdapat
gelembung udara.
4. Mengamati di bawah mikroskop, memulai dengan pembesaran 4 kali.
5. Kemudian menggambarkan hasil pengamatan dari sel hewan (rongga mulut).
 Sel Tumbuhan (sel bawang merah)
1. Membuat preparat dari umbi bawang merah dengan cara mengambil selaput tipis
yang ada di tiap lapis umbi bawang merah.
2. Meletakkan selaput tipis tersebut di atas kaca objek, kemudian meneteskan dengan
cairan pewarna methylen blue, dan memutupinya dengan kaca penutup.
3. Mengamati di bawah mikroskop, memulai dengan pembesaran 4x.
4. Kemudian menggambarkan hasil pengamatan dari sel tmbuhan (bawang merah).

2
2.6 Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan sel bawang merah berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel bawang merah :

Analisis Hasil
Pada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah (Allium cepa) pada mikroskop
terlihat sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah terdapat
organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk
melindungi dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan merupakan
organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna
(ungu).
Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan
ada yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi
empat yang memanjang. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan
tidak berudah – ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah
tersusun oleh :
1. Dinding sel,
2. Sitoplasma
3. inti sel

3
Data hasil pengamatan sel epitel rongga mulut berupa gambar sel yang diamati di
bawah mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel epitel rongga mulut :

Analisis Hasil
Pada percobaan ini kami mengamati sel Epitel Rongga Mulut sebagai perwakilan dari
sel hewan. pada sel epitel rongga mulut kami dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan
sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan,
bedanya sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel
yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di dalamnya
Sel epitel rongga mulut tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak
tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya. Sel epitel rongga mulut hanya mempunyai
membran sel saja sehingga sel epitel rongga termasuk sel hewan. Sel epitel rongga mulut
tersusun oleh :
a) Inti sel
b) Membram sel
c) Sitoplasma

4
BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa sel pada bawang merah adalah sel
hidup pada tumbuhan,, sedangkan sel pada rongga mulut adalah sel hidup pada hewan. Ini
dapat dibedakan dari struktur masing-masing dari sel tersebut. Sel hidup pada bawang merah
dan rongga mulut terdapat inti sel yang membuktikan bahwa sel tersebut hidup, yang
membedakan dari sel hidup tumbuhan dan hewan adalah dinding sel. Pada sel tumbuhan
terdapat dinding sel sedangkan pada sel hewan tidak terdapat dinding sel.

Anda mungkin juga menyukai