Pengukuran adalah proses pemberian bentuk kuantitatif pada hasil belajar peserta didik yang
diperoleh melalui tes hasil belajar.
Penilaian adalah proses-proses pemberian bentuk kualitatif terhadap hasil pengukuran. Untuk
dapat melakukan penilaian dan pengukuran diperlukan alat ukur yang sering disebut dengan
istilah tes.
Tes adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang memiliki jawaban benar dan salah.
Tanggapan saya,
Pengukuran adalah proses pemberian bentuk kuantitatif, artinya hasil pengukuran itu selalu
dinyatakan dengan angka yang menggunakan skala tertentu.
Penilaian adalah proses-proses pemberian bentuk kualitatif, artinya hasil pengukuran yang
berupa angka tadi titafsirkan mutunya, baik atau buruk, memuaskan atau tidak memuaskan,
dan sebagainya.
Tes adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang memiliki jawaban benar dan salah.
Itu berarti tes merupakan alat ukur. Alat ukur dalam pembelajaran bisa berupa uraian, bisa
juga berupa pilihan ganda.
M6 kb 3
Penulisan tes hendaknya dilakukan secara sistematis sesuai kaidah penulisan tes yang baik,
yaitu melalui langkah-langkah:
(a) Perumusan tujuan tes, mengacu pada tujuan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi
Dasar, dan tidak boleh melenceng dari Indikator pembelajarannya.
(b) Penentuan bentuk pelaksanaan tes, dalam menentukan bentuk tes harus
mempertimbangkan tujuan tes, kesesuaian dengan KD atau karakteristik materi
yang diujikan, peserta didik, fasilitas pendukung, dan berbagai hak terkait lainnya
(c) Penyusunan kisi-kisi tes, Kisi-kisi tes hendaknya memenuhi persyaratan berikut: (1)
mewakili isi kurikulum yang akan diujikan, (2) komponen-komponennya rinci,
jelas, dan mudah dipahami, dan (3) indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya
sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
(d) Penulisan butir soal, pada tahap menulis butir soal tes, kita menulis soal berdasarkan
indikator-indikator yang ada pada kisi-kisi soal. Setiap indikator soal dapat
dituangkan menjadi satu atau lebih butir soal sesuai dengan tuntutan indikator.
(e) Penelaahan butir soal, butir-butir soal yang sudah ditulis harus ditelaah terlebih dulu
sebelum digunakan. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat sejauhmana kualitas soal
ditinjau dari substansi materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan.
(f) Uji coba/analisis, perangkat soal yang sudah ditelaah secara teoritis perlu dilakukan uji
coba untuk mendapatkan data dari lapangan. brerdasarkan analisis data lapangan
dapat dilakukan koreksi dan revisi butir-butir soal yang tidak memenuhi
persyaratan. Di samping itu, berdasarkan analisis data lapangan juga dapat
diketahui seberapa jauh tingkat kualitas soal terutama menyangkut masalah
tingkat kesukaran, daya beda, keberfungsian pengecoh, validitas, dan reliabilitas.
(g) Perakitan soal/perangkat tes. Butir-butir soal yang sudah memenuhi persyaratan
selanjutnya dirakit menjadi satu perangkat tes.Setelah perakitan soal tes tersebut selesai
dilakukan, maka perangkat tes siap digunakan untuk pelaksanaan tes.