Di indonesia terdapat 400 gunung berapi, tapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung
saja. gunung-gunung tersebut di golongkan atas 3 barisan :
1. sumatra-jawa-nusa tenggara-sekitar laut banda
2. halmahera dan pulau-pulau disebelah baratnya
3. sulawesi utara-pulau sangihe-pulau mindanao
Indonesia merupakan daerah pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan rangkaian sirkum
Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh sebab itu di
indonesia banyak terjadi gempa bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum di
indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500km, contohnya di bawah laut
flores yang dalamnya kira-kira 720km. Pusat gempa pada permukaan bumi disebut
episentrum. Kerusakan terbesar yang diakibatkan oleh gempa terdapat di daerah episentrum,
di indonesia episentrum banyak terdapat di bawah permukaan air laut.
Pada peta gempa ada beberapa macam garis yang di kenal yaitu:
1. homosiesta : adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada
waktu yang sama
2. isosiesta : adalah garis yang menghbungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa yang
berintensitas yang sama
3. pleistosiesta : adalah garis yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat
dalam gempa bumi. pleistoseista ini mengelilingi epsentrum, karena daerah sekitar
episentrum mengalami kerusakan yang paling parah. isoseista yang pertama juga merupakan
pleistoseista.
Gempa bumi ada yang mempunyai kekuatan besar dan ada yang berkekuatan kecil. dilihat
dari intensitasnya ada dua macam gempa yaitu :
1. makroseisme yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa alat
2. mikroseisme yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui
dengan menggunakan alat saja.
2. gempa vulkanis
terjadi karena meletunya gunung api. jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas
dari dalam sumbat kawah. tekanan ini menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa
bumi. gempa ini hanya terdapat disekitar gunung api yang meletus. bahaya gempa bumi ini
lebih besar dari pada gempa bumi runtuhan, namun lebih kecil dibandingkan dengan gempa
tektonik.
3. gempa tektonis
terjadi karena gerak lempeng tektonik dan merupakan akibat dari gerak orogenetik. daerah
yang seringkali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah
rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik. bahaya dari gempa ini dapat besar sekali
karena lapisan bumi dapat mengalamilipatan, retakan, patahan atau bergeser. karena gempa
ini selalu mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini disebut juga gempa
dislokasi.