Anda di halaman 1dari 11

HSE Plan (Rencana K3L) adalah suatu rencana sistematis yang tersusun dalam bentuk

program K3L mulai dari penentuan kebijakan, rencana program sampai dengan
evaluasi berupa audit yang bertujuan untuk memastikan kinerja program K3L dapat
terkontrol dan terevaluasi. Tujuan dari dibuatnya HSE Plan adalah untuk mencegah
terjadinya kerugian baik cidera pada manuisa, kerusakan peralatan dan lingkungan.

Langsung saja kita bahas apa saja konten dari HSE Plan dan seperti apa contoh dari
masing2 konten tersebut.
1. Kebijakan K3L (Policy)
2. Tujuan (Objective)
3. Ruang lingkup
4. Struktur organisasi
5. Tugas dan tanggung jawab
6. Rapat K3L
7. Pelatihan dan kompetensi
8. Penilaian risiko dan prosedur
9. Alat pelindung diri
10. Rencana tanggap darurat
11. Inspeksi peralatan dan K3L
12. Kesehatan kerja
13. Transportasi
14. Kinerja K3L
15. Laporan hasil investigasi
16. Audit dan tinjau ulang

1. Kebijakan K3L (Policy)


Paparkan di dalam HSE Plan anda mengenai Kebijakan K3L yang ditandatangani oleh
Top Manajemen. Kebijakan K3L merupakan hal yang wajib tercantum di dalam
penyusunan HSE Plan, karena di dalam kebijakan ini akan tergambarkan sejauh mana
komitmen perusahaan dalam menerapkan K3L ketika proyek berjalan.
2. Objektif (Objective)
Alasan dimasukannya objective di dalam HSE Plan adalah untuk menunjukan
keseriusan perusahaan di dalam pencapaian kinerja K3L-nya. Contoh objective seperti
nihil kecelakaan fatal, lost time, environment damage dll. Dalam pembuatan Objective
ini saya membagi 2 elemen, yaitu Reaktif (Lagging Indicators) dan Proaktif (Leading
Indicators). Contohnya seperti di bawah ini:
Re-Active (Lagging Indicators)
– Zero fatality incident
– Zero lost time incident
– Zero property damage
– Zero environmental incident

Pro-Active (Leading Indicators)


– Inspeksi K3L
– Rapat K3L
– Pelatihan K3L
– dll

Lagging adalah sesuatu yang ingin dicapai, sedangkan leading adalah cara untuk
mencapai lagging tersebut.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dimaksud disini adalah penggunaan HSE Plan untuk proyek yang
akan dikerjakan. Contohnya seperti di bawah ini:
“Rencana K3L ini dibuat untuk proyek A sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh
PT A. Mulai dari kebijakan K3L, tugas dan tanggung jawab, inspeksi K3L, identifikasi
bahaya dst (note: sesuaikan dengan permintaan dari client).
4. Sruktur Organisasi
Buat struktur organisasi yang menghubungkan antara site dengan head office juga
client. Selain itu di dalam struktur juga perlu memasukan bagian yang memang sesuai
dengan proyek yang akan dikerjakan. Sebagai contoh, jika proyek EPC maka perlu ada
bagian Engineering, Mechanical, Electrical dll. Contoh seperti di bawah ini:
Pada bagian ke-2 ini kita akan membahas 6 poin selanjutnya dari rencana K3L yaitu:
Tugas dan tanggung jawab, Rapat K3L, Pelatihan dan kompetensi, Penilaian risiko dan
prosedur, Alat pelindung diri dan Rencana tanggap darurat.
5. Tugas dan tanggung jawab.
Setelah STO (struktur organisasi) dibuat, kemudian dilanjutkan dengan penjabaran
tugas dan tanggung jawabnya. Aspek K3L wajib dimasukan ke dalam tugas dan
tanggung jawab tiap personil, karena ini akan menjadi nilai tambah sebuah HSE Plan
dimata klien. Contohnya sebagai berikut:

6. Rapat K3L
Rapat K3L merupakan bagian dari program Leading Indicator. Jenis dan tujuan dari
rapat K3L berbeda-beda. Tempat dan waktu pelaksanaan serta pesertanya pun
berbeda. Agar dapat mudah memahaminya silahkan lihat pada gambar di bawah:
7. Pelatihan dan kompetensi
Pembuatan matriks pelatihan dan jadwal pelaksanaanya harus sesuai dengan
permintaan atau persyaratan klien. Penyediaan man power juga harus memperhatikan
kompetensinya yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensinya. Pembuat rencana
K3L (HSE Plan) harus jeli dalam menyusun matriks pelatihan dan kompetensi, karena
dengan menyajikan data yang baik akan memperngaruhi nilai dari sebuah HSE Plan
yang diajukan ke klien.
Contoh Matriks Pelatihan dan Kompetensi
8. Penilaian risiko dan prosedur
HIRA (Hazard Identification & Risk Assessment) dibuat berdasarkan ruang
lingkup (scope of work) dari proyek yang di tenderkan. Misalnya pekerjaan EPC, maka
HIRA-nya menggambarkan aktifitas EPC. Perlu diketahui, pengalaman mengerjakan
yang semisalnya sangat diperlukan.
Selain itu, perlu juga dilampirkan prosedur apa saja yang berkaitan dengan proyek yang
akan dikerjakan, khususnya bidang K3L seperti HSE Manual, HIRA, Investigasi Insiden,
Inspeksi dan Audit dll.

9. Alat pelindung diri


Sebutkan APD apa saja yang diperlukan dan digunakan untuk menunjang proyek yang
akan dikerjakan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya. Kemudian APD yang
digunakan mengacu pada standar apa. Bagusnya dibuatkan matriks penggunaan APD
untuk setiap aktifitas pekerjaan. Sebagai contoh dapat dilihat di bawah ini:
10. Rencana tanggap darurat
Kejadian kondisi darurat adalah sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi pada saat
proyek berjalan. Akan tetapi wajib bagi kita untuk membuat rencana mengenai apa
yang harus dilakukan ketika kondisi darurat itu terjadi. Di dalam HSE Plan, persyaratan
ini wajib ada. Rencana tanggap darurat ini terdiri dari struktur organisasi, no telpon
darurat, dan alur pelaporannya. Di bawah ini saya berikan contohnya.
11. Inspeksi Peralatan dan K3L
Buat daftar peralatan yang digunakan untuk proyek yang akan dikerjakan dan jelaskan
bahwa semua peralatan dan perlengkapan kerja akan dilakukan inspeksi baik sebelum
digunakan (pre-use inspection). Contoh sebagai berikut.

Mengenai inspeksi K3 dibuatkan jadwal pelaksanaan inspeksi. Siapa yang terlibat, di


lokasi mana saja dan durasinya berapa lama. Libatkan pihak klien dalam pelaksanaan
inspeksi ini.

12. Kesehatan Kerja


Masukan di dalam HSE Plan rencana program untuk kesehatan kerja seperti:
 Analisa Risiko Kesehatan
 Health Monitoring melalui sistem epidemiologi
 Pengendalian terkait larangan obat-obatan terlarang
 Pelakasanaan pemeriksaan kesehatan (MCU) sebelum bekerja untuk karyawan atau
personil.
 Hearing conservation program
 Manual handling

Ditekankan pada poin kesehatan kerja untuk memastikan bahwa karyawan yang akan
bekerja di proyek klien dalam kondisi fit hingga sampai proyek selesai dikerjakan.
13 Transportasi
Memastikan bahwa proses mobilisasi dan demobilisasi baik karyawan maupun
peralatan sudah memiliki prosedur. Kemudian buat pernyataan bahwa “kami tetap
mengacu pada prosedur milik klien”.
14. Laporan Kinerja K3L
Di dalam pelaporan kinerja K3L, perlu dimasukan beberapa item di bawah, namun
disesuaikan terlebih dahulu dengan permintaan klien.
 Total Man-hours Worked.
 Average Manpower onsite.
 Number of Fatal Accident Case.
 Number of Lost Time Accident Case.
 Number of Restricted Workday Case.
 Number of Medical Treatment Case.
 Number of First Aid Case.
 Number of Near Miss.
 Number of Accident without Injury.
 Number of HSE General Inspection.
 Number of Equipment and Tools Inspection.
 Number of HSE Induction Training.
 Number of Toolbox Meeting.
15. Laporan Hasil Investigasi
Semua insiden yang terjadi selama proyek berlangsung wajib dilakukan investigasi.
Pastikan pelakasanaan investigasi insiden melibatkan pihak klien. Lampirkan prosedur
mengenai investigasi insiden serta flowchart-nya.

16. Audit dan Review


Pelaksanaan audit wajib dilakukan selama proyek berlangsung. Jika durasi proyek
jangka panjang dapat dilakukan setiap satu tahun sekali, namun jika pendek bisa
dilakikan setiap semester. Intinya bahwa kita memiliki program audit untuk meyakinkan
klien bahwa kita memiliki komitmen dalam mengevaluasi pelaksanaan atau penerapan
K3L di proyek yang dikerjakan.
Demikian cara membuat rencana K3L (HSE Plan) versi saya. Di internet sudah banyak
tersebar contoh dari rencana K3L, namun disini saya memberikan gambaran apa saja
yang harus diketahui dan dipahami dalam membuat rencana K3L.

Anda mungkin juga menyukai