Anda di halaman 1dari 14

B.

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester


II
Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Normal
Trimester II
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian/Jam :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Klien
Nama :
Umur/Tanggal Lahir :
Ibu yang hamil diatas usia 35 tahun memiliki resiko untuk memiliki anak
dengan sindrom down. Serta memiliki kemngkinan lebih besar mengalami
hipertensi, diabetes, dan keguguran (Cunningham, 2005)
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Tingkat pendidikan yang rendah meningkatkan resiko hasil akhir
kehamilan yang buruk(Wheeler, 2003)
Pekerjaan :
Memberikan gambaran mengenai tuntutan pekerjaannya. Seperti wanita
yang harus bekerja dengan berdiri lebih dari 5 jam sehari dapat meningkatkan
kelahiran premature. Sedangkan pajanan terhadap bunyi keras meningkatkan
kelahiran premature, BBLR, dan aborsi spontan(Wheeler, 2003)
Alamat :
No. Register :

2. Alasan Kunjungan/ Keluhan Utama


a. Alasan Kunjungan
Alasan kunjungan ini ada keluhan atau hanya untuk pemeriksaan

35
kehamilan.
b. Keluhan Utama
Ketidaknyamanan yang umum terjadi pada kehamilan trimester II antara
lain: Umumnya klien merasakan pusing, kelelahan, sembelit, varices, kram
kaki, rasa pegal pada punggung dan adanya pigmentasi kulit(Varney, 2006)

3. Riwayat Kesehatan yang lalu :


Riwayat kehamilan dan kelahiran :
Adanya riwayat kehamilan seperti aortus, kehamilan ektopik, mola
hidatidosa, dan hiperemesis gravidarum dapat terulan pada kehamilan ini.
(Varney, 2006)
Adanya kelahiran preaterm memungkinkan akan terjadi lagi pada
kehamilan ini(Wheeler, 2003)
Penyakit Kardiovaskuler : Hipertensi dan penyakit Jantung
Hipertensi dapat berakibat pada pre-eklamsia dan komplikasinya adalah
abrupsio plasenta, disseminated intravascular coagulation, perdarahan otak,
gagal hati, gagal ginjal, IUGR, premature, dan IUFD. Penyakit jantung dapat
memperberat kehamilan dan diperberat kehamilan dan mengakibatkan
emboli paru, aritmia, pre-eklamsi, kardiomiopati, dan edema paru
(Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Darah : Anemia, Trombofilia.
Anemia pada kehamilan dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Trombofilia dapat mengakibatkan keguguran, pre-eklamsi,
IUGR(Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Paru : TBC, Asma
TBC dapat memperberat kehamilan dengan adanya resiko prematuritas,
IUGR, BBLR, dan Still Birth(Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Saluran Pencernaan : Hiperemesis tingkat III
Dapat menyebabkan diplopia, nistagmus, ataksia, kejang, sindrom
korskaf(amnesia) dan kematian (Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Hati : Hepatitis

36
Dapat ditularkan pada bayinya saat persalinan maupun melalui plasenta.
Pada kehamilan tidak berpengaruh banyak. Namun dapat menyebabkan
gagal hati dan karsinoma hepatoseluler primer pada bayinya. (Varney, 2006)
Pada ibu dapat menyebabkan abortus (Varney, 2010)
Penyakit Ginjal dan Saluran Kecing : Gagal Ginjal
Kehamilan dapat mengakibatkan gagal ginjal jika terjadi preeklamsi,
eklamsi, sindrom HELLP dan plasenta previa/solusio
plasenta(Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Endokrin : Hipertiroid, Hipertiroid subklinis, DM
Hipertiroid dapat menyebabkan preeklampsi, eklamsi, gagal jantung,
dan keadaan prinatal yang buruk(Prawirohardjo, 2010)
Hipertiroid subklinis dapat mengakibatkan kelahiran premature, solusio
plasenta, dan gangguan psikomotorik. (Prawirohardjo, 2010)
DM dapat mengakibatkan preeklampsi,SC, bayi makrosomia,
hiperbilirubinemia, hipoglikemia, hipokalasemia, polistemia, RDS,
premature, dan IUFD(Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Saraf : Epilepsi
Dapat menyebabkan gagal ginjal, hipoksia janin, dan IUGR. (Varney,
2006)
Penyakit Jiwa : Psikosis
Adanya gangguan jiwa yang diderita selama hamil dapat
membahayakan bagi ibu dan janinnya. (Varney, 2006)
Penyakit Sistem Imunologi : Lupus Eritematosus Sistemik(LES)
Dapat menyebabkan kematian janin meningkat, IUGR, dan peeklampsi.
(Prawirohardjo, 2010)
Penyakit Infeksi : IMS, ISK, Varisela, dan TORCH
IMS dapat mengakibatkan abortus/still birth, BBLR, dan infeksi
perinatal(Prawirohardjo, 2010)
ISK beresiko akan kelahiran praaterm, BBLR, Hipertensi, Preeklampsi,
dan anemia(Varney, 2006). Varisela dapat mengakibatkan cacat bawaan pada
janin(Prawirohardjo, 2010)

37
Toksoplasmoid dapat mengakibatkan malformasi congenital berat.
Rubela dapat berakibat pada abortus, stillbirth, kelainan janin.
Sitomegalovirus dapat mengakibatkan kerusakan pada janin. Herpes dapat
mengakibatkan still birth(Varney, 2006)
Riwayat Alergi :
Riwayat Operasi/Pembedahan :

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Penyakit genetik yang menurun dan meningkat kecenderungannya pada
rasa atau etnis tertentu dapat mempengaruhi hasil akhir kehamilan(Wheeler,
2003)
Pengkajian peyakit menurun(DM, Hipertensi, Leukemia, dll),
menular(TBC, Hepatitis, Varisela, HIV/AIDS, IMS) dan menahun (Jantung,
Asma).
Riwayat kehamilan kembar pada keluarga juga dapat terjadi pada
kehamilan sekarang(Wheeler, 2003)

5. Riwayat Menstruasi
Wanita sering keliru mengartikanbercak darah akibat implantasi sebagai
periode menstruasi, walaupun sangat berbeda dengan menstruasi yang
biasanya(Varney, 2006)
Siklus : 28 ± 2 hari
Lama : 3-8 hari
HPHT : merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran
kelahiran(Varney, 2006)

38
6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No
suami anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnrmlts Laktasi Peny

1
2

7. Riwayat Ginekologi
Adanya riwayat terkena HPV, penyakit radang panggul, infertilitas,
gonorea, klamidia, sifilis, dan kelainan vagina hipotensi mempengaruhi hasil
akhir kehamilan (Wheeler, 2003)

8. Riwayat Kontrasepsi
Kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi tafsiran persalinan.
Sedangkan penggunaan IUD dapat meningkatkan resiko kehamilan ektopik.
Klien yang menggunakan IUD dan didiagnosis hamil sebaiknya melepas
IUDnya sebelum usia kehamilan 13 minggu jika tidak maka akan
meningkatkan resiko aborsi septic pada pertengahan trimester(Wheeler,
2003)

9. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Dikaji untuk mendeteksi komplikasi, ketidaknyamanan dan setiap
keluhan pada kehamilan saat ini.
a. Keluhan tiap trimester
b. Pergerakan Anak pertama kali
c. Pemeriksaan kehamilan
d. Pendidikan kesehatan yang sudah didapat
e. Imunisasi
(Varney, 2006)

39
10. Data Fungsional Kesehatan
Kebutuhan
Keterangan
Dasar
Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil
adalah 300 kalori perhari, dengan komposisi menu seimbang
(cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, air).

Nutrisi
Cairan : paling sedikit 8 gelas berukuran 250 ml/hari. Cairan
ekstra juga membantu melembutkan kulit, mengurangi
kemungkinan konstipasi, mengeluarkan racun dan produksi
sisa dari tubuh, mengurangi pembengkakan yang berlebihan
dan mengurangi resiko ISK. (Heidi Murkoff, dkk ; 2006)
Biasanya BAK sering karena kandung kemih tertekan oleh
rahim yang membesar. Akan hilang pada trimester kedua
Eliminasi kehamilan (Rustam, 1992). Sedangkan BAB mengalami
Konstipasi/obstipasi karena tonus otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid (Rustam, 1992)
Sebaiknya tidur 1-2 jam lebih lama dari biasnya saat malam
Istirahat
(Eisenberg,1993)
Namun pada saat hamil ibu akan mengalami mudah lelah
Aktivitas karena menurunnya BMR (Basal metabolic Rate )
(Sarwono, 2010)
- Kebersihan diri ibu bersih,tergantung dari pribadi ibu
Personal
itu sendiri.
Hygiene

- Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-obatan,


perokok aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan
Kebiasaan
binatang peliharaan merupakan salah satu pencetus
gangguan kehamilan yang memperlukan pengawasan

40
antenatal tambahan (Myles ed. 14;2009)

- Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali


pada ibu yang pernah mengalami keguguran, namun
beberapa wanita kehilangan gairah seksualnya ketika hamil
(Wendy Rose-Neil, 1995;49).
- Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah
kehamilan 16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah
Seksualitas
terbentuk.
- Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat
dilakukan semampu ibu. Kandungan sperma
(prostatglandin) dapat merangsang kontraksi uterus, oleh
karena itu disarankan untuk menggunakan kondom.

11. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Psikologi
Linda (2003) menyatakan bahwa adanya penganiayanaan fisik maupun
psikis serta respon klien atau keluarga yang kurang/tidak menginginkan
kehamilan dapat mengganggu psikis serta kehamilannya.
Salmah(2006) menyatakan bahwa kehamilan yang tidak diinginkan bisa
berdampak pada kesehatan mental, baik ibu maupun janinnya.
b. Sosial
Pernikahan keberapa, lama menikah, status pernikahansah/tidak, respon
klien dan keluarga bayi yang dilahirkan, diterima/tidak. Kalau orang hamil
sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus diperhitungkan
dalam pimpinan persalinan(Sulaiman, 1983:155)
c. Kultural
Adat istiadat yang merugikan dan masih dilakukan oleh ibu dan keluarga
yang dapat merugikan kesehatan ibu dan janinnya.
d. Spiritual

41
Tradisi keagamaan yang merugikan dan masih dilakukan oleh ibu dan
keluarga yang dapat merugikan kesehatan ibu dan janinnya.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Composmentis/apatis/somnolen/sopor/koma/delirium
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri :
Berat Badan Sebelum Hamil :
Berat Badan Saat ini :
(normalnya selama kehamilan pertambahan berat badan 7 – 12 kg)
Tinggi Badan : >145 cm
LILA : > 23,5 cm
- Klien yang menurut kategori BMI berada pada rentang obesitas lebih
beresiko mengalami komplikasi kehamilan (Frase & Cooper, 2009)
- Menurut institute of Medicine (1990) batasan yang direkomendasikan
untuk peningkatan berat badan ibu hamil berdasarkan BMI sebelum
hamil yakni :
Total Peningkatan BB yang
Kategori Berat-Tinggi Badan
direkomendasikan
Kategori BMI Kg Lb
Rendah < 19,8 12,5- 18 28-40
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16 25-35
Overweight 26 – 29 7 – 11,5 15-25
Obesitas >29 >7 >15

42
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe mulai dari inspeksi,
palpasi, auskultasi dan perkusi.
Inspeksi
Kepala : bersih, tidak/ tampak lesi, tidak tampak edema
Wajah : tidak pucat, tidak/ nampak chloasma gravidarum
Mata : simetris, tampak sklera warna putih, konjungtiva warna
merah muda, tidak/ tampak gangguan pada mata,
penglihatan jelas
Hidung : bersih dan tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : simetris, bersih, mukosa bibir lembab, tidak nampak
stomatitis, caries, tidak ada pembesaran pada tonsil dan
ovula, lidah bersih
Telinga : simetris, nampak bersih, tidak ada polip
Leher : simetris, tidak/nampak kloasma gravidarum
Dada : bentuk normal, simetris, tidak nampak retraksi dinding
dada
Payudara : simetris, tidak ada dimpling, puting susu menonjol,
ada hiperpigmentasi pada areola, tidak/nampak
pengeluaran kolostrum.
Abdomen : tidak/nampak linea nigra, tidak/nampak striae albicans,
nampak membesar, tidak/nampak luka bekas operasi.
Genetalia : Nampak bersih, tidak/nampak varices, tidak nampak
oedem. Tidak nampak pembesaran kelenjar bartholini.
Anus : Tidak nampak haemorrhoid
Ekstremitas : Ekstremitas atas nampak simetris, CRT kembali
sebelum 2 detik, tidak ada lesi. Ekstremitas bawah nampak
simetris, CRT kembali sebelum 2 detik, tidak ada lesi.

43
Palpasi
Kepala : Tidak teraba massa
Wajah : Tidak ada Edema
Mata : Tidak ada Edema pada palpebra
Teling : Tidak tegang
Hidung : Tidak ada Fraktur
Leher :
Vena Jugularis : Tidak ada pembesaran
Kel. Limfe : Tidak ada pembesaran
Kel. Tiroid : Tidak ada pembesaran
Dada : tidak ada massa, vocal fremitus sama kiri dan kanan
Payudara : tidak teraba massa dan pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen : Leopold I-IV(Mochtar, 2011)
Leopold I : TFU
(12 mgg) fundus uteri 1-2 jari diatas simpisis
(16 mgg) pertengahan antara simpisis-pusat
(20 mgg) 3 jari bawah pusat
(24 mgg) setinggi pusat
(28 mgg) 3 jari atas pusat
(32 mgg) pertengahan processus xifoideus-pusat
(36 mgg) 3 jari bawah processus xifoideus
(40 mgg) pertengahan processus xifoideus-pusat
Pada fundus teraba keras, bulat dan melenting.
Leopold II : teraba bagian panjang dan keras, seperti papan pada
kanan/kiri ibu dan bagian sebaliknya teraba bagian kecil
janin
Leopold III : pada SBR teraba bagian-bagian lunak, kurang bulat
dan tidak melenting
Leopold IV : Bagian terendah janin belum/sudah masuk kedalam
rongga panggul(konvergen/divergen)
Genetalia : kelenjar serviks menyekresi sejumlah besar lendir dengan

44
konsistensi kental atau cair (Varney, 2006)
Anus : tidak ada hemorroid
Ekstremitas : tanda Homan sign negatif, tidak ada edema

Auskultasi
Suara Nafas : tidak ada bunyi nafas tambahan
Bunyi Jantung : Bunyi Jantung terdengar jelas dan terdengar mur-mur
(Helen Varney, 2006)
Abdomen : Bising usus 5-35x/menit
DJJ 120-160x/menit

Perkusi
Dada : Sonor

3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Refleks Biceps/Triceps : positif
Refleks Patella : positif
Refleks Babynski : positif

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Hb ≤ 12gr% (Cunningham, 2005)
Pemeriksaan USG :
Pemerksaan Diagnostik lainnya :

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingg daapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

45
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingg daapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis :
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan)
dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis
kebidanan.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... Minggu janin tunggal/ganda,
hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para → a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup (Varney, 2006)
Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang berupa USG atau
dilakukan pemeriksaan khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau
yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang harus
dilakukan. Rumusan ini mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara
mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.

46
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.
1. Berikan KIE tentang tanda bahaya Kehamilan
R : Mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu mampu
mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan
janinnya (Salmah, 2006).
2. Berikan KIE tentang perubahan fisik selama kehamilan
R : Penambahan kenormalan perubahan ini dapat menurunkan kecemasan
dan membantu meningkatkan penyesuaian aktivitass perawatan diri
(Doenges, dkk, 2001).
3. Ajarkan untuk melakukan senam hamil
R: senam hamil akan membantu wanita mempersiapkan
persalinannya.
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
R : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin (Manuaba, 1998).
5. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
R : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera guna memungkinkan
tindakan preventif atau korektif (Henderson, 2005).

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya

47
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.

48

Anda mungkin juga menyukai