Anda di halaman 1dari 4

CASE REPORT 7 ( DISENTRI)

1. Identitas Pasien
Nama : Ibu O. z
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Tempat tinggal : Bogor
Status pernikahan : sudah menikah
Pendidikan Terakhir : SMA

2. Anamnesis
Jenis anamnesis : Autoanamnesis pada tanggal 20 September 2016 pukul 09.35
WIB
Keluhan utama : Diare sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan tambahan : tidak ada.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan diare sejak 1 hari yang lalu setelah mengonsumsi
makanan jajanan pasar pada siang hari kemaren. Biasanya ia sering membeli
jajanan tersebut dan tidak pernah mengalami hal yang seperti ini. Pada sore hari
setelah memakan jajanan tersebut, pasien langsung mengalami sakit perut seperti
diremas- remas. Sakit perut terjadi pada seluruh bagian perut dan tidak menjalar ke
bagian tubuh lainnya. Rasa sakit tersebut terjadi secara hilang timbul. Rasa sakit
tersebut diperparah saat mengonsumsi makanan pedas dan diperingan ketika
meminum air hangat. Intensitas rasa sakit berada pada skala 6/10. Pasien juga
mengeluhkan adanya rasa nyeri pada saat buang air besar. Pasien sudah buang air
besar sebanyak 10 kali sejak kemaren sore dengan tinjanya berkonsistensi lunak,
cair, berwarna kuning, dan sedikit berlendir. Dalam sekali buang air besar, volume
yang bisa dikeluarkan kira kira setengah cangkir kecil. Pasien belum mengonsumsi
obat apapun dan hanya mengusap perutnya dengan menggunakan minyak kayu
putih. Teman pasien yang juga memakan jajanan pasar tersebut juga mengalami
hal yang serupa. Pasien tidak mengeluhkan adanya demam. Riwayat buang air
kecil pasien masih berada dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami keluhan yang serupa. Pasien
menyangkal adanya riwayat penyakit lainnya seperti tuberkulosis, diabetes,
penyakit jantung, hipertensi. Pasien tidak memiliki alergi terhadap apapun. Pasien
tidak memiliki riwayat kecelakaan dan rawat inap di rumah sakit.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pada keluarga pasien, tidak ditemukan adanya kejadian yang sama dengan si
pasien. Riwayat Tuberkolosis, Diabetes, Hypertnesi, dan Penyakit Jantung pada
keluarga pasien disangkal.

Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok, namun tidak mengkonsumsi alkohol.
Pasien memiliki pola makan yang teratur yakni tiga kali sehari. Pasien suka
mengonsumsi makanan yang pedas.
Sosial, ekonomi dan pribadi
Pasien sudah berkeluarga. Pasien tinggal bersama dengan suami dan satu
orang anak. Kehidupan sosial ekonomi pasien menengah kebawah.

3. Resume
Ibu O.z, 34 tahun, datang dengan keluhan diare sejak 1 hari yang lalu setelah
mengonsumsi jajanan pasar. Pasien sering memakan jajanan tersebut, namun belum
pernah mengalami hal yang seperti ini. Pasien sudah kurang lebih 10 kali buang air
besar dengan konsistensi lunak, cair, dan berwarna kuning, dan sedikit berlendir.
Pasien juga mengeluhkan adanya rasa nyeri pada saat buang air besar. Dalam sekali
BAB, pasien dapat mengeluarkan volume kurang lebih setengah cangkir kecil. Pasien
juga mengeluhkan adanya rasa sakit perut seperti diremas- remas di seluruh bagian
perut dan tidak menjalar. Rasa sakit itu muncul secara hilang timbul. Rasa sakit itu di
perparah ketika mengonsumsi makanan pedas dan berkurang ketika meminum air
hangat.Intensitas rasa sakit berapa pada skala 6/10. Teman pasien yang memakan
jajanan tersebut juga mengalami hal yang serupa. Pasien tidak mengeluhkan adanya
demam. Riwayat buang air kecil pasien masih berada pada batas normal. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit lainnya seperti hipertensi, tuberkulosis, diabetes dan lain
sebagainya.
4. Diagnosis Utama
Disentri
5. Diagnosis Banding
Tidak ada.
6. Disease Review
- Definisi dan Patogenesis
Disentri adalah infeksi akut kolon yang disebabkan oleh kuman genus
shigella. Shigella adalah basil non-motil, gram negative, family enterobacteriaceae.
Ada 4 spesies yaitu S. dysentriae, S, flexneri, S. bondii, S, sonnei. Bakteri Shigella
masuk melalui mulut dan tahan pada pH rendah sehingga dapat melewati barrier
asam lambung dan masuk ke usus. Bakteri ini masuk secara oral melalui air,
makanan, lalat dan kotoran yang tercemar.

- Manifestasi Klinis
o Kram perut
o Tenesmus
o Diare, lendir pada tinja
Serangan disentri berlangsung sangat cepat, defekasi sedikit-sedikit
dan terus-menerus, rasa sakit kolik dan mejan, muntah-muntah, sakit kepala.
Sifat kotoran mulanya sedikit-sedikit, lalu mengeluarkan cairan. Bila sudah
berat, akan mengeluarkan lendir dengan warna kemerahan atau lendir yang
bening dan berdarah yang sifatnya basa.
Pada kasus yang sangat berat, pasien buang air besar terus-menerus,
timbul rasa haus karena dehidrasi, kulit kering dan dingin, turgor, muka
kebiruan, ekstremitas dingin, terjadi hemokonsentrasi, dan bila tidak ditangani
dengan baik akan menyebabkan sepsis.

- Pengobatan Disentri
o Pemberian cairan dan elektrolit
o Pemberian makanan lunak
o Antibiotika selama 2 hari, lalu dilanjutkan hingga 5 hari
(Flourokuinolon)
o Obat antispasmodik
7. Clinical Reasoning
Dari hasil anamnesis, diagnosis yang dapat saya tegakkan adalah Disentri.
Alasannya:
a. Dari bentuk tinja itu sendiri, sesuai dengan manifestasi klinis dari disentri
yaitu tinja yang berlendir.
b. Pasien juga mengalami rasa sakit pada perut seperti diremas- remas (
keram perut)
c. Penyebab disentri itu sendiri adalah bakteri yang penyebarannya melalui
kontak makanan.

Referensi

1. Sudoyo A, Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI. 4th ed.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2006.

Anda mungkin juga menyukai