ABSTRACT
This research can be done in the frequency of the pruning of water shoots
and the concentration of liquid supplementary fertilizer and the best combination
in improving growth and yield of cayenne pepper. The experimental method was
conducted experiments in the form of a 4 x 4 factorial experiment arranged
according to Complete Randomized Design. The first factor is the pruning of
water shoots. The second factor of liquid supplementary fertilizer given in the
form of Bayfolan. The data those collected analyze with Anova and Duncan’s new
Multiple Range Test at the 5% level. Parameters observed were plant height, stem
diameter, first flower appeared, the age of the first harvest, length of fruit, fruit
diameter, weight per fruit, total fruit count per plant and weight of fruit per plant.
The frequency of pruning of water shoots has no effect on all parameters, except
for total fruit per plant. The frequency of pruning of water shoots 1 time indicates
the total fruit count per plant more than the frequency of pruning of adventive
shoots. PPC concentration has no effect on all parameters, except for the length of
the fruit. A PPC concentration of 3 cc/l water indicates the length of the fruit is
longer than the other PPC concentration. The interaction of frequency of pruning
of adventive shoots and PPC concentration has no effect on all parameters.
Tabel 1. Tinggi tanaman (cm) cabai rawit dengan berbagai frekwensi pewiwilan
dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 41,97 a 40,67 a 41,30 a 40,37 a 41,08 a
1 39,87 a 45,37 a 50,20 a 46,73 a 45,54 a
2 43,90 a 43,27 a 39.83 a 48,10 a 43,78 a
3 37,97 a 48,20 a 47,80 a 44,87 a 44,71 a
Rata-rata 40,93 a 44,38 a 44,79 a 45,02 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 2. Diameter batang (cm) cabai rawit dengan berbagai frekwensi pewiwilan
dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 0,76 a 0,79 a 0,63 a 0,73 a 0,73 a
1 0,67 a 0,73 a 0,92 a 0,81 a 0,78 a
2 0,74 a 0,77 a 0,71 a 0,82 a 0,76 a
3 0,63 a 0,76 a 0,77 a 0,71 a 0,72 a
Rata-rata 0,70 a 0,76 a 0,76 a 0,77 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 3. Muncul bunga pertama (HST) cabai rawit dengan berbagai frekwensi
pewiwilan dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 60,33 a 58,67 a 50,33 a 59,00 a 57,08 a
1 66,00 a 56,67 a 46,33 a 59,67 a 57,17 a
2 65,00 a 59,67 a 67,67 a 57,67 a 62,50 a
3 58,67 a 46,67 a 59,67 a 62,00 a 57,00 a
Rata-rata 62,50 a 53,08 a 58,58 a 59,58 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 4. Umur panen pertama (HST) cabai rawit dengan berbagai frekwensi
pewiwilan dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 105,33 a 106,33 a 96,33 a 99,00 a 101,75 a
1 108,67 a 93,67 a 99,00 a 96,00 a 99,33 a
2 106,33 a 100,33 a 117,00 a 93,33 a 104,25 a
3 99,00 a 96,67 a 104,00 a 102,33 a 100,50 a
Rata-rata 104,83 a 99,25 a 104,08 a 97,67 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 5. Panjang buah (cm) cabai rawit dengan berbagai frekwensi pewiwilan dan
berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 2,50 a 2,53 a 2,43 a 2,59 a 2,51 a
1 2,42 a 2,53 a 2,92 a 2,86 a 2,68 a
2 2,54 a 2,54 a 2,53 a 2,87 a 2,62 a
3 2,40 a 2,68 a 2,62 a 2,76 a 2,61 a
Rata-rata 2,46 b 2,57 b 2,63 ab 2,77 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 6. Diameter buah (cm) cabai rawit dengan berbagai frekwensi pewiwilan
dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 0,83 a 0,87 a 0,82 a 0,82 a 0,83 a
1 0,82 a 0,81 a 0,84 a 0,81 a 0,82 a
2 0,82 a 0,84 a 0,82 a 0,85 a 0,83 a
3 0,80 a 0,85 a 0,83 a 0,82 a 0,82 a
Rata-rata 0,82 a 0,84 a 0,83 a 0,83 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 7. Bobot per buah (g) cabai rawit dengan berbagai frekwensi pewiwilan dan
berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 0,91 a 0,99 a 0,86 a 0,91 a 0,92 a
1 0,87 a 0,93 a 1,06 a 0,99 a 0,96 a
2 0,93 a 0,95 a 0,90 a 1,07 a 0,96 a
3 0,85 a 0,98 a 0,94 a 0,98 a 0,94 a
Rata-rata 0,89 a 0,96 a 0,94 a 0,99 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 8. Jumlah buah total per tanaman (buah) cabai rawit dengan berbagai
frekwensi pewiwilan dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 45,67 a 35,00 a 31,67 a 37,33 a 37,42 b
1 44,00 a 38,00 a 60,67 a 47,67 a 47,58 a
2 37,00 a 34,00 a 40,00 a 43,00 a 38,50 b
3 21,33 a 33,00 a 42,67 a 44,67 a 35,42 b
Rata-rata 37,00 a 35,00 a 43,75 a 43,17 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 9. Berat buah per tanaman (g) cabai rawit dengan berbagai frekwensi
pewiwilan dan berbagai konsentrasi PPC.
Frekwensi
Konsentrasi PPC (cc/l air) Rata-rata
Pewiwilan
(kali) 0 1 2 3
0 33,38 a 27,06 a 23,62 a 29,33 a 28,35 a
1 31,73 a 30,04 a 48,65 a 37,60 a 37,01 a
2 30,09 a 27,93 a 30,21 a 37,34 a 31,39 a
3 16,12 a 27,92 a 32,58 a 35,50 a 28,03 a
Rata-rata 27,83 a 28,24 a 33,76 a 34,94 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
11% dan kalium 40%. Sesuai dengan fosfor tersedia cukup besar, maka
penelitian Golcz dkk. (2012) bahwa dapat menunjang pertumbuhan tinggi
cabai memiliki kebutuhan terbesar tanaman dan diameter batang.
untuk kalium (40%) dan nitrogen Sebalikanya, apabila nitrogen dan
(31%) serta kebutuhan yang lebih fosfor tersedia rendah maka tanaman
sedikit untuk kalsium (20%) dan akan mengalami kekurangan
fosfor (11%) dalam kaitannya nitrogen dan fosfor sehingga
dengan jumlah total nutrisi yang tanaman akan tumbuh lambat dan
diserap. Menurut Lingga dan kerdil. Menurut Uchida (2000)
Marsono (2013) bahwa kandungan bahwa defisiensi N dapat
hara makro yang terdapat pada menyebabkan pertumbuhan kerdil
pupuk Bayfolan adalah N 11%, P2O5 karena berkurangnya pembelahan
8% dan K2O 6%. sel. Sedangkan unsur P dibutuhkan
Pertumbuhan dan dalam jumlah yang banyak selama
perkembangan tanaman yang baik tahap awal pembelahan sel, pada
jika terdapat unsur hara yang gejala awal tampak pertumbuhan
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan yang lambat, lemah dan terhambat.
perkembangan tanaman tersedia Muncul bunga pertama cabai
cukup. Menurut Wibawa (1998) rawit tergolong cukup lama, namun
pertumbuhan tanaman yang baik umur panen pertama cabai rawit
dapat tercapai apabila unsur hara lebih cepat jika dibandingkan dengan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan deskripsi. Hal ini diduga karena
dan perkembangan tanaman berada ketersediaan unsur hara yang
dalam bentuk yang tersedia, diberikan pada tanaman cabai rawit
seimbang dan konsentrasi yang belum mampu untuk merespon
optimum serta didukung oleh faktor muncul bunga pertama dan umur
lingkungannya. Dartius (1990) panen pertama dengan baik. Sotedjo
menambahkan bahwa ketersediaan (2010) menyatakan bahwa kebutuhan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman tanaman terhadap berbagai macam
yang berada dalam keadaan cukup, jenis pupuk selama pertumbuhan dan
maka hasil metabolisme akan perkembangannya adalah tidak sama
membentuk protein, enzim, hormon banyaknya. Sebab selama
dan karbohidrat sehingga pertumbuhan dan perkembangannya
pembesaran, perpanjangan dan terdapat berbagai proses dengan
pembelahan sel akan berlangsung intensitas yang berbeda-beda. Hal ini
cepat. berarti bahwa sepanjang
Pertumbuhan vegetatif pertumbuhan ada saat-saat dimana
tanaman sangat ditentukan oleh tanaman itu memerlukan pertukaran
ketersediaan nitrogen dan fosfor. zat secara intensif agar
Nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhannya berlangsung dengan
membentuk senyawa penting seperti baik dan dengan sendirinya ada saat-
klorofil, asam nukleat dan enzim. saat diperlukan unsur hara yang
Fosfor dibutuhkan tanaman untuk cukup bagi pembentukan bagian-
membentuk asam nukleat, bagian tanaman.
menyimpan dan memindahkan ATP Kandungan nitrogen yang
dan ADP, merangsang pembelahan tersedia dalam PPC belum
sel serta membantu proses asimilasi mencukupi untuk peningkatan umur
dan respirasi. Apabila nitrogen dan panen pertama dan panjang buah
cabai rawit (Tabel 5 dan 6), sehingga ketersediaan hara yang lebih banyak
menyebabkan kematangan dini pada untuk melaksanakan metabolisme
buah cabai rawit yang menyebabkan dengan baik, sehingga dengan diberi
penurunan kualitas cabai rawit konsentrasi PPC 3 cc/l air dapat
seperti panjang buah cabai rawit meningkatkan panjang buah cabai
yang lebih kecil jika dibandingkan rawit. Unsur hara makro dan mikro
dengan deskripsi. Sesuai pernyataan berperan penting dalam
Uchida (2000) bahwa defisiensi N pembentukan dan perkembangan sel.
menyebabkan kematangan dini pada Hal ini sesuai dengan pernyataan
beberapa tanaman yang Gardner dkk. (1991) bahwa unsur
menyebabkan penurunan hasil dan hara makro dan mikro yang
kualitas. diberikan pada konsentrasi optimum
Semua kombinasi frekwensi dapat meningkatkan proses
pewiwilan dan konsentrasi PPC lebih fotosintesis dan fotosintat yang
kecil jika dibandingkan dengan dihasilkan akan digunakan oleh
deskripsi dan berbeda tidak nyata tanaman untuk pembentukan dan
terhadap panjang buah (Tabel 6). Hal perkembangan sel baru.
ini dikarenakan ketersediaan hara Diameter buah dan bobot per
nitrogen, fosfor dan kalium tidak buah pada semua konsentrasi PPC
tersedia cukup untuk pertumbuhan dan kombinasi frekwensi pewiwilan
generatif tanaman dalam dan konsentrasi PPC lebih besar dan
perpanjangan organ sel seperti lebih berat jika dibandingkan dengan
panjang buah cabai rawit. deskripsi (Tabel 7 dan 8). Hal ini
Kekurangan unsur hara makro dapat dikarenakan jumlah buah total per
mempengaruhi kualitas hasil tanaman yang dihasilkan tanaman
tanaman cabai rawit. Menurut cabai rawit lebih sedikit (Tabel 9),
Uchida (2000) bahwa kekurangan N sehingga fotosintat lebih banyak
dapat menurunkan kandungan digunakan untuk perbesaran organ
protein pada benih. Kekurangan sel dan penambahan bobot buah
unsur P dapat menyebabkan seperti diameter buah dan bobot per
pengembangan benih dan buah yang buah. Menurut Lakitan (2012) bahwa
buruk. Hanafiah (2012) fotosintat yang dihasilkan pada daun-
menambahkan bahwa kalium daun dan sel-sel fotosintetik lainnya
berfungsi meningkatkan sintesis harus diangkut ke organ atau
protein dan translokasi karbohidrat, jaringan lain agar dapat
sehingga mempercepat penebelan dimanfaatkan oleh organ atau
dinding-dinding sel dan menguatkan jaringan tersebut untuk pertumbuhan.
tangkai bunga dan buah, namun jika Hasil fotosintesis diangkut dari daun
tanaman yang mengalami defisiensi ke organ-organ lain seperti organ
kalium dapat mengakibatkan reproduktif melalui floem.
rendahnya kualitas produksi buah. Jumlah buah total per
Konsentrasi PPC 3 cc/l air tanaman yang diuji dengan berbagai
yang diuji berbeda nyata terhadap konsentrasi PPC menunjukkan
panjang buah jika dibandingkan berbeda tidak nyata dan hasil yang
dengan kontrol, namun panjang buah sedikit (Tabel 9). Ketersediaan hara
lebih kecil jika dibandingkan dengan sangat menentukan hasil suatu
deskripsi (Tabel 6). Pembentukan tanaman. Jika terjadi kekurangan
panjang buah memerlukan hara dapat menyebabkan penurunan
hasil dan kualitas. Tanaman cabai Berat buah per tanaman yang
rawit dapat berkembang dengan baik diuji dengan berbagai konsentrasi
dan memberikan hasil yang PPC berbeda tidak nyata jika
maksimal jika unsur hara yang dibandingkan dengan kontrol, namun
dibutuhkan tersedia dan cukup dalam konsentrasi PPC 3 cc/l air
bentuk yang sesuai untuk diserap cenderung meningkatkan berat buah
oleh tanaman. Djafarudin (1987) per tanaman (Tabel 10). Hal ini
menambahkan bahwa tanaman dikarenakan pada konsentrasi PPC
berkembang dengan baik apabila 3 cc/ l air cenderung memiliki
segala elemen yang dibutuhkan panjang buah yang lebih panjang
tersedia cukup, apalagi elemen (Tabel 6) dan bobot per buah yang
tersebut dalam bentuk yang sesuai lebih berat (Tabel 8). Hal ini berarti
untuk diserap oleh tanaman. semakin panjang buah dan semakin
Semua kombinasi frekwensi berat bobot per buah maka berat
pewiwilan dan konsentrasi PPC buah per tanaman semakin berat.
berbeda tidak nyata terhadap jumlah Sesuai dengan hasil penelitian
buah total per tanaman jika Situmorang dkk. (2014) bahwa
dibandingkan dengan kontrol dan panjang buah dan bobot per buah
hasil yang relatif lebih sedikit, berhubungan dengan berat buah per
namun pada kombinasi frekwensi tanaman. Hal ini berarti semakin
pewiwilan 1 kali dan konsentrasi tinggi panjang buah dan bobot per
PPC 2 cc/l air jumlah buah total per buah maka berat buah total per
tanaman cenderung lebih banyak tanaman semakin besar.
dibandingkan dengan kombinasi Berat buah per tanaman yang
yang lain (Tabel 9). Tanaman dengan diuji berbagai frekwensi pewiwilan
frekwensi pewiwilan 1 kali masih dan konsentrasi PPC menunjukkan
memiliki tunas air yang menjadi berbeda tidak nyata jika
cabang lateral, kemudian diberikan dibandingkan dengan kontrol, namun
konsentrasi PPC 2 cc/l air sehingga frekwensi pewiwilan 1 kali dan
dapat memenuhi kebutuhan hara konsentrasi PPC 2 cc/l air cenderung
tanaman untuk pertumbuhan dapat meningkatkan berat buah per
generatif tanaman. Cabang lateral tanaman (Tabel 10). Hal ini
dan cabang utama pada tanaman dikerenakan hasil pada kombinasi
tersebut tumbuh bunga cabai rawit tersebut cenderung memiliki panjang
yang kemudian menjadi buah cabai buah yang lebih panjang (Tabel 6)
rawit sehingga jumlah buah total per dan jumlah buah yang banyak
tanaman cenderung lebih banyak dari (Tabel 9) maka berat buah per
perlakuan lain. Menurut Harjadi tanaman juga lebih berat. Sesuai
(1992) bahwa unsur hara sangat dengan pernyataan Ganefianti dkk.
penting terutama untuk pembentukan (2006) bahwa tanaman yang berbuah
bunga dan buah. Menurut Jumin panjang akan menghasilkan bobot
(2012) bahwa unsur P dapat buah per tanaman yang tinggi.
mengurangi kerontokan buah. Bernardius (2002) menambahkan
Menurut Sarief (1986) bahwa unsur semakin banyak jumlah buah yang
K berfungsi membantu proses terbentuk maka berat buah per
metabolisme, yang pada akhirnya tanaman yang dihasilkan akan
dapat menghasilkan fotosintat yang semakin tinggi.
lebih banyak.