Anda di halaman 1dari 4

1. Apakah ada nama perusahaa dari produk krupuk Paru ini?

Tidak ada, hanya berupa industri rumahan biasa

2. Apakah nama produk dari industri kecil atau rumahan ini?

Kerupuk Paru Ibu Isa

3. Sudah berapa lama industri ini berdiri?

Kurang lebih sudah 19 tahun sejak saya lulus sekolah SMA tahun 2000

4. Apa yang melatarbelakangi atau terinspirasi dari mana untuk membuat produk?

Karena setelah lulus sekolah tidak melanjutkan kuliah ibu penjual krupuk paru membuka usaha kecil
kecilan yakni krupuk paru karena hanya itu lah satu satunya yang beliau bisa buat.

5. Apa tujuan membuat produk?

1. Memenuhi kebutuhan ekonomi

2. Agar bisa bekerja dan tidak menganggur

3. Mendapat keuntungan sebanyak banyaknya dengan cara yang halal

4. Memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan

5. Bahan mudah didapat

6. Mudah untuk dibuat

6. Berapa besar keuntungan yang didapat per bulan?

Sekitar Rp. 1.000.000,00

7. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk setiap hari?

Biaya nya itu Rp. 500.000,00

8. Apakah produk yang dibuat setiap hari nya laku di pasaran?

Tidak tentu, sesuai dengan minat pembeli. Kadang laku keras kadang juga bersisa.

9. Berapa banyak yang laku di pasaran?

Kadang ada yang 3 kg ada yang 5 kg jadi tidak tentu.

10. Bagaimana cara menentukan harga produk? Dijual per kg atau per bungkus?

Produk mentah = Rp. 60.000,00 / kg


Produk kering / produk yang sedang atau sudah dijemur = Rp. 400.000,00 / kg

Produk goreng jadi dengan tepung = Rp. 250.000,00 / kg

Produk goreng jadi tanpa tepung = Rp. 200.000,00 / kg

Berupa kemasan produk goreng tepung 2 ons = Rp. 50.000,00 / bungkus

11. Apa saja alat yang digunakan untuk membuat produk?

1. Pisau 2.Lidi 3. Tempat menjemur paru dari kayu 4. Oven (terkadang jika hujan)

5. Wajan 6. Sutil 7. Kompor 8. Talenan 9. Wadah tempat membalurkan bumbu

12. Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat produk?

1. Paru sapi 2. Tepung kanji 3. Telur 4. Minyak 5. Bawang putih 6. Bawang merah 7. Garam

8. Merica 9. Royco

13. Berapa bahan yang digunakan untuk membuat produk?

Untuk kerupuk paru yang tanpa tepung bahan total 1 kg tetap jadi 1 kg

Jika kerupuk paru menggunakan tepung 1 kg bahan akan menjadi 2 kg kerupuk paru

14. Mengapa kemasan yang dipilih berupa plastik? Tidak memilih kemasan lain?

Tidak bisa yang lain karena jika produsen menggunakan bahan lain krupuk berubah menjadi tidak enak
yakni membuat tekstur kerupuk lebih lembek atau mepel.

15. Megapa di kemasan tidak ada stiker atau label untuk menginformasikan produk yang akan
dipasarkan?

Awal nya memang diberi label, karena produsen kewalahan atau tidak mampu untuk mencetak serta
sekaligus menempel label tersebut pada kemasan sehingga tidak dipakai lagi. Di samping itu karena
pekerja nya hanya ibu pemilik usaha, tidak mampu memberikan atau mengerjakan label tersebut
sendirian. Kekurangan orang atau pekerja adalah alasan utamanya. Menurut cerita dari ibu produsen, di
hari raya tahun lalu beliau kewalahan untuk menempelkan label pada kemasan karena permintaan
produk membludak atau sedang laku keras di pasaran,sehingga konsumen protes karena keterlambatan
pembuatan. Menyebabkan label tidak dipakai lagi. Sudah menyuruh pelanggan untuk membeli di
perusahaan kerupuk paru yang lain tidak mau, sehingga ibu produsen kewalahan karena mengerjakan
semuanya sendiri.

16. Apakah di waktu pembuatan produk atau penjualan produk selama ini pernah mengalami rugi besar?
Alhamdulillah tidak pernah.

17. Bisa bertahan (awet) sampai berapa lama produk yang dihasilkan?

Untuk kerupuk paru Ibu Isa ini bisa bertahan selama setengah bulan

18. Apakah keunggulan dari produk yang dijual di industri rumah ini?

Tidak ada, sudah begini saja sama seperti kerupuk paru biasanya.

19. Butuh berapa hari untuk membuat produk dari mentah sampai jadi?

Cukup 1 hari jika ada sinar matahari dari pagi hingga sore

20. Tidak butuh semalaman untuk mengeringkan atau meniriskan minyak dari produk?

Tidak, itu bisa ditanggulangi dengan kerupuk paru diletakkan di atas koran sudah bisa menyerap minyak
dari produk.

21. Apakah tips yang bisa disampaikan untuk membuat atau membuka produksi seperti industri
rumahan ini?

Harus tau apa yang ingin dibuat, dan harus pintar memilih bahan. Diikuti teknik marketing nya harus
bagus. Bisa membaca situasi di pasaran, serta permintaan pelanggan.

22. Bagaimana cara menggoreng yang benar?

Setelah dijemur langsung di goreng.

23. Berapa lama dalam menjemur paru?

Cukup 1 jam

24. Bagaimana proses pembuatan dari kerupuk paru tersebut?

1. Beli bahan bahan nya 2. Cuci paru hingga bersih 3.iris tipis tipis paru 4. Siapkan bumbu halus 5. Baluri
paru dengan bumbu halus yang sudah tersedia 6. Jemur paru kira kira 1 jam 7.1. Goreng paru
(jika yang tanpa tepung), 7.2. Baluri paru dengan tepung kemudian goreng 8. Tiriskan di atas koran
hingga minyak tiris 9. Cepat bungkus atau masukkan ke kemasan agar tidak mepel dan rugi besar.

25. Bagaimana jika hujan dan tidak ada matahari sama sekali?

Paru diletakkan di dalam kulkas.

26. Apakah tetap memproduksi ketika hujan?

Di hari di mana tidak ada matahari sama sekali tidak memproduksi kerupuk paru, karena jika memaksa
akan rugi.
27. Apakah setiap hari selalu ada bahan nya atau paru nya?

Ada

28. Apakah produsen punya langganan supaya setiap hari tidak kehabisan bahan atau paru?

Iya, ibu produsen mengatakan beliau memiliki langganan tersendiri agar mudah mendapat paru dan
harga nya juga lebih murah karena langganan.

29. Apakah punya karyawan lain selain ibu produsen?

Tidak, ibu Isa adalah pemilik sekaligus pekerja satu-satunya dari usaha krupuk paru ini.

30. Bagaimana teknik pemasaran yang digunakan?

Tidak ada distributor sama sekali, ibu juga mengatakan tidak pernah meletakkan atau menitipkan
produksi nya di toko manapun. Pembeli yang datang ke rumah sekaligus tempat produksi kerupuk paru
ini. Sisanya mereka yang datang ke rumah ibu ini yang menjual ke berbagai plosok daerah. Sudah pernah
sampai ke Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai