Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
3. Operasi reaksi
Karena pada proses ini terjadi dua reaksi, sedangkan produk yang
diinginkan dihasilkan pada reaksi 1 saja, maka diperlukan kondisi operasi yang
dapat meningkatkan rasio perbandingan reaksi 1 dan 2. Sesuai dengan heuristic 7,
untuk reaksi yang bersusun baik seri maupun paralel, atur suhu, tekanan dan
katalis untuk memperoleh yield yang tinggi dari produk yang diinginkan. Dari
data kinetik dan termodinamik, diketahui kondisi operasi optimum pada suhu 250-
277oC, tekanan 17,1 bar dan katalis perak dengan penyangga alumina.
Karena reaksi bersifat eksotermis, pada reactor dipasang pendingin. Sesuai
heuristic 22, untuk menjaga suhu pada reactor eksotermis dapat disirkulasikan
fluida reactor pada pendingin eksternal atau menggunakan tanki berjaket atau coil.
4. Separasi Produk
Separasi produk yang dilakukan meliputi menara absorber untuk
memisahkan etilen oksida dari campuran gas dan menara distilasi untuk
memisahkan etilen oksida dengan air. Proses ini sesuai dengan heuristic 9 dan 11.
Heuristic 9 menjelaskan pemisahan campuran cairan dengan menggunakan
menara distilasi, stripping tower, enhanced distillation, ekstraksi cair-cair,
kristaliser atau adsorber. Heuristic 11 menyatakan untuk memisahkan campurran
gas dapat dilakukan dengan kondensor parsial, cryogenic distillation, menara
absorbsi, adsoeber atau alat membrane.
6. Penggunaan pompa
Pompa yang digunakan pada operasi ini menggunakan single stage
centrifugal pump. Berdasarkan heuristic 37 untuk memompa fluida hingga
mencapai ketinggian 3200 ft dan rentang laju alir 10-5000 gal/menit, pompa
sentrifugal dapat digunakan.
5.1 Kesimpulan
1. Proses yang dipilih dalam pembuatan etilen oksida adalah proses oksidasi
langsung oleh udara karena konversi yang dihasilkan lebih besar dari
proses yang lain sekitar 65%.
2. Kondisi operasi pembuatan etilen oksida dengan menggunakan proses
oksidasi oleh udara adalah 250-277 oC dan tekanan 17,1 bar serta katalis
perak dengan penyangga alumina.
3. Reaktor yang digunakan yaitu Fixed Bed Multitube Reactor, karena fase
reaksi adalah gas dan menggunakan katalis perak-alumina
4. Produk yang diperoleh adalah etilen oksida dengan kemurnian 99,7 %.
5.2 Saran
1. Dalam pemilihan proses, harus ditinjau lebih lanjut, terutama berkaitan
dengan ekonomi teknik kimia.
2. Perlu perhitungan lebih lanjut mengenai neraca massa dan neraca panas.
Dalam tugas yang dibuat, kondisi operasi tiap alat perhitungan masih
belum terlalu akurat (belum memperhitungkan tekanan loss tiap alat)
3. Dalam penyusunan dan pembuatan diagram alir, akan lebih bagus apabila
dibuat menggunakan program HYSYS
4. Dalam pemilihan alat, perlu diperhatikan kondisi operasi yang
berlangsung, neraca massa, neraca panas, ekonomi, dll