Y
DENGAN AKUT LIMFOSITIK LEUKEMIA
DI RUANG THERESIA RUMAH SAKIT BRAYAT MINULYA
SURAKARTA
Disusun oleh :
MARIA CHRISTINA BUPU
NIM : SN162100
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.Y
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama Klien : An. Y
Tempat/tanggal lahir : Sragen , 24 Juni 2011
umur : 6 tahun
Nama Ayah / Ibu : Tn. R/ Ny. W
Pekerjaan Ayah : Petani
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sambirejo, Sragen
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SMP
No.RM : 20.XX.XX
Diagnosa Medik : Akut Limfositik Leukemia
b. Keluhan Utama : Panas, pusing
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Pre natal : ibu pasien mengatakan tidak ada masalah pada saat
kehamilan / memasuki persalinan
2
Intra natal : ibu pasien mengatakan tidak ada masalah saat
persalinan, pasien lahir dengan spontan.
Paska natal : ibu pasien mengatakan tidak ada masalah ketika
setelah persalinan
c. Riwayat Kesehatan Masa Lampau
Penyakit waktu kecil : pasien tidak mempunyai penyakit pada saat
lahir hanya batuk pilek saja.
Pernah dirawat di RS : pasien rujukan dari rumah sakit gemolong.
Obat-obatan yang digunakan : ibu mengatakan bila anaknya sakit
batuk pilek biasanya berobat di Puskesmas dan mendapat obat di
Puskesmas
Tindakan (operasi) : ibu mengatakan anak tidak pernah di operasi
Alergi : ibu mengatakan anaknya tidak ada alergi obat
Kecelakaan : ibu mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
pada anaknya
Imunisasi : ibu mengatakan pasien mendapat imunisasi lengkap
sesuai program dari pemerintah.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : ibu pasien
mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit leukemia, asma, hipertensi, diabetes.
Penyakit yang sedang di derita anggota keluarga : ibu pasien
mengatakan pada keluarga untuk saat ini tidak ada yang sedang
sakit
3
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien
P
e. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : ibu pasien mengatakan yang mengasuh anaknya
adalah dirinya sendiri dan suaminya
Hubungan dengan anggota keluarga : ibu pasien mengatakan ketika
pasien masih sehat, pasien selalu ceria, dan senang di ajak bermain
Hubungan dengan teman sebaya : ibu pasien mengatakan pada saat
dirumah, anak sering bermain dengan teman sebayanya
Lingkungan rumah : ibu pasien mengatakan lingkungan rumahnya
bersih, ventilasi tercukupi, air bersih, dan sanitasi di lingkungan
rumahnya baik
4
f. Kebututuhan Dasar
Makanan yang disukai atau tidak disukai : Ibu mengatakan anak
paling senang makan telur
Alat makan yang digunakan : mangkok dan sendok
Pola tidur : ibu pasien mengatakan ketika sekitar ± jam 8 anak
sudah mulai tidur pulas sampai pagi. Siang hari anak Y tidak suka
tidur siang
Mandi : ibu pasien mengatakan anaknya dimandikan sehari dua
kali pagi dan sore, pasien mandi sendiri
Aktifitas bermain : ibu pasien mengatakan anaknya senang diajak
bermain.
Eliminasi : ibu pasien mengatakan BAK lancar, warna kuning
jernih, bau khas urine. BAB tidak ada masalah, sehari ±2x,
konsistensi lembek, bau khas feses, warna kuning kecoklatan
g. Kesehatan saat ini
Diagnosis medis: Akut Limfositik Leukemia
Tindakan operasi: tidak ada tindakan operasi
Status Nutrisi :
Antropometri : BB : 16 kg, TB : 80 cm
Biokimia : Hb: 5,1 gr/dl, HT : 14,4%
Clinical sign : ku lemah, kesadaran : CM
Diit : Bubur
Obat –obatan: D 1/4 Ns
Aktifitas : anak bisa melakukan aktivitas secara mandiri
Tindakan keperawatan : pemasangan infus
h. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Cm
TB / BB (%) : 80 cm /16kg
5
Mata : Kelopak mata tidak edema, bulu mata
menyebar, alis menyebar, mata reaksi
terhadap rangsangan cahaya ada
Hidung : Stuktur hidung simetris kiri & kanan,
penciuman baik, tidak ada trauma di
hidung, mimisan tidak ada.
Mulut : bibir simetris kanan kiri, indra perasa baik,
tidak ada trauma mulut, sariawan tidak
ada.
Telinga :Keadaan daun telinga simetris, serumen
tidak ada, fungsi pendengaran normal.
Tengkuk : tidak kaku
Dada : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
pergerakan dada simetris.
Jantung
Inspeksi : simetris, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4-5
Perkusi : pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : vesikuler
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : pengembangan paru kanan / kiri normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara tambahan pada lapang paru.
Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus normal 8x / menit
Perkusi : kuadran I pekak, II, III, IV, suara tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Punggung : Tidak ada kelainan bentuk seperti lordosis,scleosis,kifosis
6
Genetalia dan anus : Genetalia dan anus bersih tidak ada lesi atau
kelainan
Ekstremitas : rentang gerak aktif, terpasang infuse pada tangan kiri
Kulit : Kulit pucat, temperatur hangat, teraba lembab,
Pemeriksaan neurologi : refleks babinski negatif
Tanda vital: suhu 37,9°C, Nadi 115x/menit, RR 20x/menit, SpO2
98%
Pemeriksaan tingkat Perkembangan
1. Adaptasi sosial : klien mampu bersosialisasi dengan baik terutama
dengan keluarga dan perawat
2. Bahasa : klien biasa diajak komunikasi dengan bahasa jawa.
3. Motorik halus : klien selalu main game HP pada saat senggang.
4. Motorik kasar : klien berjalan, bermain secara normal.
5. Kesimpulan pemeriksaan perkembangan : perkembangan normal
sesuai dengan usianya
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hari/ Tanggal / Jenis Hasil Satuan Nilai Ket hasil
Jam Pemeriksaan Normal
Rabu , Darah Rutin :
12Juli 2017 Hemoglobin 5,1 g/dl 11,5-13,5 Rendah
Leokosit 98.58 10^3/ul 6.0-17.0 Tinggi
Trombosit 18 10^3/ul 150-450 Rendah
Hematokrit 14,4 % 34-40 Rendah
Eritrosit 1,65 10^6/ul 3.9-5.3 Normal
7
a. Terapi Medis
Hari / Jenis Terapi Dosis Golongan & Kandungan Fungsi & Farmakologi
Tg/
Jam
Rabu , InfusD1/4% 20 tpm / Golongan : Cairan kristaloid Mengembalikan
12 juli micro Kandungan : Dextrosa, keseimbangan elektrolit
2017 Natrium Clorida
Jam
Cefotaxime 500 mg / Golongan : Antibiotik Membantu mengatasi
8 jam Kandungan; ceftaxim infeksi karena virus dan
bakteri.
8
Ondancentron 2 mg/ Golongan K merah Sangat efektif untuk
8 jam mengandung ondansentron mengatasi mual dan
muntah yang hebat.
Ibu pasien mengatakan sudah 2 minggu ini anak panas naik turun, pusing,
badan lemas. Anak sempat di rawat di rumah sakit gemolong. Pada hari rabu
tanggal 12 juli anak dirujuk ke Rumah Sakit Brayat Minulya sekitar pukul
23.44 WIB. Kondisi pasien saat datang di IGD : lemah, composmentis, TD :
110/80 mmHg, Suhu: 37,6 Oc, Nadi 114x/mnt, RR 20 x/mnt, SpO2 99 %.
Pasien mendapat terapi infus D1/4 saline 20 tpm mikro, Cefotaxime 500
mg / 8 jam. Sanmol 200 mg, furosemid 5 mg / 8 jam, allupurinol 3 x 50 mg.
Hasil pemeriksaan Laboratorium. Hb 5,1 g/dl, Leukosit 98.58, Thrombosit
18.000, HT: 14,4 %, eritrosit 1,65. Saat dikaji ibu pasien mengatakan anak
panas, badan lemas, kepala pusing, kadang mimisan. TD : 120/90 mmHg,
suhu : 37,8 ⁰C, Nadi : 120 x/mnt, RR : 22 x/mnt.
9
ANALISA DATA
Nama : An. Y No. RM: 20.XX.XX
10
3 Rabu, 12 juli DS: - Resiko Penurunan
2017 DO: leukosit 2,8 ribu infeksi daya tahan
Jam 15.00 tubuh
11
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : An. Y No. RM : 18.XX.XX
Umur : 6 tahun Diagnosa Medis: Akut Limfositik Leukemia
N Hari/tgl DP Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD
o /Jam Hasil
1 Rabu, Hipertermi Setelah dilakukan NIC: Pengaturan Panas
12 juli berhubungan tindakan perawatan
1. Monitor suhu sesuai
2017 dengan proses selama 3 X 24 jam
kebutuhan
Jam infeksi suhu badan klien
2. Monitor tekanan
15.00 normal, dengan
darah, nadi dan
kriteria :
respirasi
NOC Termoregulasi 3. Monitor suhu dan
warna kulit
- Suhu kulit normal
4. Monitor dan laporkan
- Suhu badan
tanda dan gejala
35,9˚C- 37,3˚C
hipertermi
- Tidak ada sakit
5. Anjurkan intake
kepala
cairan dan nutrisi
- Tidak ada nyeri
yang adekuat
otot
6. Ajarkan klien
- Tidak ada
bagaimana mencegah
perubahan warna
panas yang tinggi
kulit
7. Berikan obat
- Nadi, respirasi
antipiretik
dalam batas
8. Berikan obat untuk
normal
mencegah atau
- Hidrasi adequate
mengontrol
- Klien menyatakan
menggigil
nyaman
Pengobatan Panas
- Tidak menggigil
1. Monitor suhu sesuai
12
- kebutuhan
2. Monitor IWL
3. Monitor suhu dan
warna kulit
4. Monitor tekanan
darah, nadi dan
respirasi
5. Monitor derajat
penurunan kesadaran
6. Monitor kemampuan
aktivitas
7. Monitor leukosit,
hematokrit
8. Monitor intake dan
output
9. Monitor adanya
aritmia jantung
10. Dorong peningkatan
intake cairan
11. Berikan cairan
intravena
12. Tingkatkan sirkulasi
udara dengan kipas
angin
13. Dorong atau lakukan
oral hygiene
14. Berikan obat
antipiretik untuk
mencegah pasien
menggigil
15. Berikan obat
13
antibiotik untuk me-
ngobati penyebab
demam
16. Berikan oksigen bila
perlu
17. Kompres hangat
diselangkangan dan
aksila jika suhu
kurang dari 39 ˚c
18. Berikan kompres
dingin jika suhu >
39˚C
19. Anjurkan klien untuk
tidak memakai
selimut
20. Anjurkan klien
memakai baju ber-
bahan dingin, tipis
dan menyerap
keringat.
2 Rabu, Resiko Setelah mendapatkan Bleeding Precaution
12 juli perdarahan tindakan perawatan 1. Monitor tanda
2017 berhubungan diharapkan tidak perdarahan
Jam dengan penurunan terjadi perdarahan 2. Catat nilai Hb dan
15.00 jumlah trombosit NOC: Ht sebelum dan
Blood lose severity setelah terjadi
Blood koagulation perdarahan
kriteria hasil: 3. Pertahankan
Tidak ada hematuri bedrest selama
Kehilangan darah perdarahan aktif
14
yang terlihat 4. Kolaborasi
Tekanan darah pemberian produk
sistole dan diastole darah
dalam batas normal 5. Lindungi pasien
(80-100/60 mmhg) dari trauma yang
Hb dan Ht dalam dapat
batas normal (Hb menyebabkan
10-16 g/dl, Ht 33- perdarahan
38%) 6. Hindari pemberian
aspirin dan
antikoagulant
7. Anjurkan pasien
untuk
meningkatkan
makanan yang
banyak
mengandung
vitamin K
Bleeding Reduction
1. Identifikasi
penyebab
perdarahan
2. Monitor status
cairan
3. Pertahankan
patensi iv line
4. Observasi adanya
perdarahan dalam
cairan tubuh:
muntah, feses,
15
urine, residu
lambung
5. Hindari
penggunaan aspirin
dan ibuprofen
6. Kurangi faktor
stres
7. Hindari
pengguanaan
antikoagulant
3 Rabu, Resiko infeksi Setelah mendapatkan Infection control
12 juli berhubungan perawatan diharapkan 1. Bersihkan
2017 dengan penurunan tidak terjadi infeksi lingkungan setelah
Jam daya tahan tubuh dipakai
NOC:
15.00 2. Batasi pengunjung
Immune status bila perlu
Knowledge: 3. Anjurkan
infection control pengunjung dan
Risk control keluarga mencuci
Kriteria Hasil: tangan sebelum dan
setelah berkunjung
Tidak ada tanda
4. Ajarkan cara
dan gejala infeksi
mencuci tangan
Leukosit dalam
yang benar
batas normal
5. Gunakan sabun
Menunjukkan
antimikroba untuk
perilaku hidup
mencuci tangan
sehat
6. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah tindakan
16
7. Pertahankan
lingkungan aseptik
selama perawatan
8. Tingkatkan intake
nutrisi
9. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
Infection protection
1. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
2. Monitor WBC
3. Inspeksi area kulit
terhadap
kemerahan, panas
4. Monitor kerentanan
pasien terhadap
infeksi
5. Dorong masukan
makanan dan cairan
yang cukup
6. Ajarkan keluarga
pasien tanda dan
gejala infeksi
17
TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI
18
air hangat.
2 Kamis 1,2,3 Melakukan pengkajian S : Ibu mengatakan anak masih panas, tidak
, 13 dan pemeriksaan fisik mimisan
19
Juli pada pasien An. Y O : KU: lemah, terpasang infus D ¼ Ns,
2017 S: 37, 9ºC, N: 98 x/m, RR: 21x/m,
jam trombosit 18 ribu/ul hematokrit 14,4%
07.30 leukosit 98,58 ribu
20
12.30 3 Memonitor asupan S: ibu pasien mengatakan anaknya
nutrisi pasien menghabiskan porsi makan yang diberikan
O: tempat makan tampak bersih
21
banyak mengkonsumsi O: ibu pasien tampak mengangguk
makanan yang banyak
mengandung vitamin K
22
3 08.00 1 Memberikan inj S: ibu mengatakan terimakasih
cefotaxime 500 mg iv,
O: obat masuk dengan lancar, anak tidak
furosemid 5 mg iv,
menangis, tetesan infus lancar
dan obat oral sanmol
200 mg
23
13.00 nutrisi pasien menghabiskan porsi makan yang diberikan
dari RS
O: tampak tempat makan telah kosong
Jam 2,3 Mengobservasi vital S:-
sign dan tetesan infus O: S: 38ºC, N: 112 x/m, RR: 21x/m,
14.00
terpasang infus D1/4 Ns 20 tpm
24
EVALUASI KEPERAWATAN
tgl/jam
P: Intervensi dilanjutkan
Pengaturan Panas
25
tubuh 98.58 ribu/ul suhu 37,8° C,
nadi:90x/m RR 22x/m
A: Masalah resiko infeksi tidak
terjadi
P: pertahankan intervensi:
Infection control
Infection protection
26