Anda di halaman 1dari 17

BAB II

KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III

1. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

Normal Trimester III

a. Pengkajian

1) Data Subjektif

a) Identitas

Nama :

Umur : jika <16 tahun atau >35 tahun akan membuat

wanita rentan terhadap sejumlah komplikasi (Varney, 2007).

Usia <18 tahun dan >35 tahun memerlukan pengawasan

antenatal tambahan (Simkin, 2008). Hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar responden berumur 28-35 tahun

sebanyak 57,6%. Hasil penelitian ini didukung sesuai dengan

teori yang didapat bahwa usia yang beresiko terkena

preeklampsia adalah usia < 20 tahun dan > 35 tahun (Wiraraja

Medika, 2014).

Suku :

Agama :

8
Pendidikan : tingkat pendidikan yang rendah

meningkatkan risiko hasil akhir kehamilan yang buruk.(Linda

Wheeler,2003)

Pekerjaan : memberikan gambaran mengenai tuntutan

pekerjaannya. Seperti wanita yang harus bekerja dengan

berdiri lebih dari 5 jam sehari dapat meningkatkan kelahiran

premature. Sedangkan pajanan terhadap bunyi keras

meningkatkan kelahiran premature,BBLR,dan aborsi spontan.

(Linda Wheeler,2003)

Alamat :

No.Register :

Nama Suami :

Umur :

Suku :

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

b) Alasan datang periksa meliputi keluhan utama yang terdiri

dari sakit kepala, hiperventilasi atau sesak nafas, nocturia

(sering BAK), sakit pinggang, edema kaki dan jari, kram kaki,

konstipasi, varises dan haemoroid (Kosim, 2006).

9
c) Riwayat kesehatan klien meliputi riwayat kesehatan yang

lalu dan riwayat kesehatan sekarang yang terdiri dari riwayat

kehamilan saat ini yang dikaji untuk mendeteksi komplikasi

meliputi :

(1) Penyakit kardiovaskuler yaitu hipertensi dapat

menyebabkan persalinan prematur. (Manuaba, 2007).

Hipertensi dapat beresiko mengakibatkan mortalitas

perinatal (Kosim, 2006).

(2) Pada penyakit ginjal dan saluran kencing, infeksi saluran

kencing dalam kehamilan dapat beresiko untuk melahirkan

secara prematur (Sinclair, 2011).

(3) Penyakit Infeksi, Rubela, cytomegalovirus dan herpes

dapat beresiko menimbulkan kelainan kongenital pada

janin (Sastrawinata, 2004). Malaria pada kehamilan dapat

menyebabkan kematian pada ibu (WHO, 2012).

d) Riwayat kesehatan keluarga, yang merupakan faktor resiko

dalam kehamilan adalah ibu hamil dengan riwayat keluarga

menderita penyakit kencing manis, hipertensi, dan riwayat

kelainan kongenital (Syafrudin, 2009) dan penyakit keturunan

(herediter) yang dapat bersifat menurun misalnya cacat saat

lahir dan persalinan kembar (Manuaba, 2007).

e) Riwayat menstruasi terdiri dari hari pertama haid terakhir

(HPHT) yang merupakan dasar untuk menentukan usia

10
kehamilan dan perkiraan tafsiran partus (Varney, 2007),

taksiran persalinan dan usia kehamilan merupakan data dasar

dalam mengevaluasi ukuran kandungan, apakah persalinan

cukup bulan atau prematur, dan kemungkinan komplikasi

untuk jumlah minggu kehamilan (Mochtar, 2011).

f) Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Anak Nifas


T BB
No Sua Pen Jn Pn Pe J Abno Lak Pe
Ank UK mp / H M
mi y s lg ny K rmal tasi ny
t PB
1
2

Berikut ini adalah beberapa faktor resiko pada ibu hamil:

(1) Pada multigravida bila persalinan yang lalu dijumpai

keadaan kehamilan dengan komplikasi atau penyakit,

pernah mengalami keguguran, prematur, IUFD, riwayat

persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi

forcep, seksio sesaria) , kehamilan lewat bulan maka dapat

disimpulkan bahwa kehamilan saat ini mempunyai risiko

yang lebih tinggi (Manuaba, 2010).

(2) Riwayat melahirkan berat bayi lahir rendah, prematur,

bayi makrosomia berisiko terjadi berulang di kehamilan

selanjutnya dan potensi ruptur uteri.

11
(3) Riwayat nifas dengan retensio plasenta, hemoragik post

partum (HPP) dapat berulang di nifas berikutnya.

g) Riwayat Kontrasepsi

Jenis :Kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi


tafsiran persalinan. Sedangkan penggunaan IUD
dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
Klien yang menggunakan IUD dan didiagnosis
hamil sebaiknya melepas IUDnya sebelum usia
kehamilan 13 minggu jika tidak maka akan
meningkatkan risiko aborsi septic pada
pertengahan trimester. (Wheeler, 2003)

Lama Pemakaian :

Keluhan/Efek :

Penghentian pemakaian :

h) Pola Fungsional Kesehatan

Pola Keterangan

Nutrisi Jumlah kalori tambahan yang dibutuhkan pada ibu


hamil adalah 300 kalori per hari, dengan komposisi
menu seimbang (cukup karbohidrat, proyein, lemak,
vitamin, mineral, dan air). (Varney, 2007)

Eliminasi BAK menjadi lebih sering khususnya pada malam


hari. (Varney, 2007)
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi karena kurang
bergerak, peristaltik usus kurang karena pengaruh
hormon, tekanan rektum oleh kepala bayi.

12
(Sastrawinata, 2005)

Istirahat Mengalami gangguan tidur pada malam hari karena


nokturia dan cenderung mengantuk. (Varney,2006)

Aktivitas Aktivitas terganggu karena ibu mudah lelah akibat


menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate).
(Sarwono, 2010)

Personal hygiene Adanya pengeluaran secret vagina dapat


mengakibatkan vaginitis, sehingga ibu harus sering
membersihkan genetalia. (Varney, 2006)

Seksualitas Seksualitas pada akhir kehamilan lebih baik


ditinggalkan, karena dapat menimbulkan infeksi pada
persalinan dan dapat memecahkan selaput ketuban.
Disamping itu sperma juga mengandung
prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi
uterus. (Sastrawinata, 2005)

Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-


obatan, kafein, perokok aktif maupun pasif, narkoba,
dan kepemilikan binatang peliharaan dapat
mengakibatkan gangguan dalam kehamilan. (Obstetri
Williams,2005)

i) Riwayat Psikososiokultural Spiritual

(1) Psikologis : Kehamilan yang tidak diinginkan bisa

berdampak pada kesehatan mental, baik ibu maupun

janinnya. (Salmah, 2006)

(2) Sosial : Perlu dikaji status pernikahan, berapa kali

menikah, dan berapa lama pernikahan, karena ada

13
kemungkinan jika ibu hamil sesudah lama menikah dan

memerlukan pengawasan khusus. (Sastrawinata, 2005)

(3) Kultural : budaya yang dapat membahayakan ibu dan

janin. Adat istiadat yang merugikan dan masih dilakukan

oleh ibu dan keluarga yang dapat merugikan kesehatan ibu

dan janinnya.

(4) Spiritual : Tradisi keagamaan yang merugikan dan

masih dilakukan oleh ibu dan keluarga yang dapat

merugikan kesehatan ibu dan janinnya.

2) Data Objektif

a) Pemeriksaan umum

Keadaan Umum

Kesadaran :

Composmentis/apatis/somnolen/sopor/koma/delirium

Ekspresi Wajah : Senang/ceria/sedih

Tanda-tanda vital

Tekanan Darah : Tekanan sistolik menurun 8-10 poin,

sementara tekanan diastolik menurun lebih dari 12 poin.

Nadi : Denyut nadi meningkat ±15x/menit

Pernafasan : 16-20x/menit

Suhu : 36,5-37,50C

(Varney, 2006)

14
Antropometri

Tinggi badan : tinggi badan yaitu >145 cm, bila kurang

dicurigai terjadi kesempitan panggul (Varney, 2007)

BB Sebelum Hamil :

BB Sekarang : Pertambahan berat badan lebih dari 15 kg dapat

diindikasikan bahwa ibu mengalami preeklampsia berat,

diabetes melitus dan janin mengalami makrosomia (Varney,

2007),

LILA : lingkar lengan yaitu > 23,5 cm, ukuran lila tidak boleh

kurang dari 23,5 cm, bila kurang berarti status gizi buruk

(Varney, 2007)

b) Pemeriksaan Fisik

(1) Inspeksi

Kepala : Bersih, tidak nampak lesi, tidak nampak

edema

Wajah : Tidak nampak pucat, tidak/nampak chloasma

gravidarum

Mata : Simetris, lengkap, tampak sclera warna putih,

konjungtiva warna merah muda, tidak

nampak gangguan pada mata, penglihatan

jelas

Hidung : Bersih dan tidak ada pernafasan cuping

hidung

15
Mulut : Simetris, bersih, mukosa bibir lembab, tidak

nampak stomatitis, tidak nampak karies dan

karang gigi, tidak nampak peradangan pada

tonsil dan ovula, lidah bersih, berwarna

merah dan tremor

Telinga : Simetris, nampak bersih

Leher : Tidak/nampak chloasma gravidarum

Dada : Bentuk normal, simetris, tidak nampak

retraksi dinding dada

Payudara : Simetris, ada hyperpigmentasi pada areola,

puting susu menonjol, tidak ada dimpling,

tidak nampak pengeluaran colostrum.

Abdomen : Tidak/nampak linea nigra/alba, tidak/nampak

striae albicans, nampak membesar, tidak

nampak luka bekas operasi SC

Genetalia eksterna : Nampak bersih, tidak nampak

varices, tidak nampak edema, tidak

nampak pembesaran kelenjar

bartholin.

Anus : Tidak nampak hemoroid

Ektstremitas Atas : Nampak simetris, cavilary refill

kembali sebelum 2 detik, tidak ada

lesi

16
Ekstremitas bawah : Nampak simetris, cavilary refill

kembali sebelum 2 detik, tidak ada

lesi.

(2) Palpasi

Leher : Vena Jugularis, kelenjar tiroid, kelenjar getah

bening

Payudara : Pengeluaran ASI/Kolostrum, konsistensi

Lunak/Tegang berisi/Keras

Abdomen: TFU :

12 minggu : 3 jari diatas simpisis

16 minggu : pertengahan antara simpisis

dan pusat

20 minggu : 3 jari bawah pusat (20 cm)

24 minggu : setinggi pusat (23 cm)

Leopold I : TFU setinggi...., pada fundus teraba lunak,

kurang bulat, dan kurang melenting

Leopold II : Teraba bagian panjang, keras seperti papan

pada kanan/kiri ibu dan bagian sebaliknya

teraba bagian kecil janin

Leopold III : Pada SBR teraba bagian keras, bulat,

melenting

17
Leopold IV : Konvergen: Bila hanya sebagian kecil dari

bagian bawah yang masuk ke panggul

Divergen: Bila bagian terbesar dari

kepala atau bagian terbawah janin telah

masuk ke rongga panggul dan ukuran terbesar

dari kepala sudah melewati PAP (pintu

atas panggul)

Tarfsiran berat janin : (TFU – 11/12) x 155

Ekstremitas atas : oedem, cavilari refill

Ekstremitas bawah : oedem, cavilari refil, homan sign

(3) Auskultasi

Dada : Pada wanita hamil akan terdengar murmur

sistolik pendek yang semakin jelas terdengar selama

inspirasi maupun ekspirasi. (Varney, 2006)

Abdomen : Bising ususnorang dewasa 5-35 kali

permenit. Frekuensi denyut jantung janin rata-rata sekitar

120-160 kali.

(4) Perkusi

18
Ekstremitas : reflek tendon sebaiknya dilakukan karena

hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan

Bisep : respon normal fleksi pada siku dan kontraksi bisep

Trisep : menyebabkan kontraksi otot trisep dan ekstensi

siku

Patella : kontraksi quadrisep dan ekstensi lutut adalah

respon normal

Babinski : terjadi kontraksi jari kaki dan menarik

bersamaan

Homan sign : respon positif menunjukkan adanya

tromboflebitis (Varney, 2007)

c) Pemeriksaan Khusus

(1) Pemeriksaan HIS

His belum begitu kuat datangnya 10-15 menit tidak begitu

mengganggu ibu interval menjadi lebih pendek kontraksi

kuat dan lama.

(2) Pemeriksaan Dalam

Pembukaan :

1– 3cm : Fase laten

4–10 cm : Fase aktif, akselerasi

Presentasi : Belakang Kepala

Denominator : UUK (oksiput)

19
Posisi : UUK kiri depan (LOA)/UUK kanan depan

(ROA)

Ketuban :

Hodge : Hodge I-IV

d) Pemeriksaan Penunjang

(1) Laboratorium

(a) Urine, jika ditemukan hasil pemeriksaan urin

positif maka mengindikasikan adanya preeklampsi

(b) Pemeriksaan Hb, saat hamil dapat timbul anemia

akibat defisiensi Fe lalu menentukan jenis

golongan darah agar dapat cepat mencari darah

yang cocok jika membutuhkan tranfusi darah.

(c) Pemeriksaan golongan darah

(d) Pemeriksaan hepatitis B

(e) Pemeriksaan HIV/AIDS

(2) Pemeriksaan USG, memberikan informasi tentang

pertumbuhan janin dengan menggunakan pengukuran

kepala sampai kaki, panjang femur, dan diameter

biparietal, untuk memastikan usia gestasi, menentukan

ukuran maupun lokasi plasenta dan untuk mendeteksi

beberapa abnormalitas pada janin (Varney, 2007).

20
b. Interpretasi Data Dasar

Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

Interpretasi data dasar terdiri dari diagnosis dan masalah. Diagnosis

yaitu G... PAPAH usia kehamilan..... minggu + hari janin tunggal hidup,

dimana G adalah gravida, P adalah para, a adalah aterm, p adalah

premature, a adalah abortus, h adalah hidup (Varney, 2007). Intrauterin

hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang berupa USG atau

dilakukan pemeriksaan khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan

kehamilan intrauterin.

Masalah yang dapat dirasakan biasanya berupa ketidaknyamanan

yang dirasakan seperti edema, keletihan, leukorea, nyeri bawah perut,

peningkatan frekuensi berkemih, konstipasi, nyeri ulu hati, kram

tungkai, insomnia,hemoroid (Prawihardjo, 2010)

c. Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial

Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang

telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan

tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak

terjadi.

d. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera

Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang

harus dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Rumusan ini

21
mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri,

kolaborasi, atau bersifat rujukan.

e. Intervensi

1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.

Rasional: Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi

petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya (Varney,

2007).

2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester III.

Rasional: Penerimaan perubahan bentuk badan secara dini akan

mengurangi resiko depresi kehamilan (Varney, 2007).

3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan

Rasional : Pengetahuan yang cukup tentang tanda bahaya pada

kehamilan membuat ibu mampu mendeteksi dini tanda

yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan

janinnya (Simkin, 2008)

4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

Rasional : Pola istirahat yang tidak teratur dan kurang

menyebabkan ibu hamil menjadi kelelahan dan dapat

membahayakan kehamilan serta kesehatan ibu (Varney,

2007)

5. Anjurkan klien untuk tidur posisi miring ke kiri

22
Rasional : Posisi miring kiri pada ibu hamil menurunkan

kemungkinan terjadinya penekanan pada vena cava

inferior (Varney, 2007).

6. Jelaskan mengenai tanda-tanda persalinan.

Rasional : Setiap ibu hamil perlu mengetahui secara dini tanda-

tanda persalinan, sehingga ibu dan keluarga siap ketika

akan menghadapi persalinan (Mochtar, 2011)

7. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.

Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk

mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera

guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif.

Pemeriksaan kehamilan yang terartur dapat

memudahkan tenaga kesehatan dalam memantau

keadaan ibu (Varney, 2007)

f. Implementasi

Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan

rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan

seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota

tim kesehatan lainnya.

g. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan

asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan

dalam bentuk SOAP.

23
c. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan

keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi

didokumentasikan dalam bentuk bentuk SOAP.

24

Anda mungkin juga menyukai