Presentasi Kasus #4 - Tonsilitis - Clara Octaviani PDF
Presentasi Kasus #4 - Tonsilitis - Clara Octaviani PDF
IDENTITAS ■
■
Jenis Kelamin
Pekerjaan
: Perempuan
: Siswa SMP
PASIEN ■
■
Alamat
Status
: Bojong Kamal
: Belum menikah
■ Tanggal datang ke puskesmas : 12 Maret 2019
Keluhan utama
Saat menelan sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas
ANAMNESIS oPilek. Terdapat cairan berwarna bening, encer, namun banyak, terkadang bisa sampai
tersumbat.
oPasien menyangkal adanya
▪ Nyeri dan terasa mendengung pada telinga
▪ Sesak nafas dalam sehari-hari atau saat tidur, dan gangguan tidur.
▪ Lapisan abu-abu yang tebal pada amandel.
➢Mendengkur saat tidur.
➢Belum mencoba mengonsumsi obat-obatan
➢Tidak terdapat pusing, demam, mual, muntah, maupun masalah dalam proses BAB dan
BAK pada pasien.
➢Pasien mengaku merasa aktivitas sehari-harinya sedikit terganggu dengan keluhan ini
➢Riwayat imunisasi lengkap, pasien melakukan imunisasi hepatitis B, BCG, campak, dan
DTP sebanyak 5 kali. Pasien mendapat ASI sampai pasien berumur 2 tahun yang
disertai makanan pengganti ASI. Berupa makanan yang dibuat di rumah. Ibu pasien
mengaku bahwa pasien tumbuh kembang sama seperti anak-anak seumurannya, tidak
terdapat masalah.
Riwayat penyakit •Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya
•Tidak memiliki riwayat dirawat maupun dioperasi di rumah sakit
dahulu •Tidak memiliki riwayat alergi makanan, alergi obat, maupun penyakit asma,
jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, asam urat ataupun gula darah tinggi.
Riwayat penyakit •Keluarga kandung pasien tidak pernah mengalami gejala yang sama seperti
pasien
keluarga •Tidak ada riwayat penyakit tertentu di dalam keluarga pasien, seperti penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, asam urat ataupun gula darah tinggi.
•Pasien mengaku tinggal di rumah bersama dengan kedua orang tua, dan
kakaknya.
•Lingkungan pasien berada pada tingkat kebersihan yang cukup bersih.
•Tidak terdapat wabah penyakit di lingkungan pasien. Pasien tidak
Riwayat lingkungan memelihara binatang peliharaan.
•Pola makan yang teratur, sebanyak 3 kali sehari.
dan gaya hidup •Makanan pedas, goreng-gorengan, jajanan sekolah, mie instan, dan
minuman dengan es
•Jarang melakukan kegiatan olahraga.
•Tidak memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol, tidak merokok dan
tidak menggunakan obat terlarang.
Pemeriksaan Fisik
– Berdasarkan perjalanan penyakitnya, tonsilitis dapat – Bakteri merupakan penyebab 15-30% kasus tonsilofaringitis.
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut – kuman group A streptokokus, B hemolitikus yang dikenal sebagai strep throat,
[1,2,3,4] : pneumokokus, streptokokus viridian, streptokokus piogenes.
– Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang
• Tonsilitis Akut : merupakan suatu inflamasi akut yang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus.
terjadi pada tonsilla palatina, yang terdapat pada
• Tonsilitis Kronis
daerah orofaring disebabkan oleh adanya infeksi
maupun virus. Penyebab tersering dari tonsillitis akut – peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut atau
adalah tonsillitis yang disebabkan oleh virus. subklinis yang berulang.
• Tonsilitis Viral : Tonsilitis dimana gejalanya lebih – Ukuran tonsil membesar akibat hiperplasia parenkim atau degenerasi
fibrinoid dengan obstruksi kripta tonsil
menyerupai commond cold yang disertai rasa nyeri
tenggorok. Diantaranya adalah: – Biasanya nyeri tenggorok dan nyeri menelan dirasakan lebih dari 4
minggu dan kadang dapat menetap. Tonsilitis kronis adalah suatu kondisi
– Adenovirus. Umumnya ditransmisikan melalui
yang merujuk kepada adanya pembesaran tonsil sebagai akibat
sumber air yang terkontaminasi atau fecal-
infeksi tonsil yang berulang.
oral.
Patofisiologi
Tonsil berperan sebagai filter yang Kuman menginfiltrasi lapisan epitel,
Bakteri atau virus memasuki tubuh menyelimuti bakteri ataupun virus bila epitel terkikis maka jaringan
melalui hidung atau mulut. yang masuk dan membentuk antibodi limfoid superfisial mengadakan
terhadap infeksi. reaksi.
Gejala-gejalanya adalah:
Untuk pasien yang menderita tonsilitis akut, berikut ini penatalaksanan yang
dapat diberikan, yaitu:
•Pemberian antibiotika spektrum luas selama 1 minggu dan vitamin C dan B kompleks. Pada beberapa
penelitian menganjurkan pemberian antibiotik lebih dari 5 hari. Pemberian antibiotik secepatnya akan
mengurangi gejala dan tanda lebih cepat. Meskipun demikian, tanpa antibiotik, demam dan gejala
lainnya dapat berkurang selama 3-4 hari.
•Antibiotik golongan penisilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat kumur atau obat isap dengan
TERAPI
desinfektan, bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klindomisin.
•Antibiotik yang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder, kortikosteroid untuk mengurangi edema
pada laring dan obat simptomatik. Kortikosteroid dapat berupa dexamethasone. Dosis yang diberikan
pada anak yaitu 0,08-0,3 mg/kg/hari atau 2,5-5 mg/m2/hari dalam dosis terbagi setiap 6-12 jam.
•Pemberian antipiretik.
Tonsilitis bakteri
•Penisililin merupakan antibiotik lini pertama untuk tonsilitis akut yang disebabkan bakteri group A
streptococcus B hemoliticus (GABHS). Walaupun pada kultur GABHS tidak dijumpai, antibiotik tetap
diperlukan untuk mengurangi gejala. Jika dalam 48 jam gejala tidak berkurang atau dicurigai resisten
terhadap penisilin, antibiotik dilanjutkan dengan amoksisilin asam klavulanat sampai 10 hari.
Tonsillitis kronik
•Terapi lokal untuk hygiene mulut dengan obat kumur/hisap dan terapi radikal dengan tonsilektomi bila
terapi medikamentosa atau terapi konservatif tidak berhasil
Diagnosis Banding
• Gejala sakit dan sulit ketika • Kesamaan : sulit ketika menelan • Non-medika mentosa :
menelan, batuk, pilek, dan hidung • Leher yang membengkak, mual, • Menjaga kebersihan tangan dan
tersumbat. muntah, dan adanya mulut untuk mencegah
• PF : tonsil yang membesar T2 yang pseudomembran abu-abu pada penyebaran mikroorganisme yang
belum mencapai garis tengah dan faring, laring, atau tonsil dapat menimbulkan tonsillitis
hiperemis. • Diperlukan pemeriksaan penunjang • Menjaga agar tidak
• Akut : pasien baru pertama kali yaitu pemeriksaan darah lab rutin mengonsumsi minuman ber es,
mengalami keluhan seperti ini dan laboratorium berupa kultur dan makanan yang berminyak dan
• Faktor : kebiasaan dalam uji resistensi kuman dari sediaan pedas
mengonsumsi makanan-makanan apusan tonsil untuk mengetahui • Istirahat.
yang berminyak dan pedas kuman penyebab. • Medika mentosa :
• Pemberian antibiotika spektrum
luas, seperti amoxicillin, selama
1 minggu
• Vitamin C dan B kompleks untuk
mencegah infeksi sekunder
• Pemberian kortikosteroid untuk
obat simptomatik, seperti
dexamethasone.
• Pemberian obat kumur dengan
disinfektan.