I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Umur : 75 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal, jam Pengkajian : 22 Mei 2019, Pukul: 13.30
1. Airway
Dari hasil pemeriksaan jalan napas ditemukan pada mulut terdapat sisa
makanan.
2. Breathing
Pasien tampak sesak, RR: 35x/menit, nafas cepat dan pendek,
menggunakan otot bantu nafas, ada suara napas tambahan ronchi pada
lapang paru.
3. Circulation
Hasil pemeriksaan menunjukan CRT <2 detik, TD: 110/70 mmHg,
Nadi: 63x menit teraba, Suhu: 36,30C, Spo2 97%, akral teraba dingin.
4. Disability
Tingkat kesadaran Compos Mentis, GCS: E: 4 (membuka mata
spontan), V: 5 (orientasi baik), M: 6 (mengikuti perintah) total GCS 15,
pupil isokor
5. Exposure
Tidak ada masalah.
IV. PENGKAJIAN NYERI
Pasien mengeluh nyeri pada bagian dada, P: nyeri saat aktivitas, Q: nyeri
seperti ditindih, R: nyeri dibagian dada sebelah kiri
V. DATA SEKUNDER
1. Kepala
Tidak Ada luka hematom pada kepala, bentuk simetris, pupil isokor,
refleks cahaya positif.
2. Thorak/jantung
Bentuk dada simetris, terdapat penggunaan otot bantu napas, saat di
auskultasi bunyi jantung S1 S2 tunggal, suara jantung normal (Lup-
dup).
3. Punggung
Bentuk punggung normal, tidak kelainan tulang punggung.
4. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak ada asites maupun nyeri tekan pada
abdomen.
5. Genitourinary: -
6. Ekstremitas atas dan bawah
Pasien mengalami kelemahan di ekstermitas atas dan bawah, tidak ada
kelainan tulang.
Hasil EKG:
Nama : Tn.I
Ruang : IGD
Penatalaksanaan Medis
No Nama Obat Dosis Rute
1. Nacl 0,9% 500 cc 20 TPM Infus
2. Pantoprazole 1 x 40 mg IV
3. Mecobalamin 1 x 500 mg IV
4. Bisoprolol 5 mg 1 x 1 mg IV
Marjoyo
NIM: 2014 C.06a.0608
IX. ANALISA DATA
Nyeri
Dispnea
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
1. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada arteri
koronaria di tandai tampak gelisah, tampak memegang dada.
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d sesak nafas ditandai dengan Pasien tampak
sesak, tipe pernapasan dada dan perut, napas cepat dan pendek, RR:
25x/menit, terdapat penggunaan otot bantu napas nasal kanul 3 lpm.
2. Ketidakefektifan pola Tujuan: Setelah diberikan 1. Kaji karakteristik pola napas 1. Melihat adanya masalah
nafas b.d sesak nafas tindakan keperawatan dalam (frekuensi, kedalaman dan dipernapasan.
ditandai dengan Pasien waktu 1x7 jam diharapkan pola irama). 2. Menentukan tingkat
tampak sesak, tipe nafas klien kembali efektif. 2. Kaji penggunaan otot bantu napas kesadaran pasien.
pernapasan dada dan KH: 3. Berikan posisi semi fowler 3. Meminimalkan
perut, napas cepat dan - RR dalam batas normal 4. Ajarkan relaksasi napas dalam penyumbatan jalan napas
pendek, RR: 25x/menit, (16-24x/ menit). 5. Kolaborasi dengan dokter dalam 4. Memaksimalkan suplai
terdapat penggunaan otot - Irama napas teratur pemberian oksigen oksigen ketubuh
bantu napas nasal kanul 3 meningkatkan keseimbangan
lpm. pernapasan.
5. Meningkatkan suplai
oksigen dan mengembalikan
keseimbangan pernapasan.
3. Intoleransi aktivitas Tujuan: Setelah diberikan 1. Kaji aktivitas klien 1. Untuk mengetahui sejauh
berhubungan dengan tindakan keperawatan dalam 2. Bantu aktivitas klien mana aktivitas yang
proses penyakit di tandai waktu 1x7 jam diharapkan 3. Ajarkan klien melakukan aktivitas dilakukan klien.
klien tampak lemah. klien dapat melakukan secara mandiri dan bertahap 2. Untuk mempermudah klien
aktivitas secara mandiri. 4. Anjurkan klien agar lebih banyak melakukan aktivitasnya.
KH: beristirahat terlebih dahulu 3. Untuk meningkatkan
- Klien mampu 5. Kolaborasi dengan pisiotrapi dan kemampuan klien melakukan
beraktivitas secara dokter spesialis jantung aktivitas secara mandiri.
mandiri 4. Untuk mengurangi
- Klien tampak rileks ketegangan otot klien.
5. Untuk mempercepat proses
penyembuhan.
XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN