Perencanaan Kapasitas Pompa Pabrik Dan Perhitungan PDF
Perencanaan Kapasitas Pompa Pabrik Dan Perhitungan PDF
ABSTRACT
Heat exchangers are devices that facilitate the exchange of heat between two fluids those are
at different temperatures while keeping them from mixing with each other. A pump is one of devices
involved in the system which contributes a lot. Therefore, it is important to analyze and plan a proper
pumping system design in order to have the heat exchanger system optimally operated.In this
research, the heat exchanger is planned to operate by using two different kinds of pumps, they are a
centrifugal pump to circulate cold water by 0.0003 m3/s of mass flow rate and 6.85 m of pipe length
while a gear pump is used to circulate hot oil by 0.0003 m3/s of mass flow rate and 2.8 m of pipe
length. After some systemathical analysis and calculations, the output capacity of pump obtained is
231 Watt for cold water fluid and 93 Watt for hot oil fluid. Thus, with a proper plan of pump output
capacity, it is expected to positively influence the heat exchanger operation in order to be able of
running efficiently as well as functioning in accordance with the designed spesification.
PENDAHULUAN
Alat penukar kalor ini mempunyai peran yang penting dalam suatu proses produksi dalam
industri salah satu tipe dari alat penukar kalor (APK) yang banyak dipakai adalah Shell and Tube Heat
Exchanger. Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di bagian luar dan sejumlah tube (tube bundle) di
bagian dalam, maka untuk melengkapi unit penukar kalor jenis Shell and Tube dibutuhkan mesin
fluida yang dapat mendistribusikan fluida kerjadidalam sistem, baik fluida panas ataupun fluida
dingin,maka dipilihlah dalam kegiatan penelitian perancangan APK ini mengunakan dua buah pompa
yaitu jenis gear pump untuk mensirkulasikan fluida panas (oil) dan jenis pompa sentrifugal untuk
mensirkulasikan fluida dingin (water) yang berfungsi untuk mendistribusikan fluida
tersebutsehinggadalam pemilihanyang tepat terhadap jenis dan kapasitas daya pompa padaalat penukar
kalor yang dirancang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas serta performance dari APK yang
dirancang serta dapat menurunkan biaya operational yang tinggi dalam pengoperasianya.
METODE PENELITIAN
Metode yang kami pakai dalam perencanaan kapasitas daya pompa ini adalah dengan
merencanakan kapasitas daya pompa dengan memperhitungkan kehilangan-kehilangan energi didalam
sistem pemipaan serta dan asesoriesnya, serta panjang pipa yang dipakai pada kedua buah pompa
tersebut.Berikut diagram alir yang akan dilakukan dalam perancangan kapasitas pompa untuk penukar
panas Shell & Tube :
B-41
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
Mulai
Tdk
Perencanaan perhitungan kapasitas daya pompa
Ya
Tdk
Pengambilan data APK
Ya
Pembuatan laporan
Selesai
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan perencanaan kapasitas daya pompa pada APK dalam penelitian ini terlebih
dahulu akan direncanakan spesifikasi disain dari alat tersebut seperti: bahan dan panjang pipa yang
akan dipakai serta penentuan fluida didalam system beserta kecepatan laju aliran masa fluida dan lain
lain, kemudian dilakukan suatu analisa perhitungan mengenai kapasitas daya pompa yang dibutuhkan
pada alat penukar kalor tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya perencanaan daya pompa yang
tepat akan menghasilkan suatu system yang evektif dan efisien bagi alat yang dirancang sehingga alat
penukar kalor tersebut dapat berfungsi sesuai dengan rencana spesifikasi disain yang telah ditentukan.
B-42
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
B-43
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
P1
Wp1
E2
E1
Gambar 3. Gambar sistem pada instalasi APK
Di mana :
El = Energi aliran air pada pipa sisi masuk pompa Ø 1”
E2 = Energi aliran air pada pipa sisi keluar pompa Ø 1”
Wp1= Kerja / daya yang di butuhkan oleh pompa air (water)
1. Luas penampang pipa sisi masuk (A1) & pipa sisi keluar (A2) dapat diketahui sebagai berikut.
A1 Χ d1 .................... ( 1)
A1 Χ 0,0254 m 0,0005 m
π
A2 Χ 0,0254 m 0,0005 m
4
2. Sehingga dengan menggunakan (pers.2) , maka kecepatan rata-rata aliran pemompaan pada sisi
masuk ( V1 ) dan pada sisi keluar pompa ( V2 ) dapat di ketahui sebagai berikut :
Q
V1 .................... (2)
A
Sehingga,
, /
V1 0,6 m/s
,
B-44
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
0,00013 m /s
V2 0,26 m/s
0,0005 m
3. Kemudian untuk tahap selanjutnya di lakukan analisa perhitungan laju aliran masa pada sisi masuk
pompa m1) dan pada sisi keluar pompa (m2) seperti (pers 3.), sebagai berikut:
Sehingga didapatkan nilai m1) sebesar 0,3 kg/s dan untuk (m2) sebesar 0,13 kg/s, sedangkan untuk
kapasitas kerja pompa air (water)denganmengunakan(pers.4) didapatkan nilai (Wp1) sebesar 67
J/kg.
. .
Re .................... (5)
Maka didapatkan bilangan Reynold sebesar 17771 sehingga aliran didalam sistem adalah
aliran lapisan batas turbulen, lalu dengan mengunakanmengunakan diagram moody dapat diketahui
nilai relative rougnes(ε/d) yaitu sebesar 0,0000059, maka dengan nilai tersebut dapat diketahui nilai
kekasaran permukaan (resisstance coefficient) didalam pipa (f) adalah sebesar = 0,008.
Kemudian tahap selanjutnya akan dilakukan perencanaan perhitungan nilai kerugian-kerugian energi
akibat gesekan pada pipa sisi masuk dan keluar dari pompa air (water).
5. Perhitungan daya pompa air (water) dengan memperhitungkan kerugian-kerugian energi didalam
sistem.
Jumlah Jumlah
No Nama Komponen Nilai (k)
Katup (k)
1 El- Bowe 90o 11 buah kb = 0,21 2,31
2 Gate Valve 1 buah kv = 0,2 0,2
Jumlah Total K 2,51
Dimana,
K = Jumlah total nilai k terkadap hambatan pipa seperti katup, belokan, gate valve.
B-45
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
5.2. Sehingga kerugian energi akibat belokan pada pipa (∆Em) adalah sebesar 0,37 m2/s2
, /
∆H 27,5 m
, /
m kg
∆P 269,9 . 997 269 Pa
s m
5.5. Perhitungan kerja pemompaan (Wp1):
J m m
W 269,9 67 269,9 0,37 27,5 m 269 kPa 770,2 J/kg
kg s s
5.6. Maka untuk kapasitas daya pompa dapat dihitung sebagai berikut.
kg J J
wp1 0,3 . 770,2 231 231 Watt
s kg s
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai daya pompa yang akan direncanakan adalah
sebesar 231Watt.
P2
Wp2
E2
E1
Di mana :
El = Energi aliran air pada pipa sisi masuk pompa Ø 1”
E2 = Energi aliran air pada pipa sisi keluar pompa Ø 1”
Wp2= Daya yang di butuhkan oleh pompa oli.
1. Dalam perencanaanini bahwa diameter pipa oli pada sisi masuk dan keluar pompa yaitu sebesar Ø
1”, sehingga luas penampang pada pipa masuk (A1) & pipa keluar (A2) dari pompa oli adalah
sebesar 0,0005 m2, sehingga dengan menggunakan (pers.2) , maka kecepatan rata-rata aliran
pemompaan pada sisi masuk ( V1 ) adalah sebesar 0,7 m/s dan pada sisi keluar pompa ( V2 )
adalah sebesar 0,15 m/s., sedangkan untuk laju aliran masa fluida pada sisi masuk pompa m1)
sebesar 0,3 kg/s dan pada sisi keluar pompa (m2) sebesar 0,06 kg/s.
B-46
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
2. Sehingga untuk kapasitas kerja pompa oli (Wp2) denganmengunakan(pers.4) didapatkan nilai
sebesar 27,7 kg/J.
Maka dengan bilangan Reynold sebesar 109,9 diketahui bahwa aliran didalam system adalah aliran
lapisan batas laminer, lalu dengan mengunakanmengunakan diagram moody dapat diketahui nilai
relative rougnes(ε/d) yaitu sebesar 0,00059, maka dengan nilai tersebut dapat diketahui nilai
kekasaran permukaan (resisstance coefficient) didalam pipa (f) adalah sebesar = 0,018
K = Jumlah total nilai k terkadap hambatan pipa seperti katup, belokan, keran dll.
B-47
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan kapasitas daya pompa oli yang akan direncanakan
dalam pembuatan alat penukar kalor skala laboratorium adalah sebesar 93Wat
KESIMPULAN
1. Bahwa dalam perencanaan perhitunggan kapasitas daya pompa air (water) dengan laju alian
sebesar 0,0003 m3/s yaitu sebesar 231 Watt, dimana kapasitas daya pompa tersebut dengan
perencanaan panjang pipa sepanjang 6,85 m.
2. Sedangkan untuk kapasitas daya pompa oli dengan laju aliansebesar 0,00035 m3/syaitu
sebesar 93 Watt dengan panjang pipa sepanjang 2,8 m.
3. Bahwa perencanaan panjang pipa yang digunakan dalam system akan dapat mempengaruhi
perencanaan kapasitas daya pompa semakin besar, dimana semakin panjang pipa yang
dipergunakan, maka beban daya pompa juga akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Austin H. Chruch, Zulkifli Harahap, 1990, Pompa dan Blower Sentrifugal, Erlangga, Jakarta
Fritz Dietzel, Dakso Prijono, 1990, Turbin, Pompa dan Kompresor, Erlangga, Jakarta.
Hick Erward, 1996, Teknologi Pemakaian Pipa, Erlangga Jakarta
Jack B. Evett, Cheng Liu, 1987, Fundamental of Fluids Mechanics, McGraw Hill Book Company,
NewYork.
Mediatara Sapta Kara, 1994, Pedoman Plumbing Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Reuben M. Olson, Steven J. Wrigth, 1989, Dasar-Dasar Mekanika FluidaTeknik, Edisi Kelima,
GramediaPustaka Utama, Jakarta.
Sofyan M Noerbambang, 2000, Perancangan dan Pemeliharaan SistemPlumbing, Pradya Paramita,
Jakarta.
Sri Widharto, 2001, Pedoman Ahli Pemasangan Pipa, Pradya Paramita, Jakarta.
Sularso, 2000, Pompa dan Kompresor, Pradya Paramitha, Jakarta.
Victor L. Steeter, E. Benjamin Wylie, Arko Prijono, 1990, Mekanika Fluida Jilid 1, Erlangga, Jakarta
B-48