Keluarga Fix Baru
Keluarga Fix Baru
( Friedman)
A. A. Data umum
1
: Garis hubungan : Garis keturunan
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
saat ini keluarga ini telah memasuki tahap ke II karena anak tertua dari keluarga
telah berumur 1 tahun, itu tandanya telah memasuki masa dewasa, orang tua disini
mulai merasakan menjadi orang tua, membangun adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga, peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan, serta mempertahankan
hubungan memuaskan dengan pasangan. Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi tahap ke 3,4,5,6,7 dan 8 karena disini, anak tertua dari keluarga tersebut
masih berumur 1 tahun, orang tua baru mempertahankan hubungan yang memuaskan
bersama pasangannya.
seluaruh anggota keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang kronis dan
menular, hanya sakit biasa seperti demam, flu dan meriang. Dan dulu istri pernah
dirawat di rumah sakit dengan penyakit gastritis.keluarga juga memahami akan
pentingnya imunisasi sudah dimiliki sejak dahulu. Dan sang istri mengatakan bahwa
anak-anak nya sudah mengjalankan semua imunisai dasar program dari pemerinah
melalui pos yandu atau rumah sakit. Pengalaman sakit anak saat anak usia 10 bulan
anak mengalami panas dan langsung di awa ke dokter anak setelah itu mendapatkan
obat paracetamol, sejak saat itu jika ada keluarga yang sakit langsung di bawa ke
tempat pelayanan kesehatan.
Riwayat keluarga sebelumnya orang tua dari suami dan isteri tersebut juga tidak
memiliki riwayat penyakit menular dan kronis selama ini.
2
III. Lingkungan.
.
Kamar Kamar Kamar Dapur
utama mandi Anak
Garansi
Ruang Ruang tamu
Keluarga
Ruang
sholat
III. TS
3
IV.
V. IV. Struktur keluarga
Keluarga selalu mengutamakan untuk selalu bermusyawarah dalam setiap
pengambilan keputusan, semua berperan dalam setiap diskusi, dan pada akhirnya
kepala keluarga lah yang memutuskan untuk mengambil keputusan yang terbaik
untuk keluarganya.
Anggota keluarga selalu mendukung dan menghargai setiap keptusan yang di
fikirkan oleh anggota keluarga atau istri. Dangan mendengar segalanya maka itu akan
menjadi bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputsan dalam keluarga.
Setiap keluarga mempunyai peran formal dan informalnya masing-masing. Ayah
sebagai kepala keluarga adalah tulang pungung bagi seluruh anggota keluarganya,
sementar di rumah sang ayah juga menjalankan perannya sebagai teladan bagi anak-
kanaknya dengan selalu menasehati anak- anaknya, sementara ibu sebagi ibu rumah
tangga, disamping membantu suami mencari uang tambahan, ibu juga merawat dan
mengajri anak- anak nya tentang tata krama dan norma. Sematara anak bertugas
sebagai penghibur.
VI. Setiap keluarga memiliki nilai dan norma yang diterapkan, kepala
keluarga memiliki aturan bagi setiap anaknya dan harus dipatuhi.
V. Fungsi Keluarga
Keluarga saling menyayangi dan saling melindungi,peran anak saat ini sebagai
penghibur dalam keluarga.
Dalam berkomunikasi antar anggota keluarga saling menghargai dengan
menerapkan norma yang mengajarkan sopan santun saat bicara dengan anggota keluarga
yang lebih tua dan mendengar dengan penuh perhatian anggota keluarga atau istri.
4
VII. Keluarga mengetahui ciri- ciri badan yang kurang sehat seperti demam
tinggi, flu, dan batuk karena keluarga tidak begitu mengetahui apa yang harus mereka
lakukan maka mereka selalu mambawa anggota keluarga yang sedang sakit untuk berobat
ke dokter
VIII. Keluarga tidak paham secara mendalam tentang penyakit apa yang diderita
anggota keluargany yang sedang sakit, maka dari itu mereka lansung membawa anggota
keluarga yang sakit ke dokter untuk mengcegah kehawatiran yang berebih, padahal
mereka belum tau keadaan yang sebenarnya tentang penyakit tersebut.
IX. Saat ada anggota keluarga yang sakit, Keluarga mampu
menjalankan perintah dokter saat anggota keluarganya sakit.selaam ini penyakit yang ada
dalam keluarga bukan merupakan penyakit yang kronik. Tapi jika satu dari angota
keluarga terkena flu, maka anggota keluarga yang lain akan terkena flu.
X. Rumah selalu bersih, setiap hari selalau disapu, karena keluarga sadar akan
kesehatan.Keluarga tau apa pentingnya sanitasi yang baik untuk keluarga.
XI. Keluarga mengatakan mengetahui lokasi fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan mereka, sebagai contoh puskesmas karena setiap anggota keluarga sakit
mereka akan pergi ke puskesmas, mereka tidak pernah mendapat pengalaman buruk
ketika di Puskesmas, pelayanan dirasa baik, dan ditangani dengan cepat, lokasinya pun
mudah dijangkau dengan kendaraan umum.
Keluarga Tn. I hanya memiliki satu anak, mereka berpandangan jika satu anak
sudah cukup, itu karena agar mereka terfokus untuk merawat dan mendidik keduanya
agar bisa berhasil sampai kuliah. Keluarga ini melakukan kb untuk mengendalikan
jumlah anak. Dan mengatur jarak lahir anak.
Kepala keluarga mengakui terkadang, penghasilannya dan isteri hanya cukup
untuk memenuhi kebutuhan primer panagan, karena mereka harus menyisihkan
penghasilannya untuk biaya pendidikan anaknya.
Stresor jangka pendek dan panjang mampu diselesaiakan dengan baik oleh anggota
keluarga, dengan bermusyawarah, baik dimusyawarahkan hanya dengan anggota
keluarga maupun dengan keluarga besar.
Saat ada masalah, keluarga mengutamakan untuk berfikir dengan tenang dan
memutuskan masalah dalam keadaan jernih,karena keluarga sadar jika sesuatu hal yang
diputuskan dengan keadaan tergesa gesa akan berbuah sesuatu yang tidak baik.
Strategi koping yang digunakan oleh keluarga, jika terdapat masalah keluarga
yang besar dan menyangkut nama keluarga besar, maka keluarga selalu memusyawarahan
dengan keluarga besar akan bisa mendapat solusi terbaik dari masalahnya
5
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
Meliputi mekanisme pertahanan diri yang digunakan keluarga jika mendapatkan
masalah/stresor, misalnya menceritakan masalah dengan orang lain yang
dipercaya/mengingkari permasalahan yang ada.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga hanya bisa menyarankan anggota
keluarganya untuk banyak istirahat dan melakukan instruksi dari dokter
3. BB dan TB BB : 70 kg BB : 58 kg BB : 9 kg
TB : 170 cm TB : 160 cm TB : 75 cm
4. Kepala Mesochepal, Mesochepal, Bulat ,
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
5. Mata Konjungtiva an anemis, Konjungtiva an Konjungtiva an
sclera non ikterik anemis, sclera non anemis, sclera non
ikterik ikterik
7. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
8. Telinga Bersih, bentuk simetris, Bersih, bentuk Bersih, bentuk
fingsi pendengaran simetris, fingsi simetris, fingsi
baik pendengaran baik pendengaran baik
9. Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab
10. Hidung Bentuk simetris, fungsi Bentuk simetris, Bentuk simetris,
penciuman baik fungsi penciuman fungsi penciuman
baik baik
11. Paru-paru Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk
simetris palpasi : taktil simetris palpasi : simetris palpasi :
fremitus sama perkusi : taktil fremitus sama taktil fremitus sama
6
sonor perkusi : sonor perkusi : sonor
auskultasi : vesikuler auskultasi : vesikuler auskultasi : vesikuler
12. Jantung Inspeksi : kedua belah Inspeksi : kedua belah Inspeksi : kedua belah
dada simetris dada simetris dada simetris
(Prekordium),ictus (Prekordium),ictus (Prekordium),ictus
kordis tampak. kordis tampak. kordis tampak.
Palpasi : terdapat Palpasi : terdapat Palpasi : terdapat
pulsasi, ictus kordis pulsasi, ictus kordis pulsasi, ictus kordis
teraba teraba teraba
Perkusi : redup (pekak) Perkusi : redup Perkusi : redup
Auskultasi : (pekak) (pekak)
s1> s2,murni tidak ada Auskultasi : Auskultasi :
suara tambahan s1> s2,murni tidak s1> s2,murni tidak
ada suara tambahan ada suara tambahan
13. Abdomen Inspeksi : datar, tidak Inspeksi : datar, tidak Inspeksi : datar, tidak
ada bekas luka ada bekas luka ada bekas luka
Auskultasi : bising usus Auskultasi : bising Auskultasi : bising
12x/menit usus 14x/menit usus 16x/menit
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Perkusi : timpani Perkusi : timpani Perkusi : timpani
14. Kulit dan kuku Turgor kulit < 3 detik, Turgor kulit < 3 detik, Turgor kulit < 3 detik,
CRT < 3 detik, kuku CRT< 3 detik, kuku CRT < 3 detik, kuku
bersih dan tidak bersih dan tidak bersih dan tidak
panjang panjang panjang
15 Ekstremitas Tidak ada masalah, Tidak ada masalah, Tidak ada masalah,
keadaan kuku bersih, keadaan kuku bersih, keadaan kuku bersih,
tidak ada oedema tidak ada oedema tidak ada oedema
Dari hasil pemeriksaan fisik yang sudah dilakukan pada anggota keluarga Tn. I dapat
disimpulkan bahwa Status kesehatan anggota keluarga Tn. I dalam keadaan sehat.
2. Analisa Data
7
1 DS: Kurang terpapar informasi Keluarga Defisit pengetahuan keluarga
Keluarga Tn. I Tn. I tentang PHBS. Tn. I mengenai PHBS.
mengatakan tidak
mengerti tentang
PHBS.
Keluarga Tn. I
mengatakan selalu
membuang sampah di
sungai dan sampah
kering dengan cara
dibakar.
Keluarga Tn. I
mengatakan jika
bekerja bertemu
dengan masyarakat
bebas dan bisa
kemungkinan untuk
terkena kuman atau
penyakit jika tidak
mencuci tangan atau
mejaga kebersihan..
DO:
Keluarga Tn. I
terlihat membuang
sampah di sungai dan
ada yang dibakar.
Ds :
1. Klien mengatakan
Kesiapan meningkat menjadi
memahami tentang Tumbuh kembang anak
orang tua
pelayanan kesehatan
2. Klien mengatakan
sedikit paham tentang
penyakit tetapi masih
belum dapat
8
melakukan perawatan
dengan benar/tidak
mengetahui harus
melakukan tindakan
apa
3. Klien mengatakan
keluarga sehat tidak
menderita penyakit
Do :
1. Tidak ditemukan
adanya masalah
kesehatan atau
penyakit yang tidak
terduga.
2. sudah mengetahui
kebutuhan tumbuh
kembang untuk sang
anak.
3. nampak mengetahui
cara menyusui dengan
dengan dipangku.
SKORING
9
pengetahuan dan
edukasi
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 : 3 Masalah dapat
Skala : Tinggi dicegah dengan car
Cukup mempelajari dampak
Rendah yang akan
ditimbulkan dimasa
yang akan datang
4 Menojolnya masalah 0/2x1 : 0 Menurut keluarga
Skala : Masalah berat, harus segera masalah tidak
ditangani dirasakan atau tidak
Ada masalah tetapi tidak perlu begitu dianggap
ditangani penting
Masalah tidak dirasakan
5 1/3
10
Masalah tidak dirasakan masa depan anaknya.
Jumlah Skor = 4
4. Intervensi
11
2.Pasien dapat Edukasi tentang kekerasan kembang anaknya.
mengetahui mengenai terhadap anak. 3.Untuk mencegah
tumbuh kembang C : Kolaborasi dengan keluarga adanya kekerasan
anak dengan baik. tentang perawatan anak yang baik. terhadap anak.
3.Pasien mampu 4.Untuk menunjang
menghindari tumbuh kembang anak.
kekerasan pada anak.
5. Implementasi keperawatan
12
sabar dalam
mendidik dan tidak
melakukan
kekerasan terhadap
anaknya.
O : Keluarga nampak
kooperatif
13
2. 11.10 1.Melakukan observasi S : Keluarga mampu
tentang perawatan anak yang melakukan
benar dan kekerasan perawatan anak yang
terhadap anak. benar dan bisa
menghindari
kekerasan kepada
anaknya dengan cara
bersabar dalam
mendidik.
O : Keluarga
kooperatif
1. 11.20 1. Melakukan kolaborasi S : keluarga
dengan keluarga lainnya mengatakn mampu
berkolaborasi dengan
baik
O : Keluarga tampak
kooperatif
2. 11.30 1.Melakukan edukasi laktasi S : Kelurga mampu
memahami
pemberian laktasi aik
untuk tumbuh
kembang anaknya.
O : Keluarga bisa
kooperatif.
6. Evaluasi
No.Dx Tanggal Evaluasi TTD
1 11 Maret 2018 S : Keluarga mengatakan memahami
tentang PHBS
O : Keluarga tampak dapat
mejelaskan mengenai PHBS
A : Masalah teratasi
(Defisit pengetahuan keluarga Tn. I
tentang PHBS berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang perilaku
hidup bersih sehat.)
P : Intervensi dihentikan
2. 11 Maret 2018 S : Keluarga memahami perawatan
anak yang benar dan kekerasan
14
terhadap anak.
O : Keluarga tampak dapat
menjelaskan pentingnya perawatan
anak yang benar untuk menunjang
tumbuh kembang anaknya.
A: Masalah teratasi ( Kesiapan orang
tua dalam tumbuh kembang anak)
P : Intervensi di hentikan.
15