Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ina Heliany, SH., MH

Disusun Oleh

Desi Ambarwati

Fauny Deavaty HS

Rachmat Budiman

INSTITUT STIAMI

FAKULTAS ADMINISTRASI PUBLIK

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Makalah ini dapat tersusun degan maksimal karena mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah kami baik dari segi kalimat maupun dari tata bahasa. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami sangat menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bekasi, September 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
BAB 2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 5
A. Permasalahan .......................................................................................................... 5
B. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB 3 PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Proses Perumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 .............................. 6
B. Proklamasi Kemerdekaan dan Maknanya ............................................................. 10
C. Proses Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Neara dan Undang-undang 1945
sebagai Hukum Negara ................................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar belakang Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan juga Proklamasi


merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia. Pancasila
dirumuskan oleh para pendiri Negara untuk menjadi dasar Negara Indonesia. Setiap bangsa
perlu memiliki ideologi bangsa dan Indonesia berbentuk pancasila. Undang-undang dasar
Negara adalah peraturan perundang-undangan Negara yang tertinggi tingkatnya dalam
Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang tertulis.Oleh karna itu penulis
membahas masalah ini karna pentingnya Perumusan dan Pengesahan Pancasila dan
UUD’45 dalam Dasar Negara dan Hukum Dasar Negara.

Pada era atau zaman modern ini sangat banyak warga Negara Indonesia sendiri
baik itu orang tua, pemuda maupun anak-anak yang belum memahami tentang Bagaimana
proses perumusan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Oleh Karena itu, dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca agar dapat memahami tentang Bagaimana perumusan
dan pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar sebagai
Hukum Negara.

Sejarah lahirnya Pancasila dan UUD 1945 tidak bisa dilepaskan dari kelahiran
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab Pancasila ada karena NKRI ada.
Ibarat sebuah tubuh, NKRI adalah raga sedangkan Pancasila adalah ruhnya. Demikian pula
dengan UUD 1945. UUD 1945 adalah undang-undang dasar yang dibuat dengan
berlandaskan pada Pancasila sebagai dasar negara dan falsafahnya. Sehingga bisa
dikatakan bahwa hidup matinya jiwa bangsa Indonesia tergantung dari Pancasila dan UUD
1945.

4
BAB 2
RUMUSAN MASALAH

A. Permasalahan
1. Bagaimana proses Perumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ?
2. Apa makna kemerdekaan bagi Rakyat Indonesia ?
3. Bagaimana proses Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Undang-
Undang sebagai Hukum Negara ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perumusan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945
2. Untuk mengetahui makna kemerdekaan bagi Rakyat Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pengesahan Pancasila sebagai Dasar
Negara dan Undang-unndang Dasar sebagai Hukum Negara

5
BAB 3
PEMBAHASAN

A. Proses Perumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945


Pada tanggal 17 september 1944, Perdana Menteri Jepang Koiso
mengemukakan akan memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, maka
tanggal 1 maret 1945 pemerintah militer jepang mengumumkan dalam waktu dekat
akan dibentuk badan yang bertugas menyelidiki dan menyiapkan hal-hal yang
berhubungan dengan kemerdekaan tersebut. Pada tanggal 29 april 1945
dibentuklah suatu badan yang diberi nama Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zunbi Choosakai
dengan ketua Dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, tanggal 28 mei 1945 BPUPKI
dilantik oleh Saiko Syikikan pemerintah militer jepang yang dihadiri Jenderal
Itagaki, Panglima Tentara VII bermarkas di Singapura, dan Letjen Nagaki,
Panglima XVI di jawa dan diadakan pula pengibaran bendera kebangsaan jepang
hinomaru oleh Mr.a.g.pringgodigdo dan bendera sang merah putih oleh Toyohiku
Masuda. Selama masa tugasnya BPUPKI melakukan dua kali sidang.

1. Masa Persidangan BPUPKI yang pertama (29 Mei – 1 Juni 1945)


Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Masa
persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai
dengan 1 Juni 1945. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan
dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan
berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka.
Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno.
a) Mr. Mohammad Yamin
Pada sidang tanggal 29 Mei 1945 Mr. M. Yamin, sebagai Ketua Panitia
Konsep UUD mengusulkan secara lisan Dasar Nagara Indonesia, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat

6
Kemudian secara tertulis, tercantum dalam Rancangan Pembukaan UUD
Negara RI, sebagai berikut:

1. Ke Tuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dari hasil yang dikemukakan oleh Mr. M. Yamin ini, jelas bahwa beliau
adalah penggali Pancasila yang lebih khusus, yakni Pancasila sebagai
Dasar Negara.

b) Prof. Dr. Soepomo ( 31 Mei 1945)


Beliau mengemukaan teori-teori Negara sebagai berikut :
1. Teori Negara perseorangan (individualis) yaitu paham yang
menyatakan bahwa Negara adalah masyarakat hukum yang disusun,
atas kontrak antara seluruh individu(paham yang banyak terdapat di
eropa dan amerika).
2. Paham Negara kelas (class theory) teori yang diajarkan oleh Marx,
Engels dan lenn yang mengatakan bahwa Negara adalah alat dari suatu
golongan (suatu klasse) untuk menindas klasse lain.
3. Paham Negara integralistik, yang diajarkan oleh Spinoza, Adam
Muler, Hegel. Menurut paham ini Negara buknla unuk mejamin
perseorangan atau golongan akan tetapi menjamin kepentingan
masyrakat seluruhnya sebagi suatu persatuan

7
c) Ir. Soekarno
Ir. Soekarno mengusulkan Dasar Negara itu adalah Pancasila. Usul ini
dikemukakan beliau dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 1 Juni 1945, yakni:
1. Nasionalisme
2. Internasionalisme, atau peri kemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ke Tuhanan yang Berkebudayaan
Pidato ini ketika diterbitkan pada tahun 1947 diberi judul: Lahirnya
Pancasila. Karena Ir. Soekarno juga mengemukakan butir-butir yang
kemudian dikenal dengan Pancasila tersebut, maka beliau juga adalah
penggali Pancasila.

2. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)


Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno,
Wachid Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr.
Soebardjo, Kyai Abdul Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji
Agus Salim yang juga tokoh Dokuriti Zyunbi Tioosakay mengadakan
pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar Negara
yang telah dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik. Sembilan tokoh
tersebut dikenal dengan “Panitia Sembilan” setelah mengadakan sidang
berhasil menyusun sebuah naskah piagam yag dikenal denga “Piagam
Jakarta”.
Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta antara lain :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

8
3. Sidang BPUPKI ke-2 (10-16 juli1945)
Ada tambahan 6 anggota pada sidang BPUPKI kedua ini. Selain itu Ir
Soekarno juga melaporkan hasil pertemuan panitia Sembilan yang telah
mencapai suatu hasil yang baik yaitu suatu modus atau persetujuan antara
golongan Islam dengan golongan kebangsaan. Peretujuan tersebut tertuang
dalam suatu rancangan Pembukaan hukum dasar, rancangan preambul Hukum
dasar yang dipermaklumkan oleh panitia kecil Badan Penyelidik dalam rapat
BPUPKI kedua tanggal 10 juli 1945. Panitia kecil badan penyelidik
menyetujui sebulat-bulatnya rancangan preambule yang disusun oleh panitia
Sembilan tersebut.
Keputusan-keputusan lain yaitu membentuk panitia perancangan Undang-
Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membentuk panitia ekonomi
dan keuangan yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta, dan juga membentuk panitia
pembelaan tanah air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso. Dan pada tanggal
14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga Undang-
Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas
penjajahan Belanda
b. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila
c. Pasal-pasal UUD (Pringgodigdo, 1979: 169-170)

4. Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)


Sebelum sidang resmi dimulai dilakukan pertemuan untuk membahas
beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah pembukan UUD
1945 yang pada saat itu disebut piagam Jakarta, terutama yang menyangkut
sila pertama pancasila. Dan sidang yang dihadiri 27 orang ini menghasilkan
keputusan-keputusan sebagai berikut:
a. Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi :
 Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta
sehingga dihasilkan pembukaan Undang-undang Dasar 1945
 Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari
Badan Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami
beberapa perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam
Jakarta, kemudian menjadi Undang-Undang Dasar 1945

9
b. Memilih Presiden (Ir. Soekarno) dan wakil presiden (Drs. Moh. Hatta)
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai
musyawarah darurat.

B. Proklamasi Kemerdekaan dan Maknanya


1. Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia
Secara umum setidaknya ada 5 Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia,
diantaranya :
a) Sebagai Titik puncak Perjuangan Bangsa Indonesia
Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia adalah sebagai hasil jerih payah
seluruh rakyat dalam mengusir penjajah dan memperjuangkan haknya
b) Menjadi Pernyataan De Fact
Arti dari pernyataan De Facto adalah pengakuan kedaulatan sebuah negara
oleh negara lain. Setelah pengakuan De Facto, ada juga yang namanya
pengakuan De Jure dimana De Jure adalah pengakuan secara internasional
terhadap suatu negara yang secara resmi.
c) Menaikkan Martabat Bangsa
Sejak indoesia memproklamasikan kemerdekaannya, sejak itulah harkat dan
martabat bangsa meningkat karena negara-negara yang pernah menajajah
indonesia telah mengakui kemerdekaan Indonesia
d) Dapat memulai perjuangan sebagai Negara baru
Sejak indoesia memproklamasikan kemerdekaannya, sejak saat itu juga
pemerintahan dimulai dengan tujuan untuk membangun negara yang lebih
baik lagi
e) Tonggak Negara sejarah Indonesia
Adanya proklamasi menjadikan pula adanya sebuah bangsa baru bernama
Indonesia yang menentukan nasibnya sendiri serta tidak mau lagi dijajah
oleh bangsa asing.

10
2. Makna Proklamasi di Tinjau dari Beberapa Aspek
Jika Makna Proklamasi Indonesia ditinjau dari berbagai aspek, setidaknya ada
6 aspek diantaranya yaitu :
a) Aspek Hukum
Proklamasi dijadikan sebagai pernyataan yang didalamnya termuat
keputusan politik tertinggi bangsa Indonesia dalam menghapuskan hukum
kolonial atau bangsa penjajah dan diganti dengan hukum nasional
(Indonesia), yaitu dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Dengan demikian, semua produk hukum bangsa penjajah diganti
dengan produk hukum bangsa Indonesia.
b) Aspek Historis
Sejarah menacatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia mampu melawan
serta mengusir penjajah walaupun dengan peralatan seadanya. Maka dengan
adanya Proklamasi ini menjadikan titik akhir sejarah kesusahan bangsa
Indonesia dalam perjuangannya mengusir penjajah, dan juga sekaligus
menjadi titik awal Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka, yang
bebas dari penjajahan bangsa manapun.
c) Aspek Sosiologis
Secara tidak langsung Proklamasi kemerdekaan ini memberikan rasa
bebas dan merdeka dari belenggu penjajahan. Inilah yang menjadikan rakyat
Indonesia menjadi bangsa yang bebas dalam membangun kembali bangsa
yang setelah sekian lama dijajah serta diporakporanda bangsa lain dan
terbelenggu akibat peperangan.
d) Aspek Kultural
Adannya Proklamasi memebrikan Makna Bagi Bangsa Indonesia untuk
membangun peradaban baru yang mana harkat dan martabat setiap
rakyatnya sama. Seperti kita ketahui bersama bahwa pada masa penjajahan
rakyat Pribumi Indonesia sangat diberlakukan tidak adil oleh bangsa
penjajah.
Setelah proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia sangat menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan, tidak seperti pada masa penjajahan yang begitu
banyak pemaksaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh penjajah untuk
melakukan suatu pekerjaan.

11
e) Aspek Politis
Dari aspek Politis Proklamasi memberikan makan bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat dan memiliki kedudukan sama
dengan negara-negara lain di dunia. Makanya Setelah proklamasi, bangsa
Indonesia dapat secara mandiri menentukan sikapnya tanpa ada paksaan dari
bangsa manapun.
f) Aspek Spiritual
Dari Aspek Spiritual, Proklamasi memberikan makan bahwa kemerdekaan
yang diperoleh bangsa Indonesia merupakan berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa yang meridai perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan
penjajah. Kemerdekaan bangsa Indonesia tebtunya merupakan doa seluruh
rakyat Indonesia untuk segera terlepas dari penjajahan. Pastinya
Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini tidak akan tercapai jika tidak ada izin
dan kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa

C. Proses Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Neara dan Undang-undang 1945


sebagai Hukum Negara
Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia, pada tanggal 17 Agustus
1945, telah mewujudkan Negara Republik Indonesia.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dalam sidang selanjutnya, pada
tanggal 18 Agustus 1945, telah menyempurnakan dan mengesahkan
rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, atau yang kemudian dikenal
sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945, atau secara singkat
disebut sebagai : Undang-Undang Dasar 1945.
Beberapa penyempurnaan yang dilakukan dalam pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara tersebut, yang sebelumnya merupakan Rancangan
Pembukaan yang termuat di dalam Piagam Jakarta, sebagai hasil kesepakatan yang
telah diterima oleh sidang BPUPKI pada sidang ke dua-nya sebelum
masa Proklamasi Kemerdekaan, yang isi penyempurnaannya antara lain
 Dalam Rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia pada
Alinea ke-4, yang memuat sebutan : “Allah“, kemudian dirubah menjadi “
Tuhan “, sesuai dengan permintaan anggota utusan dari Bali, Mr. I Gusti Ktut
Pudja ( Naskah k. 406 )
 Penggunaan “ Hukum Dasar ”, digantikan dengan “ Undang-Undang Dasar ”.

12
 Dan pada kalimat “…. berdasarkan kepada : ke-Tuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan….”, dirubah menjadi “.. berdasarkan : ke-Tuhan-an Yang Maha
Esa, kemanusiaan ….. “
Dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia tahun 1945 tersebut, setelah
penyempurnaan tersebut kemudian disahkan dan diresmikan secara resmi pada
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, setelah Negara Republik
Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945 dalam pernyataan Proklamasi
Bangsa Indonesia.
Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia tahun
1945 tersebut, terkandung 4 alinea-alinea yang berintikan pernyataan kebulatan
tekad Bangsa Indonesia dalam menentukan perjuangan dan nasib Bangsa
Indonesia pada masa selanjutnya, dan berperan serta dalam perdamaian dunia yang
menentang bentuk-bentuk pejajahan ataupun kolonialisme di muka bumi ini.
Dan pada Alinea yang ke-4, dinyatakan pula rangkaian susunan Dasar
Negara Indonesia, yakni Pancasila, dengan susunan sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Dan susunan serta urutan Pancasila tersebutlah, yang sah dan benar yang
kemudian menjadi Dasar Negara Republik Indonesia, yang mempunyai kedudukan
konstitusional, serta telah disepakati oleh Bangsa Indonesia dalam sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan (PPKI), sebagai Komite Nasional, yang merupakan
perwakilan dari seluruh bangsa Indonesia.
Dengan demikian, perjalanan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, tidak
berhenti hingga masa tersebut. Demikian pula dalam menerapkan serta
melandaskan Dasar Negara Indonesia, Pancasila, dalam peri kehidupan Bangsa
Indonesia pada masa selanjutnya.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses perumusan pancasila, UUD 1945, dan Pengesahan Pancasila sebagai Dasar
negara dan Undang – undang Dasar Negara sebagai Hukum Dasar Negara atau Konstitusi.
Perjuangan yang selama ini dilakukan bangsa Indonesia telah berbuah hasil dengan adanya
berdirinya Negara republik Indonesia. Untuk mewujudkan suatu Negara diperlukan adanya
dasar Negara dan hukum-hukum yang dirumuskan para pendiri Negara yang berbentuk
pancasila, UUD 1945. Proses yang dilakukan dengan kerja keras para pendiri Negara kita
pada sidang BPUPKI pertama, sidang BPUPKI ke-2 Piagam Jakarta dan sidang PPKI.
Sedangkan untuk mewujudkan suatu negara perlu adanya dasar Negara dan Hukum-hukum
yang disahkan para pendiri Negara yang berbentuk Pancasiala dan UUD 1945,melalui
beberapa proses.
Beberapa proses tersebut juga tidak jauh dari merdekanya bangssa kita, hal tersebut
sangat bersangkutan dengan proklamasi. Jika kita lihat dari sudut pandang hukum,
proklamasi merupakan sebuah pernyataan yang berisi tentang keputusan Negara Indonesia
untuk membuat atau menetapkan aturan hukum nasional Indonesia dan menghapus arturan
hukum kolonial. Jika dilihat dari sudut pandang politik ideologis, proklamasi merupakan
sebuah pernyataan negara Indonesia yang melepaskan diri dari penjajahan dan membuat
atau membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,bebas, dan berdaulat.
Proklamasi juga merupakan puncak dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan
memperjuangkan kemerdekaan. Proklamasi juga menjadi sebuah alat hukum internasional
untuk menyatakan kepada seluruh rakyat indonesia dan seluruh dunia, bahwa Indonesia
dapat mengambil nasibnya ke dalam tangannya sendiri untuk memegang seluruh hak
kemerdekaan. Proklamasi merupakan sebuah lampu mercusuar yang selalu menunjukkan
jalannya sebuah sejarah, memberikan inspirasi, dan banyak motivasi motivasi dari
perjalanan bangsa Indonesia di segala keadaan.

14
B. Saran
Sebagai bangsa yang cinta pada Negaranya, kita harus menjaga semua yang
diperjuangkan oleh orang-orang yang dulunya berusaha keras berjuang demi Bangsa dan
negara. Kita harus melanjutkan perjuangan yang dengan susah payah mereka raih pada
zaman dahulu, dimana mereka berjuang melawan penjajah agar kita semua terbebas dari
penindasan.
Dan sebagai Rakyat indonesia kita juga harus menyadari betapa pentingnya
Pancasila sebagai Dasar negara dan kita diwajibkan untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dan tidak lupa juga berpegangan dan taat pada Undang-undang Dasar
1954 yang berperan sebagai hukum Negara.
Makalah ini memang jauh dari kata sempurna dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat, kami sangat mengharapkan adanya kritik dari pembaca demi kemajuan kita
bersama.

15
DAFTAR PUSTAKA

H. Subandi Al-Mursadi, SH, MH. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma
Reformasi.
https://parararam.com/makna-proklamasi-bagi-bangsa-indonesia/
http://inafauzia95.blogspot.co.id/2013/11/proses-pengesahan-pancasila-
sebagai.html
http://ujpunj2012.blogspot.co.id/2012/12/pengesahan-pancasila-dan-uud-
1945.html
http://inafauzia95.blogspot.co.id/2013/11/proses-perumusan-pancasila-dan-
uud.html
http://www.ilmusiana.com/2017/03/proses-perumusan-pancasila-dan-uud-
1945.html
http://ziedymu.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pancasila-tentang-uud-1945.html

16

Anda mungkin juga menyukai