Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SENSUS

PENDUDUK BERBASIS WEB PADA KANTOR KELURAHAN PERIUK


JAYA

Erick Febriyanto1
Vella Vellana2
Dosen Universitas Raharja1
Universitas Raharja Jurusan Sistem Informasi2
Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modernland, Tangerang 1,2
Email : erick@raharja.info vella.vellana@raharja.info

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini, khususnya pada sistem informasi, telah
memasuki fase yang dimana segala sesuatu menjadi mudah dan cepat dikerjakan sehingga
pekerjaan menjadi efisien, Pada umumnya pengolahan data-data kependudukan pada kelurahan
masih banyak menggunakan sistem secara manual dan belum terkomputerisasi, Hal ini
sangatlah membuat pekerjaan mudah akan tetapi memakan waktu, sehingga menjadi kurang
efisien terutama efisiensi waktu, Oleh sebab itu, untuk mempermudah proses pengolahan
pendataan tersebut diperlukan membangun sistem informasi alat bantu UML (Unified Modelling
Language) dengan Software Visual Paradigmn dan pengujian program yang diusulkan
menggunakan Black Box Testing. Adapun, perancangan programnya menggunakan bahasa
Programan PHP (Hypertext Preprocessor) serta penyimpanann dan pengoalahan database
menggunakan MySQL. Sistem informasi data sensus penduduk ini dapat mempermudah
pembuatan rekap data penduduk, pembuatan surat menyurat, dan mencetak laporan
kependudukan sehingga, Pelayanan lebih mudah dan cepat dalam mengetahui data penduduk,
ataupun dalam pembuatan surat menyurat yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Kelurahan, Pendataan Penduduk.

ABSTRACT

The development of information technology at this time, especially in information


systems, has entered a phase where everything becomes easy and quickly done so that the work
becomes efficient, In general the processing of population data in the kelurahan still uses many
systems manually and not yet computerized, this very easy to make work but time consuming, so
it becomes less efficient, especially time efficiency, Therefore, to facilitate the data processing
process is required to build an information system UML (Unified Modeling Language) tools with
Visual Paradigmn Software and testing the proposed program using Black Box Testing.
Meanwhile, the design of the program uses the PHP (Hypertext Preprocessor) programming
language and the storage and processing of databases using MySQL. This population census
data information system can facilitate the making of population data recap, making
correspondence, and printing population reports so that, Services are easier and faster in
knowing population data, or in making correspondence that is tailored to the needs.

Keywords: Information System, Village, Population Data Collection.

PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dan cepat saat ini menjadi factor yang
sangat mendukung untuk menangani berbagai permasalahan yang timbul dalam mengelola dan
menyelesaikan pemasalahan yang ada didalam Instansi pemerintahan maupun organisasi lain.
selain itu sangat berpengaruh terhadap kegiatan operasional yang berjalan didalam kantor,
organisasi ataupun perusahaan, semua dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan yang
ada, agar setiap kegiatan operasional dapat berjalan dengan cepat serta tercapai dengan
maksimal. Selain itu dapat juga meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, atau organisasi
lain sebagai mitra yang terkait untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas dari instansi
pemerintahan.

Oleh karena itu, Pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian mengenai sistem
pengolahan sensus data penduduk yang berjalan pada kantor Kelurahan Periuk Jaya. Kantor
Kelurahan Periuk Jaya merupakan kelurahan yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Periuk
yang terletak di Jl Periuk Jaya No. 6 Kota Tangerang. Menjadi tempat pelayanan pemerintah
tingkat kelurahan yang bertugas melayani masyarakat Kelurahan Periuk Jaya seperti pengolahan
data penduduk. Pengolahan data penduduk pada Kelurahan Periuk Jaya menggunakan komputer
sebagai alat bantu kerja dalam pengolahan dan administrasinya, tetapi baru menggunakan
aplikasi sederhana, yaitu Microsoft Excel atau Microsoft Word dan sebatas mengetik data
laporan atau menginput data data yg lain. System yang khusus menangani atau mengolah data
kependudukan belum ada. Meskipun ada beberapa data yang tersimpan dalam komputer, tetapi
ada beberapa data yang masih disimpan dalam bentuk buku-buku atau lembaran yang
penataannya tidak teratur sehingga menyulitkan bagi petugas untuk mencari dan membrikan data
secara cepat ditambah lagi laporan bulanan pelayanan publik Kelurahan Periuk Jaya Kota
Tangerang tentang data kependudukan mencapai 2245 peristiwa pengolahan data penduduk sejak
bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2018 dengan rata-rata 188 peristiwa
pengolahan data penduduk di setiap bulannya. Dengan adanya beberapa masalah tersebut,
penulis ingin membuat suatu sistem informasi berbasis web untuk mengeola data sensus
penduduk pada kantor Kelurahan Periuk Jaya. Diharapkan sistem informasi data kependudukan
ini dapat memberikan solusi bagi pengolahan data penduduk.

PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang yang ada dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
antara lain, Adanya permasalahan dalam proses pengolahan data sensus penduduk yang ada
pada Kelurahan Periuk Jaya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
merancang sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi tentang pengolahan data sensus
penduduk pada Kantor Kelurahan Periuk Jaya?”.

LITERATURE REVIEW

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Priyanti dan Siska Iriani pada penulisan karya
ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Sistem
Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten
Pacitan” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah saat ini Kantor desa Bogoharjo
menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada
sebuah buku induk yang di sediakan oleh Desa, kemudian direkap kembali untuk
membuat laporan penduduk.Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan
diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam
proses pencarian data, maupundalam proses pembuatan laporan. Penetitian ini bertujuan
untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih
cepat, tepat guna, efektif dan efisien pada kantor Desa Bogoharjo.[1]

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Prasetyo Nugroho pada penulisan karya ilmiahnya
(Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Pendataan
Kependudukan Desa Sugihwaras” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Sistem
informasi pendataan penduduk masih bersifat pembukuan atau secara manual. Cara
sistem pembukuan tersebut akan sulit dalam proses pendataan penduduk. Permasalahan
yang ada di Desa Sugihwaras, seperti sulitnya pemberian data dan informasi secara cepat
dan akurat mengenai laporan pendataan penduduk dikarenakan banyaknya jumlah
penduduk.[2]

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rimarty Anggun, Arya Hadi Dharmawan pada penulisan
karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Impacts of Megapolitan
Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community”
tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat lokal dari Samata lebih
dipengaruhi oleh keberadaan penduduk perkotaan lebih dari Borongraukang, yang bisa
membawa deklinasi kolektivitas antara masyarakat setempat, konversi lahan dan
transaksi lain dan komposisi dalam mengambil hunian di perkotaan dengan masyarakat
lokal Samata dan Borongraukang memiliki peningkatan masing-masing. Perubahan
Sosial ekologi akibat dari konversi lahan, gangguan penyaluran air irigasi dan proses
kering gabah (padi) adalah bentuk keterasingan terhadap masyarakat setempat.
Ketergantungan pada sisi lain telah menyebabkan negara keterbelakangan dalam
perbedaan sosial, munculnya komunitas individu (Gesselschaft), difusi lembaga
perkotaan dan ketergantungan akses permodalan di daerah perkotaan.[3]
4. Penelitian yang dilakukan oleh Subadi, Tjipto pada penulisan karya ilmiahnya (The 3rd
University Research Colloquium 2016) yang berjudul “Migrant Workers Become in
Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education” tahun 2016
masalah yang dihadapi adalah pekerja migran strategi di Malaysia yang berasal dari Jawa
Tengah untuk mengatasi kemiskinan, dan biaya pendidikan anak-anak mereka. Metode
penelitian; Studi ini digunakan pendekatan kualitatif dari fenomenologi, paradigma
definisi sosial dan melanjutkan studi mikro. Penelitian lokasi di Jawa Tengah. Subjek
penelitian adalah pekerja migran dari Jawa Tengah yang bekerja di Malaysia. Teknik
pengumpulan data menggunakan pengamatan, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis
data; menggunakan teori, pemahaman perintah yang pertama dan kedua urutan
pemahaman. Kesimpulan dari ini belajar bahwa strategi pekerja migran di Malaysia yang
datang dari Jawa Tengah ke alamat biaya kemiskinan dan pendidikan anak-anak mereka;
menggunakan pendekana "relegius" manajemen keuangan.[4]

5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrizky Bagus Setiawan dan Indah Ully Wardati pada
penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang
berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan” tahun 2014 masalah yang
dihadapi adalah Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan, penulis
menemukan suatu permasalahan pada proses pencatatan kelahiran karena masih
dilakukan secara manual sehingga berdampak pada lamanya proses pencatatan.
Bagaimana merancang sistem komputerisasi yang membantu proses pencatatan
kelahiran. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk merancang sistem informasi yang
mempercepat proses pencatatan kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kab. Pacitan. Dalam penelitian ini menguraikan tentang hal-hal apa saja yang
menjadi faktor perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran dan apa saja yang
dibutuhkan dalam perancangannya. Yang dihasilkan dari penelitian dan perancangan
sistem informasi pencatatan kelahiran ini adalah tersedianya beberapa informasi
mengenai kelahiran seseorang dan mempermudah pelaksanaan sistem kerja pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan.[5]

LANDASAN TEORI

Definisi Sistem

Sistem (System) merupakan sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan


menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu, sistem dapat didefinisikan sebagaikumpulan dari
prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Murdick, R. G (1991:27)[6], “Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk


kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan
bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan
tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang”.

Konsep Dasar Informasi

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
data atau item. Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (Yakub, 2012:5)[7],
“Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event),
dataterdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.Data
dapatberbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak
tergantung pada masing masing item secara individual. Misalnya, artikel koran, majalah
dan lain-lain.
2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data
yangmenyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
3. 3.Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto,
hasilrontgen, dan tanda tangan.
4. 4.Audio,adalah data dalam bentuk suara. Misalnya, instrumen musik, suara orang,
suarabinatang, detak jantung, dan lain-lain.
5. 5.Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi
dengansuara.Misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu Informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu informasi harus lengkap, relevan,
akurat, serta tepat waktu. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan dibawah ini
menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[8], kualitas informasi harus
didukung dengan indikator-indikator berikut:

1. Kelengkapan (Completeness) Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi


dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang
lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi
yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.
2. Relevan (Relevance) Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
mempunyai manfaat bagi penggunanya.
3. Akurat (Accurate) Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena
sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat
harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas
dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem
informasi.
4. Tepat Waktu (Timeliness) Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat.
Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak
memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
5. Format Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang
disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika
informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan
dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Karakteristik Informasi

Suatu data dapat dikatakan sebuah Informasi yang baik apabila memenuhi beberapa karakteristik
dibawah ini, Adapun penjelasan karakteristik informasi menurut Rusdiana dan Irfan
(2014:91)[9], karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:

1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan


informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima
informasi (orang yang membutuhkan informasi).
2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki
bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya.
Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang
dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan
mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian
didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan
dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Secara umum nilai suatu informasi
menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sitem informasi manajemen
(2014:77)[9], Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost
Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai
informasi yaitu sebagai berikut::

1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.


2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai.
7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam
pengambilan keputusan.
8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai
pada kesimpulan sama.
9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan
yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

PEMBAHASAN

Metode yang digunakan dalam perancangan system informasi pengolahan data sensus
penduduk adalah menggunaka metode beriorientasi objek atau dikenal dengan Object Oriented
Analysis and Designs (OOAD). Sedangkan tool perancangan yang digunakan adalah Unified
Modelling Language (UML) yang berarti bahasa pemodelan standar, UML memiliki sintaks dan
sematik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan yang harus di ikuti.

Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use
case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Yang ditekankan adalah
“apa” yang dibuat oleh sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem berjalan. Sebuah use case
mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dan sistem.

Gambar 1. Use Case Diagram


Berdasarkan Gambar 1 Use Case Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas
terdapat :

1. (satu) system yang mencakup kegiatan pengolahan data penduduk.


2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff Pelayanan, Sekretaris, Lurah.
3. 29(dua puluh sembilan) Use case yang biasa dilakukan oleh Staff Pelayanan, Sekretaris,
Lurah.

Sequence diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan
mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan
serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi
tertentu.

Gambar 2. Sequence Diagram

Berdasarkan Gambar 2. Sequence Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar
diatas terdapat :
1. (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Staff Pelayanan, Sekretaris, Lurah.
2. 9 (sembilan) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiridari
Artikel, dan Issue Jurnal.
3. 30 (tiga puluh) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang
membuatinformasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Rancangan Tampilan Sistem

Gambar 3. Impelementasi Menu Login

Pada tampilan ini menampilkan akses login untuk admin sebagai pengguna sistem
pengolahan data sensus penduduk.

Gambar 4. Implementasi Menu Dashboard

Pada tampilan ini menampilkan Menu Dashboard sistem untuk admin atau petugas
sebagai pengguna sistem pengolahan data sensus penduduk.
Gambar 5. Implementasi Tampilan Data Penduduk

Pada tampilan ini menampilkan data–data penduduk yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.

Gambar 6. Implementasi Tampilan Data Kematian

Pada tampilan ini menampilkan data–data kematian yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.
Gambar 7. Implementasi Tampilan Data Kelahiran

Pada tampilan ini menampilkan data–data kelahiran yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.

Gambar 8. Implementasi Tampilan Data Penduduk Masuk

Pada tampilan ini menampilkan data–data penduduk masuk yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.
Gambar 9. Implementasi Tampilan Data Penduduk Keluar

Pada tampilan ini menampilkan data–data penduduk keluar yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.

Gambar 10. Implementasi Tampilan Data Rukun Warga

Pada tampilan ini menampilkan data–data rukun warga yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.
Gambar 11. Implementasi Tampilan Data Rukun Tetangga

Pada tampilan ini menampilkan data–data rukun tetangga yang telah di input dan dapat
dilakukan cari data, buat data, edit data dan delete data.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan hasil dari penelitian diatas, Maka kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah rancangan sistem informasi pengolahan data penduduk pada
Kelurahan Periuk yang terkomputerisasi, penulis menggunakan tools atau alat bantu UML
(Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program yang
diusulkan menggunakan Black Box Testing. Adapun, perancangan programnya menggunakan
Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) serta penyimpanan dan pengolahan database
menggunakan MySQL untuk menyimpan dan mengolah data penduduk yang meliputi data
kelahiran, kematian, perpindahan dan kedatangan, imb, skck, surat keterangan usaha serta surat
keluar dan surat masuk, sehingga penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat
sehingga data yang dimasukkan terekap dengan baik dan tidak mudah hilang

DAFTAR PUSTAKA

[1] Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo
Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and
Security, Vol.2 No.4.

[2] Nugroho, D. P. (2013). Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras. IJNS-


Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.4 No.3.

[3] Widiatri, R. A., & Dharmawan, A. H. (2015). Impacts of Megapolitan Development on


Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community. Sodality: Jurnal
Sosiologi Pedesaan, Vol.2 No.2 .
[4] Subadi, T. (2016). Migrant Workers become in Malaysia: Village Strategies to Over
Come Poverty and Cost of Education.

[5] Setyawan, N. B., & Wardati, I. U. (2013). Perancangan Sistem Informasi Pencatatan
Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan. IJNS-
Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.3 No.2.

[6] Murdick, R. G. 1991.“Sosiologi Kekuasaan”, Hal 2-3

[7] Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Yogyakarta: Graha II.

[8] Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek
di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.

[9] Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.

Anda mungkin juga menyukai