Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEPRESI

Tindakan keperawatan untuk pasien


Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien merasa cemas, putus asa dikarenakan penyakitnya yang tidak
kunjung sembuh, merasa tidak bahagia dengan keadaannya saat ini, malas
untuk bekerja/melakukan kegiatan sehari-hari.
DO : - Klien nampak gelisah
- Klien nampak sulit memulai pembicaraan.
- Klien berbicara hanya pada saat diberikan pertanyaan.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan alam perasaan: Depresi.
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menggunakan koping adaptif dalam menyelesaikan masalah
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan Saling percaya.
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
2) Perkenalkan diri dengan sopan.
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
4) Jelaskan tujuan pertemuan.
5) Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
6) Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Klien dapat menggunakan koping yang adaptif dalam menyelesaikan masalah.
1) Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya.
2) Tanyakan pada pasien cara yang biasa dilakukan dalam mengatasi
perasaannya.
3) Diskusikan dengan pasien efek dari koping yang biasa digunakan.
4) Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
5) Beri dorongan pada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan
dapat diterima.
6) Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih.
7) Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan
masalah.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya perawat “X”, bapak bisa memanggil
saya cukup dengan “x” saja, kalau boleh tahu nama bapak siapa? Suka
dipanggil apa? Baiklah kalau begitu pak, disini saya bermaksud untuk
berbincang-bincang sedikit mengenai keluhan-keluhan tentang kesehatan
yang bapak rasakan dan saya siap mendengarkan apa yang akan bapak katakan
selama kita berbincang-bincang.
b. Validasi
Tapi sebelumnya kalau boleh tahu bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Disini
saya sangat ingin sekali membantu menyelesaikan masalah bapak dan saya
harap bapak mau untuk dapat bekerja sama dengan saya. Jika bapak yakin
dengan saya, maka kita pasti dapat mencari jalan keluar dari masalah yang
sedang bapak hadapi saat ini.
c. Kontrak
Pak bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang cara bapak
dalam menghadapi suatu masalah? Dimana kita akan membicarakannya pak?
Bagaimana kalau disini saja? Kira-kira bapak ingin berapa lama kita
membicarakannya? Nah kalu begitu kita berbicara diteras selama ± 15 menit.
2. Fase Kerja
Nah, selama ini apa saja yang membuat bapak merasa cemas? Apakah bapak
merasa sulit untuk mengkomunikasikannya dengan orang lain? Pada saat itu
apakah bapak merasa malas untuk berkomunikasi? Apakah bapak merasa putus
asa? Apabila perasaan itu muncul, apa yang biasa bapak lakukan? Apakah bapak
tau akibat yang timbul dari apa yang bapak lakukan? Oke pak, ada beberapa cara
yang ingin saya tawarkan kepada bapak untuk mengurangi cemas, kesulitan bapak
dalam berkomuniksasi dan rasa putus asa yang bapak rasakan.
a. Mengurangi kecemasan: Ada beberapa hal yang dapat bapak lakukan untuk
mengurangi rasa cemas yang bapak alami, diantaranya;
1) Harus tidur yang baik.
2) Olahraga secara teratur.
3) Berbicara kepada teman-teman.
4) Berkonsultasi jika bapak membutuhkan bantuan.
b. Tekhnik Relaksasi.
1) Latihan Bernafas Dalam.
2) Berbaring atau duduk dalam suatu posisi yang nyaman di kursi.
3) Tubuh bapak harus sesantai mungkin.
4) Tutup mata bapak.
5) Berikan perhatian pada pernafasan bapak.
6) Letakkan satu tangan pada bagian dada atau perut bapak yang nampaknya
naik turun setiap bernafas.
c. Jangan lupa bapak harus minum obat secara teratur.
Coba bapak praktekkan teknik relaksasi nafas dalam. Yah, bagus pak. Sekali lagi!
Bagus pak. Saya menganjurkan agar bapak juga bisa melakukan cara yang lainnya
jika perasaan cemas/putus asa itu muncul lagi.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi/validasi
- Subjek : Bagaimana perasaan bapak setelah latihan relaksasi tadi?
- Objektif : Bapak tadi sudah melakukan latihan relaksasi bisa diulangi
sekali lagi pak? saya mau lihat lagi …, wah bagus sekali
bapak.
b. Rencana Tindak Lanjut
Saya harap bapak dapat melakukannya jika perasaan cemas itu datang lagi.
c. Kontrak
Setelah bapak paham dengan cara ini, kita akan berbicara mengenai
kemampuan atau cara lain yang dapat bapak lakukan dalam memuculkan
kembali semangat bapak. Baiklah bapak, waktu kita sudah habis, bagaimana
kalau besok kita ketemu lagi? Kira-kira jam berapa kita bisa bertemu? Dimana
tempatnya? Bagaimana kalau kita bertemu lagi nanti jam 10 pagi ditempat
yang sama.
Strategi Pelaksaan Tindakan Keperwatan II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : - Klien mengatakan sudah mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam,
dapat mengurangi perasaan cemasnya.
- Klien merasa cemas, putus asa dikarenakan penyakitnya yang tidak
kunjung sembuh, merasa tidak bahagia dengan keadaannya saat ini, malas
untuk bekerja/melakukan kegiatan sehari-hari.
DO : - Klien dapat mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam.
- Klien nampak masih sulit memulai pembicaraan.
- Klien berbicara hanya pada saat diberikan pertanyaan.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan alam perasaan: Depresi.
3. Tujuan
a. Klien dapat kembali bersemangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
b. Klien dapat menata kembali tujuan hidup.
4. Tindakan Keperawatan
a. Klien dapat kembali bersemangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
1) Bersama klien membahas masalah koping yang baik dalam menyelesaikn
masalah yang muncul akibat penyakitnya.
2) Beri dorongan dan motifasi pada klien.
b. Klien dapat menata kembali tujuan hidup.
1) Beri semangat kepada klien untuk tidak terpuruk memikirkan
penyakitnya.
2) Berikan pujian.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya? Coba sebutkan nama saya pak!
Bagus, ternyata bapak masih mengingatnya.
b. Validasi
Bapak terlihat segar dan bugar hari ini, bagaimana perasaan hari ini?
c. Kontrak
Kemarin kita sudah berbicara mengenai cara yang bapak gunakan untuk
menghadapi masalah, nah sekarang sesuai dengan janji kita, bahwa hari ini
bapak akan belajar untuk menemukan kembali semangat bapak seperti dahulu
dan menata kembali tujuan hidup bapak. Bagaimana kalau kita mulai
pembicaraan kita? Kita akan berbincang-bincang ± 20 menit disini.
2. Fase Kerja
Baiklah pak, apa bapak masih mengingat apa yang kita bicarakan kemarin? Bisa
bapak praktekkan lagi ? ..... wah, bagus! Ternyata bapak masih dapat
mengingatnya. Saya harap bapak akan tetap dapat mengingatnya. Baiklah pak, hari
ini bapak akan belajar untuk menemukan kembali semangat bapak seperti dahulu
dan menata kembali tujuan hidup bapak. Apa bapak masih sering merasa putus
asa? Kalau perasaan itu masih sering muncul, bapak harus mengatasinya dengan
cara meyakinkan diri bapak sendiri bahwa didunia ini tidak ada orang yang
sempuran, masih banyak orang yang lebih buruk masalahnya/penyakitnya dari apa
yang bapak alami sekarang. Bapak harus berpikir positif bahwa Allah SWT telah
merencanakan yang terbaik buat bapak, pasti ada hikmah di balik semua ini pak.
Bapak harus tetap berusaha dan jangan lupa berdoa. Okey pak? Pokoknya bapak
harus berpikir positif dalam menghadapi setiap masalah. Okey pak, sekarang coba
bapak ingat kembali tujuan hidup bapak yang telah bapak rencanakan sebelumnya,
bapak masih ingatkan? Bapak harus tetap semangat dalam memperoleh tujuan
hidup yang telah bapak cita-citakan.
3. Fase Terminasi1.
a. Evaluasi/validasi
- Subjek : Bagaimana perasaan bapak setelah membicarakan cara yang
tadi?
- Objektif : Bisa bapak ulangi lagi apa yang kita bicarakan tadi? …, wah
bagus sekali bapak. Pokoknya bapak harus! Harus selalu
berpikir positif untuk melawan rasa putus asa yang bapak
rasakan.
b. Rencana Tindak Lanjut
Saya berharap bapak dapat melakukannya untuk mengatasai perasaan putus
asa yang bapak rasakan. Saya juga berharap bapak dapat melakukan teknik
relaksasi nafas dalam untuk mengatasi masalah bapak.
c. Kontrak
Baiklah pak, waktu kita sudah habis, bagaimana kalau kita cukupkan sampai
disini? Bagaiamana kalau besok kita bertemu lagi untuk membicarakan hal-
hal yang sudah kita bicarakan kemarin dan hari ini untuk mengevaluasinya ?
Kira-kira jam berapa kita bisa bertemu lagi besok? Dimana tempatnya?
Baiklah pak, kita bertemu kembali besok jam 9 pagi di tempat ini.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan III
A. Proses Keperawatana.
1. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan mulai dapat mengontrol perasaan cemas yang dirasakan,
klien mulai dapat menerima keadaan penyakitnya saat ini.
DO : - Klien nampak lebih bersemangat.
- Klien nampak sedang membersihkan pekarangan rumahnya (melakukan
kegiatan sehari-hari).
- Klien mulai bisa memulai pembicaraan.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan alam perasaan: Depresi.
3. Tujuan
Melatih kembali klien untuk menggunakan mekanisme koping yang adaptif
dalam menyelesaikan masalahnya
4. Tindakan Keperawatan
a. Bimbing klien dalam meggunakan mekanisme koping yang telah diajarkan.
b. Berikan pujian pada setiap tindakan yang telah di lakukan.
B. Startegi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak!
b. Validasi
Bapak terlihat segar hari ini. Bagaimana perasaan bapak hari ini ?
c. Kontrak
Okey pak, kemarin kita telah belajar mekanisme koping dan tekhnik dalam
menyelesaikan masalah, nah sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini
bapak akan mempraktekan kembali tekhnik-tekhnik yang telah saya ajarkan.
Bagaimana kalau kita mulai saja sekarang diruangan ini ± 15 menit?
2. Fase kerja
Okey pak, bapak masih ingat tekhnik yang saya ajarkan kemarin? Ada berapa
tekhniknya pak? coba sebutkan! Bagus pak, ternyata ingatan bapak sangat kuat.
Bapak masih tau cara melakuknannya? Coba bapak lakukan! ....wah, bagus. Bapak
memang sangat cerdas.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi/validasi
Subjek : Bagaimana perasaan bapak setelah mampu melakukan semua
mekanisme koping yag telah saya jelaskan?
Objektif : Okey pak, bapak telah menguasai semua tekhnik-tekhnik yang
telah saya ajarkan. Seandainya bapak mengalami lagi masalah
seperti sekarang, apa yang bapak lakukan? Bagus pak, ternyata
bapak telah betul-betul menguasainya.
Baiklah pak waktunya telah habis, semoga bapak dapat meraih semua impian
bapak, sampai ketemu dilain waktu pak.
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
A. Tujuan
Setelah tindakan keperawatan keluarga dilakukan, keluarga mampu merawat
klien dengan gangguan alam perasaan: depresi.
B. Tindakan
Melatih keluarga merawat pasien depresi. Tahapan melatih keluarga agar
mampu merawat klien dengan depresi dirumah:
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
2. Menjelaskan tentang:
a. Masalah depresi dan dampaknya pada pasien.
b. Penyebab depresi.
c. Cara-cara merawat pasien dengan depresi, antara lain:
1) Membina hubungan saling percaya dengan pasein dengan cara bersikap
peduli.
2) Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien dan mencela hasil
yang telah diperoleh oleh pasien dan memberikan pujian yang wajar.
3. Meperagakan cara merawat pasien dengan depresi4
4. Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari dan
mendiskusikan yang dihadapi.
5. Menjelaskan perawatan lanjtuan

SP 1 Kelurga
Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah depresi, penyebab depresi, dan
cara merawat pasien dengan depresi.
1. Fase Orientas
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi bu, Perkenalkan saya perawat “X”, ibu bisa memanggil “x” saja,
saya yang sementara ini merawat bapak “D”, bapaknya ibu. Nama ibu siapa?
Senang dipanggil apa?
b. Validasi
Ibu terlihat segar hari ini, bagaimana perasaan bapak?
c. Kontrak
Bagaiman kalu kita berbincang-bincang tentang masalah bapak “D” dan cara
perawatannya? bagaimana kalau kita diskusi saja disini? Berapa lama ibu
punya waktu? Bagaimana kalau ± 30 menit?
2. Fase Kerja
Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat bapak “D”? apa yang sudah
dilakukan? Masalah yang dialami oleh bapak “D” disebut depresi.
Maafsebelumnya bu, ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh
klien-klien gangguan jiwa lain. Tanda-tandanya antara lain perasaan murung,
sedih, merasa tidak berdaya, tidak semangat, merasa bersalah, nafsu makan
menurun, bahkan sampai berkeinginan untuk bunuh diri. Biasanya masalah ini
muncul karena pernah kehilangan sesuatu yang di cintainya atau tidak mencapai
apa yang diinginkan, selalu dikucilkan,atau tidak mendapatkan pujian, atau bisa
saja dikarenakan penyakit yang diderita. Apabila masalah depresi ini tidak diatasi
maka seseorang bisa menganiyaya diri sendiri, misalnya dengan bunuh diri. Untuk
menghadapi keadaan yang demikian, ibu dan anggota keluarga lainnya harus
sabar. Untuk merawat bapak “D” keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama
keluarga harus membina hubungna saling percaya, kedua keluarga perlu
memberikan semangat dan dorongan kepada bapak “D” dan berilah pujian yang
wajar atas apa yang telah perolehnya. Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan
untuk melakukan semua cara itu? Sekarang coba ibu peragakan cara
berkomunikasi seperti yang saya contohkan, bagus. Ibu telah melakukannya
dengan baik. Sampai disini, ada yang ingin ibu tanyakan?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Baiklah bu, waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan ibu setelah kita
latihan tadi? Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan depresi?
Selanjutnya bisa ibu sebutkan kembali cara-cara merawat bapak “D” yang
mengalami depresi? Bagus sekali bu.
b. Kontrak
Bagaiman kalau kita bertemu 3 hari lagi untu latihan langsung kepada sifulan
? kita ketemu di rumah bapak saja, pada jam yang sama. Selamatpagi pak!

SP 2 Keluarga
Melatih kelurga mempraktekan cara merawat pasien dengan masalah depresilangsung
di hadapan pasien
1.

Fase Orientasi
a.

Salam TerpeutikBagaimana perasaan bapak hari ini ?b.

ValidasiBapak masih ingat latihan merawat anak bapak seperti yang kita
pelajaribeberapa hair yang lalu ?c.

KontrakMari kita praktekan langsung ke si fulan! Berapa lama waktu bapak ? baikkita
bisa coba selama 30 menit. Sekarang mari kita temu si fulan.
2.

Fase Kerja
Selamat pagi S ? Bagaimana Perasaan S hari ini ? bapak S ingin bercakap-cakap. Beri
salam! Bagus.Kemudian berikan kesempatan kepada orang tuanya untuk bercakap-
cakapdengan S!
3.
Fase Terminasi
a.

Evaluasi

12 |
P a g e

Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tadi ? bapak sudah bagus.b.

KontrakBakap telah melakukan cara merawat kepada S. tiga hari lagi kita akanbertemu
untuk mendiskusikan pengalaman bapak dalam melakukan caramerawat yang sudah kita
pelajari. Waktu dan tempatnya sama sepertisekarang pak. Sampai jumpa.!

C.

SP 3 Keluarga
Menjelaskan perewatan lanjutan
1.
Fase Orientasi
a.

Salam TerapeutikSelamat pagi pak ? bagaimana keadaan bapak hari ini ?b.

KontrakKarena kunjungan saya sudah mau berakhir, maka kit perlu bicarakanlanjtan
dirumah!Bagaimana kalua kita bicrakan perwatan lanjutan tersebut disini saja?Berapa
lama kita bisa bicara ? bagaimana kalau 30 menit ?
2.

Fase Kerja
Pak ini jadwal sudah saya buat. Coba dilihat, mungkinkah dilanjutkan ? baikini jadwal
kegiatan maupun jadwal minum obatnya, hal-hal yang perludi[erhatikan lebih lanjut
adalah perilaku bapak terhadap S, bapak harusselalu berikan perhatian, dorongan,
semangat serta pujan yang wajar atassesuatu yang telah dicapai S. oya pak, jika ada
sesuatu yang terjadi pada Sbisa segera hubungi Perwat L, di puskesmas INTAN, ini no
telponpuskesmasnya: (0411)456xxxxx
3.

Fase Terminasi

13 |
P a g e

Bagaiman pak ? ada yang belum jelas ? ini jadwal kegiatan harian S. janganlupa control
K PKM senelum obat habis atau ada gejala yang tampak.
Selamat pagi pak

Anda mungkin juga menyukai