Proposal
Proposal
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bayi
Masa bayi dimulai dari 0 hari atau hari setelah lahir sampai berusia 2
tahun. Periode ini merupakan periode kritis pada masa pertumbuhan atau
disebut sebagai periode emas. Pada masa ini, sebagian besar fungsi fisiologi
berubah, mulai dari tubuh yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan
lengan kaki, sistem saraf yang membentuk jutaan sinapsis baru sebagai
Pada masa bayi, asupan zat gizi mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan hingga masa remaja. Kebutuhan gizi pada setiap bayi berbeda
penyerapan, dan untilisasi makanan. Pada masa ini juga zat gizi yang
bersumber dari bahan makanan perlu diberikan secara tepat dengan kualitas
terbaik karena gangguan zat gizi pada masa ini dapat mempengaruhi kualitas
Kebutuhan zat gizi makro dan mikro per kilogram berat badan pada bayi
lebih tinggi dibandingkan usia yang lain. Hal tersebut dibutuhkan untuk
terutama energi dan protein. Bayi usia 0-6 bulan dapat memenuhi kebutuhan
gizinya hanya dengan ASI, Yaitu 6-8 kali sehari atau lebih pada masa-masa
awal, sedangkan bayi >6 bulan dapat mulai dikenalkan pada makanan padat
7
8
2017)
2.3 MP-ASI
diberikan setelah bayi berusia 6 bulan karena ASI tidak lagi dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi. MP-ASI mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi
makanan kluarga.
(keterampilan oromotor).
Terdapat 2 jenis MP-ASI, yaitu buatan rumah tangga atau pabrik dan
dimakan bayi dan memenuhi kebutuhan gizinya. Tekstur makanan mulai dari
pemberian MP-ASI :
hipoalergenik.
2.4 Karbohidrat
Karbohidrat atau yang populer dikenal dengan sebutan hidrat arang atau
sakarida (dari bahasa Yunani sakcharon yang berarti gula). Karbohidrat adalah
zat gizi berupa senyawa organik yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan
2017)
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari
yang ada dalam makanan adalah pati, sukrosa, laktosa. Jenis yang paling
penting adalah pati polisakarida (starch) yang dicernakan oleh enzim amilase
pankreas.
10
Protein dan lemak berperan pula sebagai sumber energi bagi tubuh kita,
karbohidrat yang merupakan bahan makanan bagi kita, ada pula karbohidrat
yang tidak dapat dimakan oleh kita atau tidak berfungsi sebagai makanan,
misalnya kayu, serat kapas, dan beberapa tumbuhan lain. (Hardinsyah, 2017)
relatif kecil, sedangkan polisakarida, pati, dan serat jenis tertentu dapat
yang kompleks.
A. Glukosa
B. Fruktosa
gula lain. Dikenal juga sebagai gula asal buah-buahan dan juga
dapat dibuat dari glukosa, selain dari gula bit atau gula tebu.
C. Galaktosa
bentuk bebas di alam, tetapi terdapat pada bahan hewani, yaitu air
A. Sukrosa
B. Maltosa
C. Laktosa
pada susu hewan menyusui dan air susu ibu (ASI). Susu sapi
Dalam ilmu gizi, monosakarida atau gula tunggal yang penting adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida atau gula rangkap yang penting
(Hardinsyah, 2017)
sebagai sumber energi yang paling murah dibandingkan zat gizi lain
utama bagi otak dan susunan saraf. Otak dan jaringan saraf sangat
dan organ.
5. Pengatur periistaltik usus dan pemberi muatan sisa makanan, Serat (selulosa
tipe 2, yang memiliki gejala relatif mirip. Untuk mengontrol kadar gula
dengan obat penurun glukosa oral ataupun insulin dan aktivitas fisik
terjadi karena defisiensi enzim laktase pada bursh border usus kecil
bayi atau terjadi saat dewasa karena adaptasi tubuh. (Hardinsyah, 2017)
2.8 Sukrosa
Sukrosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan
tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak
tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa
dan satu unit fruktosa. Contoh pada pembuatan sirup sebagai sukrosa (gula
pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert.
Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis
Uji karbohidrat yang resmi ditetapkan oleh BSN dalam SNI 01-2891-
1992 yang analisa total karbohidrat dengan metode luff schrool. Pada tahun
schrool saat itu menjadi metode yang resmi di pakai di pulau jawa.