Anda di halaman 1dari 7

Mastosit

Peran sel biang pada alergi.


Mastosit, sel biang, sel mast (bahasa
Inggris: mast cell, mastocyte) adalah sel
yang mengandung granula yang kaya
akan histamin dan heparin. Mastosit
sering berdiam di antara jaringan dan
membran mukosa, tempat sel ini
berperan dalam sistem kekebalan
turunan dengan bertahan melawan
patogen, menyembuhkan luka, dan juga
berkaitan dengan alergi dan anafilaksis.

Mastosit terdapat pada hampir seluruh


jaringan yang menyelimuti pembuluh
darah, saraf, kulit, mukosa dari paru dan
saluran pencernaan, juga pada mulut,
conjunctiva dan hidung.[1]
Ketika teraktivasi, mastosit secara cepat
melepaskan granula terkarakterisasi,
kaya histamin dan heparin, bersama
dengan berbagai mediator hormonal, dan
kemokina, atau kemotaktik sitokina ke
lingkungan. Histamin memperbesar
pembuluh darah, menyebabkan
munculnya gejala peradangan, dan
melibatkan neutrofil dan makrofaga.

Mastosit pertama kali ditemukan dan


dijabarkan oleh Paul Ehrlich dalam tesis
doktoral pada tahun 1878 dengan sudut
pemikiran dari bentuk yang berupa
granula dan sifat noda yang dapat
ditimbulkan sel ini. Pemikiran ini yang
menyebabkan Paul Ehrlich dengan keliru
mempercayai bahwa mastosit berfungsi
untuk memberikan nutrisi kepada
jaringan yang ada di sekitarnya, sehingga
mastosit diberikan nama Mastzelle
dalam bahasa Jerman yang diambil dari
bahasa Yunani masto yang berarti, aku
memberi makan.[2] Saat ini mastosit
dianggap sebagai bagian dari sistem
kekebalan.

Mastosit sangat mirip dengan granulosit


basofil, salah satu golongan sel darah
putih dan membuat banyak spekulasi
bahwa mastosit dan basofil berasal dari
jaringan yang sama, hingga bukti terkini
menunjukkan bahwa kedua sel ini
berasal dari sel prekursor yang berbeda
di dalam sumsum tulang, tetapi masih
mengandung molekul CD34 yang sama.
Basofil meninggalkan sumsum tulang
setelah dewasa sedangkan mastosit
teredar dalam bentuk yang belum
matang. Jaringan tempat mastosit
menetap dan menjadi dewasa mungkin
sekali akan menentukan perilaku sel
tersebut.[1]

Hingga saat ini hanya dikenali dua jenis


mastosit, yang berada pada jaringan
penghantar, dan mastosit mukosa yang
bereaksi terhadap sel T.[3]

Referensi
1. ^ a b Prussin C, Metcalfe DD (2003).
"IgE, mast cells, basophils, and
eosinophils". J Allergy Clin Immunol.
111 (2 Suppl): S486–94.
doi:10.1067/mai.2003.120 .
PMID 12592295 .
2. ^ Ehrlich P. Beiträge zur Theorie und
Praxis der histologischen Färbung.
Dissertation at Leipzig University,
1878.
3. ^ Denburg, Judah A. (1998). Allergy
and allergic diseases: the new
mechanisms and therapeutics.
Totowa, NJ: Humana Press. ISBN 0-
89603-404-6.
Artikel bertopik biologi ini adalah sebuah
rintisan. Anda dapat membantu
 
Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Mastosit&oldid=14789676"

Terakhir disunting 6 bulan yang lal…

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai