Anda di halaman 1dari 11

Makalah Metodologi Penelitian

Langkah-Langkah Penelitian (BAB 1)

Oleh :

RANTI MEIRISKA

No. BP. 1521662007

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS

PRODI ILMU PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

PADANG 2015
Langkah Langkah Penelitian
(BAB 1)

Ada beberapa pendapat pakar tentang langkah langkah dalam penelitian. Arikunto (2006)
membagi penelitian dalam 11 tahap yaitu:
1) memilih masalah,
2) studi pendahuluan,
3) merumuskan masalah,
4) merumuskan anggapan dasar dan atau hipotesis,
5) memilih pendekatan,
6) menentukan variable dan sumber data,
7) menentukan dan menyusun instrument,
8) mengumpulkan data,
9) analisis data,
10) menarik kesimpulan
11) menyusun laporan.
Langkah ke -1 sampai dengan ke -6 merupakan kegiatan pembuatan rancangan
penelitian. Langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian dan langkah
terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.
Mason dan Bramble (1978) menyebutkan ada lima tahap penelitian. Yang pertama,
peneliti tertarik dan merasa perlu melakukan penelitian. Yang kedua, peneliti memahami hal
yang diteliti secara mendetail. Yang ketiga menyusun proposal. Yang keempat mengumpulkan
dan menganalisa data. Yang kelima menulis laporan penelitian.
Meskipun dalam pembagiannya berbeda, namun sebenarnya pendapat tersebut memiliki
kesamaan bahwa langkah penelitian diawali dari masalah yang dipilih untuk diteliti dan
diakhiri dengan laporan untuk publikasi hasil.
Proposal Penelitian adalah sebuah konsep rencana pra penelitian yang akan dilakukan
oleh mahasiswa untuk mempersiapkan berbagai prosedur yang akan dilakukannya pada saat
meneliti. Proposal Penelitian umumnya terdiri dari 3 BAB yaitu BAB I Pendahuluan, BAB II
Tinjauan Pustaka dan BAB III Metodologi Penelitian. BAB I PENDAHULUAN ini pada
dasarnya memuat

(1) Latar belakang Masalah,

(2) Rumusan Masalah,

(3) Tujuan Penelitian,

(4) Manfaat Penelitian,

(5) Ruang Lingkup Penelitian.

Jumlah Halaman untuk BAB Pendahuluan antara 5 - 10% dari jumlah halaman
keseluruhan.

1. Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah adalah bagian I dari BAB Pendahuluan Didalam
bagian ini dikemukakan BAB Pendahuluan adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan baik kesenjangan teoritik (Gap Researc) maupun kesenjangan
praktis (Gap Fenomena) yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Didalam latar
belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian,
kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi
yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah
yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

Pengertian Latar Belakang Masalah adalah menceritakan hal hal yang


melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul penelitiannya. Dalam latar
belakang masalah ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif yang sedang mengamati
situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan berbagai alasan
mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti dalam hal ini dapat mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi belum efektif pada
pelaksanaannya.

Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada krisis ideologi, ekonomi,
sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar belakang ditutup dengan
kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti
dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda untuk tidak diteliti. Yang menjadi
pertanyaan, berapa halaman jumlah latar belakang masalah ?. Jawabannya yaitu
proporsional, tergantung jumlah halaman seluruh proposal penelitian atau laporan
penelitian. Perlu digaris bawahi bahwa jangan sampai latar belakang masalah yang
ada pada proposal atau yang ada pada Bab 1 pada laporan penelitian jumlahnya lebih
banyak dari bab-bab lainnya, kecuali bab terakhir, yaitu kesimpulan dan saran.

Jadi sebelum menentukan judul penelitian, maka seorang peneliti diwajibkan


untuk menemukan suatu masalah. Masalah tersebut kemudian dijadikannya sebagai
latar belakang diangkatnya sebuah judul yang nantinya akan diteliti oleh peneliti.
sekian dari informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah.
a. Cara Membuat Latar Belakang Masalah Yang Benar
1. Jadilah seperti "mata-mata"
Untuk menemukan masalah, anggaplah anda seolah-olah "mata-mata" yang sedang
ingin mencari tahu segala hal yang menurut anda itu adalah masalah. Seperti yang
sudah saya jelaskan sebelumnya, anda dapat menemukan masalah dari lingkungan
disekitar anda. Misalnya isu sosial, budaya, pendidikan, keamanan, politik, dan
sebagainya.

2. Fakta masalah
Dalam menyusun latar belakang masalah, ada baiknya anda memikirkan terlebih
dahulu fakta masalah yang akan anda jadikan sebagai fokus masalah. Karena
masalah sebenarnya adalah kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan
suatu kenyataan ( das sollen-das sein).

3. Temukan fokus masalah


Setelah menjadi "mata-mata", dari sekian banyak hal yang telah anda perhatikan,
setelah mempertimbangkannya, maka lakukanlah analisis permulaan. Gunanya agar
anda dapat menyimpulkan fokus masalahnya. Fokus masalah adalah masalah yang
menurut anda lebih dominan, lebih krusial, dan lebih aktual. Usahakanlah fokus
masalah yang anda temukan merupakan masalah yang paling unik, harus
dikedepankan untuk dibahas, dan memang isu yang benar-benar terjadi. Jangan
menjadikan masalah. Tapi masalahnya haruslah yang benar-benar terjadi.
Contoh :
Kebijakan BPJS kesehatan di indonesia
Masalah :

1. Sosialisasi
2. Pelayanan
3. Identitas kependudukan cenderung ganda
4. Lingkungan Masyarakat
5. Jamkesda dan Jamkesmas

Misalnya anda menemukan 5 masalah di atas terkait efektif atau tidaknya kebijakan
BPJS, maka pilihlah masalah mana yang menurut anda paling dominan, paling
krusial, dan aktual. Tapi yang paling utama adalah masalah yang krusial dulu. Yakni
masalah yang kira-kira butuh pemecahan dan solusi mengatasinya berdasarkan teori
dan anjuran. Anjuran disini saya maksudkan bisa saja dari para akademisi, tuntutan
masyarakat, dan sebagainya. Misalnya anda pilih poin 1 dan poin 2, yaitu kebijakan
BPJS bermasalah karena kurangnya sosialisasi dan pelayanan. Maka dalam proses
membuat latar belakang masalahnya nanti jangan lepas dari 2 masalah tersebut.

4. Jelaskan masalahnya
Membuat susunan latar belakang masalah, anda dapat menyusunnya dari hal yang
umum dulu kemudian baru hal yang khusus. Atau sebaliknya, anda dahulukan yang
khusus kemudian yang umum.
Contoh :
Kebijakan BPJS kesehatan di Indonesia
Masalah yang di pilih :

1. Sosialisasi
2. Pelayanan

Poin ini kita anggap sebagai masalah dominan, krusial, dan aktual. Nah, saat
menjelaskan masalahnya dalam latar belakang masalah penelitian, dua cara
menyusunnya di atas dapat anda jadikan pedoman yakni :

1. UMUM ---> KHUSUS


2. KHUSUS ---- > UMUM
Penjelasan :
a. Umum---khusus
Dalam poin ini, anda dapat membicarakan yang umum dulu. Akan tetapi jangan
menyimpang dari kedua masalah krusial di atas.Caranya :

1. Carilah Peraturan-perundangan yang berlaku atas kebijakan BPJS Kesehatan.


Kemudian analisis ketidak-efektifan, dan simpulkan. Misalnya, menurut peraturan
BPJS kesehatan No.1 tahun 2014 bla..blas,,bla.. dan seterusnya.
2. Temukan fakta lapangan tentang sosialisasi dan pelayanan BPJS Kesehatan
3. Temukan teori terkait sosialisasi dan sistem pelayanan yang baik. Sesuai atau tidak
dengan peraturan?
4. Jelaskan kondisi masyarakat terkait adanya kebijakan BPJS Kesehatan.
5. Buat alasan mengapa anda memilih judul ini.

b. Khusus---Umum
Cara ini mendahulukan hal-hal yang khusus dulu untuk di bahas. Atau utarakan dulu
maksud dan tujuan memilih judul, kemudian mengutarakan hal yang umum. Cara
ini merupakan kebalikan dari cara Umum---Khusus. Silahkan dipikirkan saja. heheh
KHUSUS -- UMUM

Jadi tips dan trik menulis laporan penelitian, baik itu journal, skripsi, maupun tesis
dan disertasi, adalah seperti langkah-langkah yang saya sebutkan di atas. Sebagai
referensinya saya memiliki pedoman sendiri dari kampus, buku-buku. Salah satu
Buku yang sering menjadi rujukan saya adalah susunan Prof.Dr. Sugiyono tentang
Motode penelitian administrasi, dan lain sebagainya.
Inti dari semua itu, hal yang penting anda ketahui adalah mengetahui masalah
di sekitar anda. Bagaimana mungkin anda akan menulis sebuah karya ilmiah jika
masalahnya anda tak ketahui? Jika anda memaksakan diri menulis karya ilmiah yang
bukan anda ketahui, usahakanlah banyak bertanya, dan membaca buku. Hal yang
seperti ini biasanya jika anda memilih jurusan kuliah yang bukan minat anda.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah bagian II dari BAB Pendahuluan hendaknya disusun
secara singkat, padat, jelas dan sebaiknya dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis
atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain
itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan
dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Rumusan masalah adalah tulisan singkat yang biasanya terletak di awal laporan atau
proposal untuk menjelaskan masalah atau isu yang dibahas dokumen tersebut kepada para
pembaca. Secara umum, suatu rumusan masalah akan menggarisbawahi fakta-fakta dasar
dari masalahnya, menjelaskan alasan masalah itu penting, dan menentukan solusi secepat dan
selangsung mungkin.
Contoh skema menentukan rumusan masalah:
a. Masalah : pendidikan
b. Negatif : Sistem Pendidikan di Indonesia saat ini kurang efektif dan
berkembang
c. Positif : Sistem Pendidikan di Indonesia saat ini sangat efektif dan
berkembang
d. Fokus masalah : Sistem pendidikan efektif atau tidak? Implementasinya
bagaimana?
e. Carilah Peraturan/perundangan tentang pendidikan, sistem pendidikan,
dinas pendidikan, fasilitas pendidikan. Jika sudah ketemu, bandingkan
dengan kondisi saat ini menurut sobat.
f. Carilah isu pendidikan di media, mana yang terbaru, mana yang lama
namun masih menjadi masalah berkepanjangan hingga saat ini.
g. Carilah isu pendidikan di daerah anda. bagaimana perkembangannya? apa
saja kelebihan dan kekurangannya? efektif atau tidak? bagaimana kondisi
riil nya saat anda cek ke lapangan? faktanya seperti apa?
h. Carilah sumber-sumber dari Buku, jurnal, skripsi, tesis, atau makalah yang
lain. Hal ini tentunya sebagai masukan informasi bagi sobat. Jadi sebelum
menyusun makalah, skripsi, atau tesis, ada baiknya sobat memperhitungkan
sumber-sumber ini. Jika tidak, maka tulisan sobat nantinya akan
menemukan kesulitan menemukan apa yang akan ditulis.
i. Tentukan masalahnya. Apakah masalahnya negatif, atau positif. Misalnya
anda menemukan masalah negatif dalam sistem pendidikan di daerah anda.
Kalimatnya seperti A. Implementasi sistem pendidikan tidak efektif karena
fasilitas gedung tidak mendukung B. Sistem pendidikan tidak efektif karena
faktor kualitas SDM guru C. Sistem pendidikan tidak efektif karena tidak
adanya dukungan yang cukup dari dinas pendidikan daerah anda D. Sistem
pendidikan tidak efektif karena Minat masyarakat terhadap dunia
pendidikan masih minim.
j. Buat rumusan masalah dengan pertimbangan poin a hingga poin i. Buatlah
rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya. Seperti bagaimana
implementasi sistem pendidikan yang efektif? atau Seberapa besar pengaruh
fasilitas terhadap efektifitas pendidikan
3. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah bagian III dari BAB Pendahuluan yang
Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan
penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya
terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan
menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam
bentuk kalimat pernyataan.

Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian.
Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kerah
mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui penelitian itu. Tujuan
penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (measurable). Misal :
a. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di
kecamatan “X” selama kehamilan.
b. Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan
kehamilan dengan BBLR
Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi :
a. Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui penelitian.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih
operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum
penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional dalam tujuan khusus adalah :
mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai, mengetahui,
dll.
Contoh :
Tujuan umum :
Mengetahui hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih yang digunakan
dengan terjadinya diare di wilayah Kota Samarinda.
Tujuan Khusus :
a) Mengetahui jenis sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat kota
Samarinda
b) Mengetahui kondisi/kualitas fisik sarana air bersih yang digunakan oleh
masyarakat Samarinda
c) Mengetahui hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kualitas air
yang digunakan oleh masyarakat Samarinda.
d) Mengetahui hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kejadian diare
masyarakat Samarinda

Apabila tujuan umum suatu penelitian sudah spesifik maka tidak perlu diuraikan
kedalam tujuan khusus, maka tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus,
cukup dibuat “tujuan penelitian” saja.

4. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian adalah Bagian ke IV dari bab Pendahuluan dimana bagian
ini ditujukkan manfaat penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau
pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab
kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian
dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah
yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

Bagian ini berisikan uraian tentang temuan baru yang dihasilkan dan manfaat
temuan penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat
dimanfaatkan oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi
dan seni (IPTEKS).

Contoh :
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dalam rangka
meningkatkan upaya-upaya pencegahan penyakit diare khususnya di wilayah kota
Samarinda
Hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan masyarakat khususnya dibidang sanitasi lingkungan.
5. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang ke V adalah bagian ke V dari BAB Pendahuluan, dan Yang
dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah hanya variabel-variabel yang diteliti,
serta indikator-indikatornya.

Anda mungkin juga menyukai