Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD RAA Soewondo Pati. RSUD RAA


Soewondo merupakan salah satu dari sekian rumah sakit milik Pemkab
pati yang bermodel RSU yang diurus oleh Pemda dan tercatat sebagai
rumah sakit pemerintah kelas B Non pendidikan yang beralamat di Jl. Dr.
Soesanto No. 114 Pati – Jawa Tengah. RSUD RAA Soewondo Pati
dibangun mulai tahun 1932 oleh Bupati Pati pada saat itu yaitu bapak
RAA Soewondo. (Profil RSUD RAA Soewondo Pati,
http//rsud.patikab.go.id)
Batas-batas wilayah administrasinya sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Garasi PO. Slamet
b. SebelahTimur : Perumahan Warga
c. Sebelah Selatan : Jl. Kembang Joyo
d. Sebelah Barat : Desa Kutoarjo

2. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
1) Kelompok Eksperimen
Tabel 4. 1
Rata-rata Jenis Kelamin
Responden pada kelompok eksperimen
Mean Minimum Maximum
Jenis kelamin eksperimen 1.47 1 (laki-laki) 2 (perempuan)

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata atau mean jenis
kelamin adalah 1,47 sedangkan jumlah minimum responden adalah
laki-laki dan jumlah maksimum responden kelompok eksperimen
adalah perempuan.
2) Kelompok Kontrol

Tabel 4. 2
Rata-Rata Jenis Kelamin
Responden Pada Kelompok kontrol
Mean minimum maximum
Jenis Kelamin Kontrol 1.53 1 (laki-laki) 2 (perempuan)

1
2

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai mean jenis kelamin


responden dalam kelompok kontrol adalah 1,53 sedangkan nilai
minimum adalah 1 (laki-laki) sebanyak 7 orang (46,7%) dan nilai
maksimum adalah 2 (perempuan) sebanyak 8 orang (53,3%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur


1) Kelompok Eksperimen

Tabel 4. 3
Rata-Rata Usia Responden
Pada Kelompok Eksperimen
Variabel Mean Minimal - Maksimal
Usia Responden Eksperimen 40.93 25 - 62

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui rata-rata usia responden adalah


40,93, dan standar deviasi adalah 11.048, usia responden terendah
25 tahun dan usia responden tertinggi adalah 62 tahun.
2) Kelompok Kontrol
Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Umur Responden
Pada Kelompok Kontrol
Variabel Mean Minimal - Maksimal
Usia Responden Kontrol 39.33 23 - 62

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui rata-rata usia responden adalah


39.33, dan standar deviasi adalah 11.690, usia responden terendah
23 tahun dan usia responden tertinggi adalah 62 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


1) Kelompok Eksperimen

Tabel 4. 5
Rata-rata Pekerjaan Responden
Pada Kelompok Eksperimen
Mean Minimum Maximum
Pekerjaan Eksperimen 1.93 1 4

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden


pada kelompok eksperimen berprofesi sebagai petani yaitu
sebanyak 6 orang (40%), berprofesi sebagai buruh sebanyak 5
orang (33,3 %), berprofesi sebagai wiraswata sebanyak 3 orang
(20%) dan berprofesi sebagai PNS sebanyak 1 orang (6,7%)
sedangkan nilai mean pekerjaan kelompok eksperimen adalah 1.93.
3

2) Kelompok Kontrol

Tabel 4. 6
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden
Pada Kelompok Kontrol
Mean Minimum Maximum
Pekerjaan Kontrol 2.13 1 4

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden


pada kelompok eksperimen berprofesi sebagai buruh yaitu
sebanyak 8 orang (53,3%), berprofesi sebagai petani sebanyak 3
orang (20 %), berprofesi sebagai wiraswata sebanyak 3 orang
(20%) dan berprofesi sebagai PNS sebanyak 1 orang (6,7%)
sedangkan nilai mean pekerjaan responden kelompok kontrol
adalah 2,13.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


1) Kelompok Eksperimen

Tabel 4. 7
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden
Pada Kelompok Eksperimen
Mean Minimum Maximum
Pendidikan Eksperimen 2.60 1 4

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden pada kelompok


eksperimen berpendidikan SD sebanyak 2 orang (13,3%),
berpendidikan SMP sebanyak 4 orang (26,7%), berpendidikan SMA
sebanyak 7 orang (46,7%) berpendidikan Perguruan Tinggi
sebanyak 2 orang (13,3%).
2) Kelompok Kontrol
Tabel 4. 8
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden
Pada Kelompok Kontrol
Mean Minimum Maximum
Pendidikan Kontrol 2.80 1 4

Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden pada kelompok


eksperimen berpendidikan SD sebanyak 1 orang (6,7 %),
berpendidikan SMP sebanyak 2 orang (13,3%), berpendidikan SMA
sebanyak 11 orang (73,3 %) berpendidikan Perguruan Tinggi
sebanyak 1 orang (6,7%).
4

B. Analisa Univariat

1. Nilai Heart Rate pada kelompok eksperimen sebelum diberi posisi


fowler 450
Tabel 4. 9
Mean nilai heart rate pada kelompok eksperimen
sebelum di beri posisi fowler 450
Mean Minimum Maksimum

145.93 130 bpm 167 bpm

Dari tabel 4.9 dapat diketahui hasil heart rate sebelum diberi perlakuan
pemberian posisi fowler 450 nilai mean pada kelompok pretest
eksperimen adalah 145,93 bpm, nilai minimum pada kelompok pretest
eksperimen adalah 130 bpm dan nilai maksimum kelompok pretest
eksperimen adalah 167 bpm.

2. Nilai Heart Rate Pada Kelompok Eksperimen Setelah Diberi Posisi


Fowler 450.
Tabel 4. 10
Mean Nilai Heart Rate Pada Kelompok Eksperimen
Setelah Diberi Perlakuan Posisi Fowler 450
Mean Minimum Maksimum
132.20 107 154 bpm

Dari tabel 4.9 dapat diketahui hasil nilai Heart Rate setelah diberi
perlakuan yaitu pemberian posisi fowler 450 nilai heart tertinggi adalah
154% sejumlah 1 orang (6,7%), sedangkan nilai terendah adalah 107
sejumlah 1 orang (6,7%). Mean nilai heart rate pada kelompok post test
eksperimen adalah 132,20 bpm.

3. Nilai awal Heart Rate Kelompok Kontrol pada posisi kurang dari 300

Tabel 4. 11
Mean nilai awal heart rate kelompok kontrol
Pada posisi tidur semifowler kurang dari 300
Mean Minimum Maximum

145.13 134 bpm 156 bpm

Dari tabel 4.11 dapat diketahui nilai awal heart rate pada kelompok kontrol
pada posisi tidur kurang dari 300 didapatkan mean 145,13 bpm, nilai
minimum adalah 134 bpm, dan nilai maksimum adalah 156 bpm.
5

4. Nilai akhir Heart Rate Kelompok Kontrol pada posisi semi fowler
kurang dari 300
Tabel 4. 12
Mean Nilai Heart Rate Pada Kelompok kelompok kontrol
tanpa Diberi Perlakuan posisi fowler 450
Mean Minimum Maximum

151.73 bpm 124 bpm 178 bpm

Dari tabel 4.10 dapat menunjukkan bahwa nilai Heart Rate tanpa diberi
perlakuan posisi fowler 450 nilai Heart Rate maksimum adalah 178 bpm
sedangkan nilai Heart Rate minimum adalah 124 bpm dan Mean nilai
heart rate pada kelompok kontrol adalah 151,73 bpm.

C. Analisa Bivariat
Analisa bivariat pada penelitian ini adalah pengaruh pemberian posisi fowler
450 terhadap perubahan Heart Rate pada pasien edema paru dengan
Ventilator Mekanik. Pengaruh pemberian posisi fowler 450 terhadap
perubahan Heart Rate pasien edema paru dengan Ventilator Mekanik
ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 13
Pengaruh pemberian posisi Fowler 450 terhadap perubahan
Heart Rate pasien edema paru dengan Ventilator Mekanik
di RSUD RAA Soewondo Pati
Kelompok Mean Uji varian t-test
F p t p
Eksperimen 132.20
0,767 0,388 3.921 0,001
Kontrol 151.73
df= 28 α=0,05 t tabel= 1,70113

Dari tabel 4.11 dapat diambil kesimpulan tentang pengaruh


pemberian posisi fowler 450 terhadap perubahan Heart Rate pada pasien
edema paru dengan Ventilator Mekanik di RSUD RAA Soewondo pati
yaitu :
1) Analisis Menggunakan F Test Untuk Menguji Apakah Ada Kesamaan
Varian Pada Data Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Hipotesis :
H0 : kedua varians populasi adalah identik (varian kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama)
Ha : kedua varian populasi adalah tidak identik (varian nilai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol adalah berbeda )
Dasar pengembilan keputusan
6

Jika p value > 0,05 maka H0 diterima


Jika p value < 0,05 maka H0 ditolak
Terlihat f hitung untuk nilai Heart Rate adalah 0,767 dengan p value
0,388. Oleh karena p value > 0,05. Maka HO diterima.
Dalam membandngkan rata-rata nilai antara 2 kelompok dengan t-
test, sebaiknya menggunakan dasar equal varians assumed atatu
varian sama.
2) Selanjutnya dilakukan analisis dengan memakai t-test untuk asumsi
varian sama.
Hipotesis :
H0 = kedua rata-rata nilai Heart Rate pada kelompok eksperimen dan
kontrol adalah sama
Ha = kedua rata-rata nilai Heart Rate pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah berbeda.
Keputusan :
Terlihat t hitung untuk nilai Heart Rate dengan equal variance
assumed adalah -3.921 dengan p value 0,001 oleh karena itu p value
< 0,05, maka H0 ditolak atau kedua rata-rata nilai Heart Rate pada
kelompok eksperimen benar-benar berbeda, dalam artian kelompok
eksperimen mempunyai rata-rata nilai Heart Rate lebih rendah dari
kelompok kontrol.
Selain menggunakan cara tersebut, untuk mengetahui
pengaruh pemberian posisi fowler 450 terhadap perubahan Heart
Rate pada pasien edema paru yang terpasang Ventilator Mekanik di
RSUD RAA Soewondo Pati dapat dilakukan dengan membandingkan
t hitung dengan t tabel yaitu :
Hipotesis :
Ho : tidak ada pengaruh pengaruh pemberian posisi fowler 450
terhadap perubahan Heart Rate pada pasien edema paru yang
terpasang Ventilator Mekanik di RSUD RAA Soewondo Pati
Ha : Ada pengaruh pemberian posisi fowler 450 terhadap perubahan
Heart Rate pada pasien edema paru yang terpasang Ventilator
Mekanik di RSUD RAA Soewondo Pati.
Keputusan :
7

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, menunjukkan bahwa dengan analisis


statistic t-test independent sample diperoleh nilai t hitung adalah
3.921 yaitu lebih besar dari t-tabel (1,70113) sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan nilai Heart Rate antara kelompok eksperimen
dan kelompok control. Dengan demikian ada pengaruh pemberian
posisi fowler 450 terhadapa perubahan Heart Rate pada pasien
edema paru yang terpasang Ventilator Mekanik di RSUD RAA
Soewondo Pati.

Anda mungkin juga menyukai