Anda di halaman 1dari 42

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

SIMULASI PEMBELAJARAN UNTUK SMP

Oleh :

ERNITA SUSANTI
NIM. 15175009
Pendidikan Fisika (S2) Kelas A

Dosen:
Prof. Dr. Festiyed, M.S

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN FISIKA (S2)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................ 1


Kajian Teori ....................................................................................................... 1
A. Hakikat Guru Profrsional .................................................................. 1
B. Kompetensi Guru .............................................................................. 2
C. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 9
1. Perencanaan Pembelajaran ....................................................... 10
2. Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 13
Pembahasan ..................................................................................................... 20
A. Matrik Kompetensi Guru ................................................................ 20
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 20
C. Penilaian Keterampilan Menagajar Guru ........................................ 36
D. Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 38
Daftar Pustaka ................................................................................................. 40

i
1

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Guru Profesional


Hakekat profesi memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan dan
perkembangan masyarakat. Setiap profesi mengklaim bahwa ia memiliki ilmu dan
kemampuan yang “mumpuni” yang sangat berperan bagi perkembangan
masyarakat. Kecakapan atau keahlian seorang professional bukan sekedar hasil
pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi. Tetapi perlu didasari wawasan
yang mantap, memiliki wawasan sosial yang luas, bermotivasi dan berusaha untuk
berkarya (Syaiful, 2011: 3). Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan
profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan
melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Pasal 39 Ayat 1
UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Pada UU Sisdiknas tahun 2003 Ayat 2 menyatakan “pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan”. Selain itu UU Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) menyatakan bahwa guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Berdasarkan pernyataan diatas guru profesional adalah seorang yang
secara spesifik memiliki pekerjaan yang didasari oleh keahlian keguruan dengan
pemahaman yang mendalam terhadap landasan kependidikan, dan/atau secara
akademis memiliki pengetahuan teori-teori kependidikan dan memiliki
keterampilan untuk dapat mengimplementasikan teori kependidikan tersebut.
Sebagaimana dalam hadits nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
”Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan profesinya
(ahlinya) maka tunggulah kehancurannya.” (H.R. Bukhari)
2

Selain itu firman Allah,SWT yang mengingatkan kita semua seperti yang
tercantum dalam surat Al-an’am ayat 135 adalah :

Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah (bekerjalah) sepenuh


kemampuanmu(menurut profesimu masing- masing, Sesungguhnya akupun
berbuat (bekerja pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita)
yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.
Menurut Journal Education Leadership edisi Maret 1993 ada lima ukuran
seorang guru dinyatakan profesional, yaitu (1) memiliki komitmen pada peserta
didik dan proses belajarnya, (2) secara mendalam menguasai bahan ajar dan cara
mengajarkan, (3) bertanggung jawab memantau kemampuan belajar peserta didik
melalui berbagai teknik evaluasi, (4) mampu berpikir sistematis dalam melakukan
tugas, dan (5) menjadi bagian dari masyarakat belajar di lingkungan profesinya.

B. Kompetensi Guru Profesional


Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kemendiknas No. 045/U/2002
menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan
tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Berdasarkan PP RI nomor 74 tahun 2008 tentang guru, dinyatakan bahwa
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Kutipan
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat (1) disebutkan
yang dimaksud kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
3

pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan


kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi
teladan bagi peserta didik. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orantua/ wali peserta didik dan dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi paedagogik, adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi belajar dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dalam Standar Nasional Pendidikan penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a
dikemukankan bahwa guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajran, mulai
dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Guru harus menguasai manajemen kurikulum, mulai dari merencanakan
perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum dan mengevaluasi kurikulum,
serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan terutama terhadap
kebutuhan dan perkembangan peserata didik agar kegiatan pembelajran lebih
bermakna dan berhasil guna.
Menurut Syaiful (2011: 32) kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan dalam pengelolaan peserta didik, meliputi;
(1) pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan; (2)
guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat
didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta
didik; (3) guru mampu mengembangkan kurikulum/ silabus baik dalam
bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar;
(4) guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar; (5) mampu melaksanakan
pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif.
Sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
4

menyenangkan; (6) mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan


memenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan; dan (7) mampu
mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.

Selain itu rancangan keputusan pemerintah dalam Sanjaya (2008:19)


menyatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. Pemahaman terhadap peserta didik
c. Pengembangan kurikulum dan silabus
d. Perancangan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya
Sedangkan kriteria kompetensi pedagogik menurut Rusman (2011:54)
sebagai berikut:
a. Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
b. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
c. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
5

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik


Dari kemampuan yang harus dimiliki seorang guru yang telah
dikemukakan di atas, seorang guru harus mampu untuk menguasai peserta
didiknya dengan cara memahami landasan dari pendidikan itu sendiri atau
penguasaan terhadap teori dan prinsip-prinsip pembelajaran serta memahami
karakteristik peserta didik. Mengenai proses pembelajarannya, seorang guru harus
mampu mengembangkan kurikulum dan silabus berdasarkan pada tingkat satuan
pendidikan masing-masing.
Melaksanakan atau mengelola program belajar mengajar merupakan
tahap pelaksanaan program yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru dalam
menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik belajar sesuai dengan
rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guru harus dapat mengambil
keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan mengajar
dihentikan, ataukah diubah metodenya,, apakah mengulang kembali pelajaran
yang lalu, manakala para peserta didik belum dapat mencapai tujuan
pelajaran. Pada tahap ini di samping pengetahuan teori tentang belajar
mengajar, tentang pelajar, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik
mengajar. Misalnya prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran,
penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar peserta
didik, keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan
mengajar.
Guru juga dituntut untuk mampu menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran, yaitu menggunakan berbagai media dan sumber
belajar agar dapat menarik perhatian peserta didik. Disamping itu, seorang guru
harus mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik agar mereka
bisa mengaktualisasikan kemampuannya. Dan tahapan terakhir yang harus
dimiliki guru adalah mampu untuk menilai kegiatan pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur
6

sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Selain itu kompetensi kepribadian


merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pribadi
dengan segala karakteristik yang mendukung pelaksanaan tugas guru. Dalam
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. (Mulyasa, 2008:117)
Rancangan keputusan pemerintah dalam Sanjaya (2008:20) menyatakan
bahwa kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh guru sekurang-kurangnya
adalah sebagai berikut:
a. Mantap
b. Stabil
c. Dewasa
d. Arif dan bijaksana
e. Berwibawa
f. Berakhlak mulia
g. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
h. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri
i. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
Sedangkan menurut Rusman (2011:55) kriteria kompetensi kepribadian
yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
7

Berdasarkan pernyataan di atas seorang guru merupakan sosok yang


digugu dan ditiru. Harusnya seorang guru bangga dengan profesinya karena
kepada gurulah dipercayakan persiapan kualitas masa depan bangsa. Walaupun
berat, guru harus kuat dalam menghadapi semua kemungkinan hal yang akan
terjadi. Rasa bangga yang dimiliki guru tidak boleh mengabaikankan tata nilai
termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan. Karena tata nilai itu dapat
mempengaruhi prilaku etik peserta didik sebagai pribadi dan anggota masyarakat.
Guru juga dituntut mengajarkan kepada peserta didik tentang kedisiplinan, yang
menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian peserta didik. Semua akan
berhasil jika guru lebih dahulu menerapkan disiplin di dalam dirinya.
Bertanggung jawab salah satu sikap yang ada pada guru. Dengan tanggung jawab
yang dimilikinya, seorang guru tidak diragukan lagi etos kerjanya. Guru
melaksanakan tugasnya tidak boleh terlepas dari kode-kode yang telah ditetapkan
untuk seorang guru
3. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.(Mulyasa,
2008:173)
Selain itu rancangan keputusan pemerintah dalam Sanjaya (2008:20)
menyatakan bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai
bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:
a. Berkomunikasi lisan, tulisan dan isyarat.
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan menurut Rusman (2011:56) kriteria kompetensi sosial yang
harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
8

a. Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis


kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan
dan tulisan dan bentuk lain.
Berdasarkan pernyataan diatas bersosialisasi merupakan persoalan yang
tidak asing lagi bagi seorang guru. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan, guru
harus bisa berkomunikasi yang baik dengan peserta didiknya tanpa menbeda-
bedakan mereka. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara guru dengan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Selain komunikasi dengan peserta didik, guru juga harus mampu
berkomunikasi dengan sesama profesinya, agar kegiatan pendidikan dapat
dijalankan dengan baik. Komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik
ataupun masyarakat juga tidak boleh diabaikan oleh seorang guru, karena mereka
juga berperan penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan peserta didik.
Selain itu seorang guru juga harus dapat beradaptasi di tempat dimanapun
bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial
budaya dan bertindak objektif serta tidak diskriminatif.
4. Kompetensi Profesional
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.(Mulyasa, 2008:135).
Selain itu rancangan keputusan pemerintah dalam Sanjaya (2008:20) menyatakan
bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam.
9

Sedangkan menurut Rusman (2011:57) kriteria kompetensi profesional


yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran /bidang
pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
Berdasarkan pernyataan diatas seorang guru harus mampu menguasai
materi yang akan di ajarkannya, karena tidak ada alasan bagi guru untuk
mengajarkan materi yang salah pada anak. Menguasai bahan pelajaran sebagai
bahan integral dari proses belajar mengajar, jangan dianggap pelengkap bagi
profesi guru. Guru yang bertaraf profesional penuh mutlak harus menguasai
dan mengembangkan bahan yang akan diajarkannya. Selain itu guru juga harus
memanfaat teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Penguasaan bahan pelajaran ternyata memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar peserta didik. Nana Sudjana mengutip pendapat yang dikemukakan
oleh Hilda Taba menyatakan bahwa keefektifan pengajaran dipengaruhi oleh
(a) karakteristik guru dan peserta didik, (b) bahan pelajaran, dan (c) aspek
lain yang berkenaan dengan sistuasi pelajaran. Jadi terdapat hubungan yang
positif antara penguasaan bahan pelajaran oleh guru dengan hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik. Artinya, makin tinggi penguasaan bahan pelajaran
oleh guru makain tinggi pula hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik, antara peserta
didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
10

Selain itu pembelajaran merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat


berbagai komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama dalam mencapai
tujuan pembelajaran. (Das, 2005: 1). Oleh karena itu agar tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik, semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran
harus diorganisasikan sebaik mungkin. Salah satu komponen yang terlibat yaitu
guru. Sebagai seorang guru, salah satu tugas utama adalah menyusun strategi
pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Salah satu strategi
pembelajaran yang sangat penting untuk dilakukan guru adalah mempersiapkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas. Salah satu
bentuk persiapan pembelajaran adalah menyusun perencanaan pembelajaran.
1. Perencanaan Pembelajaran
Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran.
Menurut Moh. Uzer (2010: 59) komponen-komponen pembelajaran yang harus
disiapkan guru dalam tahap perencanaan antara lain:
a. Tujuan Pembelajaran
Sebagai guru, tujuan apa yang akan dicapai harus dipersiapkan sedini
mungkin sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Tanpa tujuan yang jelas,
guru akan berjalan tanpa tahu arah dan tidak dapat mengetahui berhasil tidaknya
pembelajaran yang dilakukan. Dalam menetapkan dan merumuskan tujuan
pembelajaran, guru harus mem-perhatikan komponen-komponen yang terlibat
dalam pembelajaran, seperti materi, metode, dan evaluasi. Sebagai contoh, tujuan
yang dirumuskan harus sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi yang sudah
direncanakan. Oleh karena itu menyiapkan dan merencanakan tujuan
pembelajaran harus benar-benar dilakukan dengan benar dan tepat.
b. Materi Ajar
Kunci keberhasilan pembelajaran adalah penguasaan guru terhadap materi
ajar yang akan disampaikan. Setidaknya guru membaca materi ajar sehari sebelum
mengajar sebagai persiapan, meskipun materi tersebut sudah dihafal di luar
kepala. Membaca ulang menyebabkan guru berpikir untuk mem-persiapkan hal-
hal lain yang berkaitan dengan materi tersebut.
11

c. Metoda Mengajar
Baik buruknya suatu metode pembelajaran sangat tergantung kecakapan
guru dalam memilih dan menggunakan metode tersebut. Pengguna metode
memberi warna dan nilai pada metode yang digunakan. Penggunaan metode yang
tepat dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik (Aleks, 2000: 7). Metode
pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang berada
di bawah kontrol guru. Oleh karena itu gurulah yang harus mempersiapkan
penerapan suatu metode pada pembelajaran suatu konsep. Sebelum merencanakan
untuk menerapkan metode baru, guru sebaiknya me-mikirkan kesesuaiannya
dengan materi yang akan diajarkan, termasuk kelancaran penerapannya dengan
meninjau alokasi waktu yang tersedia dan sarana prasarana pendukung yang ada.
Padahal tujuan penerapan metode adalah untuk membantu pemahaman peserta
didik, bukan sebaliknya membingungkan peserta didik.
d. Media Pembelajaran
Secara umum media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai oleh
penyebar ide/gagasan sehingga sampai pada penerima. Penggunaan media dalam
pendidikan terutama dimaksudkan untuk mempertinggi kualitas kegiatan
pembelajaran. Media yang sederhana dapat dimunculkan oleh kemauan guru
untuk berkreasi dalam pembelajaran yang bertujuan memperjelas materi
pembelajaran yang disampaikan dan mencegah verbalisme pada peserta didik.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat perlu dipersiapkan
mengingat media pembelajaran berupa alat fisik yang tidak otomatis tersedia di
kelas. Guru yang biasa mengajar apa adanya, biasanya malas untuk mencoba
berbagai media, padahal sebenarnya banyak media pembelajaran yang dapat
diterapkan guru dalam rangka membantu pemahaman peserta didik terhadap suatu
konsep.
e. Evaluasi
Secara umum evaluasi ada dua macam, yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil. Evaluasi proses bertujuan menilai sejauh mana pembelajaran dapat
memberikan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, sedangkan
evaluasi hasil bertujuan menilai apakah hasil belajar yang dicapai peserta didik
12

sesuai dengan tujuan. Oleh karena evaluasi dilakukan sebagai umpan balik
keberhasilan pembelaja-ran, maka dalam menyiapkan dan merencanakan evaluasi
harus benar-benar sejalan dengan tujuan yang akan dicapai. Semakin sering guru
melakukan evaluasi semakin banyak umpan balik yang diperoleh guru sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Lima komponen yang harus disiapkan tersebut sebenarnya saling
berhubungan satu dengan yang lain, artinya dalam mempersiapkan tujuan harus
melihat 4 komponen lainnya, dan seterusnya. Dengan demikian harus ada suatu
format yang dapat mengcover kelima komponen itu agar menjadi satu kesatuan
yang mudah digunakan guru sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran. Format
yang dimaksud adalah format satuan pelajaran dan rencana pembelajaran.
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci
mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP
mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi
pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan,
dan sumber belajar. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri
dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan
disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah. Pengembangan RPP dapat juga
dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah
dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama setempat (Permendikbud No 103 Tahun 2014).
Selain itu sebelum mengajar, seorang guru perlu mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan kelancaran pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Namun sebelum mempersiapkan, banyak hal yang harus diketahui guru agar
persiapan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan situasi dan kondisi yang
akan dihadapi antara lain
a. Kondisi Peserta Didik
Informasi tentang kondisi peserta didik sangat diperlukan guru, karena
bagaimanapun yang menjadi objek sekaligus subjek belajar adalah peserta didik.
Hal ini berarti sebelum mengajar guru harus mengetahui terlebih dahulu tentang
13

berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi peserta didik, agar perencanaan yang
disusun benar-benar tepat sasaran. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, (2006: 12-13) beberapa kondisi peserta didik yang harus diketahui guru
sebagai entering behavior antara lain: tingkat kecerdasan (IQ), tingkat
kematangan (maturation), tingkat penguasaan (mastery), tingkat kecerdasan
emosional (EQ), motivasi dan minat belajar, latar belakang sosial-ekonomi,
konsep diri, dan sikap.
b. Sarana dan Prasarana Sekolah
Informasi tentang apa saja sarana prasarana yang tersedia di sekolah
tempat kita mengajar sangat penting diketahui, agar bila guru ingin menerapkan
suatu metode atau ingin menggunakan media, atau memberikan tugas kepada
peserta didik dapat menyesu aikan dengan kondisi sarana prasarana yang tersedia.
Jangan sampai guru memberi-kan tugas kepada peserta didiknya untuk kaji
pustaka, tetapi ternyata perpustakaan yang tersedia tidak memiliki buku yang
harus dikaji.
c. Keadaan Kelas
Keadaan kelas yang dimaksud meliputi jumlah peserta didik dalam kelas
dan fasilitas yang ada dalam kelas, seperti papan tulis, meja, kursi, ventilasi, dan
lain sebagainya.
d. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah di sini tidak terbatas pada keadaan halaman,
lapangan, atau taman yang ada di sekolah, tetapi juga mencakup bagaimana
interaksi peserta didik dengan guru, Kepala Sekolah, karyawan, maupun peserta
didik dengan peserta didik lainnya.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru adalah seorang entertaint dan
sosok yang yang akan menjadi fokus perhatian peserta didik. Sebagai salah satu
sumber informasi bagi peserta didik, guru haruslah mampu menjadi seorang host
sekaligus event organizer yang dapat mengemas materi pembelajaran sedemikian
rupa, sehingga proses transfer of knowledge dapat berjalan dengan baik, yang
berujung pada pemahaman materi secara utuh dan pengalaman bermakna bagi
14

peserta didik. Turney dalam Moh Uzer (2010:74) mengemukakan ada 8


keterampilan mengajar/membelajarkan yang sangat berperan dan menentukan
kualitas pembelajaran, diantaranya:
a. Kemampuan Bertanya
Bertanya adalah bahasa verbal untuk meminta respon peserta didik baik
berupa pengetahuan, pendapat, atau pun sekedar mengembalikan konsentrasi
peserta didik yang hilang oleh berbagai kondisi selama pembelajaran berlangsung.
Adapun dasar-dasar pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut:
1) Jelas dan mudah dimengerti oleh peserta didik
2) Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
3) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
4) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab
pertanyaan
5) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata
6) Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian
peserta didik untuk menjawab atau bertanya
7) Tuntunlah jawaban peserta didik sehingga mereka dapat menemukan sendiri
jawaban yang benar
b. Keterampilan Mempeberikan Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, bersifat verbal
ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku peserta didik, yang bertujuan memberikan informasi atau
umpan balik bagi peserta didik atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau
koreksi.
Ada dua jenis penguatan yaitu penguatan verbal dan penguatan non verbal.
Penguatan verbal biasanya diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian,
penghargaan, persetujuan dan sebagainya. sedangkan penguatan non-verbal,
Penguatan non-verbal terdiri dari penguatan gerak isyarat, penguatan pendekatan,
penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh.
15

c. Keterampilan Mengadakan Variasi


Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik
sehingga, dalam situasi belajar mengajar, peserta didik senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses
perubahan dalam pembelajaran. Salah satunya variasi dalam cara mengajar guru.
Variasi dalam cara mengajar guru meliputi penggunaan variasi suara (teacher
voice), Pemusatan perhatian peserta didik (focusing), kesenyapan atau kebisuan
guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and
movement), gerakan badan mimik, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan
gerak guru (teachers movement).
d. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu
dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan
disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan
.Secara garis besar komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua,
yaitu: (1) Merencanakan, mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan,
penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan
penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang
telah ditentukan. (2). Penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan,
dan penggunaan balikan.
e. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
Membuka pelajaran (set induction) adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prokondusi bagi peserta didik agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang
positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan
16

belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi


gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh peserta didik,
mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guru dalam
proses belajar-mengajar.
Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian
peserta didik, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, dan
membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali
penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat
ringkasan, dan mengevaluasi.
f. Keteampilam Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan peserta didik
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas peserta didik, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di
dalamnya keterampilan berbahasa. Komponen-komponen keterampilan
membimbing diskusi
1) Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topic diskusi
2) Memperluas masalah atau urutan pendapat
3) Menganalisis pandangan peserta didik
4) Meningkatkan urunan pikir peserta didik
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6) Menutup diskusi
g. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
17

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan


untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu
penyelesaian tugas oleh peserta didik, atau penetapan norma kelompok yang
produktif. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas maka perlu
diperhatikan komponen-komponen keterampilan, antara lain:
1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif).. Keterampilan ini berkaitan dengan
kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran
serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal seperti keterampilan
menunjukkan sikap tanggap, member perhatian, memusatkan perhatian,
memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas,
menegur dan member penguatan.
2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan
peserta didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan
tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Apabila terdapat peserta didik yang menimbulkan gangguan yang berulang-
ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai,
guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau
orang tua peserta didik.
h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan
perhatian terhadap setiap peserta didik serta terjadinya hubungan yang lebih akrab
antara guru dan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
Komponen keterampilan yang digunakan adalah keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi, mengorganisasi, membimbing dan memudahkan
18

belajar dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar


mengajar.
Setelah menguasi 8 keterampilan mengajar yang telah dijelaskan,
diharapkan guru dapat melaksanakan proses pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
1) Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari;
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
dan
5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,
yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi,
dan mengomunikasikan. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2
antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin,
taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP.
19

c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan
pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
20

PEMBAHASAN

A. Matriks Kompetensi Guru


Tabel 1. Matriks Kompetensi Guru
Kompetensi Indikator Penilaian
Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik. Pengamatan &
Pemantauan
Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip Pengamatan
pembelajaran yang mendidik.
Pengembangan kurikulum. Pengamatan
Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Pengamatan
Pengembangan potensi peserta didik. Pengamatan &
Pemantauan
Komunikasi dengan peserta didik. Pengamatan
Penilaian dan evaluasi. Pengamatan
Kepribadian Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, Pengamatan &
sosial, dan kebudayaan nasional. Pemantauan
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan. Pengamatan &
Pemantauan
Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa Pengamatan &
bangga menjadi guru. Pemantauan
Sosial Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta Pengamatan &
tidak diskriminatif. Pemantauan
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga Pemantauan
kependidikan, orang tua, peserta didik, dan
masyarakat.
Profesional Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola Pengamatan
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu.
Mengembangkan Keprofesionalan melalui Pemantauan
tindakan yang reflektif.

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tahap pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam pembelajaran yaitu
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun kisi-kisi kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut
Tabel 2. Kisi-kisi Pembelajaran
Pendekatan
Sintaks Deskripsi Kegiatan Mengumpulkan Mengasosiasi Mengomuni-
Mengamati Menanya
data/informasi kasikan
Kegiatan Pendahuluan: Ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, menyampaikan
materi yang akan dipelajari, menyampaikan garis besar cakupan materi dan menyampaikan lingku dan teknik penilaian yang dignakan
Guru mengajak Peserta didik berdoa
peserta didik berdoa bersama dengan
sebelum pembelajaran guru
dimulai
Guru menyiapkan Peserta didik Peserta didik
peserta didik secara mengamati kondisi memberitahu guru
psikis dan fisik untuk kelas (bangku, meja) jika ada temannya
mengikuti proses dan merapikannya yang tidak hadir
pembelajaran
Guru melakukan Peserta didik Guru dan peserta Peserta didik Peserta didik Peserta didik
review materi mengamati materi didik melakukan membaca buku melakukan penalaran memaparkan materi
pembelajaran yang yang dipelajari pada tanya jawab tentang sumber yang terhadap materi yang yang telah dipelajari
sebelumnya pertemuan materi sebelumnya berkaitan dengan akan direview pada pertemuan
sebelumnya materi yang akan sebelumnya
direview
Mengorientasi Guru menyampaikan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
peserta didik tujuan pembelajaran mengamati tujuan bertanya kepada membaca pada buku mengolah informasi
pada masalah dan cakupan materi dan cakupan materi guru jika ada tujuan sumber cakupan yang diberikan oleh
pembelajaran pembelajaran dan cakupan materi materi pembelajaran guru

21
Pendekatan
Sintaks Deskripsi Kegiatan Mengumpulkan Mengasosiasi Mengomuni-
Mengamati Menanya
data/informasi kasikan
 Peserta didk pembelajaran yang yang akan dibahas
menyimak kurang dipahami
penjelasan Guru menyiapkan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
tentang tujuan LKS untuk diskusi mengamati LKS bertanya kepada mencari sumber
pembelajaran kelompok dan yang dibagikan guru guru jika ada yang relevan dengan
dan logistik yg membagi peserta didik petunjuk dalam LKS LKS yang diberikan
dibutuhka dalam kelompok yang kurang guru
 Peserta didik dipahami
dimotivasi
untuk terlibat
aktif dalam
pemecahan
masalah yang
dipilih
Kegiatan inti : Menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan
Guru menampilkan Peserta didik Peserta didik Mencari informasi Peserta didik Mempresentasikan/
gambar kabel listrik mengamati bertanya berdasarkan tentang kondisi menganalisis gambar menyampaikan hasil
jaringan tegangan menampilkan kabel gambar yang diamati menampilkan kabel yang diamati analisis terhadap
tinggi, listrik jaringan listrik jaringan menampilkan kabel
tegangan tegangan listrik jaringan
Tinggi Tinggi yang dibuat tegangan
agak kendor tinggi
Mengorganisasik Guru memberikan Peserta didik Peserta didik Peserta didik mencari Peserta didik Peserta didik
an kegiatan kesempatan kepada mengamati gambar bertanya sesuai gambar lain yang memikirkan masalah menyampaikan

22
Pendekatan
Sintaks Deskripsi Kegiatan Mengumpulkan Mengasosiasi Mengomuni-
Mengamati Menanya
data/informasi kasikan
pembelajaran peserta didik untuk pemuaian yang ada permasalahan yang relevan dengan berdasarkan gambar permasalahan yang
Peserta sisik bertanya tentang di LKS ditemukan gambar pemuaian yang diamati ditemukan dari hasil
didorong permasalahan yang ? dalam LKS dari buku pengamatan terhadap
mendefinisikan ditemukan sumber lain gambar yang ada
dan pada LKS
mengorganisasika
n tugas belajar
yang
berhubungan
dengan masalah
tersebut
Membimbing  Guru membimbing Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Penyelidikan peserta didik mengamati alat dan bertanya pada guru melakukan memikirkan cara berdiskusi sambil
Mandiri melakukan bahan yang jika ada prosedur percobaan mengenai melaksanakan melaksanakan
Peserta didik percobaan IPA digunakan dalam percobaan yang pemuaian panjang percobaan yang tepat percobaan dengan
didorong untuk secara berkelompok percobaan kurang dipahami menggunakan berdasarkan prosedur kelompok belajar
mengumpulkan  Guru membimbing muschenbrook yang ada di dalam
informasi yang peserta didik untuk secara berkelompok LKS
sesuai, melakukan prosedur
melaksanakan percobaan dengan
eksperimen untuk aman dan benar,
mendapatkan tanpa takut salah
penjelasan dan sesuai prosedur yang
pemecahan ada pada LKS
masalah

23
Pendekatan
Sintaks Deskripsi Kegiatan Mengumpulkan Mengasosiasi Mengomuni-
Mengamati Menanya
data/informasi kasikan
Mengembangka Peserta didik Peserta didik Peserta didik mencari Peserta didik Peserta didik
n dan mengamati hasil bertanya kepada guru informasi dalam mengolah hasil mendiskusikan hasil
Menyajikan percobaan yang telah jika ada konsep yang sumber belajar untuk pengamatan pengamatan yang
Karya didapatkan kurang dipahami membantu dalam telah didapatkan
Peserta didik mengolah hasil
dibimbing dalam pengamatan
merencanakan
dan menyiapkan
karya
Analisis dan Guru meminta peserta Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Evaluasi didik membuat mengamati hasil melakukan tanya membaca sumber melakukan penalaran membuat laporan
Hasil belajar laporan tertulis diskusi yang jawab setelah selesai yang relevan jika terhadap hasil tertulis dan
peserta percobaan meminta dipresentasikan presentasi masih ada materi diskusi yang melakukan
didikdievaluasi salah satu kelompok yang kurang dipresentasikan presentasi untuk
terkait materi mempresentasikan dipahami mempresentasikan
yang telah hasil dan hasil
dipelajari mengarahkan peserta
/meminta didik pada
kelompok kesimpulan mengenai
presentasi hasil percobaan yang
kerja dilakukan
Kegiatan penutup : Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian, refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut
Guru dan peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menyimpulkan mengamati LKS dan bertanya jawab membaca LKS untuk memikirkan memaparkan

24
Pendekatan
Sintaks Deskripsi Kegiatan Mengumpulkan Mengasosiasi Mengomuni-
Mengamati Menanya
data/informasi kasikan
tentang materi yang buku sumber lain dengan guru untuk membantu dalam kesimpulan dari kesimpulan dari
dipelajari pada yang relevan menyimpulkan menyimpulkan materi pembelajaran materi pembelajaran
pertemuan tersebut materi pembelajaran materi pembelajaran
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
melakukan refleksi mengamati hasil bertanya kepada membaca kembali mengerjakan tugas memaparkan hasil
serta penugasan yang didapatkan dari guru jika masih ada hasil yang mandiri yang refleksi setelah
mandiri awal hingga akhir yang kurang didapatkan dari awal diberikan oleh guru selesai
pembelajaran dipahami dari hasil hingga akhir melaksanakan proses
pembelajaran yang pembelajaran pembelajaran
didapatkan
Guru menyampaikan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
cakupan besar materi mengamati materi bertanya jika ada membaca buku mengolah informasi
pada pertemuan pembelajaran yang materi yang masih sumber yang relevan yang diberikan oleh
berikutnya ditampilkan oleh kurang jelas terhadap materi guru
guru pembelajaran

25
26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/semester : VII/2
Materi Pokok/Topik : Suhu dan Perubahan
Sub Materi : Pemuaian Panjang
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 JP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

KI Kompetensi Dasar Indikator


1. 1.2 Mengagumi keteraturan dan 1.2.1 Menyadari kebesaran Tuhan
kompleksitas ciptaan Tuhan yang menciptakan dan
tentang aspek fisik dan mengatur alam jagad raya
kimiawi, kehidupan dalam melalui pengamatan suhu dan
ekosistem, dan peranan manusia pemuaian
dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam
27

KI Kompetensi Dasar Indikator


pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Melakukan
(memiliki rasa ingin tahu; pengamatan/percobaan secara
objektif; jujur; teliti; cermat; jujur, bertanggung jawab,
tekun; hati-hati; bertanggung disiplin dan kerja sama
jawab; terbuka; kritis; kreatif; 2.1.2 Melaporkan hasil pengamatan/
inovatif dan peduli lingkungan) percobaan secara teliti dan
dalam aktivitas sehari-hari santun
sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
percobaan danberdiskusi.
3. 3.7 Memahami konsep suhu, 3.7.1.Menjelaskan pengertian
pemuaian, kalor, perpindahan pemuaian panjang
kalor, dan penerapannya dalam 3.7.2.menerapkan persamaan
mekanisme menjaga kestabilan pemuaian panjang pada kasus
suhu tubuh pada manusia dan yang relevn
hewan serta dalam kehidupan 3.7.3.Menunjukkan akibat pemuaian
sehari-hari. panjang dalam kehidupan sehari-
hari

4. 4.10 Melakukan percobaan untuk 4.8.1 Melakukan percobaan untuk


menyelidiki suhu dan menyelidiki pemuaian pada zat
perubahannya serta pengaruh padat menggunakan
kalor terhadap perubahan suhu muschenbrook
dan perubahan wujud benda. 4.8.2 Membuat hasil laporan
percobaan

C. Materi Pembelajaran
Pemuaian Zat
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan
suhu yang terjadi pada benda tersebut. Peristiwa pemuaian banyak ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti pemasangan kawat pada tiang listri. Kawat
sengaja dipasang longgar saat musim panas agar saat musim dingin kawat tidak
putus. Begitu juga pada pemasangan batang rel kereta api yang diberi celah, hal
itu bertujuan untuk menghindari rel kereta api melengkung saat siang hari.
Pemuaian digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Pemuaian Panjang
𝑙𝑡 = 𝑙𝑜 (1 + 𝛼. ∆𝑡)
28

b. Pemuaian Luas
𝐴𝑡 = 𝐴𝑜 (1 + 𝛽. ∆𝑡)
c. Pemuaian Volume
𝑉𝑡 = 𝑉𝑜 (1 + 𝛾. ∆𝑡)
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai
 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran
 Guru melakukan review materi pembelajaran yang sebelumnya
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi
pembelajaran
 Guru menyiapkan LKS untuk diskusi kelompok dan membagi peserta
didik dalam kelompok
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah
Guru menyiapkan LKS untuk diskusi kelompok dan membagi peserta didik
dalam kelompok
 Peserta didik mengamati LKS yang dibagikan guru
 Peserta didik bertanya kepada guru jika ada petunjuk dalam LKS yang kurang
dipahami
 Peserta didik mencari sumber yang relevan dengan LKS yang diberikan guru
Kemudian guru menampilkan gambar kabel listrik jaringan tegangan tinggi
 Peserta didik mengamati gambar kabel listrik jaringan tegangan tinggi
 Peserta didik bertanya berdasarkan gambar yang diamati
 Mencari informasi tentang kondisi kabel listrik jaringan tegangan tinggi yang
dibuat agak kendor
 Peserta didik menganalisis gambar yang diamati
29

 Mempresentasikan/menyampaikan hasil analisis terhadap gambar kabel listrik


jaringan tegangan tinggi yang dibuat agak kendor
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang permasalahan yang ditemukan setelah peserta didik mengamati gambar
pemuaian yang ada di LKS Guru membimbing peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan sehingga peserta didik berani bertanya tanpa ada rasa takut dan salah.
Saat bertanya peserta didik diharapkan mengemukakannya dengan bahasa yang
santun dan lugas
 Peserta didik mengamati mengamati gambar pemuaian yang ada di LKS
 Peserta didik bertanya sesuai permasalahan yang ditemukan
 Peserta didik mencari gambar lain yang relevan dengan gambar pemuaian
dalam LKS dari buku sumber lain
 Peserta didik memikirkan masalah berdasarkan gambar yang diamati
 Peserta didik menyampaikan permasalahan yang ditemukan dari hasil
pengamatan terhadap gambar yang ada pada LKS
c. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Peserta didik didorong untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
Guru membimbing peserta didik melakukan percobaan IPA secara berkelompok
dan membimbing peserta didik untuk melakukan prosedur percobaan dengan
aman dan benar, tanpa takut salah sesuai prosedur
 Peserta didik mengamati alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
 Peserta didik bertanya pada guru jika ada prosedur percobaan yang kurang
dipahami
 Peserta didik melakukan percobaan mengenai pemuaian panjang
menggunakan muschenbrook secara berkelompok
 Peserta didik memikirkan cara melaksanakan percobaan yang tepat
berdasarkan prosedur yang ada di dalam LKS
 Peserta didik berdiskusi sambil melaksanakan percobaan dengan kelompok
belajar
30

d. Mengembangkan dan Menyajikan Karya


Peserta didik diminta untk mengolah hasil percobaan mengenai pemuaian
panjang menggunakan muschenbrook kemudian mendiskusikannya dan
menghitung ketidakpastian relatifnya secara berkelompok
 Peserta didik mengamati hasil percobaan yang telah didapatkan
 Peserta didik bertanya kepada guru jika ada konsep yang kurang dipahami
 Peserta didik mencari informasi dalam sumber belajar untuk membantu
dalam mengolah hasil pengamatan
 Peserta didik mengolah hasil pengamatan
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan yang telah didapatkan
e. Analisis dan Evaluasi
Guru meminta peserta didik membuat laporan tertulis percobaan meminta
salah satu kelompok mempresentasikan hasil dan mengarahkan peserta didik pada
kesimpulan mengenai percobaan yang dilakukan.
 Peserta didik mengamati hasil diskusi yang dipresentasikan
 Peserta didik melakukan tanya jawab setelah selesai presentasi
 Peserta didik membaca sumber yang relevan jika masih ada materi yang
kurang dipahami
 Peserta didik melakukan penalaran terhadap hasil diskusi yang
dipresentasikan
 Peserta didik membuat laporan tertulis dan melakukan presentasi untuk
mempresentasikan hasil
3. Kegiatan Penutup
 Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang dipelajari pada
pertemuan tersebut
 Peserta didik melakukan refleksi serta penugasan mandiri
 Guru menyampaikan cakupan besar materi yang akan diajarkan pada
pertemuan berikutnya
31

E. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Jenis dan Teknik Penilaian
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Jenis dan teknik penilaian yang
digunakan adalah tes dan non tes:
a. Pengamatan (Penilaian Sikap)
b. Unjuk Kerja (Penilaian Ketrampilan)
c. Tes Tertulis (Penilaian Pengetahuan)
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
b. Lembar Pengamatan Diskusi
c. Tes Uraian
a. Instrumen Penialaian Aspek Sikap
1) Penilaian Aspek Sikap Spiritual
No. Nama Peserta Aspek yang dinilai
Skor Nilai
didik A B C
1
2
3
Aspek yang dinilai
A. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.
B. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
C. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
2) Lembar Penilaian Sikap Sosial Peserta didik
Aspek yang dinilai
Nama
Nilai
Skor

N Tanggun Kerja
Peserta Jujur Santun Disiplin
o. g jawab sama
didik
a b C a b c a b c a b c a b c
1
2
Aspek yang dinilai
a) Tanggung jawab Indikator Penilaian
a. Melakukan observasi dengan penuh konsentrasi.
b. Melakukan observasi dengan tahapan yang disepakati.
c. Menyelesaikan tugas menulis hasil observasi sampai selesai.
32

b) Jujur indikator penilaian


a. Mendapatkan data observasi tanpa menyontek data teman.
b. Melaporkan data atau informasi apa adanya.
c. Tidak menyontek ketika mengerjakan kuis/ tugas/ ujian.
c) Santun indikator penilaian
a. Mengacungkan tangan untuk meminta kesempatan menanggapi.
b. Menanggapi laporan teman dengan intonasi datar dan ekpresi wajah
ramah.
c. Menanggapi laporan teman dengan kata-kata yang tidak menyinggung
perasaan teman.
d) Disiplin indikator penilaian
a. Masuk dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
b. Mengerjakan tugas yang diberikan.
c. Mengikuti pratikum/ diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
e) Kerja sama indikator penilaian
a. Aktif dalam kerja kelompok.
b. Suka menolong teman/orang lain.
c. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
Keterangan
Skor 4 selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang- kadang tidak melakukan
Skor 2 kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
Skor 1 tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
b. Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan
1
pertanyaan/masalah
2 Melakukan pengamatan atau
33

Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
penyelidikan
3 Menafsirkan data
4 Mengkomunikasikan

Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan


Aspek yang Penilaian
No
dinilai 1 2 3
1 Merumuskan Masalah Perumusan Perumusan
pertanyaan/masa tidak masalah masalah
lah dirumuskan dilakukan dilakukan
dengan secara
bantuan guru mandiri
(individual
atau
kelompok)
2 Melakukan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
pengamatan atau tidak cermat cermat, tetapi cermatdan
penyelidikan mengandung bebas
interpretasi interpretasi
(tafsiran
terhadap
pengamatan
3 Menafsirkan Tidak Melakukan Melakukan
data melakukan analisis analisis dan
penafsiran data, namun mencoba
data tidak mengaitkan
melakukan antarvariabel
upaya yang
mengaitkan diselidiki (atau
antarvariabel bentuk lain,
misalnya
mengklasifikas
i)
4 Mengkomunikas Dilakukan Lisan dan Memadukan
ikan secara lisan tertulis, namun hasil tertulis
tidak sebagai bagian
dipadukan dari penyajian
secara lisan
Kriteria penilaian
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
34

c. Intrumen Soal Pengetahuan


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemuaian panjang?
2. Sebuah rel kereta api memiliki panjang batang 10 meter saat suhu
udara mencapai 22oC. Apabila jarak tiap batang baja sebesar 5x10-
3
meter, maka apakah yang akan terjadi pada rel kereta api saat suhu
mencapai 72oC? Melengkung atau tetap lurus? Jelaskanlah!

F. MEDIA/ALAT,BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


1. Media : Komputer dan LCD
2. Sumber Belajar
- Kemendikbud. 2014. Buku Peserta didik IPA Kelas VII Edisi Revisi:
Jakarta: Mentri Pendidikan dan Kebudyaan.
- LKS suhu dan pemuaian
3. Alat dan Bahan
- Muschenbrook
- Batang Besi, Aluminium, Tembaga

Adapun format penilain untuk rencana pelaksanaan pembelajaran adalah


sebagi berikut:
Instrumen Penilaian Kinerja Guru
(Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)
Nama Praktikan : …………………… Hr/Tgl : ………………………….
Materi : …………………… Kelas : ………………………….

No Komponen Rencana Pembelajaran Skor

I Perumusan tujuan pembelajaran


1 Kejelasan rumusan
2 Kelengkapan cakupan rumusan
3 Kesesuaian dengan kompetensi dasar
II Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
4 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
5 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
6 Keruntutan dan sistematika materi
35

No Komponen Rencana Pembelajaran Skor


7 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
III Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan
8 tujuan pembelajaran
Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan
9 materi pembelajaran
Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan
10 karakteristik peserta didik
IV Metode pembelajaran
Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
11 tujuan pembelajaran
Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
12 materi pembelajaran
Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
13 karakteristik peserta didik
14 Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran
V Penilaian Hasil Belajar
15 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran
16 Kejelasan prosedur penilaian
Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban/pedoman
17 penskoran
jumlah skor total ipkg 1 (untuk 17 item)
skor rata-rata (jml skor total/jml item)
Catatan : skor : 1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat Baik

Observer ,

(……………………………………….)
36

C. Penilaian Keterampilan Menagajar Guru


Instrumen Keterampilan Mengajar
Nama Praktikan : ………………………… Hr/Tgl : …………………………..
Materi : ………………………… Kelas : ………………………….

No Indikator/aspek yang diamati Skor

I Kegiatan Membuka Pelajaran


1 Memperhatikan sikap dan tempat duduk peserta didik
2 Memulai pembelajaran setelah peserta didik siap untuk
belajar
3 Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan
dipelajari
4 Melakukan Apersepsi
II Kegiatan Variasi Stimulus
5 Gerak bebas guru
6 Isyarat guru (tangan, badan, wajah)
7 Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi)
8 Pemusatan perhatian pada murid pada hal-hal yang
penting
9 Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid)
10 Diam sejenak (memberi kesempatan untuk berfikir,
pemusatan perhatian)
III Ketrampilan Bertanya
11 Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru.
12 Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan
masalah yang dibicarakan
13 Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru
menunjuk salah satu peserta didik
14 Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab
15 Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para
peserta didik.
16 Pemberian tuntunan (penyederhanaan, pertanyaan lain
yang sederhana, dll)
IV Ketrampilan Menjelaskan
17 Penggunaan bahasa Indonesia lisan jelas dan lancar
18 Penggunaan papan tulis dan urutan materi yang
disampaikan
19 Kejelasan tulisan di papan tulis (dapat dibaca peserta
didik dengan jelas)
20 Menunjukkan penguasaan materi pelajaran
(ketidaktergantungan pada buku teks)
21 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan yg relevan
37

No Indikator/aspek yang diamati Skor


22 Menggunakan media pembelajaran yang tepat dengan
materi yang dibahas
IV Pemberian Penguatan
Penguatan Verbal , dengan mengucapkan kata-
A kata/kalimat :
23 benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid
menjawab/mengajukan pertanyaan
24 pekerjaanmu baik sekali, saya senang dgn pekerjaanmu,
lihat lagi, pikir lagi, dsb
B Penguatan Non Verbal, berupa/dengan cara :
senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau
25 gerakan badan
26 mendekati.
27 sentuhan
28 kegiatan yang menyenangkan
29 memberikan hadiah yang relevan dan rasional
V. Menutup Pembelajaran
30 Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat
31 Kemampuan menggunakan kata-kata yang membesarkan
hati peserta didik
32 Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan
33 Melakukan Tindak Lanjut dalam Bentuk Tugas, dll
34 Menyampaikan Rencana Pembelajaran Pertemuan
Berikutnya
Jumlah skor ipkg 2 (untuk 32 item)
Skor rata-rata (jml skor total/jml item)

Komentar/Saran :
……………………………………………………………………………………
………………………………………….............................................................
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..........................

Catatan : skor : 1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat Baik


Observer ,

(……………………………………….)
38

D. Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran


Instrumen Penilaian Kinerja Guru
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

Nama Praktikan : ………………………… Hr/Tgl : …………………………..


Materi : ………………………… Kelas : ………………………….
No Indikator/aspek yang diamati Skor
I Pra pembelajaran
1 Kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2 Memeriksa kesiapan peserta didik
II Membuka pelajaran
3 Melakukan kegiatan apersepsi
4 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A Penguasaan materi pelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi pelajaran
6 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan yg relevan
7 Mengintegrasikan kerja ilmiah dalam pembelajaran
8 Mengintegrasikan keterampilan dasar laboratorium*)
B Pendekatan/strategi pembelajaran
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
10 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
11 Menguasai kelas
12 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
13 Melaks. pembel. yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (nurturant effect)
14 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
C Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran
15 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar/media pembelajaran
16 Menghasilkan pesan yang menarik
17 Melibatkan peserta didik dalam pembuatan dan
pemanf. sumber belajar/media pembel.
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan peserta didik
18 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru,peserta didik, sumber belajar
19 Merespon positif partisipasi peserta didik
39

No Indikator/aspek yang diamati Skor


20 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta
didik
21 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif
22 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik
dalam belajar
E Penilaian proses dan hasil belajar
23 Memantau kemajuan belajar
24 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F Penggunaan bahasa
25 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
26 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
27 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV Penutup
28 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik
29 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau
30 kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Jumlah skor IPKG (untuk 30 item)
Skor rata-rata (jml skor total/jml item)

Komentar/Saran :
……………………………………………………………………………………
………………………………………….............................................................
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..........................

Catatan : skor : 1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat Baik


Observer ,

(……………………………………….)
40

DAFTAR PUSTAKA

Al- Qur’an dan terjemahannya , CV Dipenogoro Bandung. 2004

Das Salirawati. 2005. Persiapan Pembelajaran. Makalah disampaikan dalam


Workshop Strategi Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Tadris Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga di PPPG Kesenian pada tanggal 14 Juni
2005.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Persiapan%20Pembljr0.docDia
kses 16 November 2015

Depdiknas. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005


Tentang Guru dan Dosen.

Depdiknas. 2007. Pengembangan Profesionalisme Guru Yang Berkelanjutan


Dirjen Manajemen pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah pertama. Jakarta

Depdiknas. 2008. PP RI nomor 74 tahun 2008 Tentang Guru.

Kemendikbud. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Edisi Revisi.
Jakarta: Mentri Pendidikan dan Kebudaya

Kemendiknas No. 045/U/2002. Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja


Rosda Karya

Moh Uzer Usman. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang tentang Pembelajaran Pada


Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Syaiful Sagala. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.


Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.

https://icrixs.wordpress.com/education/keterampilan-mengajar-guru/. Diakses 16
November 2015

Anda mungkin juga menyukai