SILABUS
NAMA MATA KULIAH :ANTROPOLOGI SENI
KODE MATA KULIAH : RK 573
DOSEN PEMBIMBING : Ayat Suryatna, Drs. M.Si.
SEMESTER : VII/ganjil
LOKASI/ WAKTU PERTEMUAN : FPBS UPI/100 menit (2 SKS)
TEMPAT PERTEMUAN : R. Jur. Pend. Seni Rupa FPBS UPI.
Kesenian (Teori mental N.Ach. Kesenian; Teori adaptasi Kesenian; Teori Inovasi
Kesenian; Teori-teori perubahan kesenian lainnya).
11. Mahasiswa dapat menganalisis budaya berkesenian pada kehidupan masyarakat desa
(pembahasan kasus perwujudan nilai; ethos dan hasil berkesenian)
12. Mahasiswa dapat menganalisis budaya berkesenian pada kehidupan masyarakat
kota (Pembahasan kasus perwujudan nilai; ethos dan hasil berkesenian).
13. Mahasiswa dapat menganalisis budaya berkesenian pada kehidupan masyarakat
global (Pembahasan kasus perwujudan nilai; ethos dan hasil berkesenian).
14. Mahasiswa dapat merefleksikan sikap berkesenian dalam kehidupan bermasyarakat.
(Refleksi pengetahuan berkesenian; Refleksi keterampilan berkesenian; Refleksi
apresiasi berkesenian).
C. Strategi Perkuliahan:
Perkuliahan Pengantar Antropologi Budaya (PAB) dirancang dengan menggunakan
strategi yang bertumpu pada aktivitas belajar peserta kuliah. Pendekatan perkuliahan
konstekstual lebih ditekankan guna lebih mendekatkan dengan lingkungan sosial budaya
para mahasiswa dalam memahami dirinya, menginterpretasi dan mendorong untuk
melakukan tindakan dalam kehidupan berkesenian. Atas dasar tersebut, maka strategi
perkuliahan ditunjang oleh metoda dan teknik pembelajaran yang bervariasi agar mencapai
kompetensi hasil belajar sebgaiamana yang diharapkan. Metoda dan teknik tersebut, yakni:
D. Tugas Perkuliahan:
Tugas perkuliahan berfungsi untuk memperkuat pencapaian kompetensi dengan aktivitas
belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Antropologi Budaya (PAB). Untuk itu
teknik pemberian tugas didasarkan atas kesepakatan atau kontrak bersama, yakni:
1. Tugas membaca buku wajib yang diarahkan untuk memperkuat kerangka teoritik
konsep kebudayaan.
2. Tugas individual berupa penulisan laporan buku terpilih yang dibaca oleh
masing-masing individu.
3. Tugas presentasi kelompok kecil yang berisi analisis suatu masalah budaya yang
tengah berlangsung dalam lingkungan kerja pemerintahan dan pemecahannya
berdasarkan kerangka budaya.
E. Penilaian Perkuliahan:
Penilaian akhir Mata Kuliah Antropologi Kesenian didasarkan atas portopolio
peserta kuliah mengenai tingkat ketercapaian kompetensi mata kuliah. Hasil akhir penilaian
merupakan akumulasi dari lima indikator, yakni:
3
F. Jadwal Perkuliahan:
G. Materi/Bacaan Perkuliahan:
Bacaan untuk memperkaya materi perkuliahan menjadi bagian dari perkuliahan
Pengantar Antropologi Budaya. Untuk itu di bawah ini diuraikan bahan bacaan yang relevan
dengan materi yang akan mencapai kompetensi yang ditetapkan. Bahan bacaan tersebut,
yakni:
4
Arivia, Gadis. “Feminisme Pascamodern” dalam Majalah Prisma edisi Januari. Jakarta: LP3S,
l993, hal. 31-56.
Bachtiar, Harsya W. “Birokrasi dan Kebudayaan” dalam Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan
(Alfian, ed.). Jakarta: Gramedia, l982, hal. 64-82.
Barnov, Victor. “Sejarah Latar Belakang Etnografi”dalam Pokok-pokok Antropologi Budaya; (T.O.
Ihromi, ed), Jakarta: Gramedia, l990, hal. 34-48.
Carol Ember dan Malvin Ember. “Perkenalan dengan Antropologi” dalam Pokok-pokok
Antropologi Budaya; (T.O. Ihromi, ed), Jakarta: Gramedia,l990, hal. 1-12.
Carol Ember dan Malvin Ember. “Konsep dan Ciri-ciri Kebudayaan” dalam Pokok-pokok
Antropologi Budaya; (T.O. Ihromi, ed), Jakarta: Gramedia,l990, hal.13-33.
Carol Ember dan Malvin Ember. “Teori dan Metoda Antropologi Budaya” dalam Pokok-pokok
Antropologi Budaya; (T.O. Ihromi, ed), Jakarta: Gramedia,l990, hal.49-81.
Featherston, Mike. “Modern dan Pascamodern dalam Majalah Prisma edisi Januari. Jakarta:
LP3S,l995, hal. 3-15.
Foster, George M. “Hambatan Sosial dalam Pembangunan” dalam Berita Antropologi tahun II,
Yogyakarta: FS.UGM, l987, hal. 23-38.
Halonen, Tarja dan Benyamin Mkapa. A Fair Globalization Creating Opportunity for All
(terjemahan), 2004.
Harsojo. Pengantar Antropologi, Bandung: Bina Cipta. L990, 199-230.
Harrison, Lawrence W. and Samuel Huntington. Culture Matter: How Value Shape Human
Progress. New York, Basic Book, 2000.
Kaplan, Davis dan Albert A. Menner.Teori Budaya; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002, 1-43.
Kaplan, Davis dan Albert A. Menner.Teori Budaya; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002, 45-123.
Koentjaraningrat. “Aneka Warna Kebudayaan Indonesia” dalam Manusia dan Kebudayaan di
Indonesia (Koentjaraningat, ed). Jakarta: Jambatan, l985, 367-388.
Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: U.I. Press, l987.
Koentjaraningrat. “Apakah Kelemahan Mentalitas Kita”dalam Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia,l985, hal. 43-67.
Marzali, Amri, Beberapa Pendekatan Kajian Budaya (draft ketik), Jakarta: Antropologi U.I., l993
Palm C.H.M. Sejarah Antropologi Budaya; Bandung: Jemmars, l990, hal 5-22.
Pischer, T.H. Pengantar Antropologi Budaya Indonesia. Jakarta: Pustaka sarjana, l980, hal. 19-44.
Scott, James C. “Korupsi, Politik Gaya Mesin dan Perubahan Politik” dalam Etika Pegawai Negeri.
Jakarta:LEKNAS-LIPI dan yayasan Obor, l977, hal. 139-185.
Sinaga, Rudolf dan Benyamin White. “Kemiskinan Struktural” dalam Kemiskinan (Parsudi
Suparlan, ed), l984, hal. 139-160.
Storey, John.Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta: Qalam, 2003. hal. 1-29.
Suparlan, Parsudi. Manusia, Kebudayaan dan lingkungan; Jakarta: C.V. Rajawali Pers, l984.
Suparlan Parsudi (ed);(l984);Kemiskinan di Perkotaan; Jakarta: Sinar Kasih,l984.
Suparlan, Parsudi. “Perubahan Sosial”dalam Berita Antropologi tahun II. Yogyakarta: FS UGM,
l987, hal. 13-19.
Suparlan Parsudi. “Kebudayaan dan Pembangunan” dalam Majalah IKA ni II tahun XIV. Jakarta,
l986, hal. 7-23.
Suryatna, Ayat. Perubahan Kebudayaan. Bandung: Ganeca, l996, hal. 74-103.
Suryatna, Ayat. Kasus Kemiskinan di Sukabumi. (draft ketik), Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia, l995.