Anda di halaman 1dari 4

RISK ASSESMENT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 1/2
Tanggal Terbit: Ditetapkan di Banda Aceh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Zainal Bakri TA, SpOG

PENGERTIAN 1. Bahaya adalah suatu, sumber, keadaan, kejadian atau tindakan yang
dapat menimbulkan kerugian atau potensi terhadap manusia, harta
benda, proses maupun lingkungan.
2. Risiko (Risk) adalah suatu ukuran yang menyatakan kemungkinan dan
keparahan dari suatu bahaya.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah langkah risk assessment di
Rumah Sakit Harapan Bunda
KEBIJAKAN SK Direktur No :………., Tanggal ………. Tentang kebijakan
Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RS Harapan Bunda
Banda Aceh.
PROSEDUR A. MENGIDENTIFIKASI BAHAYA
1. Setiap gugus tugas melakukan identifikasi bahaya di areanya
masing-masing dengan menggunakan form Risk assessment.
2. Identifikasi bahaya dilakukan pada setiap aktifitas dan pelayanan
yang ada di masing-masing gugus tugas (diisikan pada kolom
“Proses dan Aktifitas”).
3. Bahaya yang dimaksud bisa berupa bahaya yang akan
menimbulkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja (terjatuh,
tersengat listrik, kebakaran, penurunan pendengaran, dll).
4. Selanjutnya dilakukan identifikasi penyebab potensial yang
memungkinkan bahaya tersebut bisa terjadi (diisikan pada kolom
“Bahaya”).
5. Penyebab potensial ini bisa berupa
a. Fisika ( Terjatuh, terpeleset, tersengat listrik dll )
b. Kimia (Terpercik bahan kimia, menghirup bahan kimia dll )
c. Biologi (Tertular penyakit, terinfeksi kuman/virus dll)

001/FR/SEKR/RSHB/VIII/2017 Rev. 00
RISK ASSESMENT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00 2/4

PROSEDUR d. Ergonomi (posisi duduk, manual handling dll)


e. Psikososial (Stress, beban kerja tidak sesuai dengan
kemampuan kerja dll)

B. EVALUASI RESIKO
1. Setiap bahaya yang teridentifikasi harus dievaluasi tingkat
resikonya dengan menggunakan form Risk Assessme
2. Potensi bahaya yang teridentifikasi dievaluasi tingkat
keparahannya dengan mengisi kolom-kolom Resiko Tingkat
keparahan bervariasi mengikuti petunjuk yang tercantum dalam
Risk Assessment form. Misal ( cidera ringan, penurunan
kesehatan, cacat tetap, kematian dll )
3. Kolom Scoring 1 dalam kolom “severity/Keparahan” diisi
dengan angka terbesar dari evaluasi potensi bahaya.
a. Angka 1 : Dapat ditanggulangi dengan P3K
b. Angka 2 : Perlu penanganan khusus, penurunan kesehatan
sesaat
c. Angka 3 : Cidera ringan sd berat, cacat tetap
d. Angka 4 : Kehilangan anggota badan, kematian
4. Potential bahaya yang teridentifikasi dievaluasi tingkat
kemungkinannya dengan mengisi kolom-kolom
“probability/Kemungkinan”. Evaluasi ini mempertimbangkan :
a. Angka 1 : Hampir tidak pernah
b. Angka 2 : Jarang terjadi
c. Angka 3 : Mungkin terjadi
d. Angka 4 : Sering terjadi
5. Tingkat kemungkinan bervariasi mengikuti petunjuk yang
tercantum dalam Risk Assessment Criteria aktivitasnya.
6. Hasil evaluasi “severity” akan dikalikan dengan “probability”
dan menjadi nilai resiko dan diisi pada kolom Nilai Resiko,
kemudian hasil nilai resiko akan dikategorikan menjadi :

001/FR/SEKR/RSHB/VIII/2017 Rev. 00
RISK ASSESMENT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00 3/4

PROSEDUR a. Nilai Resiko kurang dari 12 , maka dikategorikan HIGHT


b. Nilai resiko 3-11, maka dikategorikan MEDIUM
c. Nilai resiko 1-2, maka dikategorikan LOW
7. Hasil dari nilai kategori ini diisi pada kolom Kategori Resiko
Awal
8. Hasil Diagram Risk evaluasi ini akan digunakan sebagai dasar
penyusunan program.

C. PENYUSUNAN PROGRAM
1. Menyusun program penanganan risk asessment dengan
mempertimbangkan hasil “severity” dan “probability”.
2. Melakukan monitoring penanganan risk assessment untuk
menghindari resiko terjadinya PAK dan KAT.( catatan
administrasi )
3. Lakukan penilaian berdasarkan scoring 2 .
4. Buat kesimpulan,rekomendasi dan tindak lanjut berdasarkan
resiko yang mungkin dan atau akan terjadi. ( tehnik penilaian
resiko lihat risk assessment)

D. UPAYA PENGENDALIAN
1. Melakukan pengendalian resiko terjadinya kecelakaan dengan
metode sbb :
a. Eliminasi
b. Subtitusi
c. Enginering Control
d. Administrativ control
e. APD

001/FR/SEKR/RSHB/VIII/2017 Rev. 00
RISK ASSESMENT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00 4/4

PROSEDUR 2. Mengikuti pelatihan, pendidikan dan memberikan sosialisasi


mengenai dampak terjadinya kecelakaan kerja.
3. Membuat rencana pengendalian resiko disetujui oleh direktur

UNIT TERKAIT Semua unit terkait

Disusun Disetujui
Nama T.Zulkarnain, Amd.TE dr.Eva Maya Puspita, SpOG
Jabatan Pj. IPSRS Wadir Keu dan Umum
Tanda Tangan

Disusun Diperiksa Disetujui


Nama dr.Eva Maya Puspita, SpOG dr.Wanti Mahdalena
Jabatan Ka.bag Rumah Tangga Wadir Keu dan Umum Komite Mutu
Tanda Tangan

001/FR/SEKR/RSHB/VIII/2017 Rev. 00

Anda mungkin juga menyukai