Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA DASAR II

ACARA A
UJI SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

Oleh :
Annisa Fauziyyah (A1M012038)
Rombongan 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Larutan atau senyawa organik dapat dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu bersifat asam, basa dan netral. Untuk mengetahui sifat
asam dan basa, diperlukan suatu percobaan ilmiah. Dengan melakukan
sebuah percobaan kita dapat mengetahui suatu larutan mengandung sifat
asam atau basa. Zat asam dan basa tersebut dapat dibedakan dengan alat
indra manusia. Senyawa asam mempunyai rasa yang masam, sedangkan
basa mempunyai rasa pahit. Akan tetapi tidak semua dari senyawa kimia
dapat dicicipi rasanya untuk untuk mengetahui sifat asam atau basanya.
Hal ini dikarenakan tidak semua zat kimia aman bagi manusia, senyawa
kimia tersebut mungkin beracun dan berbahaya. Oleh karena itu
diperlukan indicator pengujian dengan suatu alat bantu untuk
mengidentifikasi sifat kemasaman atau kebasaan suatu zat kimia.

B. Tujuan
Menguji sifat asam dan basa dan mengukur mengukur pH beberapa
senyawa menggunakan kertas lakmus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi Asam-Basa
Senyawa-senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan
menggunakan indikator. Indikator merupakan zat yang warnanya berbeda jika
berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan adalah
kertas lakmus, larutan indikator asam-basa, dan indikator alami.
1. Mengidentifikasi Asam-Basa menggunakan kertas lakmus
Senyawa asam-basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus
dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi
dengan larutan. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Kertas merah yang dicelupkan ke larutan asam tidak akan
berubah warna. Jika kertas tersebut dicelupkan ke larutan basa, akan
berubah menjadi biru. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru yang dicelupkan
ke asam, lakmus akan berubah menjadi warna merah. Adapun jika
dicelupkan ke larutan basa, warnanya tetap biru.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat


Bahan : - Alkohol - Fruktosa
- Asam asetat - Glukosa
- Asam sitrat

Alat : - Tabung reaksi


- Cawan petri
- Timbangan
- Labu ukur 10 ml

B. Prosedur Kerja

Sejumlah tabung reaksi dan cawan petri diambil

Masing –masing diisi dengan 1 ml larutan : alkohol, asam asetat,


asam sitrat, fruktosa dan glukosa

Masing-masing diukur pHnya dengan pH paper universal atau


pH meter

Hasil dicatat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Bahan pH Keterangan Gambar


.
1. Alkohol 50% 5,5 Asam
5 ml alkohol+akuades 10 ml

2. Fruktosa 50 % 4 Asam
5 ml fruktosa+akuades 10 ml

3. Glukosa 50 % 4 Asam
5 ml glukosa+akuades 10 ml

4. Asam asetat 50 % 2 Asam


5 ml As. Asetat+akuades 10
ml
5. Asam sitrat 50% 1 Asam
5 ml As. Sitrat+akuades 10
ml

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, kelima bahan yang diamati termasuk


kedalam golongan asam dengan pH yang berbeda-beda. Alkohol 50%
mempunyai pH 5,5; fruktosa 50% mempunyai pH 4; glukosa 50%
mempunyai pH 4; asam asetat 50% mempunyai pH 2; asam sitrat 50%
mempunyai pH 1. Adapun larutan konsentrasi 50% dibuat dengan cara
bahan ditimbang dan di campur dengan air dengan perbandingan 1:2.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai