suhupusatikan danmempertahankannya dibawah 0 ℃ berdasarkan SNI, suhu maksimal pembekuanikan-1 ℃ Pembekuan merupakan salah satu cara pengawetan ikan di karenakan terhambat/ berhentinya pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan bakteri terhambat karena sebagian besar air dalam tubuh ikan telah berubah menjadi es dan persediaan cairanmenjadi sangat terbatas, dengan demikian bakteri akan mengalami kesulitan menyerap makanan sehingga hidupnya terganggu karena bakteri hanya dapatmeyerap makanan dalam bentuk larutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembekuan:
1.Faktor yang berhubungan dengan produk :
jenis produk (kadar air), suhuproduk, tebal produk, luas permukaan yang berhubungan dengan media pembeku, dan metode pengemasan
2.Faktor yang berhubungan dengansistem alat
pembeku : tipe medium alat pembeku, suhu operasi alat pembeku, dan keadaan gerakan medium pembeku. Perbedaan pembekuan dan pendinginan pada ikan yaitusebagai berikut :
1.Suhu standar pendinginan 0 – 5 ℃ , sedangkan
suhu pembekuan yaitudibawah 0 ℃
2.Keadaan pertumbuhan bakteri dan enzim pada
pembekuan lebih rendah dibanding pendinginan, sehingga daya awetnya pun lebih lama. Daya awetikan yang didinginkan sekitar 7 sampai 14 hari, sedangkan pembekuan bias mencapai 2 tahun. 3.Pada pembekuan terdapat resiko perubahan jaringan daging ikan, sedangkan pada pendinginan resiko tersebut sangat kecil. Dalam mempersiapkan proses pembekuan ikan, perlu dilakukan penyiapan bahan baku, peralatan bahan, sortasi mutu, jenis dan ukuran produk. Semua persiapan itu dilakukan dengan cara yang berbeda-beda menurut metode pembekuannya. PEMBEKUAN DENGANAIR BLAST FREEZER
Air Blast Freezer (ABF)atau pembekuan
dengan tiupan udara merupakan suatu ruangan yang dilengkapi lubang evaporator untuk menghembuskan tiupan udara sangat dingin ke dalam ruangan sehingga ruangan tersebut dingin mencapai kurang lebih-40 C sehingga produk yang berada didalamnya akan membeku. Kelebihan metode ABF yaitu bisa membekukan segala jenis, bentuk dan ukuran produk. Sedangkan kekurangannya yaitu adanya resiko dehiderasi jika produk yang akan dibekukan tidak dilindungi dengan tepat. Produk yang dibekukan dengan metode ini diantaranya ikan utuh, fillet, gurita dan sejenisnya. Prosedur sederhana membekukan ikan dengan ABF adalah sebagai berikut : Ikan-ikan yang akan dibekukan dicuci terlebih dahulu
Ikan dipisahkan berdasarkan mutu, jenis dan
ukurannya
Setelah disortir, ikan disusun dalam pan
pembekuan dan dilapisi / ditutup rapat dengan plastic polyethylene
Beberapa pan pembekuan yang telah terisi
ikan diletakkan dan disusun dalam rak pembekuan
Sementara itu, ruang ABF dibersihkan, pintu
ditutup rapat dan mesin ABF dinyalakan sehingga suhunya sekitar-10 ℃
untuk precooling.
Setelah suhu ruang ABF cukup dingin sekitar-
10
℃ , rak-rak pembekuanyang telah terisi ikan
dalam pan dimasukkan ke ruang ABF. Setelah suhu ABF mencapai-40 ℃ atau sesuai kebutuhan, mesin ABF di matikan dan rak yang terisi ikan tadi dikeluarkan untuk dilakukan glazing dan pengepakan sesuai permintaan konsumen. PEMBEKUAN DENGAN CONTACT PLATE FREEZER
Contact Plate Freezer (CPF)
atau pembekuan dengan cara bersinggungan dengan pelat, merupakan suatu ruang menyerupai lemari yang didalamnya terdapatpelat-pelat bersusun yang dialiri oleh bahan pendingin yang akan bersentuhan langsung / mengapit produk sehingga produk dapat membeku. Kelebihannya adalah waktu pembekuannya relative cepat yaitu sekitar 3 jam. Sedangkan kekurangannya yaitu hanya dapat membekukan produk berbentuk blok yang ukurannya seragam. Produk yang dapat dibekukan dengan metode ini biasanya udang, kerang-kerangan dan hasil perikanan lain yang dibentuk blok. Langkahsederhana membekukan ikan dengan CPF adalahsebagai berikut :
Udang
- udang yang akan dibekukan dicuci terlebih
dahulu
- Udang dipisahkan berdasarkan mutu, jenis
dan ukurannya
- Setelah disortir, udang disusun dalam pan
pembekuan dan disiramkan airhingga menutupi udang dalam pan
- Beberapa pan pembekuanyang telah terisi
udang diletakkan dan disusundalam longpan
- Setelah itu, ruang CPF dibersihkan, longpan
yang telah terisi udangdimasukkan ke CPF.
- Setelah ruang CPF terisi penuh, pelat-pelat
dirapatkan sehingga mengapitproduk
- Setelah suhu CPF mencapai-40 ℃ atau
sesuai kebutuhan, mesin CPF dimatikan dan rak yang terisi udang tadi dikeluarkan untuk dilakukan pelepasan udang dari pan, glazing dan pengepakan sesuai permintaan konsumen.
PEMBEKUAN DENGAN BRINE FREEZER
Brine freezer atau pembekuan
dengan media air garam merupakan suatu bak berisi air garam pekat yang didinginkan dengan pipa evaporator sehingga air garam suhunya jaun dibawah titik beku air murni sehingga produk yang derada didalamnya akan membeku. Kelebihan metode Brine Freezer yaitu bisa membekukan segala jenis, bentuk dan ukuran produk. Sedangkan kekurangannya yaitu adanya resiko tercemarnya produk oleh air garam dan caranya kurang praktis karena air dalam bak harus diganti dan ditambah secara teratur. Produk yang dibekukan dengan metode ini diantaranya ikan utuh, fillet, gurita dan sejenisnya. Prosedur sederhana membekukan ikan dengan Brine Freezer adalah sebagai berikut :
- Ikan-ikan yang akan dibekukan dicuci terlebih
dahulu
- Ikan dipisahkan berdasarkan mutu, jenis dan
ukurannya
- Setelah disortir, ikan dilapisi / ditutup rapat
dengan plastic polyethylene
- Ikan-ikan yang telah dibungkus dicelupkan
dalam bak air garam yang telah d idinginkan sebelumnya
- Bak ditutup rapat sampai ikan mencapai suhu
yang diinginkan sesuai kebutuhan
- Mesin dimatikan, ikan tadi dikeluarkan untuk
dilakukan glazing dan pengepakan sesuai permintaan konsumen