Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TABUNGANEN
Jl. Simpang Palui Tabunganen Tengah Kec. Tabunganen Kab. Barito Kuala 70567

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TABUNGANEN


NOMOR : 421.3 / 472 / SMAN 1 TABUNGANEN

Tentang

TATA TERTIB SISWA


SMA NEGERI 1 TABUNGANEN KABUPATEN BARITO KUALA

Menimbang :
Bahwa dalam rangka menciptakan suasana dan tata kehidupan sekolah yang
kondusif serta membentuk lingkungan pendidikan yang berbudaya sekolah,
maka perlu adanya penyusunan tata tertib siswa di lingkungan SMA Negeri 1
TABUNGANEN.
Mengingat :
1. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0461//U/1984
tanggal 18 Oktober 1984 tentang Pembinaan Kepesertadidikan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 TABUNGANEN TENTANG


TATA TERTIB SISWA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Yang dimaksud dengan :

1. Tata tertib siswa adalah seperangkat peraturan yang wajib ditaati dan dilaksanakan
oleh pelaksana tata tertib dalam hal ini siswa SMA Negeri 1 TABUNGANEN.
2. Pemantau adalah Seseorang atau kelompok yang ditunjuk untuk memantau
pelaksanaan tata tertib ini dalam hal ini kepala sekolah, staf wakasek, team tata tertib,
wali kelas, guru dan karyawan SMA Negeri 1 TABUNGANEN adalah pemantau
3. Kewajiban pemantau adalah sebagai pengawas terlaksananya tata tertib dan
menindaklanjuti secara konsisten, kontinyu dan bertanggung jawab.

BAB II
TUJUAN
Pasal 2

1. Mengatur kehidupan siswa sehari-hari di sekolah sesuai tujuan Pendidikan Nasional


yaitu terciptanya siswa yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian yang baik serta akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya
2. Membuat kondisi lingkungan belajar siswa dapat berlangsung kondusif
3. Menjaga proses belajar mengajar agar tertib lancar dan tenang.
4. Mengatur sikap dan tingkah laku siswa
5. Menggerakkan jiwa persatuan dan kesatuan siswa serta rasa memiliki almamater.
6. Meningkatkan pembinaan siswa dalam rangka menunjang wawasan wiyata mandala.
7. Meningkatkan ketahanan sekolah
8. Mengetahui, memahami dan mentaati peraturan dan ketentuan tentang tata tertib
siswa di lingkungan sekolah, baik itu siswa sebagai objek maupun pihak sekolah
sebagai subjek yang mengendalikan dan memantau pelaksanaan tata tertib ini

BAB III
HAK SISWA
Pasal 3

1. Semua siswa berhak mendapat perlakuan yang sama


2. Semua siswa berhak mendapat pendidikan, pengajaran dan pelatihan
3. Semua siswa berhak mempergunakan fasilitas sekolah
4. Semua siswa berhak untuk bertanya, menyampaikan pendapat, saran dan kritik yang
membangun boleh langsung maupun melalui kotak saran
5. Semua siswa berhak berkonsultasi masalah pendidikan dengan bapak/Ibu guru, wali
kelas, guru BK, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah.
6. Semua siswa berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam meningkatkan
prestasi sesuai potensi, minat dan bakat siswa yang bersangkutan.
7. Semua siswa berhak mendapat penghargaan sesuai dengan prestasi akademik maupun
non akademik

BAB IV
KEWAJIBAN SISWA

PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH


Pasal 4
Seragam Putri

1. Hari Senin / Hari Upacara

 Rok abu-abu, baju putih dimasukan, memakai kaos dalam (singlet putih),
badge OSIS pada saku sebelah kiri, nama siswa pada dada sebelah kanan,
lokasi tingkat/kelas di lengan kiri, identitas SMA Negeri 1 Tabunganen
Kabupaten Barito Kuala di lengan sebelah kanan.
 Ikat pinggang hitam.
 Bagi yang berjilbab memakai kerudung putih dengan model jilbab sesuai
dengan ketentuan sekolah, ujung jilbab dipanjangkan, tidak dikaitkan pada
leher.
 Sepatu hitam tertutup, kaos kaki putih panjang tidak bermotif.
 Berdasi warna abu-abu dengan logo SMA Negeri 1 Tabunganen dan topi
Tutwuri Handayani
 Potongan sesuai ketentuan sekolah

2. Hari Selasa
 Sama dengan pakaian hari senin
 Tidak bertopi
3. Hari Rabu dan Kamis
o Rok abu-abu/hitam, baju sasirangan dikeluarkan, memakai kaos dalam (singlet
putih), badge OSIS pada saku sebelah kiri, nama siswa pada dada sebelah
kanan, lokasi tingkat/kelas di lengan kiri, identitas SMA Negeri 1 Tabunganen
Kabupaten Barito Kuala di lengan sebelah kanan.
o Tidak bertopi
4. Hari Jumat dan Sabtu
o Seragam Pramuka
o Ikat pinggang hitam
o Sepatu hitam tertutup, kaos kaki hitam

Pasal 5
Seragam Putra

1. Hari Senin/ Hari Upacara


o Celana panjang abu-abu (bukan pinsil), baju putih dimasukan, memakai kaos
dalam (singlet putih), badge OSIS pada saku sebelah kiri, nama siswa pada
dada sebelah kanan, lokasi tingkat/kelas di lengan kiri, identitas SMA Negeri
1 Tabunganen Kabupaten Barito Kuala di lengan sebelah kanan
o Memakai ikat pinggang hitam (ukuran standar)
o Sepatu hitam tertutup, kaos kaki putih.
o Berdasi, topi sekolah
o Potongan sesuai ketentuan sekolah
2. Hari Selasa
 Pakaian sama dengan hari senin
 Tidak memakai topi
3. Hari Rabu dan Kamis
o Celana panjang abu-abu/hitam (bukan pinsil), baju sasirangan dikeluarkan,
memakai kaos dalam (singlet putih), badge OSIS pada saku sebelah kiri, nama
siswa pada dada sebelah kanan, lokasi tingkat/kelas di lengan kiri, identitas
SMA Negeri 1 Tabunganen Kabupaten Barito Kuala di lengan sebelah kanan
o Tidak bertopi
4. Hari Jumat dan Sabtu
o Seragam Pramuka
o Ikat pinggang hitam
o Sepatu hitam tertutup, kaos kaki hitam

Pasal 6
Pakaian Olah Raga

Semua siswa dalam berolah raga wajib menggunakan pakaian olah raga. (jangan dipres
bentuk badan)

BAB V
PENAMPILAN

Pasal 7
Siswa Putri

1. Rambut tidak terurai sehingga keluar dari jilbab, tidak dicat (berwarna selain hitam,
kecuali asli karna genetik).
2. Rambut tidak digelung (diikat membentuk gundukan dibelakang kepala)
3. Kuku dipotong pendek, tidak dicat
4. Tidak ber make-up (lipstick, mascara, eyeshadow, pelentik bulu mata) dan memakai
perhiasan yang berlebihan
5. Tidak memakai ukiran atau lukisan hena atau pacar secara berlebihan pada sebagian
anggota badan dengan maksud untuk trendy, atau bukan keperluan yang khusus
semisal menjadi pagar mayang.
6. Rok tidak dibentuk mengepress bentuk lekuk pinggul
Pasal 8
Siswa Putra

1. Rambut dipotong rapi, tidak menyentuh alis mata, telinga dan tengkuk, serta tidak
dicat (selain warna hitam).
2. Kuku dipotong pendek, tidak dicat
3. Tidak memakai assesoris (gelang, kalung, subang, anting, rantai dll)
4. Tidak bertato.
5. Tidak memotong alis, rambut yang tidak sesuai dengan ketentuan poin 1, dengan
membentuk pola tertentu dengan maksud untuk mengikuti tren gaya rambut kalangan
tertentu.

BAB VI
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pasal 9

1. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pukul 08.00, diawali dengan mendengarkan


lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan membaca do’a selama sepuluh menit
dipimpin oleh guru yang mengajar jam pertama.
2. Siswa yang datang terlambat boleh masuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
apabila mendapat ijin dari Guru Piket (jika kurang dari 15 menit belum dikatakan
terlambat).
3. Apabila berhalangan hadir, wajib memberikan surat ijin dari orang tua dan surat
keterangan dari dokter bagi yang sakit, yang ditujukan kepada Kepala Sekolah atau
Wali Kelas.
4. Siswa yang meninggalkan jam pelajaran/sekolah, harus seijin guru piket dan guru
mata pelajaran.
5. Siswa hanya boleh menerima tamu pada jam istirahat dengan ijin guru piket kecuali
ada keperluan yang sangat mendesak.
6. Setiap siswa wajib mengikuti seluruh mata pelajaran dengan ketentuan ;
7. Siswa diperkenankan pulang setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi.

BAB VII
UPACARA BENDERA
Pasal 10

Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera yang diselenggarakan oleh sekolah secara
tertib, yaitu:

1. Upacara bendera setiap hari Senin


2. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera/apel dengan mengenakan pakaian
seragam yang telah ditentukan oleh sekolah.
3. Peringatan hari-hari besar nasional dan Islam.
4. Setiap siswa wajib mengikuti upacara / peringatan hari-hari besar nasional, seperti
Hari Kemerdekaan, Kesaktian Pancasila, Hari Pendidikan nasional, dsb. sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5. Setiap siswa wajib mengikuti upacara / peringatan hari-hari besar Islam, seperti
Maulid Nabi, Israâ Miâraj, Idul Adha, dll. sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
KEGIATAN KEAGAMAAN, EKSTRAKURIKULER DAN 7 K
Pasal 11

1. Siswa wajib mengikuti kegiatan keagamaan (Islam) yang diadakan sekolah.


2. Berakhlak mulia, memberi dan menjawab salam, meningkatkan ibadah di lingkungan
sekolah.
3. Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai ketentuan sekolah.
4. Siswa wajib menjaga 7 K (Keamanan, Kebersihan, Keimanan, Kekeluargaan
Ketertiban, Keindahan dan Kerindangan).

BAB IX
ORGANISASI SISWA

Pasal 12

1. Satu-satunya organisasi siswa yang diakui sah keberadaannya di sekolah adalah OSIS
2. Setiap siswa adalah anggota OSIS, yang masa keanggotaannya berlaku selama yang
bersangkutan masih menjadi siswa SMA Negeri 1 Tabunganen.

BAB X
LARANGAN
Pasal 13

1. Meninggalkan pelajaran/sekolah pada jam efektif tanpa ijin guru piket.


2. Merusak nama baik sekolah baik disengaja atau tidak disengaja
3. Membawa, memakai, menyimpan, mengedarkan obat terlarang, VCD porno, bacaan
porno dan sejenisnya yang dilarang negara.
4. Membuat keonaran, baik di sekolah atau di luar sekolah.
5. Mengotori lingkungan sekolah berupa corat-coret, membuang sampah atau hal lain
yang tidak semestinya.
6. Membawa rokok atau merokok di dalam sekolah atau di luar sekolah saat masih
berseragam sekolah atau ada acara kegiatan di luar jam sekolah.
7. Membawa senjata tajam, senjata api atau sejenisnya yang tidak ada hubungannya
dengan pelajaran dan pendidikan.
8. Merusak barang inventaris sekolah.
9. Keluar dari kelas saat pergantian pelajaran kecuali waktu istirahat.
10. Berbuat asusila atau hamil atau menghamili diluar nikah, dan melaksanakan
pernikahan selama masih menjadi siswa/siswi SMA Negeri 1 Tabunganen.
11. Membawa petasan atau bahan peledak dan sejenisnya.
12. Memeras atau mengompas teman atau orang lain.
13. Berkelahi atau membuat keributan dan kekacauan dalam bentuk apapun.
14. Menjadi anggota gank, atau memelopori menjadi gank.
15. Membawa Handphone (HP), pada saat pelajaran berlangsung dan saat ujian
berlangsung.
16. Mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, asusila yang menyinggung perasaan orang
lain.
17. Menyelenggarakan kegiatan di lingkungan sekolah tanpa sepengetahuan / seijin
sekolah
BAB XI
SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB
Pasal 14

Siswa yang melanggar tata tertib sekolah akan menerima sanksi berdasarkan bobot poin.
Bobot poin dihitung dan diperlakukan selama yang bersangkutan menjadi siswa SMA Negeri
1 TABUNGANEN.
Tahap/rincian sanksi yang akan dikenakan: Terlampir

BAB XII
SANKSI DARI SEKOLAH

Kepada setiap siswa diberikan buku catatan pelangagaran tata tertib yang berisi akumulasi
poin setiap melakukan pelanggaran tata tertib. Selanjutnya berdasarkan akumulasi poin
pelanggaran tersebut sekolah memberikan sanksi yang diatur sebagai berikut :

NO Jumlah akumulasi poin pelanggaran Sanksi yang diberikan


10 – 19 Peringatan lisan 1
20 – 29 Peringatan Lisan 2
30 – 49 Peringatan Lisan 3
50 – 99 Peringatan Tertulis 1
100 – 199 Peringatan Tertulis 2 / dipangil orang tua
200 – 250 Peringatan Tertulis 3 dan dipanggil orang tua
≥ 300 Dikeluarkan/Dikembalikan kepada orang tua

PENUTUP
Pasal 15

1. Dengan ditetapkan keputusan ini, maka ketentuan lain yang bertentangan dengan
keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
3. Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut melalui
rapat dewan guru SMAN 1 Tabunganen dan dapat diberlakukan setelah memperoleh
persetujuan dalam rapat.

Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan


Di tetapkan di Tabunganen
Pada tanggal 16 Juni 2014
Kepala

SUYANTO,S.Pd
NIP. 19670705 199201 1 001

Anda mungkin juga menyukai