Anda di halaman 1dari 47

RISIKO LINGKUNGAN

dan MANAJEMEN RISIKO di


LINGKUNGAN PELABUHAN
Dr. Elanda Fikri
Recall
• Apakah beda risiko dan bahaya?
• Apa letak perbedaannya?
• Bagaimana contoh perbedaan risiko
dan bahaya?
Konsep dan Definisi

BAHAYA
Kondisi dan /atau cara kerja yang berpotensi menyebabkan
kerugian. OHSAS 18001-2007 mendefinisikan bahaya sebagai
sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi mencederai
tubuh atau menimbulkan penyakit atau kerusakan properti atau
kombinasinya.
Konsep dan Definisi

RISIKO
 Peluang terjadinya suatu kerugian.
 Keterpaparan terhadap bahaya.
 Kemungkinan bisa terjadi cedera akibat bahaya tertentu.
Risiko memiliki kemungkinan dan keparahan konsekuensi.
 Risiko bukanlah hasil (outcome) dari kejadian.
 OHSAS 18001:2007 mendefinisikan risiko
sebagai kombinasi kemungkinan terjadinya suatu
kejadian bahaya atau keterpaparan dan
keparahan kecederaan atau penyakit yang dapat
disebabkan oleh kejadian atau keterpaparan.
Konsep dan Definisi

TINDAKAN PENGENDALIAN
 Tindakan pengendalian digunakan baik untuk menghentikan
bahaya maupun meminimalkan akibat-akibat (konsekuensi).
 Ini yang disebut dengan mengelola risiko,
mengantisipasi konsekuensi, dan menerapkan kontrol.
Konsep dan Definisi
Bahaya Risiko

Kontrol
Risiko
• Kemungkinan dari beberapa kondisi yang
tidak menyenangkan
• Arti sempit : gambaran kemungkinan bahwa
seseorang yang sehat tetapi terpapar oleh beberapa
faktor resiko dapat menderita suatu penyakit.
• Ex:
1. Zat kimia beracun dan kecelakaan nuklir
sebagai faktor risiko terjadinya kanker
2. Penggunaan pil kontrasepsi  penyakit
kardio vaskuler.
3. Tingkah laku seksual yang menyimpang & transfusi
darah tercemar virus AIDS  penyakit AIDS.
Risiko Lingkungan
• Risiko terhadap kesh manusia yg disebabkan
oleh faktor ling fisik, hayati maupun sosekbud.
• Mempunyai probability tertentu untuk
menyebabkan konsekuensi yang
merugikan manusia dan lingkungan.
• Risk lingkungan  tidak pasti  dapat
tinggi/rendah/probability event.
• Penyebab : kesalahan metode, pengetahuan
terbatas tentang kelakuan sistem yg
diperkirakan, terjadinya kemungkinan yg rendah,
kejadian yg tidak dapat diperkirakan.
Pengertian dan Model Penilaian Risiko
• Exposure assessment merupakan tahap dari env.
risk assessment.
• Validitas kuantitatif dari risk assessment
tergantung dari exposure assessment dan
toxicity assessment (ex. Pest ex).
• Exposure assessment yg terbaik berd.
relevansi dan perhitungan dari konsentrasi
bahan di lingkungan dan rute paparan.
• Model --> Retrospective Exposure
Assessment (ISPU  Pajanan inhalasi pada
penduduk perkotaan)
Lanjutan :
• Pajanan terhadap manusia :
Kulit, Traktus Respiratorius, Traktus Gastro intestinalis
• Dosis tergantung :
Jumlah yg dihisap/ditelan, lokasi pengambilan polutan,
kecepatan translokasi/perjalanan polutan, serta
pajanan akut/kronis.
Question :
• Apakah berbeda dengan AMDAL?
• Kalau berbeda, dimana letak
perbedaan?
• Apa standar yang ditetapkan
untuk melindungi kesh masy?
Metode Perkiraan Risiko Lingkungan
• Perkiraan Langsung
Kecelakaan PLTN Chernobil, pada kecelakaan
tersebut dilaporkan langsung meninggal
dunia adalah 32 orang, sedangkan yang
menghadapi risiko kematian dikedian hari
akibat kanker diperkirakan 25.000 orang.
• Perkiraan Tidak Langsung
Risiko dihitung berdasarkan pengalaman
terjadinya kecelakaan dengan tingkat konsekuensi
tertentu pada industri dan instansi lain.
Contoh Sederhana :
• Hasil penelitian menunjukkan : merokok 1
pak/hari mempunyai risiko untuk mati karena
kanker/jantung sebesar 25%.
• Pada tahun 1980 di USA didapatkan kematian
sejumlah 2,1 juta dan 460.000 nya disebabkan
oleh Kanker. Berapa risiko kematian karena
kanker?
Pendugaan dan Pengelolaan Risiko
1. Identifikasi akan bahaya yang akan timbul
Urutan dari suatu kejadian akibat terlepasnya suatu bahan dari tempat ke
dalam lingkungan dan terjadi kontak dengan manusia, hewan, unsur kimia
di alam, ekosistem dll.  Path analysis
2. Pendugaan tingkat kemungkinan
timbulnya bahaya
Probability analysis terhadap urutan dari suatu kejadian
termasuk konsekuensi (pengalaman/data termodifikasi).
a. Kejadian sering terjadi dan dampak kecil
b. Kejadian jarang terjadi dan dampaknya besar
c. Kejadian sering terjadi dan dampak besar d.
Kejadian jarang terjadi dan dampak kecil.
Lanjutan...
Pendugaan dan Pengelolaan Risiko
3. Evaluasi dari risiko
Seberapa besar dan luasnya dampak,
kesakitan/kematian manusia, biaya
(asuransi).
4. Pengelolaan risiko
Dilakukan melalui : Peraturan perundangan,
pedoman, berbagai keputusan dll.
Ex: desain alat, SOP, fasilitas pengaman,
sistem tanda bahaya dll.
Manajemen Risiko di Pelabuhan

Dr. Elanda Fikri


Sampah di pelabuhan

Kebisingan di pelabuhan

Cemaran udara di pelabuhan

Kualitas air bersih di pelabuhan/di pemukiman sekitar pelabuhan


KARAKTERISASI RISIKO
• Risiko nonkarsinogenik dinyatakan sebagai Risk
Qoutient (RQ), dihitung membagi asupan (Ink)
dengan dosis referensi (RfD atau RfC):
RQ  I
RfD atau RfC

• Risiko karsinogenik dinyatakan sebagai Excess


Cancer Risk (ECR), dihitung dengan mengalikan
asupan (Ik) dengan CSF:
1
ECR = Ik (mg/kg/hari) x CSF (mg/kg/hari)
Contoh Pernyataan Dosis-Respon
Risk Agent RfD, RfC CSF Efek Kritis & Sumber Data
mg/kg/hari (mg/kg/hari)-1
Hiperpigmentasi, keratosis &
As, 3E-4 1,5E+0 kemungkinan komplikasi vaskular
anorganik pajanan oral (Tseng 1977; Tseng et
al 1968)
Cd6+ 5E-4 - Proteinuria (EPA 1985)

Kelainan neuropsikologis
MeHg 1E-4 - perkembangan (Grandjean et al
1997; Budz-Jergensen et al 1999)
CHBr3 2E-2 7,9E-3 Lesi hepatik (tikus) (NTP 1989)
ANALISIS PAJANAN

• Mengenali jalur-jalur pajanan risk


agent (inhalasi, ingesi, absorbsi);
• Mengenali karakteristik antropometri dan
pola aktivitas segmen-segmen populasi
berisiko
• Menghitung asupan (intake) risk agent yang
diterima setiap segmen populasi berisiko
CRt f D

Perhitungan Asupan (Intake)
I E E t

Wt
b avg

I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per


berat badan per hari (mg/kg/hari)
3
C= konsentrasi risk agent, mg/M (udara), mg/L (air minum),
mg/kg (makanan)
3
R= laju (rate) asupan, 20 M /hari (udara), 2 L/hari (air minum?)
tE = waktu pajanan harian, jam/hari
fE = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun
Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi Wb
= berat badan, kg
tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun  365 hari/tahun (non
karsinogen) atau 70 tahun  365 hari/tahun (karsinogen )
US-EPA Default Exposure Factors
Land Use Exposure Daily Intake Exposure Exposure Body Weight
Pathway Frequency Duration
Residensial Air Minum 2 L (dewasa) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)
1 L (anak)
Tanah & 200 mg (anak) 350 hari/tahun 6 tahun 15 kg (anak)
debu 100 mg (dewasa) 24 tahun 70 kg (dewasa)
Inhalasi 3 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)
20 M (dewasa)
3
kontaminan 12 M (anak)
Industri & Air minum 1L 250 hari/tahun 25 tahun 70 kg (dewasa)
Komersial Tanah & 50 mg
debu
Inhalasi 3
20 M (hari kerja)
Pertanian Konsumsi 42 g (bebuahan) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)
tanaman 80 g (sayuran)
Rekreasi Konsumsi 54 g 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)
ikan lokal
Variabel Perhitungan Asupan

Jalur Pajanan Variabel


Inhalasi (udara) 3 3
C (mg/M ), R (M /jam),
tE (jam/hari), fE (hari/tahun),
Dt (tahun), Wb (kg)
Inggesi (air minuman/ C (mg/L), fE (hari/tahun),
makanan) Dt (tahun), Wb (kg)
Absorbsi (kontak kulit/ C (mg/L), tE (jam/hari),
permukaan tubuh) fE (hari/tahun), Dt (tahun),
Wb (kg)
Contoh Tabel Faktor Pemajanan Antropometri & Pola Aktivitas

Tabel 1. Antropometri Pekerja (R = 0,83 M3/jam) di Pelabuhan Tanjung Emas,


3 3 3
Semarang, 2003. SO2 (35,6 g/M ), NO 2 (49,7 g/M ), TSP (322,6 g/M )
dan Pb (0,04 g/M3). Hitung intake inhalasi NO2 pekerja di Tanjung Emas?

No. Lama Pajanan Frek. Pajanan Lama Mukim Berat Badan


Resp (tE) jam (fE) hari/tahun (Dt) tahun (Wb) kg
1 10 350 14 73
2 14 350 14 45
3 19 350 14 56
4 8 350 15 85
5 14 350 8 62
dst
I
SO2

Contoh 1: Perhitungan Intake NO2 dan RQ


(data dari Tabel 1)
3
NO2= 49,7 g/M (arithmetic mean)

RfC-NO2 = 0,02 mg/kg/hari (US-EPA, 1990)


0,0497mg 0,83 M3 14 jam 350 hari 14 tahun
I (NO2)  M3 jam hari tahun  0,0057mg/kg/hari
hari
45 kg30 tahun365
tahun
 0,0057 
RQNO2 0,285
0,02
3
Karena RQ<1, pajanan 49,7 g NO2 /M udara selama 14 tahun untuk orang
dengan berat badan 45 kg aman bagi kesehatan, jika pola pajanannya 14
jam per hari selama 350 hari per tahun.
Latihan
Hitung Intake NO2, SO2 dan RQ (data dari
Tabel 1) untuk pekerja di pelabuhan 
responden no 3 dan diberikan interpretasi dari
hasil saudara?
Contoh 2: Analisis & Manajemen Risiko Arsen di
Pelabuhan
 Konsentrasi As dalam air sumur warga di sekitar
pelabuhan X adalah 0,04-0,1 mg/L.
 Estimasi risiko dengan konsentrasi As maksimum (0,1
mg/L)
(1) Perhitungan asupan:

I  0,1 mg/L  2 L/hari 350 hari/tahun 30 tahun  3,49E  3 mg/kg/hari


nk

55 kg 365 hari/tahun 30 tahun


Ik  0,1 mg/L  2 L/hari 350 hari/tahun 30 tahun  1,49E - 3 mg/kg/hari

55 kg 365 hari/tahun  70 tahun


(2) Perhitungan risiko:
 0,00349 mg/kg/hari 
RQ 11,63
0,0003 mg/kg/hari

ECR = 1,49103 mg/kg/hari  1,5 (mg/kg/hari) = 2,23E-3

Interpretasi:
Air sumur yang mengandung As 0,1 mg/L SANGAT
TIDAK AMAN bila diminum 2 L/hari selama 350
hari/tahun dalam jangka 30 tahun oleh orang
dengan berat badan 55 kg atau kurang.
Analisis & Manajemen Risiko Metil Bromida di
Pelabuhan
 Konsentrasi Metil Bromida dalam air sumur warga di
sekitar pelabuhan X adalah 0,01-0,2 mg/L, dik BB
responden 70 kg dengan asupan harian 2 l/hari (RfD,
RfD=2E-2 mg/kg/hari, CSF=7,9E-3. Hitung risiko
karsinogen maupun non karsinogen pada responden
tersebut?
Contoh
• Seorang pekerja di pelabuhan tanjung perak
surabaya dengan BB 60 kg terpapar oleh
karsinogen. Paparan terjadi 5 hari perminggu, 50
minggu pertahun dan pemaparan terjadi selama
20 tahun. Pekerja diasumsikan menghisap bahan
3
beracun selama 2 jam setiap hari 1,5 m /jam dan
3
6 jam per hari sebanyak 1 m /jam. Faktor potensi
dari bahan beracun (karsinogen) adalah 0,02
mg/kg per hari. Faktor absorbsi diperkirakan 80%.
Rata-rata bahan beracun di udara sekitar 0,05
3
mg/m .
Hitung besarnya risiko terkena kanker?
• Daily intake rate :
3 3 3
(1,5 m /jam x 2 jam) + (1 m /jam x 6 jam) = 9 m /hari
• Total Dosis :
3
9 m /hari x 5 hari/minggu x 50 minggu/tahun x 20 tahun x
3
0,05 mg/m x 0,8 = 1.800 mg/20 th.
• Chronic Daily Intake :
1800 mg 0,00117
60 kg x 70 tahun x 365 hari/tahun mg/kg/hr

Risiko menderita Kanker :


-5
0,00117 mg/kg/hari x 0,02 mg/kg/hari = 2,3 x 10
Kerjakan Soal Di Bawah Ini :
• Seorang pekerja dengan BB 65 kg terpapar oleh
karsinogen. Paparan terjadi 5 hari perminggu, 50
minggu pertahun dan pemaparan terjadi selama 25
tahun. Pekerja diasumsikan menghisap bahan
3
beracun selama 2 jam setiap hari 1,5 m /jam, 2 jam
3
per hari sebanyak 1 m /jam, 2 jam per hari sebanyak
3
0,5 m /jam dan 2 jam per hari sebanyak 0,75
3
m /jam. Faktor potensi dari bahan beracun
(karsinogen) adalah 0,019 mg/kg per hari. Faktor
absorbsi diperkirakan 79%. Rata-rata bahan beracun
3
di udara sekitar 0,09 mg/m .
Hitung besarnya risiko terkena kanker?
Perhitungan Risiko Kebisingan
Contoh Soal
• Diketahui kebisingan alat berat pada jarak 15
m adalah 115 dB, Hitung risiko intensitas
kebisingan di Pelabuhan X pada jarak 100 m?
Perhitungan Risiko Emisi GRK
Pendekatan perhitungan emisi GRK
1.Menghitung emisi GRK menggunakan data
default IPCC.
2.Menghitung emisi GRK menggunakan data
komposisi sampah pengambilan sampel.
3.Menghitung emisi GRK menggunakan data
DOC anilisis laboratorium tanpa menggunakan
data komposisi sampah.
4.Menghitung emisi GRK menggunakan data
analisis proximate.
Prediksi Emisi GRK sektor persampahan

• Proses penghitungan emisi CH4 dilakukan dengan IPCC


waste model calculation diawali dengan menghitung total
sampah terurai yang ditimbun di TPA
• Sedangkan potensi bangkitan gas Metan dari
sampah yang ditimbun di TPA dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut:
Penjelasan
• Total sampah terurai yang ditimbun di
TPA (simbol DDOCm )
Jumlah sampah organik yang akan mengalami dekomposisi pada kondisi anaerob di TPA.
Umumnya jumlah sampah terurai yang tertimbun di TPA dinyatakan dalam satuan Gigagram (Gg).

• Total sampah yang ditimbun di TPA (simbol W)


Diperlukan pengukuran terhadap truk sampah yang masuk ke TPA jembatan timbang.

• Fraksi sampah mudah terurai (simbol DOC )


fraksi senyawa karbon organik yang terdapat di dalam sampah dapat terurai secara biokimia
dan dinyatakan dalam Gg C/Gg sampah.
Penjelasan
• Fraksi DOC terdekomposisi (simbol Docf )
 Estimasi fraksi DOC yang mengalami dekomposisi di TPA, hal ini disebabkan
karena tidak semua senyawa karbon organik pada sampah dapat dengan
mudah terurai atau terurai secara lambat karena tidak semua karbon organik
dapat mengalami dekomposisi pada kondisi anaerob.
 Nilai DOCf yang umum digunakan adalah 0,5.
 Nilai DOCf dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
temperatur, kelembaban, pH, dan komposisi sampah).

• Faktor koreksi CH4 untuk dekomposisi aerob di TPA sebelum kondisi


anaerob terbentuk (simbol MCF )
Setiap TPA memiliki sistem pengelolaan yang berbeda-beda,
Faktor koreksi CH4 ini ingin menunjukkan bahwa TPA terbuka (open
dumping) akan menghasilkan CH4 yang lebih sedikit daripada TPA
yang terkelola dengan baik.
 Hal ini disebabkan pada TPA terbuka, sampah yang terletak pada
bagian atas akan mengalami dekomposisi secara aerob.
Nilai default MCF untuk setiap jenis TPA

TPA
Degayu

1. Terkelola dengan baik – anaerob: memiliki sistem penempatan sampah yang


baik (sel khusus), kontrol terhadap pemulung, dilakukan penutupan
secara rutin dengan tanah penutup, kompaksi secara mekanis.
2. Terkelola dengan baik - semi aerob: memiliki sistem penempatan sampah
yang baik (sel khusus), tanah penutup permeabel, sistem penyaluran
lindi, struktur pondasi, dan sistem ventilasi.
3. Tidak terkelola degan baik - kedalaman > 5m: TPA yang tidak termasuk
dalam kategori diatas dan memiliki kedalaman lebih dari 5 meter.
4. Tidak terkelola degan baik - kedalaman < 5m: TPA yang tidak termasuk
dalam kategori diatas dan memiliki kedalaman kurang dari 5 meter.
5. Tidak terkategori: TPA liar/ tidak terkontrol.
Penjelasan lanjutan...
• Fraksi emisi CH4 yang dihasilkan di TPA
(simbol F)
Umumnya, sampah yang terdapat di TPA
akan menghasilkan gas dengan komposisi
CH₄ sebesar 50%.
Komposisi sampah yang didominasi oleh
minyak (fat and oil) dalam jumlah besar akan
memiliki fraksi emisi CH₄ lebih besar dari 50%.
Data fraksi emisi CH₄ untuk perhitungan IPCC
ditetapkan menggunakan data default
sebesar 50%.
Metode 1 (Menghitung emisi GRK menggunakan data default IPCC)
Contoh :

• Contoh berikut adalah perhitungan


potensi emisi GRK untuk sampah kertas:

• Sehingga perhitungan emisi GRK yang


dihasilkan di TPA Degayu dari sampah kertas:
Data Total dengan Metode 1
Latihan 1
• Kota X akan berencana melakukan tinjauan
mengenai perhitungan emisi gas rumah kaca
(GRK) sebagai upaya mengurangi credit karbon.
Diketahui bahwa sampah yang masuk ke dalam
TPA di Kota X sebesar 13.500 ton/bulan. Jenis
TPA di Kota X tersebut adalah menggunakan
sistem open dumping dengan kedalaman <5 m.
Berdasarkan kasus tersebut hitung Emisi GRK
yang dihasilkan di Kota X tersebut di sektor
persampahan?

Anda mungkin juga menyukai