Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Pancasila
1.3.2. Untuk mengetahui filsafat pendidikan pancasila
1.3.3 Untuk mengetahui tujuan pendidikan pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Pancasila
Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sangsekerta.Menurut Muhammad
Yamin, dalam bahasa sangseerta perkataan memiliki dua macam arti secara leksikal
yaitu “Panca” artinya lima dan ”syila” vokal i pendek artinya bantu sendi,alas,atau
dasar,sedangkan “syiila” vocal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang
baik,yang penting atau yang senonoh.
Kata-kata tersebut kemudian dalm bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas.oleh karena itu secra
etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syila” dengan
vocal I pendek yang memiliki unsure makna”berbatu sendi lima” atau secara harfiah
“dasar yang memilki lima unsur”
2.3.1.Ontologi (Realita)
Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki
hakikat mutlak monopluralis yaitu hakikat yang memiliki unsure-unsur pokok yang
terdiri dari jiwa (rohani) dan raga (jasmani). Oleh karena itu hakikat dasar ini juga
disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pendukung pokok sila-sila pancasila
adalah manusia.hal ini dapat dijelaskan bahwa yang berketuhanan yang Maha
Esa,yang berkemanusian yang adi dan beradab, yang persatuan, yang berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyarawatn/perwakilan serta
berkeadilan social pada hakikatnya adalah manusia (Notonagoro,1975:23 ). Adapun
pendukung pokok negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri,
sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat pancasila bahwa hakikat dasar antropologis
sila-sila pancasila adalah manusia.
2.3.2.Epistemologi (Pengetahuan)
Dasar epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan
dasar ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai-nilai
dasarnya yaitu filsafat pancasila (soeryanto, 1991: 50). Dalam epistemologi terdapat
tiga persoalan yang mendasar, yaitu pertama, tentang sumber pengetahuan manusia,
kedua, tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga, tentang watak
pengetahuan manusia (Titus. 1984: 20).
Pancasila sebagai suatu objek pengetahuan pada ahkikatnya meliputi masalah
suber pengetahuan pancasila dan susunan pengetahuan pancasila. Pancasila sebagai
suatu sistem pengetahuan, sebagai suatu sistem pengetahuan maka pancasila
memeliki susunan yang bersifat sila-sila pancasila maupun isi arti sila-sila pancasila.
2.3.3.Aksiologi (Nilai)
Sila-sila sebagi suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
axiologisnya sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya
juga merupakan suatu kesatuan. Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai. Hanya
nilai macam apa saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan
manusia. Banyak pandangan tentang nilai terutama dalam menggolong-golongkan
nilai dan penggolongan tersebut amat beraneka ragam tergantung
Pengertian filsafat menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata Philein artinya Cinta dan Sophia artinya
Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar
atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya
Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.Filsafat berarti Hasrat atau
Keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai hasil pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai
sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai ) yang paling benar,paling adil, paling
bijaksana, paling baik, paling sesuai bagi bangsa Indonesia.Pancasila pada hakikatnya
juga memiliki arti sebagai perwujudan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang
sejarah dan merupakan penggabungan antara unsur-unsur budaya luar yang sesuai
dengan budaya Indonesia sehingga keseluruhannya terpadu menjadi sebuah Ideologi
yang bernama Pancasila.Pandangan tersebut akhirnya diyakini oleh bangsa Indonesia
dalam melaksankan kehidupan berbangsa dan bernegara dan dari gagasan itulah dapat
diketahui akan cita-cita yang ingin dicapai oleh bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam kaitannya dengan isi dan misi PKN, pendidikan pancasila menyiapkan,
membina, dan mengembangkan pengetahuan serta kemampuan dasar peserta didik
yang berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan negaranya.
Melalui program ini, peserta didik akan dibina menjadi warga Indonesia yan
baik dan berjiwa Pancasila, yakni warga Negara yang paham dan sadar serta mau dan
mampu melaksanakan hak kewajiban dan tugas tanggung jawab dirinya, masyrakat
dan pemerintah negaranya,cinta bangsa negaranya,rela berkorban demi bangsa
negarnya serta siap serta dalm kegiatan yang layak.Oleh karenanya konsep-konsep
dan nilai-nilai moral norma yang deprogram, disamping selalu mengacu kepada
sumber formal hendaknya juga mengacu kepada keadaan diri peserta didik serta
lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pancasila berasal dari kata sangsekerta yaitu Panca dan Syila,secara harfiah
pancila adalah lima dasar,prinsip,aturan atau unsur.Perumusan pancasila berawal dari
BPUPKI yang dibentuk tanggal 29 April 1945 dimana yang member usulan
perumusan yaitu Muhammad Yamin,Soepomo,dan Soekarno,rumusan Pancasila di
sahkan pada tanggal 18 Agustus dan tercantum pada UUD 1945.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil
permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the para leluhur bangsa
Indonesia, yang dituangkan dalam suatu system. Filsafat pendidikan pancasila
merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan
harkat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan jiwa
dan jiwa pancasila, cita dan karsa ini diusahakan secara melembaga didalam
pendidikan nasional sebagai sistem bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan,
pandangan hidup.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menhgasilkan peserta didik yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME,dengan sikap dan prilaku,(1) memiliki
kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati
nuraninya,(2) memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan
kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya,(3) mengenali perubahan-perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni,serta (4) memiliki kemampuan
untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang
persatuan Indonesia.
Fungsi pendidikan Pancasila adalah Sebagai program pendidikan
nilai,moral,dan norma yang harus membina totalitas dari peerta didik, Sebagai
program pendidikan politik, dengan tugas peran membina peserta didik menjadi
warga Negara Indonesia yang melek politik yaitu warga Negara yang paham akan
hak-hak politiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Marsudi, Subandi. 2001. Pancasila dan UUD’45 Dalam Paradigma Reformasi. Jakarta
: Grafindo
Jalaluddin. Abdullah, idi. 2011. Filsafat pendidikan. Jakarta: grafindo
Kaelan dan Dosen Universitas gajah Mada. 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta :
Paradigma
Noor syam, mohammad. 1986. Filsafat kependidikan dan dasar filsafat kependidikan
pancasila. Surabaya : Usaha Nasional
Rukiyanti, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : UNY Press
Http://Dasardasar%20filsafat%20pendidikan%20pancasila%20%C2%Ab%20mukhlis
%20berbagi%20ilmu.Htm/29/04/2012.
http://mukhliscaniago.wordpress.com/2011/01/02/dasar-dasar-filsafat-pendidikan-
pancasila/