Pasal 1
DEFINISI
f. Makful Bihi
Dokumen Akad Kafalah KSPPS Miftahussalam | 1
adalah objek penjaminan.
g. Ujrah
adalah besarnya uang imbalan (fee) yang harus dibayar oleh pihak kedua kepada
pihak pertama.
h. Pengakuan Utang Jasa
adalah surat pengakuan dan kesanggupan pihak kedua membayar jasa kepada KSPPS
Miftahussalam yang dibuat dan ditandatangani pihak kedua dan diterima serta diakui
oleh pihak pertama dan oleh karenanya berlaku dan bernilai sebagai bukti sah tentang
adanya kewajiban pembayaran jasa dari pihak kedua kepada pihak kedua sebesar
jumlah tanggungan yang masih berutang.
i. Dokumen Jaminan
adalah segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau hak-hak
lainnya atas barang yang dijadikan jaminan guna menjamin terlaksananya kewajiban
pihak kedua terhadap pihak kedua berdasarkan perjanjian ini.
j. Jangka Waktu
adalah masa berlakunya perjanjian ini sesuai dengan yang ditentukan dalam Pasal 4
perjanjian ini.
k. Hari Kerja KSPPS
adalah Hari Kerja Bank Indonesia.
l. Pembukuan Kafalah
adalah pembukuan atas nama pihak kedua pada pihak pertama yang khusus mencatat
seluruh transaksi pihak kedua sehubungan dengan perjanjian kafalah ini, yang
merupakan bukti sah dan mengikat pihak kedua atas segala kewajiban pembayaran,
sepanjang tidak dapat dibuktikan sebaliknya dengan cara yang sah menurut hukum.
m. Cidera Akad
adalah keadaan tidak dilaksanakannya sebahagian atau seluruh kewajiban pihak kedua
kepada pihak pertama termasuk biaya-biaya yang terkait sebelum berakhirnya jangka
waktu perjanjian ini.
Pasal 2
MANFAAT GUNA USAHA
a. Pihak Pertama atau KSPPS Miftahussalam berjanji dan dengan ini mengikatkan diri
untuk memenuhi permohonan yang telah diajukan oleh Pihak Kedua atau Anggota
guna menyediakan serta menyerahkan tanggungan berupa:
yang akan dikembalikan oleh
Pihak Kedua atau Anggota dalam jangka waktu ( )
bulan, dimulai pada saat penyerahan tanggungan, yaitu tanggal
dan berakhir pada tanggal berdasarkan akad atau perjanjian
kafalah ini.
b. Pengajuan permohonan oleh Pihak Kedua atau Anggota kepada Pihak pertama atau
KSPPS Mifatahussalam dilakukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Pihak
Pertama dengan memberikan waktu yang cukup bagi pihak pertama untuk
pengadaannya.
c. Perjanjian ini merupakan piutang mengikat (Lazim) yang tidak mungkin hapus kecuali
setelah dibayar atau dibebaskan.
Pasal 3
PENYERAHAN PENANGGUNGAN
Dokumen Akad Kafalah KSPPS Miftahussalam | 2
a. Penanggungan yang disediakan KSPPS kepada Anggota diperoleh berdasarkan suatu
perjanjian penanggungan pihak ketiga sesuai permohonan pihak kedua kepada
KSPSS. Sedangkan saat penyerahannya dari KSPPS kepada Anggota atau Pihak
Kedua disepakati berlangsung bersamaan dengan saat pelaksanaan per-janjian oleh
KSPPS, yang dibuat dan ditandatangani dalam suatu Berita Acara Penerimaan.
b. Seluruh biaya berkenaan dengan pengurusan administrasi yang terjadi saat terjadi
penanggungan menjadi tanggungan Anggota.
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Pihak pertama atau KSPPS dan pihak Kedua atau Anggota sepakat, dan dengan ini saling
mengikatkan diri satu terhadap yang lain, bahwa biaya tanggungan adalah sebesar
Rp. ( )
untuk jangka waktu pemanfaatan tanggungan selama ( ) bulan,
terhitung sejak penandatanganan Surat perjanjian ini oleh kedua belah pihak atau pada
saat serah terima barang sampai dengan tanggal
Pasal 5
PEMBAYARAN
a. Pihak Kedua atau Anggota berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar
secara mengangsur pada tiap-tiap bulan kepada pihak Pertama atau KSPPS, biaya jasa
penanggungan tersebut pada Pasal 4 sesuai dengan waktu-waktu yang telah ditetapkan
dalam jadwal yang termaktub dalam Surat Kesanggupan yang dilampirkan pada dan
karenanya men-jadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
b. Pihak Kedua atau Anggota berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menaggung
dan membayar seluruh biaya atau ongkos pembuatan akte perjanjian, premi asuransi
dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pembuatan perjanjian ini.
c. Anggota berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan kepada KSPPS,
simpanan jaminan pembayaran penanggungan sebesar Rp.
( rupiah), ( selanjutnya disebut "Simpanan
Jaminan Pembayaran Sewa" )-, yang disimpan pada di KSPPS.
d. Setiap pembayaran kewajiban Anggota kepada KSPPS dilakukan di Kantor KSPPS
Miftahussalam, di tempat lain yang ditunjuk KSPPS Miftahussalam, atau melalui
rekening yang dibuka oleh dan atas nama Anggota di KSPPS Miftahussalam.
e. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening Anggota di KSPPS
Miftahussalam, maka dengan ini Anggota memberi kuasa yang tidak berakhir karena
sebab-sebab yang ditentukan dalam pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata kepada KSPPS Miftahussalam, untuk mendebet re-kening Anggota guna
pembayaran/pelunasan kewajibannya.
Pasal 6
RISIKO
Pasal 7
ASURANSI
Anggota berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menutup asuransi berdasar
Syariah atas bebannya terhadap barang jaminan bagi Pembiayaan ber-dasar Perjanjian
ini pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh KSPPS Miftahussalam sebagai pihak
yang berhak menerima pembayaran claim asuransi tersebut (Banker’s Clause).
Pasal 8
PENGAKUAN ANGGOTA
Pasal 9
PERISTIWA CIDERA JANJI DAN AKIBATNYA
Menyimpang dari ketentuan dalam pasal 4 Perjanjian ini, KSPPS Miftahussalam berhak
untuk menuntut/menagih pembayaran dari Anggota dan/atau siapapun juga yang
memperoleh hak darinya, atas sebagian atau seluruh jumlah kewajiban Anggota
kepada KSPPS Miftahussalam berdasarkan Perjanjian ini, untuk dibayar dengan
seketika dan sekaligus, tanpa diperlukan suatu surat pemberi-tahuan, surat teguran,
atau surat lainnya apabila Anggota melakukan cidera janji, yaitu melakukan salah satu
hal atau peristiwa tersebut di bawah ini :
a. Anggota tidak melaksanakan pembayaran atas kewajibannya kepada KSPPS
Miftahussalam sesuai dengan saat yang ditetapkan dalam pasal 4 Perjanjian ini;
b. Dokumen, surat-surat bukti kepemilikan atau hak lainnya atas barang-barang
yang dijadikan jaminan, dan/atau pernyataan pengakuan sebagaimana tersebut
Dokumen Akad Kafalah KSPPS Miftahussalam | 4
pada Pasal 8 Perjanjian ini ternyata palsu, atau tidak benar isinya, dan/atau
Anggota melakukan perbuatan yang melanggar atau bertentangan dengan salah
satu hal yang ditentukan dalam pasal dalam Perjanjian ini;
c. Seluruh harta kekayaan Anggota disita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib.
d. Anggota berkelakuan sebagai pemboros, pemabuk, ditaruh di bawah
pengampuan, mendaftarkan permohonan atau dimohon oleh pihak dapat
mengakibatkan Anggota tidak dapat memenuhi kewajiaban-kewajibannya.
Pasal 10
BERAKHIRNYA MASA MANFAAT
Pasal 11
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
Anggota berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk memberikan izin kepada KSPPS
Miftahussalam atau petugas yang ditunjuknya, guna melaksanakan
pengawasan/pemeriksaan terhadap bukti penjaminan dan barang jaminan, serta
pembukuan dan catatan-catatan pada setiap saat selama berlangsungnya Perjanjian ini,
dan kepada petugas KSPPS Miftahussalam tersebut diberi hak untuk memuat fotokopi
pembukuan dan catatan yang bersangkutan.
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
a. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran atas hal-hal yang tercantum
di dalam Surat Perjanjian ini atau terjadi perselisihan atau sengketa dalam
pelaksanaan-nya, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila musyawarah untuk mufakat telah diupayakan namun perbedaan pendapat
atau penafsiran, perselisihan atau sengketa tidak dapat diselesaikan oleh kedua
belah pihak, maka para pihak bersepakat, dan dengan ini berjanji serta
mengikatkan diri untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Syariah
Nasional (BASN) menurut prosedur beracara yang berlaku di dalam Badan
Arbitrase tersebut.
c. Para pihak sepakat, dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain,
bahwa pendapat hukum (legal opinion) dan/atau Putusan yang ditetapkan oleh
Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASN) tersebut bersifat final dan mengikat
(final and binding).
Pasal 13
Dokumen Akad Kafalah KSPPS Miftahussalam | 5
DOMISILI DAN PEMBERITAHUAN
1. Alamat para pihak sebagaimana yang tercantum pada kalimat-kalimat awal Surat
Per-janjian ini merupakan alamat tetap dan tidak berubah bagi masing-masing
pihak yang bersangkutan, dan ke alamat-alamat itu pula secara sah segala surat-
menyurat atau komunikasi di antara kedua pihak akan dilakukan.
2. Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini terjadi perubahan alamat, maka pihak
yang berubah alamatnya tersebut wajib memberitahukan kepada pihak lainnya
dengan surat tercatat atau surat tertulis yang disertai tanda bukti penerimaan,
alamat barunya.
3. Selama tidak ada perubahan alamat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini,
maka surat-menyurat atau komunikasi yang dilakukan ke alamat yang tercantum
pada awal Surat Perjanjian dianggap sah menurut hukum.
Pasal 14
PENUTUP
…………………………… …………………………….
…………………………… …………………………….