NOMOR : 02/MAKERSI-PST/2001
TENTANG
IKLAN RUMAH SAKIT
MENGINGAT
Akhir-akhir ini banyak Rumah Sakit yang memasang iklan secara berlebihan, baik
dalam hal penampilan maupunnya isinya, tidak hanya bertujuan memberikan
informasi, melainkan sudah mengarah pada "pemasaran" yang lazimnya digunakan
dalam kegiatan bisnis, diantaranya memberikan diskon untuk berbagai macam
pemeriksaan, memberikan berbagai perangsang berupa hadiah, bonus, menambah
hari rawat, dan sebagainya
MEMPERHATIKAN
1. UU Nomor 23 Tahun 1992, tentang Kesehatan, Dan Kode Etik Rumah
Sakit Indonesia (KODERSI), Rumah Sakit adalah merupakan "Unit Sosio-
Ekonomi" yang tak bertujuan mencari keuntungan semata.
2. Fatwa MAKERSI Nomor 1 Tahun 2001, menyatakan bahwa Rumah Sakit
sebagai Industri bukan berartikan rumah sakit sebagai lembaga
bisnis/perusahaan, melainkan terbatas, mengingat rumah sakit merupakan
lembaga yang padat modal, padat karya, dan padat tekhnologi.
3. dalam KODERSI, BAB VI pasal 23, dikatakan : "Rumah Sakit dalam
melakukan promosi pemasaran harus bersifat informatif, tidak komparatif,
berpijak pada dasar yang nyata, tidak berlebihan, dan berdasarkan Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia"
4. Adanya pembagian kelas-kelas di rumah sakit dengan pengenaan tarif
perawatan dan tindakan medik yang berbeda kelas tidak menyalahi KODERSI,
Bahkan akan sangat menunjang dan membantu terlaksananya "Subsidi
Silang"di rumah sakityaitu yang kaya membantu yang kurang mampu.Maka
pemberian diskon untuk kelas-kelastinggi justru akan mengurangi
kemampuan "subsidi silang" di rumah sakit; seharusnya
diskon/pembebasan biaya perawatan dan atau pelayanan di rumah sakit
hanya diberikan kepada mereka yang dirawat di kelas terendah, sedangkan
bagi mereka yang dirawat di kelas VIP, Kelas Utama dan sebagainya,
bilamana ingin lebih murah masih ada pilihan untuk dirawat di kelas yang
lebih rendah, bukan hanya diberikan diskon.
MENETAPKAN